Anda di halaman 1dari 4

Analisis Resiko PT Unilever

1. Resiko Keuangan

Perubahan nilai mata uang dapat berfluktuasi secara tajam dan berdampak secara signifikan pada
kinerja bisnis. Nilai tukar yang tidak stabil juga dapat mengakibatkan naik turunnya harga bahan baku
yang dibutuhkan untuk memproduksi produk-produk kami

Mitigasi Resiko Kami mengelola paparan terhadap mata uang dalam batas yang ditentukan dan dengan
menggunakan kontrak valuta berjangka. Selain kontrak tersebut, kami juga melakukan lindung nilai
beberapa paparan kami melalui penggunaan pinjaman mata uang asing atau kontrak berjangka.

2. Resiko Pilihan Brand

Selera dan perilaku konsumen senantiasa berubah. Kami harus mampu mengantisipasi dan menyikapi
perubahan ini dengan terus membuat brand dan produk kami unik dan berbeda dengan yang lain. Kami
mengandalkan kemampuan kami dalam menciptakan produk-produk inovatif yang memenuhi
kebutuhan konsumen kami

Mitigasi Risiko Kami terus memantau tren pasar eksternal dan mengumpulkan masukan dari para
konsumen, pelanggan dan pembelanja kami untuk mengembangkan kategori dan strategi brand yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen. Divisi Riset dan Pengembangan kami secara aktif mencari cara
untuk menerjemahkan preferensi dan selera konsumen menjadi teknologi baru untuk menciptakan
produk-produk kami di masa mendatang.

3. Risiko Ekonomi Eksternal

Kondisi ekonomi yang terus berubah dapat mengakibatkan menurunnya permintaan konsumen untuk
produk kami, yang dapat mempengaruhi satu negara natau lebih didalam satu kawasan, atau bahkan
secara global. Langkah pemerintah, seperti stimulus fiskal, perubahan perpajakan, dan kontrol harga
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan profitabilitas operasi lokal kami.

Mitigasi Risiko Beragamnya portofolio Unilever dan model bisnis yang fleksibel membantu kami untuk
menyesuaikan portofolio dan cepat merespon dengan menciptakan inovasi baru untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dan pelanggan yang berubah saat ekonomi melemah.

4. Risiko Aspek Hukum dan Peraturan

Unilever patuh terhadap hukum dan peraturan lokal, regional, dan global yang berlaku di berbagai
bidang seperti keamanan produk, klaim produk, merek dagang, hak cipta, paten, persaingan, kesehatan
dan keselamatan kerja, lingkungan, tata kelola perusahaan, keterbukaan informasi, ketenagakerjaan,
serta pajak. Tidak mematuhi peraturan yang berlaku dapat mengakibatkan adanya tuntutan perdata dan
/ atau pidana yang menyebabkan kerusakan, denda dan sanksi. Hal ini dapat mempengaruhi reputasi
Perseroan, dan membebani biaya kami dalam berbisnis.
Mitigasi Risiko Unilever berkomitmen untuk mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku di
Indonesia. Pada area-area khusus, tim yang relevan di tingkat global, regional atau lokal bertanggung
jawab untuk menetapkan standar terperinci dan memastikan bahwa semua karyawan memahami dan
mematuhi peraturan dan undang-undang yang spesifik dan relevan dengan peran mereka. Tenaga
spesialis kami di bidang hukum dan regulasi sangat terlibat dalam memantau dan meninjau praktek kami
untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa kami tetap memahami dan sejalan dengan seluruh
peraturan dan kewajiban hukum terkait.

5. Risiko Hubungan Industri

Dengan peraturan ketenagakerjaan yang terus berubah-ubah,, kami wajib menjalin hubungan yang baik
dengan para karyawan dan serikat pekerja kami. Gangguan terhadap hubungan industrial dapat
mempengaruhi kegiatan operasional, biaya, dan reputasi kami.

Untuk mengurangi risiko ini, kami senantiasa memantau perubahan peraturan ketenagakerjaan dan
menjalin komunikasi yang baik dengan serikat pekerja kami. Kami melakukan diskusi secara rutin untuk
lebih memahami setiap kepentingan dan menjaga keharmonisan diantara para pemangku kepentingan
industri kami.

