Disusun Oleh :
PROGRAM MANAJEMEN
TAHUN AKADEMIK
2023
KATA PENGANTAR
Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan
untuk menyusun makalah ini. Makalah ini membahas tentang “Pengertian piutang usaha,
Pengakuan piutang usaha, Penilaian piutang usaha, dan Metode pencatatan piutang tak
tertagih” sebagai bagian dari tugas akademis dalam mata kuliah PENGANTAR
AKUNTANSI di Program Studi Manajemen Universitas YAPIS PAPUA.
Makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Dr. Entar Sutisman, SE., M.Ak sebagai pembimbing
kami dan juga kepada teman-teman sekelas yang telah memberikan inspirasi dan diskusi
yang berharga.
A. Pengertian Piutang Usaha
Piutang Usaha. “Piutang usaha atau piutang dagang merupakan piutang atau
tagihan yang timbul dari penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit. Piutang
dagang biasanya diberikan penjual kepada pembeli barang dagang atau jasa dasar
kepercayaan, tanpa disertai dengan janji tertulis secara formal. Selain piutang dagang,
ada juga piutang yang timbul bukan dari penjualan barang dan jasa, misalnya piutang
wesel, piutang kepada pemegang saham, piutang deviden, dan lain-lain”. (Sari
2015:11). “Piutang merupakan aktiva lancar atau kekayaan perusahaan yang timbul
karena ada penjualan secara kredit. Cara penjualan kredit ini merupakan cara yang
biasanya dilakukan dalam dunia bisnis untuk dapat menarik para pelanggan pembeli
barang dan jasa dalam perusahaan. Piutang (receivable) adalah klaim uang, barang,
atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Untuk tujuan pelaporan
keuangan, piutang diklasifikasikan sebagai lancar (jangka pendek) atau tidak lancar
(jangka panjang)”. “Piutang adalah seluruh uang yang diklaim terhadap entitas
lainnya, mencakup perorangan, perusahaan, dan organisasi lainnya. Piutang meliputi
semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,
perusahaan atau organisasi lainnya. Piutang biasanya memiliki bagian yang signifikan
dari aktiva lancar perusahaan”. Menurut Kieso, dkk (2013:346).
Piutang yang timbul dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
Dalam kegiatan normal perusahaan, piutang usaha biasanya akan dilunasi dalam
tempo kurang dari satu tahun, oleh karena itu piutang usaha dikelompokan ke dalam
aktiva lancar. Piutang usaha adalah janji lisan dari pembeli untuk melakukan
pembayaran atas barang yang telah dijual dan jasa yang diberikan yang timbul dari
piutang barang atau jasa yang merupakan usaha pokok entitas. Piutang usaha biasanya
diperkirakan akan dapat ditagih dalam jangka waktu yang relative pendek, biasanya
dalam waktu 30 hari hingga 60 hari. Piutang usaha diklasifikasikan dalam neraca
sebagai aktiva lancar (Admin_ojs, 2020).
Menurut Skousen dan Stice (2012:361) Piutang Usaha adalah Piutang yang
dihubungkan dengan aktivitas operasi normal sebuah bisnis, yaitu penjualan kredit
barang atau jasa untuk pelanggan. Piutang usaha adalah suatu jumlah pembelian kredit
dari pelanggan, atau piutang timbul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa
yang di lakukan secara kredit. Pada umumnya Piutang biasanya di perkirakan akan
tertagih dalam waktu 30 sampai 60 Hari. Secara Umum, jenis piutang ini merupakan
piutang terbesar yang di miliki perusahaan.
➢ Contoh Kasus
Agar lebih memahami bagaimana cara melakukan penghapusan piutang, berikut contoh
kasusnya.
Debit Kredit
Debit Kredit
Piutang Rp100.000.000,00
Kas Rp100.000.000,00
Piutang Rp100.000.000,00
Debit Kredit
Debit Kredit
Cadangan kerugian piutang Rp100.000.000,00
Piutang Rp100.000.000,00
Debit Kredit
Piutang Rp100.000.000,00
Debit Kredit
Kas Rp100.000.000,00
Piutang Rp100.000.000,00
➢ Kesimpulan
Piutang merupakan bagian aktiva lancar yang relatif aktif dalam suatu perusahaan
guna membantu kelancaran kegiatan perusahaan, untuk itu maka penerapan akuntansi
piutang yang baik dan relevan sangat diperlukan agar memberikan dampak terhadap
laporan keuangan sesuai prinsip kehati-hatian atau konservatisme, sehingga
perusahaan diharapkan dapat menyajikan laporan keuangan secara wajar serta
berpedoman dengan teori yang mengacu pada konsep akuntansi yang berlaku
khususnya yang berhubungan dengan masalah piutang usaha. Artinya piutang
mempunyai resiko besar kemungkinan tidak tertagih.
➢ Saran
Andi Maujung Tjodi, David Paul Elia Saerang, M. Y. B. K. (2017). Analisis Sistem
Pengendalian Internal Piutang Usaha Pada Pt. Bank Sulutgo Kcp Ranotana. Jurnal
EMBA, 5(2), 857–866.
Kiay Demak, Y., Tinangon, J. J., & Mawikere, L. (2018). Analisis Piutang Tak Tertagih
Berdasarkan Umur Piutang Pada Pt. Air Manado. Going Concern : Jurnal Riset
Akuntansi, 14(1), 347–355. https://doi.org/10.32400/gc.13.04.21151.2018