A. RISIKO BISNIS
Risiko bisnis (business risk) adalah kondisi ketidakpastian
terhadap perkiraan keuntungan atau kerugian operasi perusahaan
di masa mendatang (uncertainty about future events) yang
dipengaruhi oleh stabilitas pendapatan, biaya dan utang. Apabila
perusahaan mengalamai kendala atau tidak mampu membiayai
kegiatan operasional, maka kegiatan operasioanl perusahaan akan
terganggu dan hal ini akan memberikan sinyal negatif bagi para
investor ataupun kreditor.
Risiko bisnis merupakan risiko dari perusahaan saat tidak
mampu menutupi biaya operasionalnya yang sejalan dengan
ketidakpastian tingkat pengembalian atau laba sebelum bunga dan
pajak (Earning Before Interest and Tax/EBIT) atas total aktiva yang
dimiliki perusahaan. Tinggi rendahnya risiko bisnis dapat dilihat dari
variabilitas permintaan, variabilitas harga, variabilitas biaya input,
kemampuan menyesuaikan harga jika ada perubahan biaya dan
tingkat penggunaan biaya tetap, eksposur risiko asing, dan
kemampuan untuk mengembangkan produk baru pada waktu yang
tepat dan efektif dalam hal biaya.
Risiko bisnis yang tinggi dapat meningkatkan risiko
kebangkrutan. Apabila perusahaan menggunakan utang dalam
jumlah yang banyak, maka perusahaan akan memiliki risiko yang
tinggi sehingga perusahaan akan cenderung mengurangi
penggunaan utang dalam struktur modal perusahaan.
B. RISIKO GEOGRAFI
Risiko geografis erat kaitannya dengan bencana alam yang
sering terjadi pada lokasi usaha tertentu. Misalnya, bencana banjir,
kebakaran pada usaha perkebunan, dan lain-lain.
Erat kaitannya juga dengan bencana alam yang sering terjadi di
lokasi-lokasi tertentu, seperti banjir, kebakaran hutan,kebakaran
perkebunan dan lain sebagainya. Kondisi-kondisi alam yang tak bisa
diprediksi menjadi faktor yang harus sangat diwaspadai.
Jenis risiko yang berikutnya adalah risiko geografis, yaitu
risiko akibat lokasi fisik perusahaan, misalnya lokasi rawan gempa,
tsunami, longsor, dan jenis bencana alam lainnya. Contoh
manajemen risiko yang bisa dilakukan perusahaan untuk jenis
risiko ini misalnya mitigasi bencana, simulasi, dan asuransi aset.
C. RISIKO POLITIK
Risiko politik berpengaruh juga terhadap sebuah usaha.
Kebijakan politik yang tidak jelas bisa menyebabkan kegagalan
pada sebuah usaha. Oleh karena itu, analisis mengenai kestabilan
politik suatu daerah atau negara cukup memberikan masukan
tentang prediksi keberhasilan suatu usaha di masa mendatang.
Jenis risiko yang ketiga adalah risiko politik, yaitu
ancaman-ancaman yang terjadi akibat kondisi politik dan kebijakan
suatu negara. Contoh risiko politik misalnya anomali kebijakan,
konflik perebutan kekuasaan, dan sebagainya.