Anda di halaman 1dari 8

MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI SARANA PROMOSI

UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELI KONSUMEN

Deru R. Indika* dan Cindy Jovita*


deru.indika@unpad.ac.id

Abstract
The speed of internet access and the rapid growth of the smartphone industry
makes it easier for people to get information. In the field of marketing, this affects
how the promotion is done. The use of social media which is actually means
for social interaction between online individuals becomes commonly used by
companies as a tool for promotion including in the tourism industry. One of the
social media that is often used is Instagram, an application that allows users to
share photos and pictures along with short messages with other users. This study
discussed how Instagram as a social media can affect consumer purchase intention
toward a tourist destination. The subject of research is Floating Market located in
Lembang, Bandung, West Java. The results showed that information delivered
through Instagram was effective in increasing consumer purchase intention up
to 50.2%

Keywords: social media, instagram, promotion, purchase intention.

Pendahuluan media sosial untuk menarik pengunjung dan


Bermunculannya berbagai aplikasi memberikan informasi-informasi terkait
media sosial ini menimbulkan peluang dengan event-event yang akan diadakan
bagi masyarakat dalam melakukan suatu kepada masyarakat. Pemanfaatan social me-
usaha. Peluang terhadap media sosial ti- dia dapat berimbas positif bagi pencitraan
dak berhenti hanya pada usaha produk. obyek atau destinasi wisata (Ellya, 2015).
Usaha jasa maupun pariwisata juga mulai Penggunaan media sosial digunakan
menggunakan media sosial sebagai salah oleh masyarakat dalam melakukan banyak
satu sarana untuk menarik perhatian aktivitas mulai dari entertainment, melaku-
masyarakat untuk menggunakan atau kan bisnis, mencari info atau aktivitas lain-
mendatangi destinasi objek wisatanya. nya. Pengguna internet aktif di Indonesia per
Pada umumnya objek wisata menggunakan Januari 2016 mencapai 88.1 juta orang dan
_____________________

* Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran, Bandung.

