Anda di halaman 1dari 6

22.

Suatu perusahaan memiliki aset berupa kendaraan mewah yang bernilai 750 juta dan
diperkirakan nilainya akan meningkat sebesar 12% ditahun yang akan datang. Jika diketahui standar
deviasi dari aset tersebut saat ini sebesar 4,7% dan diperkirakan meningkat 0,5% ditahun yang akan
datang,dengan tingkat signifikansi sebesar 95% dan nilai Z skor sebesar 1,987 ditahun yang akan
datang, maka lakukan pengukuran risiko atas asset tersebut untuk tahun yang akan datang.

Jawab :

BELUM

23.Berdasarkan soal No.5 jika nilai Z skor semakin besar, apa yang akan terjadi terhadap hasil
pengukuran risiko. Berikan pendapat saudara.

Jawab :

BELUM

24.Jelaskan apa yang dimaksud dengan risiko operasional.

Jawab :

Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena tidak berfungsinya sistem internal yang berlaku,
kesalahan manusia, kegagalan sistem dan faktor eksternal seperti bencana alam, demontrasi besar, dll.
Sumber terjadinya risiko operasional paling luas dibanding risiko lainnya yakni selain bersumber dari
aktivitas di atas juga bersumber dari kegiatan operasional dan jasa, akuntansi, sistem tekhnologi
informasi, sistem informasi manajemen atau sistem pengelolaan sumber daya manusia.

25. Jelaskan 5 indikator manajemen operasional.

Jawab :

1. Persentase Kenaikan Biaya Bahan Baku

Dalam mengukur indikator risiko di bidang operasional, sebaiknya Anda mengetahui persentase
kenaikan biaya bahan baku terlebih dahulu. Misalnya saja mulai dari kelangkaan bahan baku yang perlu
harus diwaspadai mulai dari harga dari pemasok hingga perawatannya. Presentase untuk mengetahui
kenaikan biaya bahan baku sendiri dapat dihitung dengan menjumlahkan harga bahan baku termasuk
biaya penyimpanan dan perawatannya. Setelah itu, hasilnya dibagi dengan total dari periode
sebelumnya lalu dikali 100%.

2. Persentase Kenaikan Harga Pokok Penjualan

Pengertian harga pokok penjualan di sini adalah jumlah pengeluaran dan beban yang diperkenankan
kepada perusahaan. Baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan barang atau jasa.
Mengetahui persentasi kenaikan harga pokok penjualan sangat bermanfaat dalam berbagai situasi.
Misalnya saja adanya kenaikan bahan baku yang tentunya berpengaruh pada harga pokok penjualan.
Untuk mengetahui persentase kenaikan harga pokok penjualan, Anda bisa mengurangi total penjualan
dengan laba kotor. Persentase ini didapatkan dengan membandingkan harga pokok penjualan dalam
satu periode dengan periode sebelumnya.

3. Persentase Kenaikan Upah Pekerja Pabrik

Salah satu indikator risiko dalam operasional yang paling penting lainnya adalah kenaikan upah pekerja.
Pada praktiknya, seorang pengusaha haruslah meninjau upah pekerjanya secara berkala dengan
memperhatikan kemampuan perusahaan dan produktivitas. Untuk mengetahui persentasenya, Anda
dapat membandingkan upah yang dibayarkan pada para pekerja dalam satu periode dengan periode
sebelumnya. Tuntutan gaji yang terlalu tinggi bisa membuat perusahaan Anda kolaps dan ujungnya ini
akan membuat semua pihak mengalami kerugian.

4. Persentase Kapasitas Produksi yang Menganggur

Kapasitas produksi yang mengaggur seringkali terjadi karena kurangnya penjualan. Ketika permintaan
penjualan meningkat, pekerja dan fasilitas produksi yang menganggur kembali digunakan. Untuk
mengukur efektivitas produksi, Anda bisa menghitung persentase kapasitas produksi yang menganggur.
Persentase ini menggambarkan kapasitas produksi yang tidak terpakai dibandingkan dengan kapasitas
produksi yang dipakai.

5. Persentase Nilai Investasi Kapasitas yang Menganggur

Selain mengetahui kapasitas produksi yang menganggur, Anda perlu juga mengetahui nilai investasi dari
kapasitas yang menganggur tersebut. Anda bisa mengetahui efektivitas investasi produksi dengan
melihat persentase nilai investasi dari kapasitas yang menganggur. Persentase ini didapatkan dengan
membandingkan nilai uang/investasi yang dikeluarkan dari kapasitas yang tidak terpakai dengan nilai
uang seluruh kapasitas. Dalam perusahaan, akan selalu ada masalah operasional yang siap menghampiri.
Walaupun sangat akrab dalam wilayah para pengusaha, namun karateristik risiko operasional sendiri
belum dipelajari dengan baik dibanding dengan risiko lainnya sehingga pengukuran risiko ini pun juga
belum baik. Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut untuk terus berupaya untuk mengelola dan
menurunkan risiko operasional misalnya seperti memperbaiki sistem yang ada, memberikan training
terhadap karyawan dan lainnya. Evaluasi diri atau self-assessment juga bisa dilakukan oleh para atasan
untuk melihat seberapa besar risiko operasional yang dihadapi oleh perusahaan.

26.Risiko operasional dianggap merupakan risiko yang tidak dapat dihindari dalam bisnis, jelaskan
pendapat saudara mengenai hal ini, serta jelaskan antisipasi saudara adalah seorang manajer risiko.

Jawab :

Risiko operasional lebih mengarah pada sebuah kegagalan yang sangat tidak diharapkan dan biasanya
terjadi dalam kegiatan sehari-hari dalam perusahaan. Hal itu dapat terjadi karena beberapa kegagalan
teknis, seperti server yang sudah error, perseorangan (karyawan) maupun proses pada kegiatan
operasional perusahaan Anda. Dalam beberapa kasus lainnya, risiko operasional juga dapat muncul dari
kejadian yang terjadi di luar kendali seperti bencana alam, kebakaran perusahaan, pemutusan daya atau
masalah dengan website hosting. Apapun yang dapat mengganggu operasi utama perusahaan maka hal
itu dikategorikan dalam risiko operasional.

Solusi : Beberapa hal yang dapat mencegah risiko operasional adalah dengan menggunakan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang terlatih dan profesional dibidangnya. Jika pemasaran dan pemesanan Anda
menggunakan teknologi website, sebaiknya Anda memiliki website kedua untuk membantu melakukan
proses pemesanan atau dapat juga sebagai pemberitahuan mengenai informasi perusahaan Anda. Anda
juga dapat memanfaatkan social media untuk mencegah keterpurukan reputasi perusahaan Anda.

27. Diketahui data kerugian operasional anak perusahaan PT.Jaya Abadi sebagai berikut: Berdasarkan
data tersebut, hitunglah kerugian operasional PT Jaya Abadi.

Jawab :

BELUM

28.Berdasarkan soal diatas jika frekuensi kerugian AP. Pakjo tahun depan meningkat 150% dari
tahun ini dan data AP lainnya tetap. Apa yang terjadi pada total kerugian operasional PT. Jaya
Abadi. Jelaskan

Jawab :

BELUM

29.Bacalah kasus berikut ini, dan lakukan identifikasi risiko operasional apa yang terjadi pada kasus
LRT Palembang berikut ini.

Jawab :

1. Data KAI Divre II Kota Palembang tahun 2019 menunjukkan bahwa setiap bulan untuk
menutupi biaya operasionalnya LRT Palembang memerlukan dana sekitar 10 Milyar per bulan.
Sedangkan pemasukan dari penjualan tiket tidak lebih dari 1,1Milyar per bulan. Sehingga
setiap bulan sejak pengoperasiannya LRT Palembang menderita kerugian bersih senilai
8,9Milyar, dimana kerugian ini dibayarkan oleh pemerintah pusat melalui dana subsidi.
2. Kerugian yang dialami oleh LRT Palembang tidak hanya dikeluhkan oleh pemerintah
pusat yang akhir-akhir ini berencana mencabut subsidi untuk LRT Palembang, namun juga
dikeluhkan oleh pemerintah provinsi Sumatera Selatan yang secarajelas menolak jika
kerugian LRT Palembang dibebankan kepada pemerintah Sumatera Selatan, selain itu
keluhan juga datang dari masyarakat di Kota Palembang yang menyayangkan dana yang cukup
besar (8 milyar per bulan) hanya digunakan untuk mensubsidi operasional LRT yang
manfaatnya belum optimal dirasakan masyarakat.
3. Kerugian yang terjadi terus menerus pada operasional LRT Palembang
mengindikasikan terdapat kesalahan dalam rencana bisnis LRT Palembang. Rendahnya
minat masyarakat kota Palembang untuk menggunakan LRT menjadi faktor yang dianggap
paling berpengaruh atas kerugian yang diderita LRT Palembang. Hal ini diperparah
dengankeberadaan transportasi online yang dinilai lebih efektif dan efisien karena
menjangkau daerah yang tidak dilalui oleh LRT. Sehingga bisnis transportasi yang
ditawarkan oleh LRT Palembang kurang diminati oleh masyarakat pengguna transportasi
di kota Palembang.

30.Jelaskan apa yang dimaksud dengan risiko pasar

Jawab :

Market risk atau risiko pasar adalah jenis risiko yang mempengaruhi semua perusahaan di pasar,
terutama pasar saham. Dalam definisi lain, ini diartikan sebagai risiko kerugian finansial akibat
pergerakan harga pasar.

31.Risiko pasar memiliki empat faktor standar. Jelaskan keempat faktor standar tersebut.

Jawab :

Empat faktor standar risiko pasar adalah risiko modal, risiko suku bunga, risiko mata uang, dan risiko
komoditas.

1. Risiko Modal
Risk capital atau modal risiko adalah modal yang tidak dapat dipulihkan jika perusahaan
gagal dan bangkrut. Pemegang saham memberi modal kepada perusahaan, yang mana
digunakan untuk membangun dan mengembngkan bisnis
2. Risiko suku bunga adalah risiko yang timbul karena nilai relatif aktiva berbunga, seperti
pinjaman atau obligasi, akan memburuk karena peningkatan suku bunga. Secara umum, jika
suku bunga meningkat, harga obligasi berbunga tetap akan turun, demikian juga sebaliknya.
Risiko suku bunga umumnya diukur dengan jangka waktu obligasi, teknik paling tua yang
sekarang digunakan untuk mengelola risiko suku bunga.
3. Risiko Mata Uang
Risiko mata uang (currency risk) adalah potensi kerugian dari fluktuasi kurs mata uang asing
ketika seorang investor memiliki eksposur ke valuta asing atau investasi valuta asing yang
diperdagangkan. Risiko mata uang kadang-kadang disebut sebagai risiko nilai tukar atau
risiko kurs.
4. Risiko Komoditas
Risiko Komoditas adalah risiko kerugian akibat perubahan harga instrumen keuangan dari
posisi Trading Book dan Banking Book yang disebabkan oleh perubahan harga komoditas.

32.Jelaskan sumber-sumber risiko pasar

Jawab :

Beberapa sumber risiko pasar :

1. Strategi dan kebijakan bisnis perusahaan


2. Kerugian potensial risiko suku bunga dalam banking book

3. Volume dan komposisi portofolio

1. Strategi dan kebijakan bisnis perusahaan

Strategi Trading :

Beberapa faktor yang memengaruhi stategi trading, yaitu :

a. Karakteristik trading perusahaan

b. Posisi pasar perusahaan dalam industri

c. Kompleksitas produk

d. Karaktersitik nasabah

Strategi Bisnis terkait suku bunga pada banking book :

Beberapa indikator yang digunakan, yaitu karakteristik aktivitas

bisnis yang berdampak pada risiko suku bunga pada banking

book dan karakteristik nasabah utama, posisi pasar dalam industri,

dan karakteristik nasabah.

2. Kerugian potential risiko suku bunga dalam banking book.

Dua parameter yang digunakan, yaitu :

a. Eksposur interest rate in banking book (IRRBB) berdasarkan

gap report (perspektif pendapatan dan perspektif nilai

ekonomis).

b. unrealized loss surat berharga dibandingkan dengan modal.

3. Volume dan komposisi portofolio.

Parameter yang digunakan :

1. Rasio : aset trading, derivative, dan fair value option dengan total aset
2. Rasio : kewajiban trading, derivative, dan fair value option dengan total kewajiban

3. Rasio : total structured product dengan total asset

4. Rasio : potensi keuntungan/kerugian dari aset trading, derivative, dan fair value option
dengan pendapatan operasional

5. Rasio : total derivative dengan total aset

6. Rasio : posisi devisa neto dengan total modal

7. Rasio : ekuitas kategori available for sale dengan total modal

8. Rasio : aset keuangan sisa jatuh tempo di atas satu tahun dengan kewajiban keuangan sisa
jatuh tempo di atas satu tahun

33.Salah satu bentuk risiko pasar adalah General Market Risk.Berikan pendapat saudara disertai
dengan contoh mengenaiGeneral Market Risk.

Jawab :

General market risk (risiko pasar secara umum)

General market risk ini di alami oleh seluruh perusahaan yang disebabkan oleh suatu kebijakan yang
dilakukan oleh lembaga terkait yang mana kebijakan tersebut mampu memberi pengaruh bagi seluruh
sektor bisnis.

Contohnya pada saat bank sentral suatu Negara melakukan kebijakan tight money policy (kebijakan
uang ketat) dengan berbagai instrumennya seperti menaikkan suku bunga BI rate.

34.Salah satu metode penilaian risiko pasar adalah dengan menggunakan Value at Risk (VAR).
Berdasarkan data harga saham berikut, lakukan penilaian risiko pasar berdasarkandata berikut
ini :

Jawab:

BELUM

Anda mungkin juga menyukai