Anda di halaman 1dari 3

JENIS RISIKO DALAM MANAJEMEN RESIKO

A. RISIKO BISNIS
Risiko bisnis (business risk) adalah kondisi ketidakpastian
terhadap perkiraan keuntungan atau kerugian operasi perusahaan
di masa mendatang (uncertainty about future events) yang
dipengaruhi oleh stabilitas pendapatan, biaya dan utang. Apabila
perusahaan mengalamai kendala atau tidak mampu membiayai
kegiatan operasional, maka kegiatan operasioanl perusahaan akan
terganggu dan hal ini akan memberikan sinyal negatif bagi para
investor ataupun kreditor.
Risiko bisnis merupakan risiko dari perusahaan saat tidak
mampu menutupi biaya operasionalnya yang sejalan dengan
ketidakpastian tingkat pengembalian atau laba sebelum bunga dan
pajak (Earning Before Interest and Tax/EBIT) atas total aktiva yang
dimiliki perusahaan. Tinggi rendahnya risiko bisnis dapat dilihat dari
variabilitas permintaan, variabilitas harga, variabilitas biaya input,
kemampuan menyesuaikan harga jika ada perubahan biaya dan
tingkat penggunaan biaya tetap, eksposur risiko asing, dan
kemampuan untuk mengembangkan produk baru pada waktu yang
tepat dan efektif dalam hal biaya.
Risiko bisnis yang tinggi dapat meningkatkan risiko
kebangkrutan. Apabila perusahaan menggunakan utang dalam
jumlah yang banyak, maka perusahaan akan memiliki risiko yang
tinggi sehingga perusahaan akan cenderung mengurangi
penggunaan utang dalam struktur modal perusahaan.

Definisi dan Pengertian Risiko Bisnis dari


Beberapa Sumber Buku:
● Menurut Fahmi (2013), risiko bisnis adalah ketidakpastian pada
perkiraan keuntungan atau kerugian operasi perusahaan di masa
yang akan datang (uncertainty about future events). Risiko bisnis
perusahaan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan
dan dimana perusahaan mampu untuk membayar utangnya.
● Menurut Ratri dan Ari (2017), risiko bisnis adalah risiko dari
perusahaan saat tidak mampu menutupi biaya operasionalnya dan
dipengaruhi oleh stabilitas pendapatan dan biaya. Perusahaan
dengan risiko bisnis yang tinggi cenderung menghindari pendanaan
dengan menggunakan utang dibandingkan dengan perusahaan
dengan risiko bisnis yang lebih rendah.
● Menurut Joni dan Lina (2010), risiko bisnis adalah risiko yang
dihadapi perusahaan ketika perusahaan menjalankan kegiatan
operasionalnya yaitu ketidakmampuan perusahaan membiayai
kegiatan operasionalnya.
● Menurut Brigham dan Houston (2014), risiko bisnis adalah
ketidakpastian pada perkiraan pendapatan operasi perusahaan di
masa mendatang. Risiko bisnis mewakili tingkat risiko dari
operasi-operasi perusahaan yang tidak menggunakan hutang.

Faktor yang Mempengaruhi Risiko Bisnis


Menurut Brigham dan Houston (2011), terdapat beberapa
faktor yang dianggap dapat mempengaruhi risiko bisnis, antara lain
yaitu sebagai berikut:

1. Variabilitas permintaan. Bila perusahaan memiliki permintaan


produk yang stabil maka hal-hal yang lain juga akan terpengaruh
stabil sehingga memiliki risiko rendah.
2. Variabilitas harga jual. Perusahaan yang menjual produk ke dalam
pasar yang sangat labil maka perusahaan akan mengalami risiko
lebih besar dibandingkan perusahaan serupa yang memiliki harga
output yang stabil.
3. Variabilitas biaya masukan. Perusahaan yang memiliki biaya
masukan yang tidak pasti maka akan menyebabkan perusahaan
mengalami risiko yang tinggi.
4. Kemampuan untuk menyesuaikan harga keluaran terhadap
perubahan dalam biaya masukan. Perusahaan yang mampu
menyesuaikan harga keluaran ketika perusahaan memiliki biaya
masukan yang meningkat, maka perusahaan akan memiliki risiko
yang rendah.
5. Kemampuan untuk mengembangkan produk baru dengan cara yang
tepat waktu dan efektivitas biaya. Produk-produk yang mengalami
perkembangan yang cepat maka akan menyebabkan produk akan
cepat usang jika perusahaan mengeluarkan produk yang lebih baru
lagi maka risiko yang dihadapi juga akan tinggi.
6. Pemaparan risiko luar negeri. Perusahaan yang menjual produk di
luar negeri akan mengalami perubahan laba ketika terjadi fluktuasi
nilai tukar.
7. Sejauh mana tingkat biaya-biaya yang merupakan biaya tetap
leverage operasi. Perusahaan yang menggunakan biaya tetap
dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, ketika perusahaan
mengalami penurunan tetapi biaya tetap tidak mengikuti turun
maka perusahaan akan menghadapi risiko usaha yang tinggi.

B. RISIKO GEOGRAFI
Risiko geografis erat kaitannya dengan bencana alam yang
sering terjadi pada lokasi usaha tertentu. Misalnya, bencana banjir,
kebakaran pada usaha perkebunan, dan lain-lain.
Erat kaitannya juga dengan bencana alam yang sering terjadi di
lokasi-lokasi tertentu, seperti banjir, kebakaran hutan,kebakaran
perkebunan dan lain sebagainya. Kondisi-kondisi alam yang tak bisa
diprediksi menjadi faktor yang harus sangat diwaspadai.
Jenis risiko yang berikutnya adalah risiko geografis, yaitu
risiko akibat lokasi fisik perusahaan, misalnya lokasi rawan gempa,
tsunami, longsor, dan jenis bencana alam lainnya. Contoh
manajemen risiko yang bisa dilakukan perusahaan untuk jenis
risiko ini misalnya mitigasi bencana, simulasi, dan asuransi aset.

C. RISIKO POLITIK
Risiko politik berpengaruh juga terhadap sebuah usaha.
Kebijakan politik yang tidak jelas bisa menyebabkan kegagalan
pada sebuah usaha. Oleh karena itu, analisis mengenai kestabilan
politik suatu daerah atau negara cukup memberikan masukan
tentang prediksi keberhasilan suatu usaha di masa mendatang.
Jenis risiko yang ketiga adalah risiko politik, yaitu
ancaman-ancaman yang terjadi akibat kondisi politik dan kebijakan
suatu negara. Contoh risiko politik misalnya anomali kebijakan,
konflik perebutan kekuasaan, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai