Anda di halaman 1dari 8

NAMA :

 IRIANA AULIYAH
 ENTAR SUTISMAN
 HERRY ADI S.W

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN

Week 13 “Manajemen Risiko Keuangan : Perdagangan Inetrnasional”

Perusahaan yang melakukan transaksi internasional akan sangat dipengaruhi


oleh fluktuasi kurs valuta asing. Fluktuasi nilai tukar yang dihadapi perusahaan
multinasional yang terus menerus dari waktu ke waktu akan menimbulkan resiko bagi
pihak-pihak yang melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang asing. Nilai dari
transaksi-transaksi kas di masa depan dipengarui oleh fluktuasi nilai tukar dinamakan
dengan eksposur transaksi. Eksposur transaksi mengukur perubahan nilai transaksi
akibat perbedaan antara kurs valuta asing pada saat transaksi disepakati dan pada saat
transaksi diselesaikan.

Dibutuhkan strategi-strategi agar manajemen keuangan perusahaan


multinasional tetap terlindungi dari berbagai kemungkinan yang dapat merugikan
perusahaan. Adapun tindakan yang dapat dilakukan pihak manajemen yaitu dengan
melakukan hedging (teknik lindung nilai). Hedging adalah melindungi perusahaan yang
melakukan transaksi ekspor-impor sehingga dapat terhindar dari resiko fluktuasi kurs
valuta asing atau suku bunga. Prinsipnya adalah untuk melakukan komitmen
penyeimbangan dalam valuta asing yang sama sehingga perusahaan tersebut dapat
mengurangi kerugian yang akan ditimbulkan oleh fluktuasi kurs valuta asing.

Bahaya eksposur transaksi biasanya hanya terjadi di satu sisi. Hanya bisnis yang
menyelesaikan transaksi dalam mata uang asing yang dapat merasakan kerentanannya.
Entitas yang menerima atau membayar tagihan menggunakan mata uang asalnya tidak
mempunyai risiko yang sama. Biasanya pembeli setuju untuk membeli produk tersebut
dengan menggunakan uang asing. Jika hal ini terjadi, bahayanya akan muncul jika mata
uang asing tersebut terapresiasi , karena hal ini akan mengakibatkan pembeli harus
mengeluarkan lebih banyak uang daripada yang mereka anggarkan untuk membeli
barang tersebut.

Eksposur transaksi merupakan resiko terganggunya aliran kas perusahaan di


masa mendatang akibat fluktuasi kurs valas. Eksposur transaksi mengukur perubahan
nilai kewajiban finansial yang terjadi sebelumnya perubahan kurs valas. Pusat perhatian
adalah pada perubahan aliran kas dari akibat kontral yang telah ditanda tangani.

1. Tipe Transaksi Eksposur Mata Uang Asing


Biasanya pembeli setuju untuk membeli produk tersebut dengan menggunakan
uang asing. Jika hal ini terjadi, bahayanya akan muncul jika mata uang asing
tersebut terapresiasi , karena hal ini akan mengakibatkan pembeli harus
mengeluarkan lebih banyak uang daripada yang mereka anggarkan untuk membeli
barang tersebut.
Biasanya pembeli setuju untuk membeli produk tersebut dengan menggunakan
uang asing. Jika hal ini terjadi, bahayanya akan muncul jika mata uang asing
tersebut terapresiasi , karena hal ini akan mengakibatkan pembeli harus
mengeluarkan lebih banyak uang daripada yang mereka anggarkan untuk membeli
barang tersebut.
Biasanya pembeli setuju untuk membeli produk tersebut dengan menggunakan
uang asing. Jika hal ini terjadi, bahayanya akan muncul jika mata uang asing
tersebut terapresiasi , karena hal ini akan mengakibatkan pembeli harus
mengeluarkan lebih banyak uang daripada yang mereka anggarkan untuk membeli
barang tersebut.
Biasanya pembeli setuju untuk membeli produk tersebut dengan menggunakan
uang asing. Jika hal ini terjadi, bahayanya akan muncul jika mata uang asing
tersebut terapresiasi , karena hal ini akan mengakibatkan pembeli harus
mengeluarkan lebih banyak uang daripada yang mereka anggarkan untuk membeli
barang tersebut.
Transaksi eksposur merujuk pada situasi di mana perusahaan atau individu
menghadapi risiko keuangan akibat fluktuasi nilai tukar mata uang. Eksposur ini
dapat muncul dalam berbagai transaksi dan kegiatan bisnis. Berikut adalah
beberapa tipe transaksi eksposur yang umum terkait dengan mata uang asing :
a. Eksposur Transaksi Ekspor dan Impor
 Eksposur Penerimaan Ekspor (Receivables) : Terjadi ketika
perusahaan menjual barang atau jasa ke luar negeri dan menerima
pembayaran dalam mata uang asing.
 Eksposur Pembayaran Impor (Payables) : Terjadi ketika perusahaan
melakukan impor dan harus membayar pemasok dalam mata uang
asing.
b. Eksposur Investasi
 Eksposur Pendapatan Investasi: Terjadi ketika perusahaan atau
individu memiliki investasi atau aset di luar negeri dan menerima
pendapatan seperti dividen atau bunga dalam mata uang asing.
 Eksposur Biaya Investasi: Terjadi ketika perusahaan atau individu
memiliki kewajiban atau biaya terkait investasi asing yang harus
dibayar dalam mata uang asing.
c. Eksposur Utang Pinjaman Asing
 Eksposur Pembayaran Utang Pinjaman: Terjadi ketika perusahaan
atau individu memiliki utang dalam mata uang asing dan harus
membayar bunga atau pokok utang dalam mata uang tersebut.
d. Eksposur Kontrak Kurs Mata Uang
 Eksposur Kontrak Masa Depan (Forward Contract) : Terjadi jika
perusahaan atau individu menggunakan kontrak masa depan untuk
mengunci nilai tukar mata uang, dan nilai tukar bergerak tidak sesuai
dengan yang diantisipasi.
e. Eksposur Biaya Produksi
 Eksposur Biaya Bahan Baku atau Tenaga Kerja Asing: Terjadi ketika
biaya-biaya produksi, seperti bahan baku atau upah tenaga kerja
asing, harus dibayar dalam mata uang asing.

f. Eksposur Transaksi Derivatif


 Eksposur Instrumen Derivatif : Terjadi ketika perusahaan atau individu
menggunakan instrumen derivatif, seperti opsi mata uang atau
kontrak berjangka, dan nilainya berubah karena perubahan nilai
tukar.

g. Eksposur Translasi
 Eksposur Translasi Akuntansi : Terjadi pada perusahaan multinasional
ketika harus mengonsolidasikan laporan keuangan dari anak
perusahaan yang beroperasi di berbagai negara dengan mata uang
yang berbeda.

2. Mengevaluasi Syarat dilakukan Lindung Nilai


Evaluasi syarat untuk melaksanakan lindung nilai (hedging) melibatkan
pemahaman mendalam tentang risiko yang dihadapi oleh perusahaan atau
individu, serta karakteristik instrumen lindung nilai yang akan digunakan. Berikut
adalah beberapa syarat yang perlu dipertimbangkan saat melaksanakan lindung
nilai :
 Identifikasi Risiko
Pahami risiko mata uang asing yang dihadapi oleh perusahaan atau
individu. Identifikasi dengan jelas transaksi atau posisi yang mungkin
terkena dampak fluktuasi nilai tukar.
 Objektif Lindung Nilai
Tentukan dengan jelas tujuan lindung nilai. Apakah tujuannya adalah
untuk melindungi keuntungan, mengamankan biaya, atau
mengurangi volatilitas laba dan kerugian.
 Jangka Waktu
Tentukan jangka waktu untuk lindung nilai. Apakah lindung nilai
hanya untuk transaksi tertentu atau untuk periode waktu yang lebih
panjang? Pilih instrumen yang sesuai dengan jangka waktu yang
diinginkan.
 Analisis Biaya dan Manfaat
Lakukan analisis biaya dan manfaat untuk memastikan bahwa lindung
nilai memberikan nilai tambah. Pertimbangkan biaya pelaksanaan
lindung nilai dan bandingkan dengan potensi risiko yang dihindari.
 Pemilihan Instrumen Lindung Nilai
Pilih instrumen lindung nilai yang sesuai dengan profil risiko dan
tujuan lindung nilai. Ini bisa mencakup kontrak berjangka, opsi mata
uang, atau instrumen derivatif lainnya.
 Kebijakan Perusahaan
Pastikan bahwa keputusan untuk melaksanakan lindung nilai sesuai
dengan kebijakan perusahaan. Tetapkan prosedur yang jelas dan
mekanisme pengambilan keputusan.

