Anda di halaman 1dari 5

NAMA: RIKZA FAHRUNISA

NIM: 18911114
A. Nama Perusahaan sebagai bahan Analisis Manajemen Risiko PT. Adaro Energy Tbk
Risiko-risiko yang ada pada PT. Adaro Energy Tbk
1. Risiko Ekonomi Makro
Risiko ekonomi makro timbul dari perubahan pada kondisi ekonomi secara luas,
karena dapat mengancam kemampuan perusahaan dalam menjalankan bisnis secara
efektif, berdampak terhadap keseluruhan ukuran dan pertumbuhan pasar perusahaan dan
mengurangi penjualan, daya tawar dan profitabilitas.
2. Risiko Proyek
Risiko proyek berkaitan dengan kegagalan untuk menyelesaikan proyek menurut
biaya yang dianggarkan, jadwal waktu, dan kualitas.
3. Industri
Risiko industri merupakan risiko yang timbul dari perubahan pada peluang industri,
yang mempengaruhi daya tarik perusahaan atau kelangsungan industri dalam jangka
panjang.
4. Risiko Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan
Risiko kepatuhan terhadap hukum dan peraturan timbul dari tuntutan hukum
terhadap perusahaan, klausul kontrak yang tidak memadai, dan ketidakpatuhan terhadap
peraturan yang mengakibatkan tanggung jawab untuk kerusakan, denda, biaya hukum,
penurunan reputasi atau dampak negatif lainnya.
5. Risiko Ancaman Keamanan
Risiko ancaman keamanan timbul dari tindakan-tindakan individu atau kelompok
yang mengancam kegiatan perusahaan seperti ancaman keamanan terhadap karyawan,
termasuk karyawan kontraktor, dan asetnya.
6. Risiko Sumber Daya Manusia
Risiko Sumber Daya Manusia (SDM) timbul dari kurangnya pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman pada personil utama dan ketidakmampuan
mempertahankan karyawan dalam jumlah yang memadai, sehingga mengancam
pencapaian tujuan bisnis.
7. Risiko Perubahan Regulasi
Risiko perubahan regulasi terkait dengan perubahan terhadap regulasi yang dapat
mengancam kemampuan Grup Adaro untuk melaksanakan strategi perusahaan,
mengeksekusi transaksi penting, mematuhi kontrak dan aktivitas lainnya.
8. Risiko Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Hidup (K3LH)
Risiko K3LH timbul dari kegagalan untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman
bagi para pekerja dan kegiatan yang berbahaya bagi lingkungan hidup, yang memaparkan
perusahaan terhadap biaya terkait kewajiban kompensasi, kehilangan reputasi bisnis atau
peningkatan biaya asuransi.
9. Risiko Gangguan Bisnis
Risiko gangguan bisnis timbul dari kerusakan besar pada fasilitas dan infrastruktur
utama seperti jembatan, jalan angkutan, terminal batubara atau terhalangnya alur sungai,
yang dapat menyebabkan terhentinya kegiatan operasional dalam jangka waktu yang
lama.
10. Risiko lingkungan hidup
Risiko lingkungan hidup yang utama di setiap bisnis Grup Adaro ditentukan oleh
karakteristik bisnisnya, Salah satu komponen utama risiko lingkungan hidup operasi
pertambangan adalah air tambang sedangkan komponen utama risiko lingkungan hidup
operasi PLTU adalah emisi cerobong. Seluruh komponen utama risiko lingkungan hidup
ini dikelola, dipantau dan dipertahankan lebih rendah daripada baku mutu lingkungan
yang ditetapkan pemerintah.
11. Risiko keuangan
a. Risiko pasar
• Risiko nilai tukar mata uang asing
Pembiayaan dan sebagian besar pendapatan dan pengeluaran operasi dari entitas
anak yang beroperasi dari Perusahaan didenominasi dalam mata uang Dolar AS,
yang secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (natural hedging)
terhadap eksposur fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Namun, Grup memiliki
eksposur terhadap risiko mata uang asing yang timbul dari pembayaran dividen
kepada pemegang saham dan biaya operasi lainnya dalam mata uang rupiah
• Risiko harga
Aset keuangan dan liabilitas Grup tidak terekspos secara signifikan terhadap
risiko pasar terkait dengan fluktuasi harga dari harga komoditas yang
diperdagangkan di pasar batubara dunia dikarenakan penyelesaian aset dan
liabilitas keuangan berdasarkan harga yang tercantum dalam kontrak jual beli
batubara yang ditentukan pada saat pengiriman.
Grup terekspos risiko harga yang berasal dari investasi dalam efek yang tersedia
untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajar.
Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi pada efek utang, Grup
melakukan analisa terkait besarnya bunga kupon yang ditawarkan pada obligasi
dan tingkat imbal hasil yang secara umum diharapkan oleh pasar. Kinerja investasi
tersedia dijual Grup dimonitor secaraperiodik.
• Risiko suku bunga
Risiko suku bunga Grup terutama timbul dari pinjaman jangka panjang dalam
mata uang DolarAS.Risiko suku bunga dari kas tidak signifikan dan semua
