Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN RISIKO

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Manajemen Keuangan Lanjutan

Dosen Pengampu:
Buk Rheny

Oleh:
Kelompok 1
Muhammad Dandy Fayadh
Muhammad Ifandi
Putri Mutiara Syalma

PROGRAM PROFESI AKUNTAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
TAHUN 2022
MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN

10.1 Lima Langkah Proses Manajemen Risiko Perusahaan

Perusahaan telah mengerahkan usaha yang bear akhir-akhir in dalam merancang


strategi untuk menilai dan mengelola risiko yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan bisnisnya.Berikut ini adalah lima langkah proses manajemen risiko di
perusahaan.

1. Mengidentifikasi dan memahami risiko-risiko utama perusahaan.

Tidaklah mungkin mengelola risiko yang sebelumnya tidak didentifikasi dan


dipahami. Langkah pertama dalam program manajemen risiko adalah untuk
mengembangkan pemahaman yang lengkap atas tipe risiko yang dihadapi perusahaan.
Sumber utama risiko adalah sebagai berikut:

a.Risiko permintaan
Fluktuasi permintaan atas produk dan jasa karena faktor persaingan dan dampak
keadaan ekonomi di suatu Negara.
b. Risiko komoditas
Fluktuasi harga komoditas yang penting untuk perusahaan dapat mengurangi arus
kas perusahaan. Misalnya, kenaikan harga minyak yang terjadi di tahun 2007 -
2008 menyebabkan kerugian pada perusahaan penerbangan karena meningkatnya
biaya bahan bakar.
c. Risiko politik atau Negara
Tempat perusahaan beroperasi dapat menciptakan masala karena adanya
ketidakstabilan politik tau intervensi pemerintah terhadap kegiatan bisnis
perusahaan.
d. Risiko operasional
Biaya operasi aktual yang jauh lebih tinggi daripada yang dianggarkan adalah
sumber volatilitas dari arus kas perusahaan.
e.Risiko nilai tukar
Perubahan nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat mengakibatkan
penurunan arus kas perusahaan yang dramatis.

Hanya risiko operasional yang merupakan risiko yang berasal dari kondisi internal
perusahaan sedangkan keempat risiko yang lain adalah risiko yang berasal dari luar
perusahaan. Manajemen risiko lebih terfokus kepada risiko yang berasal dari luar
perusahaan.

2. Menentukan tipe risiko yang akan diterima dan ditransfer


Menentukan risiko apa saja yang dipertahankan dan risiko apa saja yang akan
dimitigasi dengan memindahkannya kepada pihak di luar perusahaan adalah hal
utama dalam manajemen risiko.
3. Memutuskan seberapa bear risiko yang harus ditanggung.
Dalam langkah ketiga ini, manajemen dihadapkan dengan pertanyaan skenario
manajemen risiko yang lebih disukai, Tidak ada formula seperti layaknya rumus
NPV untuk memutuskan besarnya risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan.
4. Memasukkan risiko dalam seluruh proses pengambilan keputusan perusahaan.
Setelah perusahaan memutuskan risiko-risiko yang akan dipertahankan dan yang
akan dipindahkan ke pihak eksternal, maka perusahaan kemudian menerapkan
sebuah sistem untuk mengendalikan risk exposure yang dihadapi perusahaan. Hal
ini berarti setiap keputusan investasi, operasi, dan pendanaan yang penting untuk
perusahaan harus mempertimbangkan dampaknya terhadap risiko keseluruhan
perusahaan.
5. Memonitor dan mengelola risiko yang ditanggung perusahaan
Untuk meyakinkan perusahaan bahwa keputusan harian perusahaan konsisten
dengan profil risikonya maka sangat penting untuk menempatkan sistem monitoring
yang efektif. Perusahaan memusatkan tanggung jawab untuk memonitor risiko
perusahaan kepada Chief Risk Officer yang bertanggung jawab secara langsung
kepada CEO serta secara berkala menyampaikannya kepada komisaris dan direksi
lainnya.

