Anda di halaman 1dari 5

Aplikasi Pemeriksaan Akuntansi

Accounts Receivable

Disusun oleh:
1. Lydia Kusuma Dany (201870002)
2. Riztia Maulia (201870003)
3. Alyani Khairina G. (201870005)

Lecturer: Magda Siahaan


Trisakti School of Management
Bekasi
2020
Account receivable merupakan jenis transaksi yang penagihan
kepada konsumen yang telah berhutang. Pihak yang memberi
utang kepada perusahaan ini bermacam-macam mulai dari
perorangan, perusahaan atau organisasi.
Saat kita membuat perintah penjualan, account receivable tidak
akan tercatat. Account receivable baru akan tercatat jika customer
telah memberi dengan sistem cicil atau langsung membayar
semuanya di muka.
Banyak perusahaan melakukan penjualan secara kredit agar dapat
menjual lebih banyak barang atau jasa. Piutang yang dihasilkan dari penjualan semacam itu
biasanya diklasifikasikan sebagai piutang usaha.
Ciri-Ciri Account Receivable
Ada tiga ciri utama yang pada piutang, di antaranya:
Nilai Jatuh Tempo
Merupakan sejumlah nilai transaksi utama yang ditambah bunga. Pembayaran berjatuh tempo ini
menimbulkan ada yang disebut dengan bunga.
Tanggal Jatuh Tempo
Tanggal jatuh tempo dalam account receivable merupakan hari pembayaran dimana pihak
perusahaan harus menagih kewajiban pada pihak lain. Jika ada keterlambatan, biasanya
perusahaan akan menerapkan sistem denda.
Umur Jatuh Tempo
Umur jatuh tempo dalam penagihan piutang juga dibagi menjadi bulanan dan juga harian.
Apabila sebuah piutang menggunakan penghitungan bulanan, maka waktu jatuh tempo sama
dengan tanggal terjadinya piutang di bulan berikutnya.
Tujuan dari pemeriksaan atas piutang dagang adalah untuk meyakinkan bahwa:
1. Piutang dagang yang tercatat merupakan tagihan yang sah dan merupakan milik
perusahaan (existence)
2. Semua tagihan perusahaan telah dicatat dengan lengkap dan tepat dalam pisah batas
(completeness dan cut off)
3. Piutang dagang yang dijadikan jaminan atau dihipotikkan telah diungkapkan dalam
laporan keuangan secara memadai (presentation dan disclosure)
4. Piutang dagang telah diklasifikasikan dengan tepat dan dibedakan dari piutang lainnya
(classification)
Prosedur audit untuk pemeriksaan piutang dagang dapat dibuat dan dikembangkan sesuai
dengan kondisi yang ada di klien.
 Intinya di dalam Accounts Receivable ini Perusahaan tidak melakukan pencadangan
atas piutang yang tidak tertagih. Perusahaan menghapuskan piutang dagang pada saat
piutang tersebut benar-benar tidak dapat ditagih. Pelanggan yang melunasi dalam periode
diskon akan diberikan potongan sesuai dengan syarat kredit perusahaan, yaitu 2/10; n/30.

Audit findings:
Perusahaan memiliki 7 pelanggan lokal yang tersebar di seluruh Indonesia serta 3 pelanggan
yang memiliki kantor pusat di luar Indonesia yaitu di Singapura, Malaysia dan Thailand, namun
memiliki cabang di Indonesia.

2. Kriteria pemilihan sampel konfirmasi piutang usaha adalah apabila saldo per tanggal 31
Desember 2019 di atas Rp100.000.000.
3. Pada tanggal 3 Januari 2020, konfirmasi dikirimkan.
Langkah-langkah:
1. Membuat sheet baru dengan nama “Account Receivable” lalu masukan data kode, nama
perusahaan, kota/negara, mata uang, masukkan balance dari trial balance. Kemudian
masukkan rate yang disesuaikan dengan forex rates yang sudah di buat sebelumnya.
2. Untuk mengisi kolom Balance per book 31 Dec 2019 kalikan Balance 31 Dec 2019 in
Original Currency dengan rate 30 november 2019. Lalu kita mengisim kolom
Confirmation Replay berdasarkan konfirmasi perusahaan yang memiliki hutang kepada
PT. Gilang Gemilang. Kemudian jika ada selisih perhitungan dari kolom balance per
book 31 Dec 2019 dengan Confirmation Replay maka, selisih tersebut dimasukkan ke
dalam kolom Difference.

3. Lalu buat kolom khusus untuk menghitung rate dari perusahaan luar negri yaitu rate
bulan November dengan Desember apakah terjadi forex loss. Lalu kolom Balance per
audit 31 Dec 2019 diisi dengan mengkalikan kolom Balance in 31 Dec 2019 in Original
Currency dengan Rate 30 Nov 2019. Selanjutnya kolom balance per book 31 Dec 2019
diisi dengan mengkalikan Balance original dengan Rate 31 Dec 2019. Selisih dari
Balance per audit dengan per book dimasukkan ke dalam kolom Forex Loss.

4. Buat jurnal pencatatan forex gain/loss, jika selisih forex lebih tinggi dari balance per
book original currency berarti dicatat forex loss dan berlaku untuk sebaliknya apa bila
balance per book lebih rendah maka akan di catat sebagai forex gain. Serta jurnal untuk
piutang karyawan dengan mendebit Employee Receivable dengan Accounts Receivable
sebesar 9.000.000

5. Kemudian jurnal tersebut dimasukkan ke list adjustment dan masukkan kode referensi
sesuai dengan Top Schedule yang ada.
6. Masukkan nominal dari akun tersebut ke top schedule yang sesuai dengan nama akun
pada gambar dibawah ini.

Anda mungkin juga menyukai