Anda di halaman 1dari 2

Studi Kelayakan Bisnis

Nama : Shevi Rafsanzhani


Nim : 11190810000103
Dosen Pengampu : Rio Trisasmita S.E, M.E
Manajemen SDM 2
Tugas 13

Resume
Menurut Brigham dan Houston (2011) yang dimaksud dengan risiko bisnis adalah
suatu fungsi dari ketidakpastian yang inheren di dalam proyeksi pengembalian atas modal
yang diinvestasikan di dalam sebuah perusahaan. Risiko bisnis dapat meningkat ketika
perusahaan menggunakan hutang yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan pendanaannya.

Jenis jenis risiko dalam suatu usaha/bisnis :

• Risiko Perusahaan : Memiliki dampak pada kelangsungan hidup dan nilai


perusahaan
• Risiko Keuangan : Memiliki dampak pada kerugian dalam aspek keuangan
perusahaan.
• Risiko Likuditas : Terjadi ketika adanya masalah macetnya tagihan dari
pelanggan,sehingga menyebabkan permasalahan dalam ketersediaan uang
tunai dalam perusahaan.
• Risiko Permodalan : Risiko yang terjadi akibat kerugian penjualan, likuiditas,
yang menjadikan modal usaha menjadi berkurang secara signifikan.
• Risiko Pasar : Risiko yang terjadi akibat persaingan usaha, gaya hidup
pelanggan, dan adanya pesaing baru.
• Risiko Operasional : Risiko operasional adalah potensi penyimpangan dari hasil
yang diinginkan, karena tidak sempurnanya penerapan keputusan
• Perubahan harga bahan baku : Kenaikan harga bahan baku juga menjadi salah
satu jenis risiko yang cukup mempengaruhi terhadapa kinerja suatu
perusahaan.
• Ketergantungan pada supplier : Jika suatu perusahaan hanya tergantung pada
satu supplier maka itu sangatlah riskan dalam operasional perusahaan, karena
jika supplier tersebut kehabisan stock bahan baku yang kita butuhkan atau
mungkin supplier tersebut sewenang-wenang terhadap perusahaan tersebut
maka akan menghambat berjalannya proses produksi dalam perusahaan.

CAPM merupakan suatu model untuk menentukan harga suatu aset, model ini
mendasarkan diri pada kondisi seimbang. Pada kondisi seimbang tingkat keuntungan yang
disyaratkan oleh pemodal untuk saham akan dipengaruhi oleh risiko saham tersebut.
Pengukuran risiko dalam lingkup CAPM menggunakan beta sebagai pengukur risiko dan
bukan lagi menggunakan standar deviasi tingkat keuntungan. Hal ini sesuai dengan teori
portofolio yang menyatakan bahwa jika pemodal melakukan diversifikasi (penyebaran
investasi) dengan baik, maka pengukur risiko adalah sumbangan risiko dari saham ke dalam
portofolio. Apabila pemodal memegang portofolio pasar, maka sumbangan risiko ini tidak lain
adalah beta. (Suad Husnan, 2001 : 178).

Penanggulangan risiko dalam bisnis :

1. Menulis Rencana Bisnis (Business Plan)


2. Membuat Perencanaan Manajemen Risiko
3. Mengikut rencana yang telah dibuat
4. Melatih karyawan.
5. Selalu memperbarui strategi penanganan risiko
6. Melakukan Riset Pasar
7. Cari informasi Tentang Prospek Bisnis yang Anda Jalankan
8. Analisa Tingkat Kebutuhan Konsumen
9. Menyesuaikan Modal Usaha Sesuai Dengan Kemampuan

Anda mungkin juga menyukai