Jurnal Bisnis Terapan ISSN 2580 - 4928 25


Volume 01, Nomor 01, Juni 2017
79 juta di antaranya merupakan pengguna logis akan menarik minat pengunjung untuk
media sosial yang aktif (Balea, 2016). datang. Berdasarkan fakta diatasdisimpulkan
Instagram sebagai salah satu media sosial bahwa penggunaan media sosial instagram
populer di Indonesia berada di peringkat dapat menarik pengunjung Floating Market.
kedelapan dengan pengguna mencapai Pertanyaannya, apakah penggunaan insta-
10%. Berdasarkan sumber e-marketer.com gram yang dilakukan efektif atau tidak
(2017), penggunaan instagram di Indonesia terhadap minat beli pengunjung, di mana
bagi pengguna dengan usia 16-35 tahun, dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
melakukan posting foto-foto saat travelling H0 : b0 : tidak terdapat pengaruh media
mencapai 48.4% (peringkat ketiga). Di sosial instagram terhadap minat
Indonesia, jumlah pengguna instagram aktif beli konsumen.
mencapai 22 juta orang. Adapun dengan H1 : b1 : terdapat pengaruh media sosial
persebaran demografi pengguna instagram instagram terhadap minat beli
18-29 tahun memiliki penggunaan terbesar konsumen.
yaitu 83%. Namun 18% dari mereka yang
berumur 30-49 tahun dan 6% dari umur Tinjauan Pustaka
50-64 tahun juga menggunakan instagram. Komunikasi pemasaran sebagai cara
Berdasarkan data tersebut, maka instagram perusahaan dalam menginformasikan,
merupakan salah satu media yang potensial mengajak, dan mengingatkan konsumen
untuk digunakan sebagai media promosi. baik secara langsung maupun tidak lang-
Floating Market, salah satu destinasi sung mengenai suatu produk atau brand
wisata populer di daerah Bandung Jawa yang dijualnya (Kotler & Keller, 2016).
Barat, menerapkan sistem informasi berbasis Komunikasi pemasaran merupakan cara-
digital marketing dan salah satu media cara yang dilakukan perusahaan untuk
digital marketing yang baru diluncurkan oleh dapat berinteraksi baik dengan pihak-pihak
Floating Market adalah melalui instagram. internal perusahaan (karyawan) maupun
Instagram Floating Market dapat diakses eksternal (konsumen, pemerintah, pesaing,
menggunakan aplikasi instagram dengan dll) dengan tujuan meningkatkan penjualan
domain akun @floating.market.lembang. dan menjaga citra perusahaan. Salah satu
Akun official instagram Floating Market bauran promosi yang digunakan perusahaan
digunakan untuk mempromosikan event adalah media sosial.
dan untuk menyebarkan testimoni para Online and social media marketing
pengunjung yang telah mengunjungi Floating menurut Kotler dan Keller (2016) adalah
Market guna menarik wisatawan yang lebih online activites and programs designes to
banyak lagi. Respon pasar menunjukkan engage customers or prospects and directly
bahwa jumlah pengunjung terus meningkat. or indirectly raise awareness, improve image,
Pada weekdays per harinya mencapai 2.000- or elicit sales of products and services.
4.000 pengunjung sedangkan weekend Media sosial merupakan suatu aktivitas
mencapai 10.000-12.000 pengunjung (Ne- komunikasi pemasaran yang menggunakan
goro, 2015). Floating Market bisa memi- media elektronik (online) dalam menarik
liki omset sebesar Rp5 milyar untuk tiap konsumen atau perusahaan dalam berbagai
bulannya. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk (gambar, tulisan, dll) untuk me-
Floating Market merupakan salah satu ningkatkan kesadaran, citra perusahaan,
tempat wisata paling sering dikunjungi dan untuk meningkatkan penjualan.
wisatawan saat ke kota Bandung.
Trusov (dalam Kshetri dan Jha, 2016) me-
Pengelolaan media sosial yang baik secara ngatakan bahwa WOM elektronik dan iklan

26 ISSN 2580 - 4928 Jurnal Bisnis Terapan


Volume 01, Nomor 01, Juni 2017
melalui media sosial membantu pemasar da- mempertahankan dan terus mengembangkan
lam menarik konsumen dengan harga yang hubungan yang telah dilakukan.
rendah dan dalam hitungan waktu yang lebih
Tujuan komunikasi pemasaran termasuk
cepat ditambah dengan review konsumen
melalui media sosial adalah untuk menum-
yang membantu menarik konsumen.
buhkan minat beli konsumen. Minat beli
WOM atau penggunaan media elektronik
menurut Kwek (2010) dalam Setiawan
terhadap suatu brand merupakan suatu
(2015), menyatakan bahwa minat beli dapat
komunikasi yang menyampaikan informasi
diklasifikasikan sebagai bagian dari perilaku
mengenai pemasok dan penggunaan produk
kognitif konsumen mengenai niat konsumen
kepada konsumen melalui online shopping
dalam membeli suatu brand. Hal ini sejalan
menggunakan teknologi berbasis internet
dengan pernyataan Lefa dan Laroche (2006)
seperti facebook, twitter, instagram, dan
dalam Setiawan(2015), yang mengatakan
berbagai media sosial lainnya (Kshetri
bahwa minat merupakan salah satu penilaian
dan Jha, 2016). Media sosial merupakan
jaringan teknologi yang digunakan untuk mengenai individu yang ingin membeli
menciptakan berita melalui pengguna merek tertentu. Madahi dan Sukati (2012)
internet dan mengkomunikasikan serta juga mengatakan bahwa minat beli terjadi
mendiseminasikan informasi, sedangkan ketika seseorang membutuhkan produk
pemasaran media sosial merupakan suatu tertentu setelah melakukan evaluasi atau
jenis model pemasaran internet untuk mempersepsikan produk tersebut apakah
mencapai tujuan pemasaran dengan ber- layak atau tidak untuk dibeli.
partisipasi dalam lingkup jaringan media Pengukuran efektivitas komunikasi pe-
sosial (Maoyan, 2014). masaran dapat dilihat pada model respon
Penyampaian komunikasi pemasaran konsumen akan promosi yang dilakukan
melalui media sosial dinilai melalui 4C, perusahaan, model AIDA (Attention, Interest,
yaitu context, communication, collaboration, Desire, Action). Model AIDA (Vliet, 2014)
dan connection(Hauer (2010) dalam Arief terdiri atas 4 tahapan. Attention merupakan
dan Millianyani, 2015). Context adalah tahap pertama dari hirarki AIDA. Pada
how we frame our stories yaitu cara tahap attention, konsumen mulai timbul
bagaimana seseorang membentuk suatu kesadarannya terhadap suatu produk se-
cerita melalui penggunaan bahasa dan isi belum terjadinya keputusan pembelian.
pesan. Communication adalah the practice Perhatian ini dapat diciptakan melalui
of sharing our sharing story as well as warna, suara, gambar, artis, slogan, atau
listening, responding, and growing, yaitu symbol-simbol lainnya. Tahap selanjutnya
cara bagaimana berbagi cerita membuat adalah interest. Ketika perhatian sudah
seseorang mendengar, merespon, dan tertuju terhadap suatu produk, maka muncul
tumbuh sehingga orang menjadi nyaman ketertarikan terhadap produk. Ketertarikan
dan pesan tersampaikan kepada orang ini di dapat setelah konsumen mendapatkan
yang dituju. Collaboration adalah working sesuatu yang menurutnya unik. Tahap
together to make things better and more ketiga yaitu desire. Desire adalah tahapan
efficient and effective. Kerja sama yang memberikan penawaran yang menimbulkan
dimaksud adalah kerja sama antara akun keinginan atau hasrat konsumen untuk
atau perusahaan dengan pengguna media membeli suatu produk. Tahap terakhir
sosial yang bertujuan membuat hal menjadi adalah action yaitu tahap dimana konsumen
lebih baik, lebih efisien, dan lebih efektif. sudah mengambil tindakan untuk mulai
Connection adalah the relationship we melakukan pembelian terhadap produk. Jika
forge and maintain yaitu cara bagaimana dihubungkan dengan minat beli dapat di-

