Anda di halaman 1dari 32

Manajemen Risiko

Perusahaan

Oleh:
1. Muhamad Aria
2. Afdilla
Definisi Risiko
Risiko dapat didefinisikan sebagai kejadian yang merugikan. Sedangkan
definisi risiko menurut para ahli adalah:
1. Risiko (Arthur & Richard, M.H) adalah suatu variasi dari hasil-hasil
yang dapat terjadi selama periode tertentu;
2. Risiko (Soekarto) adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu
peristiwa;
3. Risiko (Herman Darmawi) adalah probabilitas sesuatu hasil/outcome
yang berbeda dengan yang diharapkan.
Pembagian Risiko
Risiko dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Pembagian ini dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang, antara lain:
Risiko menurut sifatnya,
Risiko murni, Risiko spekulatif, Risiko fundamental, Risiko khusus, Risiko
Risiko menurut dapat tidaknya risiko dialihkan, dibagi menjadi:
Risiko yang dapat dialihkan kepada pihak lain, Risiko yang tidak dapat
dialihkan kepada pihak lain
Risiko menurut sumber/penyebab timbulnya
Risiko intern dan Risiko ekstern
Lima Langkah Proses Manajemen Risiko
Perusahaan

1. Mengidentifikasi dan memahami risiko-risiko utama perusahaan.


2. Menentukan tipe resiko yang akan diterima dan ditransfer. Menentukan risiko apa saja yang
dipertahankan dan risiko apa saja yang akan dimitigasi dengan memindahkannya kepada pihak
di luar perusahaan adalah hal utama dalam manajemen risiko.
3. Memutuskan seberapa besar risiko yang harus ditanggung. Dalam langkah ketiga ini,
manajemen dihadapkan dengan pertanyaan scenario manajemen risiko yang lebih disukai.
Tidak ada formula seperti layaknya rumus NPV untuk memutuskan besarnya risiko yang harus
ditanggung oleh perusahaan.
4. Memasukan risikio dalam seluruh proses pengambilan keputusan perusahaan. Setelah
perusahaan memutuskan risiko-risiko yang akan dipertahankan dan yang akan dipindahkan ke
pihak eksternal, maka perusahaan kemudian menerapkan sebuah sistem untuk mengendalikan
risk exposure yang dihadapi perusahaan. Hal ini berarti setiap keputusan investasi, operasi, dan
pendanaan yang penting untuk perusahaan harus mempertimbangkan dampaknya terhadap
risiko keseluruhan perusahaan.
5. Memonitor dan mengelola risiko yang ditanggung perusahaan. Untuk meyakinkan perusahaan
bahwa keputusan harian perusahaan konsisten dengan profil risikonya maka sangagt penting
untuk menetapkan sistem monitoring yangefektif.
Pengelolaan Risiko

Kontrak Asuransi

Instrumen keuangan
derivtif yang
diperdagangkan Forward Contracts
• Future Contracts
• Option Contracts
Pengelolaan Risiko dengan
Kontrak Asuransi
Tipe-tipe Kontrak Asuransi
Tipe Risiko Tipe Asuransi yang digunakan

Kerusakan property perusahaan yang diakibatkan leh Asuransi Property


kebakaran dan tindakan vandalisme.
Kerugian bisnis karena adanya penutupan bisnis sementara Asuransi Gangguan Bisnis
yang disebabkan oleh kebakaran.
Kerugian yang disebabkan oleh pegawai atau pimpinan Asuransi Pegawai dan Pimpinan
perusahaan seperti keputusan yang salah dan tindakan yang
tidak sesuai dengan peraturan perusahaan yang terkait
dengan aktivitas perusahaan.

Kehilangan penghasilan karena cacat atau kematian yang Asuransi Kehidupan Pegawai Kunci
terjadi terhadap pegawai yang memiliki posisi kunci

Kerugian karena kecelakaan kerja yang dialami pekerja. Asuransi Kompensasi Pekerja.
Pengelolaan Risiko dengan Lindung Nilai
Menggunakan Forward Contract
Istilah Lindung Nilai (hadging) mengacu kepada sebuah strategi yang
dirancang untuk mengurangi risiko yang bersumber dari risiko harga
(price risk), misalnya jika perusahaan harus membeli 10.000 barrel
minyak mentah 1 bulan mendatang tetapi sangat khawatir bahwa harga
minyak mentah tersebut akan naik pada waktu 30 hari kedepan
Keterbatasan Forward
Contract
Credit Risk Exposure
Kedua pihak yang bertransakis akan menghadapi risiko kredit dan risiko
gagal bayar
Berbagi Informasi Stratejik
Kedua belah pihak belajar tentang risiko tertentu yang dilakukan
lindung nilai.
Nilai Pasar dalam Kontrak negoisasi tidak mudah ditentukan
Kesulitan dalam menghitung keuntungan atau kerugian yang diperoleh
kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian.
Pengelolaan Risiko dengan Lindung Nilai Instrumen
Keuangan Derivatif yang Diperdagangkan

Instrumen keuangan derivatif bisa diartikan sebagai instrumen


keuangan yang tingkat pengebaliannya (pay-off) tergantung dari
(diturunkan, derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying
asset).
Instrumen keuangan yang menjanjikan hasil yang diturunkan dari nilai
satu atau beberapa dasar (underlying) yang dispesifikkan secara
kontraktual. Dasar yang menentukan hasil yang diperjanjikan atas suatu
derivatif dapat berupa: harga saham, harga obligasi, tingkat bunga,
harga emas, harga minyak, harga telur, kurs tukar, dsb.
Instrumen Keuangan
Derivatif

Future
Option
contract
Future contract
Future contract adalah kontrak untuk membeli dan menjual komoditas
tertentu (misalnya jagung) atau financial claim (surat utang
pemerintahan) pada harga dan periode waktu tertentu. Terdapat 2
kategori dasar dalam future contract yang diperdagangkan di bursa
berjangka commodity futures dan financial futures. Mengelola risiko
gagal bayar dalam pasar futures.

Future
Margin Marking to
Market
OPSI (OPTION)
H AK ( RIG H T) YA NG D ID AS A RK A N PAD A SU ATU
PERJA NJIA N U N TU K ME MBE L I ATAU MENJUA L SU ATU
SEKU RI TAS/A SET PA DA H ARG A T ERTENTU DA N
WA K TU TERTE NT U. OPSI D IG U NA K A N UN TU K
MEMI N IMA LK A N RIS I K O SEK A LIG U S
MEMA K SIMA LK A N K E U NT U N G AN .
Tipe Opsi
Call Option: hak untuk
membeli saham dengan
harga tertentu (exercise price)
pada waktu tertentu (exercise
date)

Put Option: hak untuk


menjual saham dengan harga
tertentu (exercise price) pada
waktu tertentu (exercise date)
Exercising the option, adalah tindakan apakah akan melaksanakan atau
tidak opsiyang dipegangnya yaitu hak membeli atau hak menjual.
Strike atau exercise price, adalah harga kesepakatan dalam kontrak opsi
dimana pemegang opsi dapat membeli atau menjual underlying assets. 
Exercise price merupakan harga pasar yang terjadi dalam transaksi di
future dan option market. Secara umum, exercise price adalah harga
jadi tetapi pelaksanaannya di kemudian hari.
Expiration date, adalah tanggal waktu jatuh tempo dari opsi, setelah
expirationdate opsi dinyatakan mati.
Premi opsi, yaitu harga yang dibayar oleh pembeli opsi kepada penjual
opsi
Menentukan Nilai Opsi
Nilai = Selisih Harga Pasar dengan Exercise Price
Contoh:
IBM menawarkan opsi call, pada saat jatuh tempo, misal satu tahun
yang akan datang pemegang opsi call dapat membeli saham IBM pada
harga $100 (exercise price $100)
Menentukan Nilai Opsi
(cont’d)
Contoh:
IBM menawarkan opsi put, pada saat jatuh tempo, misal satu tahun
yang akan datang, pemegang opsi put dapat menjual saham IBM pada
harga $50 (exercise price $50)
Opsi mempunyai beta dan standar deviasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan saham
Seberapa besar risiko opsi akan tergantung pada harga saham relatif
terhadap exercise price
Suatu opsi call yang “in the money” (harga saham lebih besar dari
exercise price) lebih aman daripada opsi yang “out of the money”
(harga saham lebih kecil dari exercise price)
Kenaikan harga saham akan meningkatkan nilai opsi dan menurunkan
risiko opsi (dan sebaliknya)
Tingkat keuntungan yang diinginkan investor berubah pada saat harga
saham berubah
Model Penentuan Harga Opsi
Binomial Option Pricing Model (BOPM)
Black and Scholes Model
Kasus Baker Adhesives
Profil perusahaan
Baker Adhesives adalah perusahaan manufaktur kecil perekat khusus di
AS. Perusahaan ini dimiliki oleh Doug Baker yang baru saja memasuki
pasar Internasional. Di awal bulan Juni tahun 2006, Doug Baker
menemui Alissa Moreno yang merupakan manajer penjualan
perusahaannya. Pertemuan tersebut membahas kinerja perusahaan di
pasar internasional. Untuk Baker Adhesives yang merupakan produsen
bahan perekat khusus berskala kecil, pasar internasional merupakan
wilayah operasi yang masih baru bagi perusahaan. Sebelum menjual
produknya kepada produsen mainan di Brasil bernama Novo, Baker
Adhesives menjual semua produknya kepada konsumen di sekitar
wilayah produksi mereka di daerah Newark, New Jersey. Namun, seiring
meningkatnya persaingan, Baker semakin mendapat tekanan yang kuat
untuk menemukan pasar yang baru, sehingga mereka harus berekspansi
ke pasar internasional.
Adhesive Market

Pasar untuk bahan perekat didominasi oleh beberapa perusahaan besar


yang memproduksi bahan perekat secara massal baik di Amerika
maupun di pasar global. Perusahaan besar tersebut memiliki fasilitas
produksi dan sumber daya produksi secara internasional. Marjin pada
industri bahan perekat biasanya kecil karena kompetisi yang ketat.
Perusahaan yang sukses dalam industri ini biasanya telah
mengembangkan sistem produksi yang efisien untuk mencapai
economies of scale.
Novo Orders

Novo pertama kali memesan dari Baker berupa produk perekat yang
akan digunakan dalam produksi mainan jenis baru Novo. Mainan jenis
baru tersebut memiliki ketahanan terhadap air (waterproof) sehingga
dibutuhkan bahan perekat khusus yang digunakan untuk mainan
tersebut. Moreno mendapat order tersebut dari agen pembelian Novo,
negosiasi dari pesanan ini dapat dilihat di exhibit 1. Novo menyetujui
untuk membayar biaya pengiriman, sehingga Baker Adhesives cukup
mengantar pesanan Novo ke tempat pengiriman terdekat.
Exchange Risks

Setelah mengetahui adanya risiko nilai tukar mata uang, Moreno


mengumpulkan informasi terkait pasar nilai tukar sebelum rapat dengan
Doug Baker. Informasi tersebut dapat dilihat pada exhibit 2. Data pada
exhibit 2 memberikan informasi terkini tentang pasar uang dan estimasi
kurs spot pada tanggal 5 September 2006.
Moreno telah mendiskusikan hal ini dengan bank ketika mengkonversi
pembayaran pesanan pertama Novo. Bank memberikan dua cara bagi
Baker Adhesives untuk memitigasi risiko nilai tukar dari pesanan baru
yang akan datang, yaitu : hedge di pasar forward, atau hedge di pasar
uang.

Data Exhibit analisa bakers.xlsx


Pembahasan
Kerugian yang diderita oleh Baker Adhesive dari penjualan awal kepada
Novo dengan data yang dimiliki adalah sebagai berikut:
Total Penjualan (BRL) = (1.210 galon x BRL86,23) = BRL 104.338
Nilai Tukar:
◦ Bid on Real June 5, 2006 : 0,4368
◦ Consensus forecast bid Sep 5, 2006 : 0,4234
◦ Forward Contract : 0,4227
Ekspektasi VS Realisasi
No Keterangan Ekspektasi Pendapatan Awal Realisasi Pendapatan
1 Jumlah galon diorder 1210 1210
2 Harga per galon (BRL) BRL 86,23 BRL 86,23
3 Pendapatan (BRL) BRL 104,338 BRL 104,338
4 Nilai Tukar (US$/BRL) 0,4636 0,4368
5 Pendapatan (US$) $48.371 $45.575
6 Total Biaya Produksi $44.500 $44.500
7 Profit $3.871 $1.075
8 Perubahan Profit (US$) -$2,796
9 Perubahan Profit (%) -72%
Pesanan Baru
Untuk pembelian kedua dari Novo, Baker memperkirakan bawa
pemesanan akan lebih banyak 50% dari pemesanan sebelumnya. Untuk
mengantisipasi kerugian, ada 3 cara yang dilakukan oleh perusahaan
yaitu:
Tidak melakukan hedging,
melakukan hedging dengan forward contract, dan
melakukan hedging pada pasar uang.
Perhitungan
Kesimpulan Kasus
Berdasarkan table diatas, dapat dilihat perusahaan Baker akan
menerima jumlah dolar Lebih banyak jika tidak melakukan hedging.
Namun, kelemahan dari tidak melakukan hedging ini yaitu exchange
rate yang digunakan merupakan peramalan yang memiliki
ketidakpastian. Oleh karena itu, forward contract merupakan pilihan
yang tepat untuk perusahaan Baker karena menggunakan exchange
rate yang disepakati di awal perjanjian.
Sehingga jika terdapatfluktuasi nilai tukar mata uang pada bulan
September 2006, perusahaan Baker tidak mengalamikerugian.

Anda mungkin juga menyukai