Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI AKHIR SEMESTER MANAJEMEN RISIKO

PROFILE DAN PENGENDALIAN RISIKO


PT. MAYORA INDAH, TBK.

Disusun Oleh:
Amilia Azzahro NRP.10611810000011
Yulian Farid Wahyudi NRP.10611810000084

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Dr. Wahyu Wibowo, S.Si., M.Si
Zakiatul Wildani, S.Si., M.Sc

DEPARTEMEN STATISTIKA BISNIS


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
isie Riwayat singkat perusahaan, kegiatan usaha e, serta jenis produk yang
dihasilkan
BAB II
JENIS RISIKO DARI KONTEKS ORGANISASI

Risiko merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat


menghalangi perusahaan dalam mencapai tujuan atau target yang ingin
dicapai. PT. Mayora Indah, Tbk memiliki sistem memerlukan sistem
manajemen risiko yang mampu mengidentifikasi dan mendeteksi
kemungkinan terjadinya risiko agar dapat segera dilakukan tindakan
pencegahan untuk meminimalisasi atau menghindari dampak dari
terjadinya risiko tersebut.
Dibawah koordinasi direksi perusahaan, para manager perseroan
melakukan pengelompokan atas risiko-risiko yang mungkin terjadi pada
PT. Mayora Indah, Tbk. Beberapa risiko yang dapat memengaruhi secara
negatif kegiatan usaha di PT. Mayora Indah, Tbk adalah sebagai berikut.
1. Risiko Persaingan Usaha
PT. Mayora Indah, Tbk memiliki banyak pesaing dengan jenis usaha
yang sama yaitu fast moving consumer goods (FMCG) atau menyediakan
kebutuhan sehari-hari seperti makanan ringan, minuman dan lain-lain.
Persaingan usaha dengan perusahaan pesaing yang sejenis ini tentu tidak
dapat dihindari. Risiko persaingan usaha dapat menyebabkan ketidakpastian
target penjualan yang pada akhirnya dapat memengaruhi kinerja perusahaan.
PT. Mayora Indah, Tbk mengelola risiko ini dengan cara menghadapi
risiko persaingan usaha sebagai tantangan yang menuntut perusahaan untuk
menjadi lebih kreatif dalam inovasi dan kritis dalam melakukan evaluasi
terhadap keunggulan dan kekurangan yang dimiliki perseroan.
PT. Mayora Indah, Tbk harus selalu melakukan perbaikan terus
menerus pada kinerja perusahaannya dan menciptakan produk baru yang
berbeda dari produk yang telah beredar di pasaran sehingga dapat menarik
konsumen untuk kembali memilih produk tersebut. Selain itu, perusahaan
juga harus memperluas pangsa pasar produk.
2. Risiko Fluktuasi Nilai Tukar
Adanya ketidakstabilan nilai tukar mata uang asing terhadap mata
uang Rupiah dapat memberikan dampak ketidakpastian terhadap biaya
produksi dan dalam penetapan harga jual produk.

Hal ini disebabkan karena sebagian besar bahan baku yang diperlukan
untuk proses produksi dapat diperoleh dari dalam negeri. Namun ketidak
stabilan nilai tukar valuta asing terutama USD, terhadap mata uang Rupiah
dapat mempengaruhi harga bahan baku produksi yang diimport atau bahan
baku produksi yang dibeli di pasar lokal tetapi mengikuti harga pasar
internasional. Sehingga, jika terjadi perubahan nilai tukar mata uang asing
yang cukup signifikan, hal ini dapat mempengaruhi biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan. PT. Mayora Indah, Tbk mengelola risiko ketidak stabilan
yang mungkin terjadi ini, dengan cara memperoleh penerimaan dari
penjualan eksport.
3. Risiko Pasokan Bahan Baku
Bencana alam, gagal panen, terganggunya jalur transportasi dan
kejadian kejadian sejenis yang menyebabkan terganggunya pasokan bahan
baku dapat menyebabkan pemanfaatan kapasitas produksi untuk
mendapatkan efisiensi maksimal tidak tercapai, sehingga dapat menurunkan
kinerja operasional dan finansial PT. Mayora Indah, Tbk. Untuk
mengantisipasi terganggunya pasokan bahan baku, Perusahaan memiliki
divisi supply chain yang dipimpin langsung oleh Direktur Perusahaan.
Perusahaan juga memiliki tingkat persediaan yang memadai untuk
memperkecil dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kelangkaan bahan
baku.
4. Risiko Ketentuan Negara Lain atau Peraturan Internasional
PT. Mayora Indah, Tbk menjadi perusahaaan yang telah menjual
produknya hampir ke seluruh benua. Kondisi politik, ekonomi dan peraturan
yang diberlakukan pada suatu negara dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan. Risiko tersebut diantaranya dalam bentuk pemberlakuan
besarnya bea masuk oleh negara tujuan eksport. Hal itu dapat menghambat
pertumbuhan eksport perusahaan karena besarnya pajak yang harus dibayar
dapat menyebabkan harga jual produk menjadi tinggi sehingga harga jual
menjadi mahal di negara tujuan eksport tersebut. Untuk menanggulangi
risiko ini, perusahaan menerapkan prinsip efisiensi dalam segala bidang
agar dapat memberlakukan harga jual yang kompetitif.
5. Risiko Kebijakan Pemerintah
Kebijakan dalam bentuk peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah
yang mempengaruhi daya beli masyarakat dan besarnya biaya produksi,
transportasi serta kewajiban perusahaan, dapat berdampak pada penyerapan
hasil produksi perusahaan dan dapat mempengaruhi besarnya laba
perusahaan. Adanya perubahan kondisi ekonomi, sosial, politik, dan
keamanan di Indonesia, yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi
ekonomi, sosial, politik, dan keamanan dapat memberikan dampak terhadap
kegiatan dan kinerja keuangan perusahaan. Untuk menghadapi risiko ini,
PT. Mayora Indah, Tbk menjual produknya ke berbagai negara diseluruh
dunia.
BAB III
PROFIL PENGENDALIAN SWOT DAN RISIKO INTERNAL
Analisis SWOT Perusahaan
Isie SWOT biasa + SWOT tabel di classroom
BAB IV
PROFIL PENGENDALIAN SWOT DAN RISIKO EKSTERNAL
BAB V
PROFIL PENGENDALIAN SWOT DAN RISIKO MITRA
BISNIS
PT. Mayora Indah, Tbk memiliki beberapa mitra bisnis diantaranya, adalah
pemasok bahan baku. Dalam melakukan proses produksi, PT. Mayora Indah, Tbk
memerlukan bahan baku dari pemasok untuk memproduksi produknya. Pemilihan
pemasok pada PT. Mayora Indah, Tbk menjadi komponen yang penting karena
akan berpengaruh terhadap kualitas produk akhir yang dihasilkan.
Perusahaan menetapkan sejumlah spesifikasi standar kualitas bahan baku
yang digunakan. Perusahaan secara berkala melakukan audit dan pembinaan
pemasok terutama pada pemasok petani kopi dan petani kelapa. Proses audit
pemasok dilakukan dengan cara inspeksi mendadak dan berkunjung ke lapangan
serta melakukan penlialain dari bahan baku yang di-supply. Pelaksanaan audit
dilaksanakan oleh Divisi Quality Control, Quality Assurance dan bagian
Purchasing.
BAB VI
RISK MEASUREMENT DAN RISK LEVEL
6.1 Risk Measurement

6.2 Risk Level

Anda mungkin juga menyukai