Jurnal Bisnis Terapan ISSN 2580 - 4928 27


Volume 01, Nomor 01, Juni 2017
katakan bahwa minat beli merupakan suatu adanya kesadaran dan persepsi konsumen
aktivitas yang dilakukan konsumen dalam terhadap produk tertentu. Menurut Maoyan
menilai suatu produk sebelum melakukan et al (2014) dalam paradigma penelitiannya,
keputusan pembelian. Pada model AIDA, minat beli dipengaruhi oleh media sosial
minat beli berada pada tiga tahap pertama yang dilakukan melalui persepsi konsumen
yaitu Attention, Interest,dan Desire. terhadap produk.Secara teoris media sosial
yang digunakan menjadi alat komunikasi
Pemasaran melalui media sosial akan
yang penting dan memiliki peranan yang
memengaruhi faktor eksternal yang me-
tinggi terhadap minat beli konsumen.
mengaruhi persepsi konsumen akan sebuah
Keterkaitan dua variabel tersebut dapat
produk, yang kemudian akan memengaruhi
digambarkan dengan paradigma penelitian
minat beli konsumen (Maoyan et al, 2014).
berikut (Gambar 1), di mana pengukuran
Gunawan dan Huarng (2015) mengenukakan
sosial media berdasarkan teori Hauer (2014)
bahwa interaksi sosial dan resiko yang
dan minat beli diukur melalui model AIDA
dipersepsikan melalui media sosial ber-
dimana tahap action tidak digunakan sebagai
pengaruh terhadap minat beli konsumen.
subvariabel karena action merupakan tin-
Menurut Chih-Chin Liang dan Hanh Thi Dang
dakan nyata konsumen dalam keputusan
(2015), komponen faktor perusahaan dan
pembelian.
social and environmental groupmemengaruhi
minat beli. Perceived ease of use, informasi
produk, pengalaman media sosial, pengaruh Media Sosial (X):
sosial, dan perbedaan gender secara langsung (Chris Hauer dalam Minat beli
Arief dan Millianyani, konsumen (Y)
memengaruhi pembelian online melalui
2015)
media sosial. Oleh karena itu, Balakrishnan 1. Awareness
et.al, (2014) menganjurkan kepada pemasar 1. Context 2. Interest
2. Communication 3. desire
untuk mengaplikasikan social media untuk 3. Collaboration
mempromosikan produknya karena media 4. Connection
sosial merupakan media pemasaran yang Gambar 1. Paradigma Penelitian
penting dalam menjangkau segmen pasar
usia muda dengan cara lebih cepat dan
efisien. Pendekatan yang digunakan dalam pene-
litian adalah dengan pendekatan deskriptif
Metode Perusahaan menggunakan media dan verifikatif dengan metode kuantitatif
sosial dengan maksud memasarkan produk yang telah disesuaikan dengan tujuan dan
atau jasanya, memberikan informasi tertentu variabel penelitian. Penelitian ini memiliki
kepada konsumen dan mempromosikan tujuan untuk mengetahui apakah media
produk yang dihasilkannya. Media sosial sosial yang digunakan Floating Market ber-
digunakan sebagai alat komunikasi pema- pengaruh terhadap minat beli konsumen
saran untuk meningkatkan kesadaran atau wisatawan. Adapun objek penelitian
konsumen terhadap produk, mening- yang diambil adalah mahasiswa karena
katkan image produk, dan berakhir pada instagram paling banyak digunakan oleh
peningkatan penjualan (Kotler dan Keller, kalangan muda seperti yang telah dipaparkan
2016). Minat beli merupakan suatu tin- sebelumnya. Selain itu, kecenderungan anak
dakan yang dilakukan konsumen sebelum muda yang senang bepergian dengan teman
mengambil keputusan pembelian suatu ke destinasi wisata menjadi alasan lain
produk. Minat beli merupakan tahapan mengapa mahasiswa dijadikan objek dalam
ketertarikan konsumen terhadap suatu penelitian ini. Sampel penelitian adalah
produk dan minat beli muncul setelah mahasiswa Universitas Padjadjaran di kota