instrumen keuangan lainnya tidak dikenakan bunga. Pinjaman yang diterbitkan
dengan tingkat bunga variabel mengekspos Grup terhadap risiko suku bunga arus
kas. Grup mengelola risiko ini dengan melakukan penyajian swap suku bunga dari
porsi pinjamannya untuk mengurangi pengaruh dari perubahan suku bunga
mengambang.
Grup menganalisis eksposur dari risiko bunga secara dinamis. Beberapa
skenario disimulasikan dengan beberapa pertimbangan seperti pembiayaan
kembali, memperbaharui dari kondisi yang ada dan alternatif lain pembiayaan.
Berdasarkan skenario tersebut diatas, Grup mengelola risiko arus kas dari suku
bunga dengan melakukan pembiayaan pinjaman dengansukubungayang lebih
rendah.
b. Risiko kredit
Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan aset keuangan tersedia untuk
dijual dengan memonitor reputasi, peringkat kredit dan menekan risiko agregat dari
masingmasing pihak dalam kontrak. Kualitas kredit dari aset keuangan tersedia
untuk dijual yang diperdagangkan di bursa yang dapat diambil dari referensi
peringkat kredit eksternal adalah sebagai berikut:
Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan
mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Grup
memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, perjanjian yang
mengikat secara hukum untuk penjualan batubara, jasa penambangan, dan jasa
lainnya yang telah dilakukan, dan secara historis mempunyai tingkat yang rendah
untukpiutang usaha yang bermasalah.
c. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dalam situasi dimana posisi
arus kas Grup mengindikasikan bahwa arus kas masuk dari pendapatan jangka
pendek tidak cukup untuk memenuhi arus kas keluar untuk pengeluaran jangka
pendek. Untuk mengatur risiko likuiditas, Grup memonitor dan menjaga tingkat
kas dan setara kas yang diperkirakan cukup untuk mendanai kegiatan operasional
Grup dan mengurangi pengaruh fluktuasi arus kas. Manajemen Grup juga secara
rutin memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual, termasuk profil jatuh tempo
pinjaman, dan secara terusmenerus menilai kondisi pasar keuangan untuk
kesempatan memperoleh dana. Sebagai tambahan, Grup juga mengatur untuk
memiliki fasilitas stand-by loan yang dapat ditarik sesuai dengan permintaan untuk
mendanai kegiatan operasi pada saat diperlukan.
12. Risiko permodalan
Dalam mengelola permodalannya, Grup senantiasa mempertahankan
kelangsungan usaha serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya.
Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk
memastikan struktur modal dan pengembalian yang optimal bagi pemegang saham,
dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi
dan belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modaldimasayang akan
datang.
Grup juga berusaha mempertahankan keseimbangan antara tingkat pinjaman dan
posisi ekuitas untuk memastikan struktur modal dan pengembalian yang optimal.
B. Pertanyaan
1. Manjemen Risiko diperlukan karena risiko dapat menimpa siapa saja dari
pimpinan puncak sampai bawahan, misalnya jika karyawan dapat di PHK dan
jika Manajer dapat di pecat, dari logistik sampai pemasaran, dari aktivitas inti
samapai pendukung, dari aset berwuJud sampai aset tidak berwujud. Risiko
dapat merugikan perusahaan dan resiko semakin komplek. Dengan adanya
manajemen risiko perusahaan dapat memperkecil risiko yang akan terjadi.
2. Tujuan Manjamen Risiko yang ideal yaitu meningkatkan shareholder. Ini
merupakan tujuan risiko yang levelnya tinggi dan paling baik. Perusahaan
meningkatkan nilai perusahaan.
3. Cara membangun Risk Culture yaitu dengan membuat semua anggota
organisasi sadar/ peduli terhadap risiko.
4. Beda Risk Appetitte dan Risk Atittude
Risk apetitte beskala perusahaan, sikap terhadap risiko diputuskan secara
banyak individu, sedangkan Risk Atittude beskala individu, risiko diputuskan
secara mandiri.
5. Contoh Risiko Pasar dan Cara Mengatasinya
Contoh risiko pasar yaitu naik turnnya harga saham dan Cara mengatasinya
dengan mengendalikan suku bunga acuan
6. Contoh Risiko SDM dan Cara Mengatasinya
Risiko SDM tidak sesuai target jadi misalnya produk yang ditagetnya 100 tetapi
cuman bisa 90, cara mengatasinya dengan mentraining karyawan bagaimana
dapat mencapat target yang diharapkan.
7. Contoh dari Risiko Bisis yaitu yang terjadi pada Aqua dimana perusahaan keluar
dari go publik menjadi go privat sehingga perusahaan perlu investor baru untuk
membiayai dan membayar hutang hutang yang belum di bayar oleh perusahaan
dan Cara Mengatasinya dengan mencari investor baru.

Anda mungkin juga menyukai