3. Menghitung Eksposur Transaksi


Eksposur transaksi mengukur keuntungan atau kerugian yang timbul dari
penyelesaian kewajiban finansial yang ada, yang kondisinya dinyatakan dalam
mata uang asing. Contoh yang paling umum dari timbulnya eksposur transaksi
adalah ketika perusahaan memiliki tagihan (piutang) atau utang dalam mata uang
asing.
Eksposur transaksi mata uang asing dapat dikelola melalui lindung nilai
kontraktual, operasi, dan finansial. Lindung nilai kontraktual yang utama
mencakup pasar forward, pasar uang, pasar future, dan pasar opsi. Lindung nilai
operasional dan finansial memanfaatkan penggunaan perjanjian pembagian risiko,
pembayaran secara leads dan lag, swap, dan strategi lainnya. Istilah lindung nilai
natural mengacu pada upaya untuk mengimbangi arus kas operasi, yaitu utang
yang timbul dari aktivitas bisnis.
Lindung nilai finansial mengacu pada mengimbangi kewajiban utang (seperti
pinjaman) atau beberapa jenis derivatif finansial seperti swap suku bunga. Untuk
itu perlu kehati-hatian untuk membedakan antara lindung nilai operasional dan
lindung nilai finansial.
Fungsi divisi treasury di suatu perusahaan privat, yaitu bagian yang secara
khusus bertanggung jawab untuk manajemen eksposur transaksi, biasanya
diperlakukan sebagai pusat biaya (cost center). Fungsi treasury tidak diharapkan
untuk menambah keuntungan bagi perusahaan. Manajer risiko keuangan
diharapkan untuk bersikap konservatif dalam menghadapi kesalahan ketika
mengelola uang perusahaan. Perusahaan harus memutuskan eksposur manakah
yang hendak dilindung nilai :
 Banyak perusahaan tidak memperbolehkan lindung nilai untuk
ekposur kuotasi (quotation exposure atau backlog exposure) semata-
mata dengan alasan kebijakan.
 Banyak perusahaan merasa bahwa sampai timbulnya transaksi pada
buku akuntansi perusahaan, maka pro babilitas terjadinya eksposur
secara aktual dianggap kurang dari 100%.
 Namun demikian, semakin banyak jumlah perusahaan yang aktif
melakukan lindung nilai, tidak hanya terhadap backlog exposures,
namun juga secara selektif melakukan lindung nilai terhadap eksposur
kuotasi dan sebagai antisipasi.
 Eksposur yang diantisipasi merupakan transaksi yang pada saat ini
belum terdapat kontrak atau perjanjian.

4. Menganalisa Eksposur Transaksi dan Manajemen Perdagangan


Eksposur transaksi mengacu pada risiko yang dihadapi perusahaan ketika
mengadakan transaksi dengan mata uang asing yang dapat berfluktuasi sebelum
transaksi diselesaikan. Eksposur ini bisa mengakibatkan perubahan nilai transaksi
akibat perubahan kurs valuta asing.
 Identifikasi Eksposur : mengidentifikasi transaksi apa saja yang terlibat
dalam mata uang asing dan menentukan jangka waktu transaksi tersebut.
 Perkiraan Fluktuasi Kurs : memperkirakan potensi fluktuasi kurs mata
uang yang terlibat berdasarkan analisis pasar mata uang.
 Penggunaan Instrumen Lindung Nilai : menentukan instrument lindung
nilai yang tepat seperti forward contracts, option, atau swaps untuk
mengikuti kurs dan mengurangi resiko.
Manajemen perdagangan lebih luas dan mencakup strategi serta praktek yang
digunakan oleh perusahaan untuk mengelola risiko dan operasi perdagangan
mereka secara keseluruhan, termasuk eksposur transaksi. Untuk manajemen
perdagangan yang efektif, perusahaan harus :
 Kebijakan Perdagangan : membuat kebijakan perdagangan yang jelas yang
mencakup limit risiko, strategi lindung nilai, dan prosedur dalam keputusan
perdagangan
 System Monitoring : mengimplementasikan system untuk memonitor
posisi pasar saat ini, potensi perubahan pasar, dan kinerja dari instrument
lindung nilai yang digunakan.

5. Menerapkan Manajemen Risiko kedalam Eksposur Transaksi


Manajemen risiko dalam eksposur transaksi mata uang asing adalah langkah-
langkah yang diambil oleh perusahaan atau individu untuk mengidentifikasi,
mengukur, dan mengelola risiko yang terkait dengan fluktuasi nilai tukar. Berikut
adalah beberapa aspek kunci dalam manajemen risiko eksposur transaksi :
 Transaksi yang Terkena Dampak
Identifikasi transaksi atau kegiatan bisnis tertentu yang dapat terkena
dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Ini dapat melibatkan
transaksi ekspor, impor, pinjaman asing, atau investasi di luar negeri.
 Jangka Waktu Risiko
Tentukan apakah risiko tersebut bersifat jangka pendek, menengah, atau
panjang. Ini akan mempengaruhi strategi lindung nilai yang dipilih.

 Nilai Risiko
Hitung nilai eksposur transaksi, yaitu seberapa besar perubahan nilai
tukar dapat mempengaruhi keuangan perusahaan. Ini membantu dalam
mengukur dampak potensial.
Manajemen risiko eksposur transaksi memerlukan pendekatan yang holistik dan
melibatkan kerjasama antara berbagai departemen dalam organisasi. Keputusan
yang tepat dalam pemilihan instrumen lindung nilai, pemantauan pasar, dan
respons cepat terhadap perubahan kondisi dapat membantu mengurangi dampak
risiko dan melindungi kesehatan keuangan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai