Anda di halaman 1dari 9

Meningkatnya laba emiten yang bergerak di sektor properti ini didorong oleh kenaikan pendapatan

usaha. BSDE mencatat pendapatan usaha sebesar Rp7,08 triliun secara tahunan (year-on-year/yoy) atau
naik 6,94% dari Rp6,62 triliun pada 2018.

Manajemen BSDE dalam laporan keuangan perseroan, Jumat (27/3) mengatakan kontribusi penjualan
perseroan didominasi oleh pendapatan yang berasal dari lini bisnis real estat sebesar Rp6,08 triliun.

"Pendapatan di lini real estat tersebut naik 10% dibanding tahun 2018 sebesar Rp5,47 triliun,” kata
manajemen BSDE.

BACA JUGA

Volumen penjualan Indocement turun 11,9% di semester I-2020

INOV perkuat produk peralatan rumah tangga

PT Pratama Widya targetkan garap proyek ibu kota

Namun, kontribusi pendapatan dari segmen properti BSDE tercatat mengalami penurun 32,86% menjadi
Rp566,48 miliar . Padahal, tahun 2018 perseroan mencatatkan pendapatan hingga Rp843,73 miliar di lini
bisnis ini.

Sama halnya dengan lini properti, pendapatan perseroan di lini bisnis hotel juga terkoreksi 19,22%
menjadi Rp50,47 miliar. Tahun 2018, lini bisnis hotel mencatatkan pendapatan sebesar Rp62,48 miliar.

Adapun pendapatan dari segmen lainnya mencatatkan lonjakan hingga 57,14%, sebesar Rp381,43 miliar
dari tahun sebelumnya sebesar Rp242,73 miliar.

Tercatat, total liabilitas perseroan turun 4,21% menjadi sebesar Rp20,89 triliun, dari Rp21,81 triliun per
Desember 2018.

Sponsored
Sementara, jumlah total aset perseroan tercatat naik 4,49% sebesar Rp54,44 triliun, dibanding periode
sama tahun 2018 sebesar Rp52,10 triliun.

Dengan keluarnya laporan keuangan BSDE ini, saham milik BSDE tercatat naik 22,5% ke level Rp735 per
lembar saham pada penutupan perdagangan sesi I hari ini. Saham BSDE tercatat memiliki kapitalisasi
pasar hingga Rp14,15 triliun

Pengaruh suku bunga terhadap properti

Logo Image

TERPOPULER

E-PAPER

BUSINESS INSIGHT

KONTAN TV

PUSAT DATA

INVESTASI

KEUANGAN

NASIONAL

INTERNASIONAL

PELUANG USAHA

INDUSTRI

PERSONAL FINANCE

LIFESTYLE

REGIONAL

ANALISIS

ENGLISH NEWS

FOKUS
YANGTER..

IMAGES

KESEHATAN

EXECUTIVE CORNER

SEREMONIA

Home > investasi > BI memangkas suku bunga jadi 4%, begini prospek saham properti

REKOMENDASI SAHAM

BI memangkas suku bunga jadi 4%, begini prospek saham properti

Jumat, 17 Juli 2020 | 19:46 WIB

BI memangkas suku bunga jadi 4%, begini prospek saham properti

Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis
point (bps) menjadi 4% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI tanggal 16 Juli 2020. Ini menjadi kali
keempat BI menurunkan suku bunga acuan sepanjang tahun 2020.

Pemangkasan suku bunga acuan ini biasanya menjadi sentimen positif bagi sektor properti karena turut
berpeluang menurunkan bunga kredit properti. Sayangnya, Analis MNC Sekuritas Muhammad Rudy
Setiawan melihat, kebijakan moneter ini belum dapat menjadi sentimen positif yang kuat untuk
menggerakkan saham-saham properti.
Memang, pada perdagangan Kamis (16/7) maupun pada Jumat (17/7), saham-saham properti lebih
banyak yang berakhir di zona merah dan stagnan. Bahkan, pada perdagangan akhir pekan ini, properti
menjadi sektor saham dengan penurunan terdalam, yakni sebesar 1,23%

.SEREMONIA

Home > investasi > BI memangkas suku bunga jadi 4%, begini prospek saham properti

REKOMENDASI SAHAM

BI memangkas suku bunga jadi 4%, begini prospek saham properti

Jumat, 17 Juli 2020 | 19:46 WIB

BI memangkas suku bunga jadi 4%, begini prospek saham properti

Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis
point (bps) menjadi 4% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI tanggal 16 Juli 2020. Ini menjadi kali
keempat BI menurunkan suku bunga acuan sepanjang tahun 2020.

Pemangkasan suku bunga acuan ini biasanya menjadi sentimen positif bagi sektor properti karena turut
berpeluang menurunkan bunga kredit properti. Sayangnya, Analis MNC Sekuritas Muhammad Rudy
Setiawan melihat, kebijakan moneter ini belum dapat menjadi sentimen positif yang kuat untuk
menggerakkan saham-saham properti.

Memang, pada perdagangan Kamis (16/7) maupun pada Jumat (17/7), saham-saham properti lebih
banyak yang berakhir di zona merah dan stagnan. Bahkan, pada perdagangan akhir pekan ini, properti
menjadi sektor saham dengan penurunan terdalam, yakni sebesar 1,23%.
Baca Juga: BNI gelar Griya Expo Online untuk dorong penyaluran KPR, catat tanggalnya

Menurut Rudy, tiga kali penurunan suku bunga acuan BI yang sebelumnya juga belum menunjukkan
dampak positif terhadap bisnis dan saham properti. "Pasalnya, di tengah pandemi ini, masyarakat masih
menjaga dana untuk konsumsi utama. Walaupun begitu, emiten properti masih ada peluang dari first
home buyer dengan harga Rp 500 juta-Rp 1 miliar," tutur Rudy kepada Kontan.co.id, Jumat (17/7).

Dia mengatakan, untuk masuk ke saham-saham properti, investor harus sangat selektif meski
penurunan harga sahamnya sudah mulai terbatas. "Pasalnya, pelaku pasar harus melihat terlebih
dahulu, apakah daya beli masyarakat sudah mulai membaik atau tidak," ucap dia.

Oleh karena itu, Rudy lebih menyarankan investor untuk investasi jangka pendek saja. Rudy memasang
target harga untuk saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) di level Rp 660, PT Ciputra Development
Tbk (CTRA) di Rp 750, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Rp 850, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) di
Rp 474.

Baca Juga: IHSG turun ke 5.079 pada Jumat (17/7), menguat 0,96% dalam sepekan

Bernada serupa, Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa mengatakan, di tengah situasi ekonomi yang
menghadapi perlambatan seperti saat ini, daya beli masyarakat menjadi faktor yang harus
diperhitungkan. "Bukan hanya affordability yang penting tapi juga peningkatan purchasing power," kata
Yasmin.

Apalagi, secara historis, pengaruh penurunan suku acuan terhadap peningkatan pembelian properti
menggunakan hipotek atau KPR memiliki jeda enam bulan. Meskipun begitu, dia mengatakan bahwa
valuasi saham-saham properti saat ini sudah tergolong murah.

Pencapaian penjualan pemasaran (marketing sales) beberapa emiten properti, seperti PT Lippo Karawaci
Tbk (LPKR), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan SMRA pada semester 1-2020 juga ia nilai cukup baik.
Ambil contoh LPKR yang mencatatkan kenaikan marketing sales 26% secara year on year (yoy) menjadi
Rp 1,05 triliun pada kuartal I-2020.

Baca Juga: Selama new normal, tren pencarian tanah melesat 60%

Kemudian, berdasarkan catatan Kontan.co.id, Direktur Utama LPKR John Riady memprediksi, penjualan
LPKR pada kuartal II-2020 akan meningkat 65% yoy, menjadi Rp 349 miliar dari Rp 212 miliar di kuartal
dua 2019. Manajemen LPKR juga mempertahankan target marketing sales Rp 2,5 triliun sepanjang 2020
karena didukung sejumlah proyek properti anyar, yakni Cendana Homes and Waterfront.

Oleh karena itu, menurut Yasmin, investor dapat mulai mengakumulasi beli saham LPKR, ASRI, dan
SMRA. Hingga akhir tahun 2020, Yasmin memasang target harga di level Rp 230 untuk LPKR, ASRI Rp
150, dan SMRA Rp 1.000 per saham.

Baca Juga: Soal transparansi properti, Indonesia duduki peringkat 40 dunia

1 2 NEXT ALL

DONASI, Dapat Voucer Gratis!

Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan
bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa
digunakan berbelanja di KONTAN Store.

DUKUNG KONTAN
Tag

IHSG bisnis properti suku bunga PT Lippo Karawaci Tbk PT Alam Sutera Realty Tbk PT Summarecon
Agung Tbk (SMRA) PT Ciputra Development Tbk PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) PT Pakuwon Jati Tbk
(PWON)

REKOMENDASI

Melanjutkan penurunan, harga emas semakin menjauh dari rekor tertinggi

Melanjutkan penurunan, harga emas semakin menjauh dari rekor tertinggi

Hotman Paris mengaku kehilangan miliaran rupiah dari kasus investasi bodong! Kok bisa

Hotman Paris mengaku kehilangan miliaran rupiah dari kasus investasi bodong! Kok bisa

Hartadinata (HRTA) meluncurkan produk emas berkadar 999,9% mulai harga Rp 100.000

Hartadinata (HRTA) meluncurkan produk emas berkadar 999,9% mulai harga Rp 100.000

Siap-siap memburu cuan, ada selusin emiten tetapkan cum dividen seminggu ke depan

Siap-siap memburu cuan, ada selusin emiten tetapkan cum dividen seminggu ke depan

Recommended by

Terpopuler

Melanjutkan penurunan, harga emas semakin menjauh dari rekor tertinggi


Investasi | Selasa, 11 Agustus 2020 / 04:15 WIBMelanjutkan penurunan, harga emas semakin menjauh
dari rekor tertinggi

Kabar duka: Komisaris POWR Aldo Putra Brasali meninggal dunia, ini bisnis sang taipan

Investasi | Senin, 10 Agustus 2020 / 22:12 WIBKabar duka: Komisaris POWR Aldo Putra Brasali
meninggal dunia, ini bisnis sang taipan

Mahakarya Mobil Mewah Empat Pintu dalam BMW The 8 Gran Coupe

Powered by BMWadv

Beberapa emiten digugat pailit, investor perlu mencermati hal ini

Investasi | Senin, 10 Agustus 2020 / 22:07 WIBBeberapa emiten digugat pailit, investor perlu
mencermati hal ini

IHSG hari ini bisa kembali menguat, saham berikut layak diakumulasi beli

Investasi | Selasa, 11 Agustus 2020 / 05:30 WIBIHSG hari ini bisa kembali menguat, saham berikut layak
diakumulasi beli

Saham-saham yang banyak dikoleksi asing kemarin, Senin (10/8)

Investasi | Selasa, 11 Agustus 2020 / 06:15 WIBSaham-saham yang banyak dikoleksi asing kemarin,
Senin (10/8)

Terbaru

BKD DKI menjanjikan gaji ke-13 PNS akan dibayar penuh pada Agustus ini

Regional | 11 Menit lalu

Perundingan RCEP masuk babak akhir, Wamendag: Kita utamakan kepentingan nasional

Nasional | 13 Menit lalu

Mahakarya Mobil Mewah Empat Pintu dalam BMW The 8 Gran Coupe

Powered by BMWadv

Balas dendam, China jatuhkan sanksi kepada 11 pejabat AS terkait urusan Hong Kong

Internasional | 13 Menit lalu

Biden siap mengumumkan pasangannya di pemilu AS pada pertengahan minggu ini

Internasional | 16 Menit lalu


PDB Singapura pada kuartal II-2020 kontraksi 13,2% yoy

Internasional | 19 Menit lalu

Anda mungkin juga menyukai