28 ISSN 2580 - 4928 Jurnal Bisnis Terapan


Volume 01, Nomor 01, Juni 2017
Bandung, Jawa Barat yang menggunakan konteks termasuk dalam kategori baik
aplikasi Instagram dikarenakan Universitas yang menunjukkan bahwa konteks yang
Padjadjaran memiliki mahasiswa dari digunakan dalam media sosial Instagram
berbagai daerah. Oleh sebab itu, mahasiswa Floating Market memiliki respon yang
Universitas Padjadjaran dianggap mampu positif terutama terhadap kejelasan
untuk merepresentasikan minat kunjungan informasi dari foto yang digunakan. Pada
dari pengunjung Floating Market. Jumlah dimensi Communication, penggunaan foto
responden yang digunakan 100 orang dengan instagram menjadi variabel yang paling
error tolerance 10%. Skala pengukuran yang menarik perhatian konsumen terhadap
digunakan dalam penelitian adalah dengan Floating Market dibandingkan pesan text.
menggunakan skala Likert. Untuk melihat Sedangkan pada variabel Collaboration,
seberapa besar pengaruh media sosial antusiasme pengunjung Floating Market
instagram terhadap minat beli pengunjung untuk mem-posting foto di akun intagram
Floating Market digunakan metode verifi- pribadi cukup tinggi, namun tidak cukup
katif berdasarkan data primer yang dila- kuat menarik minat responden untuk
kukan. Ukuran yang digunakan adalah ana- mem-follow akun resmi Instagram Floating
lisis regresi sederhana untuk mengetahui Market.UntukConnection, konsumen tertarik
koefisien korelasi antara dua variabel yang untuk mengunjungi Floating Market ketika
diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk me- ada pemberitahuan event-event yang dise-
neliti bagaimanakah variabel independen lenggarakan di Floating Market melalui akun
(media sosial instagram) memengaruhi @floating.market.lembang
variabel dependen (minat beli), untuk
Minat beli responden atas Floating Market
menjawab tujuan penelitian tersebut ada-
sudah tinggi, dapat dilihat dari respon atas
lah dengan menggunakan uji koefisien ko-
komunikasi pemasaran termasuk yang
relasi. Untuk menentukan kuatnya tingkat
dilakukan lewat media Instagramdi mana
hubungan antara variabel X dan Y, maka
responden sebagian besar mengetahui
dapat dilihat dari interval koefisien dan
keberadaan Floating Market (Attention).
tingkat hubungan (Sugiyono, 2011).
Tanggapan responden terhadap dimensi
ketertarikan (Interest) termasuk dalam
Hasil Penelitian dan Pembahasan kategori Cukup Baik dikarenakan res-
Penilaian atas pengelolaan media insta- ponden tertarik mengunjungi Floating
gram yang dilakukan oleh manajemen Market tetapi tidak terlalu peduli dengan
Floating Marketdilihat berdasarkan dimen- updatepada media Instagram mengenai
si Context, Communication, Collaboration, informasi event-event yang diselenggarakan.
dan Connection. Pengukuran minat beli Informasi yang didapatkan oleh konsumen
diukur berdasarkan tingkat attention, mengenai Floating Market mempunyai
desire, dan interest. Terakhir, data diolah dampak yang kuat terhadap keinginan
untuk mengetahui hubungan dan pengaruh (Desire) responden untuk merencanakan
media sosial Instagram terrhadap minat beli liburan ke Floating Market terutama saat
konsumen Floating Market. berada di kota Bandung.
Pengukuran Context Instagram Floating Dari hasil pengolahan data yang dila-
Market, indikator yang digunakan dalam kukan, diketahui bahwa nilai korelasi antara
mengukur dimensi ini terdiri atas tiga media sosial instagram dengan minat beli
indikator yaitu penggunaan bahasa, isi sebesar 70.9%. Nilai korelasi bertanda
pesan, dan kelengkapan informasi. Tang- positif, yang berarti hubungan yang terjadi
gapan responden terhadap dimensi antara dua variabel adalah searah di mana

Jurnal Bisnis Terapan ISSN 2580 - 4928 29


Volume 01, Nomor 01, Juni 2017
semakin efektif media sosial instagram, deskriptif, menurut Sugiyono (2011:231),
maka semakin tinggi minat beli konsumen. kuatnya pengaruh X terhadap Y berada pada
Dari hasil pengolahan menggunakan SPSS tingkat kuat. Berdasarkan hasil pengolahan
didapatkan hasil nilai t-hitung sebesar data, koefisien korelasi adalah 0.709, maka
10,917 dengan alpha sebesar 10% dan dapat dikategorikan bahwa pengaruh yang
derajat kebebasan (dk) = n-2 yaitu 120-2 diberikan variabel instagram terhadap
= 118, maka berdasarkan tabel distribusi t minat beli adalah pengaruh yang kuat.
dua pihak, didapatkan hasil t-tabel sebesar Selain itu, diperoleh koefisien determinasi:
2.35837. Nilai t hitung > t tabel yaitu 10,227 R2 = 0.502 = 50,2%. R2 adalah angka yang
>2.35837, maka pernyataan H0 ditolak dan menunjukkan besarnya pengaruh variabel
Ha diterima. Hal ini menunjukkan adanya X terhadap variabel Y. Secara deskriptif,
pengaruh yang signifikan antara media sosial pengaruh X terhadap Y sebesar 50,2% dan
Instagram terhadap minat beli pengunjung sisanya 49.8% dipengaruhi oleh faktor-
Floating Market. faktor lain diluar media sosial Instagram.

Tabel 1. Koefisien Determinasi Simpulan

Model Summary Hasil analisis deskriptif dan inter-


pretasi data penelitian terhadap variabel
Adjusted R Std. Error of media sosial Instagram menunjukkan
Model R R Square
Square the Estimate
bahwa komunikasi foto yang dikemas
1 .709 a
.502 .498 2.91269 secara kreatif menjadi salah satu faktor
yang cukup penting dalam menarik
perhatian konsumen akan tempat
Berdasarkan pengolahan data koefisien
tujuan wisata. Aplikasi media sosial
korelasi sebesar R=0.709. Angka pada R Instagram yang menonjolkan sharing
dalam tabel koefisien determinasi adalah foto atau gambar terbukti punya korelasi
angka yang menunjukkan kuatnya hubungan kuat dalam memengaruhi minat beli
antara variabel X dan variabel Y. Secara konsumen.

Daftar Pustaka

Arief, Giri Maulana dan Heppy Millianyani. 2015. Pengaruh Social Media Marketing Melalui
Instagram Terhadap Minat Beli Konsumen Sugar Tribe. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Telkom.
Balea, Judith. 2016. The Latest Stats In Web And Mobile In Indonesia (Infographic). https://
www.techinasia.com diakses tanggal 29 Oktober 2016 dari https://www.techinasia.
com/indonesia-web-mobile-statistics-we-are-social.
Bamini KPD Balakrsihnan, Mohd Irwan Dahnil, dan Wong Jiunn Yi.2014. The Impact of
Social Media Marketing Medium Toward Purchase Intention and Brand Loyalty Among
Generation Y. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 00 (2012) 000000.
Ellya. 2015. Promosi Wisata Lebih Cepat Lewat Sosmed dan Media Sosial. http://beritajateng.
net diakses tanggal 11 November 2016 pada jam 15.46 dari http://beritajateng.net/
promosi-wisata-lebih-cepat-lewat-sosmed-dan-media-sosial/.

30 ISSN 2580 - 4928 Jurnal Bisnis Terapan


Volume 01, Nomor 01, Juni 2017
Gunawan, D. D., dan Huarng, K. 2015. Viral effects of social network and media on consumers
purchase intention. Journal of Business Research, 68(11), 2237-2241.
Kotler and Keller. 2016. Marketing Management. Pearson: Prentice hall
Kshetri, Anita and Bidyanand Jha. 2016. Online Purchase Intention : A Study of Automobile
Sector in India. Rev. Integr. Bus. Econ. Res. Vol. 5 No.3, p.35-59.
Liang, Chih-Chin dan Hanh Thi Dang. 2015. Factors influencing office-workers purchase
intention though social media : An empirical Study. International Journal of Customer
Relationship Marketing and Management (IJCRMM), 6(1), 1-16.
Madahi, Abdolrazagh dan Inda Sukati. 2012. The Effect of External Factors on Purchase
Intention Amongst Young Generation in Malaysia. International Business Research.
Vol. 5 No.8, p. 153-159.
Maoyan et al. 2014. Consumer Purchase Intention Research Based on Social Media
Marketing. International Journal of Business and Social Science. Vol. 5 No.10 (1), p.
92-97.
Negoro, Indra Hutami. 2015. http://www.kompasiana.com diakses pada tanggal 7 Desember
2016 dari http://www.kompasiana.com/ kutipankita/floating-market-muncul-di-pe
rmukaan_565c54a2967a61720a55fa0a
Setiawan, Edhie Budi. 2015. Quality and Purchase Intention Perceived Value towards Low
Cost Energy-Saving Cars. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik. Vol. 02 No.01, p.
107-118.
Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Van Vliet, Vincent. 2014. AIDA Model. http://www.toolshero.com diakses pada tanggal 4
November 2016 pada jam 21.15 dari http://www.toolshero.com/marketing/aida-
model/

Jurnal Bisnis Terapan ISSN 2580 - 4928 31


Volume 01, Nomor 01, Juni 2017
32 ISSN 2580 - 4928 Jurnal Bisnis Terapan
Volume 01, Nomor 01, Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai