Anda di halaman 1dari 11

PAPER

PENGANGGARAN PERUSAHAAN
ANGGARAN VARIABEL

Dosen Pengampu : M. Fikry Aransyah, BBA., MBA.

DISUSUN OLEH :
Kelompok 9
Salsabila 2002096080
Aprillia Pratiwi Putri 2002096092

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan dunia usaha saat ini umumnya telah banyak mengalami kemajuan yang
pesat. Perusahaaan saat ini terus berusaha untuk berkembang agar menjadi perusahaan yang
lebih besar. Seiring perkembangan ini, maka semakin, kompleks pula masalah yang dihadapi
oleh para pengusaha dalam pengelolaan perusahaannya. Sebuah perusahaan yang pasti
mempunyai anggaran yang besar pula, untuk itu perlu adanya manajemen yang lebih baik dan
pemikiran yang lebih maju agar tujuan yang ditetapkan bisa tercapai dan memperoleh
keuntungan serta dapat mempertahankan perusahaan.
Anggaran merupakan suatu rencana keuangan yang disusun berdasarkan kegiatan kerja
yang telah ditetapkan dan akan dilaksanakan oleh sebuah perusahaan. Anggaran atau budget
merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif dan satuan uang serta
merupakan rencana yang disusun untuk jangka waktu tertentu. Ada beberapa pengertian
anggaran menurut para ahli, salah satunya dari Anthony dan Govindarajan (2005 : 90), yang
mendefinisikan anggaran sebagai sebuah rencana keuangan, biasanya mencakup periode satu
tahun dan merupakan alat-alat untuk perencanaan jangka pendek dan pengendalian.
Sedangkan menurut Hansen dan Mowen (2004 : 345), anggaran merupakan suatu rencana
kuantitatif dalam bentuk moneter yang digunakan untuk menerjemahkan tujuan dan strategi
perusahaan dalam satuan operasional.
Anggaran variabel dapat didefinisikan sebagai biaya perusahaan yang berubah secara
garis lurus terhadap jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Artinya
semakin tinggi volume kegiatan semakin tinggi pula total biaya variabel.
Perhitungan anggaran dalam sebuah perusahaan didasarkan pada kapasitas atau jumlah
tertentu, maka jika terjadi perubahan akan timbul berbagai masalah yang akan mempengaruhi
jalannya perusahaan. Untuk itu, perusahaan memerlukan manajemen dan persiapan yang baik
untuk menghadapi masalah tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


Beberapa rumusan masalah yang dapat diperoleh dari latar belakang diatas adalah
sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari anggaran variabel?
2. Apakah fungsi dan tujuan dari penyusunan anggaran variabel?
3. Apakah manfaat dari penyusunan anggaran variabel?
4. Apa saja jenis-jenis anggaran variabel?
5. Apa saja factor yang mempengaruhi anggaran variabel?
6. Bagaimana cara menyusun anggaran variabel?

1.3. Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, beberapa tujuan dari
dibuatnya tulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian anggaran variabel
2. Mengetahui fungsi dan tujuan disusunnya anggaran variabel
3. Mengetahui manfaat penyusunan anggaran variabel
4. Mengetahui apa saja jenis anggaran variabel
5. Mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi anggaran variabel
6. Mengetahui cara penyusunan anggaran variabel
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Anggaran Variabel


Anggaran variabel atau yang juga disebut sebagai anggaran fleksibel diartikan sebagai
jenis anggaran yang penyusunannya didasarkan pada interval dari suatu kapasitas atau
disesuaikan pada suatu tingkat aktivitas. Dengan adanya pengeluaran yang ditunjukkan
secara jelas pada tingkatan kegiatan tersebut, anggaran variabel sering digunakan dalam
melakukan perencanaan dan pengendalian biaya (Wijayanti, 2017). Anggaran variabel juga
didefinisikan sebagai biaya yang memiliki jumlah yang berubah secara proporsional dengan
berubahnya volume produksi (Afdika, 2021). Dapat diartikan bahwa apabila volume produksi
mengalami perubahan, maka biaya yang termasuk ke dalam anggaran variabel juga
mengalami perubahan. Jenis anggaran yang bertolak belakang dengan anggaran variabel ialah
anggaran statis, dimana anggaran statis dibuat berdasarkan tingkat produksi atau tingkat
penjualan yang tetap.
Biaya-biaya yang termasuk ke dalam anggaran variabel ialah biaya bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya listrik yang digunakan dalam kegiatan produksi.
Ermayanti (2011) menyebutkan bahwa elemen yang termasuk ke dalam anggaran variabel
ialah biaya tenaga kerja langsung yang dibayar per jumlah produk atau per jam, biaya
overhead pabrik, dan biaya pemasaran variabel. Dalam penggunaannya, anggaran variabel
memiliki dua keunggulan, yaitu:
1. Dapat digunakan untuk merencanakan laba melalui analisis hubungan antara biaya,
volume, dan laba
2. Mampu menganalisis terjadinya penyimpangan dengan baik

2.2. Fungsi dan Tujuan Anggaran Variabel


Anggaran variabel memiliki beberapa fungsi penting, fungsi-fungsi dari anggaran
variabel tersebut ialah sebagai berikut:
1. Menjadi alat yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam menyusun anggaran
biaya departemen untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam rencana keuntungan (profit
plan)
2. Menentukan hasil yang diharapkan dari aktivitas perusahaan untuk menghadapi
ketidakpastian yang mungkin terjadi
Anggaran variabel juga memiliki tujuan utama, yaitu mengetahui seberapa jauh terjadinya
hubungan antara biaya dan output yang dihasilkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa
anggaran variabel menjadi pedoman bagi biaya yang akan berubah kedepannya apabila
dihubungkan dengan perubahan volume, output, dan tingkat aktivitas dalam perusahaan.
Nantinya bentuk hubungan akan ditunjukkan melalui relevant range, yaitu interval yang
menunjukkan batasan berlakunya susunan anggaran variabel, dengan adanya interval ini
maka dapat menjadi catatan kecil bahwa biaya tetap dalam jangka panjang bisa saja berubah
sewaktu-waktu.

2.3. Manfaat Penyusunan Anggaran Variabel


Anggaran variabel memiliki tiga manfaat pokok, ketiga manfaat tersebut ialah sebagai
berikut:
1. Menjadi manajemen melakukan koordinasi kerja
Dengan adanya perubahan yang terjadi pada setiap tingkatan aktivitas, maka penting bagi
manajemen dalam perusahaan untuk mengetahui gambaran dalam melakukan perubahan
tingkat kegiatan. Dalam hal ini anggaran variabel sangat bermanfaat jika dibandingkan
dengan anggaran tetap/statis, karena meskipun perencanaan telah dilakukan dengan baik,
namun masih terdapat adanya kemungkinan berubahnya implementasi dari perencanaan
kegiatan tersebut. Oleh sebab itu, anggaran variabel dapat membantu perusahaan
mengetahui dampak dan perubahan yang terjadi pada setiap tingkat kegiatan, seperti
pendapatan, biaya, dan keuntungan.
2. Menjadi pedoman kerja
Dalam anggaran variabel, besarnya biaya yang diperlukan sudah dapat ditentukan
berapapun jumlah kapasitasnya selama masih dalam kisaran yang relevan. Sehingga
membantu perusahaan untuk membuat penyusunan anggaran, secara khusus pada biaya
tidak langsung.
3. Membantu manajemen perusahaan melakukan pengawasan kerja
Dalam perusahaan penting untuk melakukan pengawasan dalam penggunaan dana.
Dengan anggaran variabel, besarnya dana yang dikeluarkan pada setiap tingkat kegiatan
dapat diketahui, sehingga memudahkan perusahaan untuk mengelola dana mereka dengan
baik dan benar.

2.4. Jenis Anggaran Variabel


Berdasarkan konsep variabilitas biaya, biaya terbagi menjadi tiga, yaitu biaya tetap
(fixed cost), biaya variabel (variable cost), dan biaya semi variabel (mixed cost) yang
selanjutnya dijabarkan sebagai berikut:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap ialah biaya yang tidak mengalami perubahan atau bersifat konstan karena
setiap aktivitas dan hasil yang diperoleh tidak mengalami perubahan, dalam kata lain
jumlahnya selalu sama pada suatu periode dalam relevant range tertentu.
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel ialah biaya yang mengalami perubahan sejalan dengan aktivitas yang
dilakukan dan hasil yang diperoleh.
3. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya semi variabel ialah biaya yang dapat mengalami perubahaan aktivitas atau hasil
namun bersifat tidak searah.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa anggaran variabel memiliki jumlah yang berbeda-
beda, tergantung kepada proporsionalitas dari masing-masing tingkat aktivitas perusahaan.
Selanjutnya adapun biaya-biaya yang termasuk ke dalam anggaran variabel, yaitu:
1. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku dikategorikan sebagai anggaran variabel karena setiap perusahaan
memiliki jumlah produksi yang berbeda-beda pada setiap periode menyesuaikan
kebutuhan dari perusahaan itu sendiri.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung dikategorikan sebagai anggaran variabel apabila upah yang
dibayarkan kepada tenaga kerja dilakukan dengan sistem per unit, bukan per bulan. Biaya
tenaga kerja langsung juga memiliki kaitan dengan kegiatan produksi pada perusahaan.
3. Biaya Distribusi Produk
Biaya distribusi produk masuk ke dalam jenis anggaran variabel karena memiliki jumlah
yang berbeda-beda disesuaikan dengan kuantitas dari setiap produk yang didistribusikan.
Adapun yang termasuk ke dalam biaya distribusi produk adalah biaya sopir, bahan bakar,
dan sebagainya.
4. Komisi Penjualan
Setiap perusahaan biasanya memberikan kompensasi berupa bonus atau komisi kepada
karyawannya apabila penjualan produk mengalami kenaikan atau paling tidak telah
berhasil mencapai target. Namun, karena intensitasnya yang disesuaikan dengan
banyaknya penjualan produk pada setiap periode, komisi penjualan masuk ke dalam salah
satu jenis anggaran variabel karena jumlahnya yang tidak tetap.
5. Biaya Overhead Pabrik
Biaya yang masuk ke dalam overhead pabrik biasanya merupakan biaya yang memiliki
pengaruh secara tidak langsung kepada perusahaan, seperti kebutuhan alat tulis kantor,
biaya pemeliharaan peralatan dan mesin, serta tagihan-tagihan yang harus dibayar oleh
perusahaan, seperti air, listrik, dan telepon.