10.2 Pengelolaan Risiko dengan Kontrak Asuransi

Asuransi didefinisikan sebagai transfer risiko kerugian dari satu entitas ke entitas
yang lain. Transfer risiko mengharuskan pihak yang mentransfer risiko membayarkan
sejumlah dana kepada pihak yang menanggung risiko yang dikenal dengan istilah
premi asuransi. Pihak yang diasuransikan menukar risiko kerugian yang mungkin
terjadi kepada perusahaan asuransi dan membayar sejumlah premi asuransi.

Tipe – tipe kontrak Asuransi :

Tipe Risiko Tipe Asuransi yang digunakan


Kerusakan properti perusahaan yang Asuransi property
diakibatkan oleh kebakaran dan tindakan
vandalisme
Kerugian bisnis karena adanya Asuransi ganguan bisnis
penutupan bisnis sementara yang
disebabkan oleh kebakaran
Kerugian yang disebabkan oleh pegawai Asuransi pegawai dan pimpinan
atau pimpinan perusahaan seperti
keputusan yang salah dan tindakan yang
tidak sesuai dengan peraturan
perusahaan yang terkait dengan aktivitas
perusahaan
Kehilangan penghasilan kerena cacat Asuransi kehidupan pegawai kunci
atau kematian yang terjadi terhadap
pegawai yang memiliki posisi kunci
Kerugian karena kecelakaan kerja yang Asuransi kompensasi pekerja
dialami pekerja

10.3 Pengelolaan Risiko dengan Lindung Nila Menggunakan Forward Contracts

Istilah lindung nilai (hedging) mengacu kepada sebuah strategi yang dirancang untuk
mengurangi risiko yang bersumber dari risiko harga (price risk). Misalnya, jika
perusahaan harus membeli 10.000 barrel minyak mentah satu bulan mendatang tetapi
sangat khawatir bahwa harga minyak mentah tersebut akan naik dalam waktu 30 hari
ke depan. Perusahaan yang membutuhkan minyak kemudian membuat perjanjian
untuk membeli minyak yang akan dikirimkan 1 bulan mendatang pada tingkat harga
yang ditentukan saat ini. Kenaikan harga minyak pada 1 bulan ke depan tidak akan
mempengaruhi perusahaan yang membutuhkan minyak karena perusahaan tersebut
telah memperoleh jaminan harga beli saat ini untuk pembelian 1 bulan kedepan.
Kontrak yang menentukan harga saat ini untuk pembelian di masa depan disebut
dengan forward contact.

10.3.1Keterbatasan Forward Contract

Umumnya forward contract adalah negosiasi antara perusahaan yang mengelola risiko
dengan financial intermediary seperti investment bank. Keunggulan utama dari
forward contract adalah dapat disusun sesuai dengan kebutuhan pihak-pihak yang
terlibat dalam forward contract. Berikut ini adalah beberapa keterbatasan dalam
forward contract.

1. Credit risk exposure


Kedua pihak yang bertransaksi akan menghadapi risiko kredit dan risiko gagal
bayar. Risiko yang muncul dalam forward contract adalah salah satu pihak tidak
dapat melaksanakan kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian forward
contract.
2. Berbagi informasi stratejik
Pihak-pihak yang melakukan forward contract saling kenal satu sama lain yang
mengakibatkan kedua belah pihak belajar tentang risiko tertentu yang dilakukan
lindung nilai.
3. Nilai pasar dalam kontrak negosiasi tidak mudah ditentukan
Ketiadaan nilai pasar untuk forward contract menyebabkan kesulitan dalam
menghitung keuntungan atau kerugian yang diperoleh kedua belah pihak yang
mengadakan perjanjian.

10.4 Pengelolaan Risiko dengan Lindung Nilai Instrumen Keuangan Derivatif


yang Diperdagangkan

Kontrak derivatif adalah sekuritas yang nilainya diturunkan (ditentukan) dari nilai aset
atau sekuritas yang lain (yang dikenal dengan istilah underlying asset). Forward
contract adalah kontrak derivatif karena nilai dari forward contract diturunkan dari
nilai underlying asset-nya, misalnya harga komoditas.

10.4.1 Future Contracts

Future contracts adalah kontrak untuk membeli dan menjual komoditas tertentu
(misalnya jagung) atau financial claim (surat utang pemerintah) pada harga dan
periode waktu tertentu. Terdapat dua kategori dasar dari future contract yang
diperdagangkan di bursa berjangka yaitu commodity futures dan financial futures.

Mengelola risiko gagal bayar dalam pasar futures.

1. Untuk mencegah terjadinya risiko gagal bayar maka bursa berjangka


mengharuskan pelaku pasar untuk mendepositokan sejumlah dana yang dikenal
dengan istilah future margin. Uang tersebut menjadi semacam jaminan bahwa
pelaku pasar akan memenuhi kewajibannya atas future contract yang dibeli atau
dijual.
2. Cara kedua untuk mencegah terjadinya gagal bayar adalah dengan mekanisme
marking to market yang berarti keuntungan atau kerugian harian dari future
contracts akan dipindahkan ke atau dari margin account. Future dapat digunakan
untuk kegiatan lindung nilai bagi perusahaan seperti lindung nilai dalam forward
contract.

10.4.2 Option Contracts

Perusahaan terkadang ingin memperoleh keuntungan minimal dari sebuah kegiatan


tetapi tidak ingin mengunci keuntungan yang dapat diperolehnya. Keinginan
perusahaan tersebut dapat dipenuhi dengan menggunakan option dibandingkan
dengan forward contract. Sebagai contoh, perusahaan minyak mungkin harus menjual
minyak yang dimiliki di tahun depan pada harga $40/barrel untuk membayar gaji dan
beban bunganya tetapi tetap ingin memperoleh keuntungan dari kemungkinan naiknya
harga minyak di atas $40/barrel. Perusahaan minyak tersebut dapat membeli put
option yang memberikannya hak untuk menjual minyak mentah di tahun depan pada
harga $40/barrel.

Terdapat dua jenis option, yaitu:

1. Call option yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemiliknya untuk
membeli sejumlah saham atau aset lainnya pada harga tertentu selama periode
waktu yang tertentu.
2. Put option yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk menjual sejumlah
saham atau aset lainnya pada harga tertentu selama periode waktu tertentu.

Saat option dibeli, yang diperoleh pembeli option adalah kontrak untuk membeli atau
menjual underlying stock atau set pada harga yang telah ditentukan sebelumnya.
Tidak ada aset yang berpindah tangan tetapi harga telah ditentukan untuk transaksi di
masa depan yang akan terjadi hanya jika dan apabila pembeli option melakukan
exercise atas option tersebut. Penjual option disebut option writer. Harga pelaksanaan
option (exercise price) adalah harga beli saham atau aset lainnya dari penjual option
dalam transaksi call option atau harga jual saham ke option writer dalam hal put
option. Option premium adalah harga yang dibayarkan untuk membeli option. Option
expiration date adalah tanggal ketika option berakhir.

10.5 Penilaian Option dan Swaps

Nilai dari option adalah nilai sekarang (present value) dari kas yang akan diterima
saat option jatuh tempo. Terkadang menghitung nilai sekarang dapat menjadi sangat
rumit.

10.5.1 Black-Scholes Option Pricing Model

Model penetapan harga option yang paling popular adalah Black-Scholes option
pricing model yang dikembangkan oleh Fisher Black dan Myron Scholes. Berikut in
adalah persamaan dari Black-Scholes option pricing model.

10.5.3 Swap Contract

Swap contract adalah transaksi yang melibatkan pertukaran suatu pembayaran dengan
pembayaran yang lain. Contoh dari swap contract adalah pertukaran pembayaran
bunga dan mata uang. Interest rate swap adalah transaksi pertukaran pembayaran
bunga yang memiliki tingkat bunga tetap (fixed interest rate) dengan pembayaran
bunga yang memiliki tingkat bunga mengambang (floating interest rate).

Anda mungkin juga menyukai