6. Risiko Karyawan dan Talenta

Penting bagi kami untuk dapat menarik, mengembangkan, dan mempertahankan orang-orang yang
berkualitas dalam jumlah yang tepat untuk dapat bersaing dan berkembang secara efektif. Di negara
berkembang, bisa ada persaingan yang ketat untuk mendapatkan talenta-talenta berbakat yang
jumlahnya terbatas. Lepasnya talenta pada posisi manajemen atau posisi inti lainnya, atau
ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, menarik atau mempertahankan karyawan yang berkualitas,
akan mempersulit pengelolaan bisnis dan mempengaruhi operasi dan hasil keuangan.

Mitigasi Risiko Kami telah membentuk dan menerapkan komite sumber daya manusia di seluruh lini
bisnis kami. Komite ini memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi jenis-jenis keterampilan dan
kemampuan yang diperlukan di masa mendatang, mengembangkan jalur karir dan mengidentifikasi
talenta utama dan pemimpin di masa depan. Kami memiliki proses pengembangan manajemen terpadu
yang meliputi penilaian kinerja rutin yang ditopang oleh seperangkat perilaku kepemimpinan,
keterampilan dan kompetensi. Selain itu, kami juga telah menerapkan program yang ditargetkan untuk
menarik dan mempertahankan talenta terbaik dan kami secara aktif memantau kinerja dalam
mempertahankan talenta dalam Unilever.

7. Risiko Sistem dan Informasi

Karena kami berinteraksi secara elektronik dengan para pelanggan, pemasok, dan Konsumen, kami
sangat membutuhkan sistem dan inftrastruktur TI yang aman dan dapat diandalkan. Gangguan dalam
sistem TI kami dapat menghambat operasi bisnis di berbagai area, termasuk menghambat penjualan,
produksi, dan siklus arus kas kami. Pembatasan akses ke informasi rahasia serta pemisahan tugas juga
berada dalam prioritas tertinggi kami.
Mitigasi Risiko Kami menggunakan sistem global untuk mengontrol dan melaporkan akses ke sistem TI
kami yang vital. Hal ini didukung oleh program pengujian kontrol akses yang dilaksanakan setiap tahun.
Kami memiliki kebijakan yang meliputi perlindungan untuk bisnis maupun informasi pribadi, serta
kebijakan penggunaan sistem TI dan aplikasi oleh karyawan kami, di mana mereka telah terlatih untuk
memahami berbagai kebijakan tersebut. Kami telah menstandarisasi cara pemuatan informasi di situs
publik kami dan memiliki sistem untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan kami sendiri dan
hukum serta peraturan mengenai privasi yang berlaku.

8. Risiko produk yang aman dan berkualitas tinggi

Pada proses manufaktur Unilever Indonesia , juga ada risiko bahan baku terkontaminasi secara sengaja
maupun tidak sengaja ; atau cacat produk lainnya. Risiko ini dapat disebabkan oleh kesalahan manusia,
kegagalan peralatan atau faktor lainnya.

Mitigasi Risiko Kami memiliki proses dan kontrol kualitas produk yang komprehensif, dari hulu sampai
hilir, mulai dari produk dirancang sampai produk tersebut ada di rak toko. Kami memverifikasi proses
dan kontrol tersebut setiap tahun, dan secara teratur memantau melalui indikator kinerja yang
mendorong kegiatan perbaikan terus-menerus. Pemasok utama kami telah bersertifikat secara eksternal
dan kami memantau kualitas bahan yang diterima secara teratur untuk memastikan bahwa kami
memenuhi standar kualitas tinggi yang diperlukan oleh produk kami. Jika terjadi insiden yang berkaitan
dengan keselamatan konsumen atau kualitas produk, kami mengaktifkan tim manajemen insiden di
bawah arahan mereka yang berkompeten dalam hal kualitas produk, sains dan komunikasi , untuk
memastikan kami melakukan tindakan yang tepat dan efektif

9. Risiko Supply Chain (safety)

Pembelian bahan baku, pabrik yang efisien, dan pendistribusian produk dengan segera kepada para
pelanggan adalah elemen penting dalam bisnis kami. Rantai pasokan kami terpapar dengan berbagai
risiko lingkungan yang berpotensi merugikan, kecelakaan industri, dan gangguan fisik lainnya yang dapat
mempengaruhi kemampuan kami untuk mengirimkan produk kepada pelanggan kami.

Mitigasi Risiko Kami merancang rencana mitigasi yang memungkinkan kami dapat mengamankan
alternatif pasokan dari bahan utama kami dan menggunakan bahan pengganti dalam formulasi dan
resep produk kami. Rencana tersebut juga memastikan bahwa kami memiliki fleksibilitas untuk
mengalihkan atau berbagi produksi antar pabrik. Kami memiliki kebijakan dan prosedur untuk
memastikan kesehatan dan keselamatan karyawan dan produk kami. Kebijakan dan prosedur tersebut
juga mencakup rencana keberlangsungan bisnis dan pemulihan dari bencana jikalau Perseroan harus
menghadapi insiden besar

10. Risiko Manajemen Portofolio

Pertumbuhan dan profitabilitas yang berkesinambungan dari bisnis kami bergantung pada kekuatan dan
pengembangan kategori, area penjualan, dan portofolio saluran penjualan kami secara terus menerus.
Jika kami tidak terus membuat investasi strategis yang seha, kami dapat kehilangan peluang untuk
pertumbuhan margin lebih lanjut.

Mitigasi Risiko Strategi dan rencana bisnis Unilever Indonesia dirancang untuk memastikan bahwa
sumber daya kami berfokus pada hal-hal yang berdampak optimal, seperti contohnya pada kategori dan
pasar yang memiliki potensi jangka panjang terbesar untuk bisnis kami. Aktifitas akuisisi ditentukan oleh
strategi pengembangan portofolio kami dan akan dievaluasi melalui proses yang jelas dan telah
ditentukan sebelumnya.

11. Risiko Hubungan dengan pelanggan

Pertumbuhan bisnis kami secara berkesinambungan, bergantung pada keberhasilan kami membangun
hubungan yang erat dengan pelanggan kami. Untuk memastikan bahwa brand kami tersedia setiap saat
dan tampil secara menarik di mata pelanggan, kami perlu mempertahankan hubungan baik dengan para
pelanggan setia dan membangun hubungan baru dengan pelanggan yang terkait dengan perubahan
kebiasaan berbelanja konsumen. Kualitas hubungan yang baik dengan para pelanggan, juga menentukan
kemampuan kami dalam mengamankan harga dan membuat perjanjian kerjasama yang
menguntungkan. Kegagalan untuk mempertahankan hubungan yang erat dengan pelanggan dapat
berdampak negatif terhadap perjanjian kerjasama kami dengan pelanggan yang bersangkutan, sehingga
dapat mengurangi ketersediaan produk terhadap konsumen

Mitigasi Risiko Kami mengembangkan dan mempertahankan hubungan bisnis di berbagai saluran
penjualan, mulai dari pengecer multinasional besar hingga pedagang kecil berbasis keluarga yang kami
jangkau melalui distributor. Kamimemantau perubahan kebiasaan konsumen dan membina hubungan
dengan pelanggan baru yang tepat, seperti dengan saluran e-commerce. Kami bekerja sama dengan
para pelanggan utama kami untuk mengembangkan rencana bisnis bersama yang mencakup rincian
rencana investasi serta tujuan dari pelayanan pelanggan kami. Kami pun memantau pelaksanaan
kerjasama ini secara teratur. Kami mengembangkan berbagai inisiatif baru untuk mendukung perbaikan
dalam kerjasama dan memperkuat hubungan dengan pelanggan. Inisiatif-inisiatif tersebut berasal dari
kemampuan kami dalam merancang outlet penjualan, program penjualan kepada pelanggan dan lain
sebgainya. Kami berinvestasi secara strategis untuk menggunakan teknologi yang akan membuat proses
pemesanan dan pengelolaan stok menjadi lebih efektif dan efisien bagi para pelanggan kami..

Anda mungkin juga menyukai