Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN RISIKO

Tugas Kelompok “Identifikasi Risiko Perusahaan”

Dosen Pengampu

Ni Putu Santi Suryantini, SE., M.M.

Oleh Kelompok 7:

Kadek Ery Satya Pranandha (1707522051)

I Gede Deva Darmawan (1707522052)

Jaka Kusuma Hanjaya (1707522068)

I Putu Gian Resyananda (1707522074)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN REGULER DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
Analisis Risiko
PT Indofood

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (IDX: INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di
Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim
dengan nama PT Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood
Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan
Eropa.

Dalam beberapa dekade ini Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan
total food solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di rak para pedagang eceran.

Identifikasi Risiko Perusahaan

Analisis Sekuen Resiko :

Peningkatan Suksesi Pada Niat Beli


Keamanan Fluktuasi Harga
Kompetisi Pada Keterampilan Konsumen PT.
Pangan Bahan Baku
Segmen Usaha Tenaga Kerja Indofood
Risiko bisnis yang dihadapi oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Jenis risiko yang pertama adalah risiko murni, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. mungkin
saja menanggung risiko tersebut apabila misalnya terjadi kebakaran atau pencurian asset seperti
pencurian persediaan. Sedangkan jenis risiko berikutnya adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif
ini dapat meliputi variabilitas dari biaya input, harga jual, dan permintaan, kemudian dapat juga
meliputi kemampuan menjual produk baru dan mengembangkan produk yang sudah ada, dan
tingkat nilai tukar rupiah terhadap dolar. Risiko yang dihadapi perusahaan diantaranya:

• Risiko keamanan pangan

Sebagai produsen makanan olahan dalam kemasan dan memiliki konsumen dari segala usia,
Perseroan menghadapi risiko yang berhubungan dengan keamanan produk barang jadi yang
dipasarkan.

Walaupun Perseroan telah memperhatikan faktor higienis makanan dan memastikan bahwa
bahan baku yang dipergunakan telah sesuai dengan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang
dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh sertifikat halal, namun tidak tertutup kemungkinan
bahwa produk makanan tersebut dapat tercemar ataupun terkena isu negatif lainnya. Apabila
terjadi, hal tersebut dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha dan operasional
Perseroan.

• Risiko fluktuasi harga bahan baku

Harga dan biaya produksi Perseroan dipengaruhi oleh harga bahan baku di pasar internasional,
terutama gandum yang digunakan untuk memproduksi tepung terigu Grup Bogasari, dan bahan
baku lainnya yang diimpor seperti SMP dan resin (bahan baku untuk pembuatan kemasan).

Harga tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

• Tingkat produksi bahan baku dunia.


• Tingkat penawaran dan permintaan produk.
• Tingkat konsumsi dunia atas produk-produk; dan
• Perkembangan perekonomian dunia pada umumnya.

Fluktuasi harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap
mata uang asing dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasional dan kondisi
keuangan Perseroan. Walaupun Perseroan dapat menaikkan harga jual produknya akan tetapi
Perseroan tidak dapat secara langsung meningkatkan harga jual produk sedemikian rupa sejalan
dengan kenaikan harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap mata uang asing.

• Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha

Sebagian besar produk Perseroan menghadapi kompetisi baik dari perusahaan lokal maupun
internasional. Tidak dapat dipastikan bahwa kompetitor tidak akan mengoptimalkan upayanya
dalam berkompetisi untuk meningkatkan pangsa pasarnya dan/atau tidak akan ada tambahan
pesaing domestik maupun asing yang memasuki pasar dimana Perseroan beroperasi. Peningkatan
kompetisi tersebut dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk mempertahankan atau
menaikkan pendapatannya.

• Risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja

Kesuksesan Perseroan tidak luput dari faktor ketersediaan tenaga kerja yang handal untuk terus
dapat melakukan yang terbaik serta mendukung budaya untuk terus berinovasi agar memperoleh
hasil yang unggul. Oleh karena itu Perseroan menyadari risiko kegagalan pengembangan
karyawan atau mempertahankan tenaga kerja bertalenta dapat mempengaruhi kegiatan bisnis, daya
saing, dan pertumbuhan Perseroan secara nyata.
Tinggi
Signifikansi

Risiko berkurangnya minat beli


konsumen
Rendah

Rendah Tinggi

Frekuensi
Teknik risiko yang digunakan adalah matriks frekuensi dan signifikansi risiko. Teknik matriks
frekuensi dan signifikansi risiko merupakan teknik yang mengelompokkan risiko berdasarkan dua
dimensi yaitu frekuensi dan signifikansi. Proses dalam teknik ini pada dasarnya melakukan dua
hal, yaitu yang pertama mengembangkan standar risiko dan yang kedua menerapkan standar
tersebut untuk risiko yang telah diidentifikasi. Dalam hal ini, kelompok kami membuat standar
untuk frekuensi dan signifikansi dengan menggunakan dua standar, yaitu tinggi dan rendah.
Kemudian kelompok kami mengevaluasi risiko berkurangnya minat konsumen untuk PT.
Indofood. Hal ini dikarenakan empat faktor resiko yang dijelaskan di atas. Berdasarkan informasi
tersebut, risiko niat beli konsumen PT. Indofood bisa dikategorikan sebagai frekuensi rendah,
signifikansi rendah karena PT. Indofood sudah memeliki cara mengatasi setiap resiko yang
muncul.

Teknik Resiko

• Risiko keamanan pangan


Sumber resiko berasal dari lingkungan operasional prusahaan yang dimana disini
memperhatikan faktor higienis makanan dan memastikan bahwa bahan baku yang
dipergunakan telah sesuai dengan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang

• Risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas


Sumber resiko yang berasal dari supplier dan ekonomi karena disini menekankan
faktor,Tingkat produksi bahan baku dunia. Tingkat penawaran dan permintaan produk.
Tingkat konsumsi dunia atas produk-produk; dan Perkembangan perekonomian dunia pada
umumnya. Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing

• Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha


Sumber resiko yang berasal dari lini produk yakni dengan banyaknya produk yang
diproduksi masal dengan jenis yang sama akan membuat konsumen mampu memiliki
banyak reverensi untuk pembelian suatu produk

• Risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja


Sumber resiko yang berasal dari suksesi dan ketrampilan tenaga kerja yaitu persero harus
memperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan karyawan karena dengan karyawan
sehat maka produktifitas akan inovasi dan kreatifitas seorang karyawan pasti meningkat.

Pengukuran Teknik Resiko

• Risiko keamanan pangan

Dievaluasi adalah risiko error mesin dalam proses kualiti control bahan baku, kesalahan ini
sering terjadi karena kurang perawatan mesin secara berkala akan tetapi kerugian yang di
timbulkan akan dating semakin besar

• Risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas

Dievaluasi adalah resiko nilai tukar rupiah dalam proses import bahan baku meningkat, ini
sering terjadi karena faktor eksport di Indonesia anjlok, terlalu banyak import dan faktor
eksternal lainnya akan tetapi resiko ini tidak terlalu menguntungkan bagi perusahaan

• Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha

Dievaluasi adalah resiko lini produk dalam proses permintaan konsumen, ini sering terjadi
karena beragam pilihan yang diberikan oleh PT. Indofood menyebabkan ada beberapa
produk yang kurang optimal dari berbagi lini seperti promosi, distribusi, dan lain-lain.
Seperti Indofood yang mengoptimalkan Indomie dibandingkan Sarimi. Indomie
mengeluarkan berbagai jenis rasa dibandingkan sarimi, sehingga pemasaran dari produk
Indomie lebih luas dibandingkan Sarimi. Konsumen menjadi lebih mengenal produk
Indomie dibandingkan Sarimi

• Risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja


Dievaluasi adalah risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja, ini sering terjadi karena
terjadinya kelelahan kerja yang dialami oleh karyawan. Jika PT. Indofood tidak
memperhatikan tingkat kesehatan dan keselamatan kerja karyawan maka karyawan yang
memiliki keahlian akan tergusur dan meninggalkan perusahaan
Pengelolaan Resiko

• Risiko keamanan pangan

Risk Retention

Alternatif lain dari manajemen risiko adalah perusahaan menanggung sendiri risiko yang
muncul (menahan risiko tersebut atau risk retention). Jika risiko benar-benar terjadi, perusahaan
tersebut harus menyediakan dana untuk menanggung resiko tersebut

• Risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas

Risk Retention

Alternatif lain dari manajemen risiko adalah perusahaan menanggung sendiri risiko yang
muncul (menahan risiko tersebut atau risk retention). Jika risiko benar-benar terjadi, perusahaan
tersebut harus menyediakan dana untuk menanggung resiko tersebut

• Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha

Risk Retention

Alternatif lain dari manajemen risiko adalah perusahaan menanggung sendiri risiko yang
muncul (menahan risiko tersebut atau risk retention). Jika risiko benar-benar terjadi, perusahaan
tersebut harus menyediakan dana untuk menanggung resiko tersebut

• Risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja

Risk Retention

Alternatif lain dari manajemen risiko adalah perusahaan menanggung sendiri risiko yang
muncul (menahan risiko tersebut atau risk retention). Jika risiko benar-benar terjadi, perusahaan
tersebut harus menyediakan dana untuk menanggung resiko tersebut

Anda mungkin juga menyukai