Anda di halaman 1dari 6

Nama : Timotius Jehadut

NPM : 200404020008
Prodi : Akuntansi

Jawab:
 PT. Mayora Indah, Tbk

ANALISA RISIKO

BISNIS

aspek risiko Bisnis apa saja dari segi :

1. Eksternal dan Internal

 Risiko dari Pasokan Bahan Baku serta Kapasitas Produksi

Bencana alam, gagal panen, terganggunya jalur transportasi dan kejadian kejadian
sejenis yang menyebabkan terganggunya pasokan bahan baku dapat menyebabkan
meningkatnya beban pokok penjualan dan dapat mempengaruhi pemanfaatan kapasitas
produksi untuk mendapatkan efisiensi maksimal tidak tercapai, sehingga dapat
menurunkan kinerja operasional dan finansial Perseroan.
2. Lingkungan Bisnis : Industri, Kondisi Ekonomi, Global

a. Risiko Industri

PT. Mayora Indah, Tbk beroperasi di bidang industri makanan dan minuman yang
terus berkembang. Perusahaan harus terus beradaptasi dengan perubahan tren,
teknologi, dan persaingan agar tetap relevan dan kompetitif.
b. Risiko Kondisi Ekonomi

Dalam perusahaan sendiri apabila kondisi ekonomi yang terbilang buruk akan
mempengaruhi kinerja keuangan dan juga berdampak kurang baik pada produksi.
c. Risiko Global

PT. Mayora Indah, Tbk memiliki operasi internasional yang dapat memberikan dampak
dari fluktuasi mata uang, risiko politik, dan kondisi ekonomi global yang tidak stabil.
Pada fluktuasi khususnya nilai tukar terhadap Dolar Amerika Serikat dapat
mempengaruhi pencapaian kinerja Perseroan. Perseroan mengelola risiko ke tidak
stabilan yang mungkin terjadi ini, dengan cara memaksimalkan pemakaian bahan baku
yang berasal dari dalam negeri dan terus meningkatkan penjualan ekport. Jika
diperlukan, Perseroan melakukan upaya lindung nilai.
3. Perkara Hukum

 Risiko Kebijakan Pemerintah, sosial dan politik

Kebijakan dalam bentuk Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang


mempengaruhi daya beli masyarakat dan besarnya biaya produksi, transportasi serta
kewajiban Perseroan, dapat berdampak pada penyerapan hasil produksi Perseroan dan
dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Adanya perubahan kondisi ekonomi, sosial,
politik, dan keamanan juga dapat memberikan dampak terhadap kegiatan dan kinerja
keuangan Perseroan.

 PT. Aneka Tambang, Tbk

ANALISA RISIKO

BISNIS

aspek risiko Bisnis apa saja dari segi :

1. Eksternal dan Internal

a. Resiko Kesehatan, keselamatan, dan lingkungan

Pegawai terkena Covid-19 Kecelakaan tambang Covid-19

b. Resiko Proyect

Proyek-proyek mengalami keterlambatan

c. Resiko Cadangan sumber daya mineral


Menipisnya cadangan emas di UBP Emas
d. Resiko Gangguan Produksi

Production Disruption Unscheduled breakdown peralatan high critical di Unit Bisnis

e. Resiko Hubungan Masyarakat

Gangguan dari masyarakat di sekitar wilayah operasi Perusahaan antara lain: blokade
jalan, demo, sabotase
f. Resiko Sumber daya

Terganggunya pasokan ore kadar tinggi


2. Lingungan Bisnis:Industri,kondisi ekonomi,gobal

 Risiko industri

PT. Aneka Tambang, Tbk beroperasi di bidang industri tambang yang dapat terkena
risiko lingkungan contohnya pada lingkungan fisik dan sosial yang diakibatkan
oleh aktivitas tambang. Hal tersebut dapat mempengaruhi reputasi perusahaan serta
dapat berpengaruh pada hubungan dengan masyarakat sekitar.
 Risiko Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi yang buruk dapat mempengaruhi permintaan dan harga logam dan
mineral, yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan PT. Aneka Tambang, Tbk.
 Risiko Global

PT. Aneka Tambang, Tbk tergantung pada pasar global untuk penjualan produknya.
Kondisi ekonomi global yang tidak stabil dan fluktuasi mata uang dapat
mempengaruhi harga dan penjualan PT. Aneka Tambang, Tbk.
3. Perkara Hukum

 Risiko Litigasi

PT. Aneka Tambang, Tbk dapat terkena risiko litigasi yang berkaitan dengan klaim
hak kepemilikan, lingkungan hidup, perjanjian kerjasama, dan lain sebagainya. Hal
ini dapat mempengaruhi reputasi perusahaan dan kinerja keuangan.
 Risiko Perizinan

PT. Aneka Tambang, Tbk harus memastikan bahwa semua perizinan yang
diperlukan untuk operasi perusahaan di Indonesia diperoleh dan tetap berlaku.
Kegagalan untuk mematuhi aturan dapat menyebabkan denda, penutupan operasi,
atau tuntutan hukum.

 PT. Bank Danamon Indonesia,

Tbk ANALISA RISIKO BISNIS

aspek risiko Bisnis apa saja dari segi :

1. Eksternal dan Internal

a. Risiko Kredit Adalah risiko kerugian akibat kegagalan pihak lain dalam memenuhi
kewajibannya kepada Bank dan/atau Perusahaan Anak, termasuk risiko kredit akibat
kegagalan debitur, risiko konsentrasi kredit, counterparty credit risk, settlement risk
dan contry risk.Risiko kredit did kelola melalui penetapan kebijakan dan prosedure
yang meliputi kriteria pemberian kredit, origination dan persetujuan kredit, penetapan
harga,pemantauan, pengelolaan kredit bermasalah dan manajemen portofolio.
b. Risiko Operasional Adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya
proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadian
eksternal yang mempengaruhi kegiatan operasional. Pengelolaan risiko operasional
dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang dapat menimbulkan kerugian
keuangan maupun merusak reputasi, Pengelolaan risiko operasional mencakup juga
pengelolaan risiko keamanan informasi (termasuk risiko keamanan siber), risiko
teknologi, dan kelangsungan bisnis.
c. Risiko Reputasi Adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder
yang bersumber dari persepsi negatif. Pengelolaan Risiko Reputasi dilakukan melalui
pengelolaan keluhan nasabah, menjalankan fungsi kehumasan, merespon
pemberitaan negatif serta mengkomunikasikan informasi yang diperlukan kepada
stakeholder. Secara konsolidasi, tim pengelola Risiko Reputasi Bank bekerja sama
dengan tim pengelola risiko di Perusahaan Anak.
d. Risiko Stratejik Adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau
pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis. Pengelolaan risiko stratejik antara lain dilakukan melalui analisis
kesesuaian strategi bisnis dengan kondisi lingkungan bisnis. Risiko stratejik terkait
dengan beberapa bidang: rencana bisnis, teknologi informasi, dan sumber daya
manusia.
e. Risiko Imbal Hasil Adalah risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang
dibayarkan Bank kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang
diterima Bank dan/atau dari penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi perilaku
nasabah dana pihak ketiga. Risiko imbal hasil berlaku bagi unit usaha Syariah.
f. Risiko Transaksi Intra-Grup Adalah risiko akibat ketergantungan suatu entitas baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap entitas lainnya dalam satu
Konglomerasi Keuangan dalam rangka pemenuhan kewajiban perjanjian tertulis
maupun perjanjian tidak tertulis baik yang diikuti perpindahan dana dan/atau tidak
diikuti perpindahan dana. Pengelolaan risiko transaksi intra-grup dilakukan oleh Bank
bersama dengan Perusahaan Anak dan Perusahaan Terelasi.
2. Lingkungan Bisnis : Industri, Kondisi Ekonomi, Global

 Risiko Industri

PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk beroperasi di bidang industri perbankan yang
sangat tergantung pada kepercayaan publik. Kegagalan perusahaan untuk memenuhi
standar dan regulasi perbankan dapat mempengaruhi reputasi dan kinerja keuangan
perusahaan.
 Risiko Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi yang buruk dapat mempengaruhi kinerja keuangan PT. Bank
Danamon Indonesia, Tbk karena dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, kualitas
kredit, dan permintaan layanan perbankan.
 Risiko Global

PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk tergantung pada kondisi ekonomi global untuk
kegiatan perdagangan, khususnya dalam hal valuta asing dan perdagangan
internasional. Kondisi ekonomi global yang tidak stabil dan fluktuasi mata uang
dapat mempengaruhi kinerja keuangan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk.
3. Perkara Hukum

 Risiko Keamanan Informasi (termasuk risiko keamanan siber) Adalah potensi


dampak yang dapat terjadi karena ancaman dan kerentanan terkait dengan
pengoperasian dan penggunaan sistem dan/atau informasi/data milik Bank
sehubungan dengan Kerahasiaan, Keutuhan dan Ketersediaan informasi/data.
 Risiko Teknologi Adalah potensi terjadinya kerugian yang timbul dari
ketidakcukupan pengendalian internal dari pengoperasian dan penggunaan
perangkat dan/atau sistem Teknologi Informasi untuk mendukung proses bisnis dan
operasional Bank
 Risiko Kepatuhan Adalah risiko yang timbul akibat Bank tidak mematuhi dan/atau
tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk Prinsip
Syariah bagi bank umum Syariah dan unit usaha Syariah. Risiko kepatuhan dikelola
oleh satuan kerja independen yang melakukan fungsi kepatuhan.
 Risiko Hukum Adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/ atau kelemahan aspek
yuridis. Risiko Hukum timbul antara lain ketiadaan peraturan perundang-undangan
yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat
sahnya perjanjian dan pengikatan agunan yang tidak sempurna dan adanya proses
Litigasi (gugatan atau laporan polisi) di Bank dan Perusahaan Anak.

Anda mungkin juga menyukai