2.5. Faktor yang Mempengaruhi


Anggaran variabel dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Drs. M. Munandar,
faktor-faktor tersebut ialah sebagai berikut:
1. Biaya tenaga kerja langsung, dipengaruhi oleh peraturan perusahaan dalam sistem
pembayaran upah tenaga kerja
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung. Dalam biaya tenaga kerja tidak langsung terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Jika upah tenaga kerja tidak langsung yang diberikan menggunakan sistem per waktu,
maka dikategorikan sebagai fixed cost (biaya tetap)
b. Jika upah tenaga kerja tidak langsung yang diberikan menggunakan sistem per
hasil/output, maka upah dikategorikan sebagai variable cost (biaya variabel)
c. Jika upah tenaga kerja tidak langsung menggunakan sistem insentif, maka
dikategorikan sebagai biaya semi variabel
3. Biaya bahan baku, dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan dalam proses produksi,
sifat biaya bahan baku, dan keadaan mesin dan peralatan perusahaan
4. Biaya pemeliharaan aktiva tetap, dipengaruhi oleh kondisi aktiva tetap yang digunakan
oleh perusahaan dari sudut pandang teknologi dan umur penggunaan
5. Biaya listrik, dipengaruhi oleh aturan yang ada di perusahaan mengenai kebutuhan mesin
dan tenaga listrik
6. Biaya promosi, dipengaruhi oleh jenis produk, kompetisi pasar, penguasaan pasar, dan
media promosi
7. Biaya depresiasi aktiva tetap, dipengaruhi oleh umur ekonomis, nilai residu, dan metode
penyusutan aktiva tetap yang ditentukan oleh perusahaan
Adapun satuan dasar yang harus diperhatikan dalam melakukan penyusunan anggaran
variabel. Untuk dapat mengukur kegiatan secara nyata, satuan dasar yang digunakan dalam
anggaran variabel ialah:
1. DMH (Direct Machine Hours/Jam mesin langsung)
2. DLH (Direct Labour Hours/Jam kerja langsung)
3. DRH (Direct Repair Hours/Jam reparasi langsung)
4. KwH (Kilowatt Hour/Kilo watt per jam)

2.6. Cara Penyusunan Anggaran Variabel


Anggaran yang dibuat oleh perusahaan biasanya disajikan dengan menunjukkan
penyusunan anggaran variabel dan dasar aktivitas perusahaan yang ada pada setiap
departemen maupun bagian perusahaan. Dasar aktivitas yang digunakan dalam penyusunan
anggaran variabel seperti unit produksi pada departemen atau bagian produksi, unit penjualan
pada departemen atau bagian pemasaran, aktivitas KWH pada departemen atau bagian yang
menyediakan tenaga listrik, aktivitas JKL pada bagian pemeliharaan, dan sebagainya.
Dalam anggaran variabel terdapat metode variabilitas biaya yang dapat digunakan untuk
melakukan penyusunan anggaran variabel. Metode-metode tersebut ialah:
1. Metode Taksiran Langsung (Direct Estimate Method)
Metode ini digunakan apabila perusahaan tidak dapat menghitung unsur biaya secara
kuantitatif. Penggunaannya didasarkan pada dua hal, yaitu taksiran dari pihak yang
langsung terlibat dan memiliki tanggung jawab dalam kegiatan produksi serta didasarkan
pada hasil analisis data historis dan kebijaksanaan manajemen.
2. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Low Point)
Untuk membuat suatu garis, diperlukan dua titik untuk memperoleh suatu persamaan. Hal
yang perlu diperhatikan ialah:
a. Komponen biaya tetap ditunjukkan dengan perpotongan garis jumlah biaya
b. Biaya variabel per unit ditunjukkan dengan kemiringan garis
Dalam metode ini, titik tinggi diartikan sebagai titik yang memiliki tingkat kegiatan
paling tinggi, sebaliknya titik rendah diartikan sebagai titik yang memiliki tingkat
kegiatan paling rendah. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan :
Y : Total Nilai Estimasi Biaya
A : Biaya Tetap
(Biaya Maksimum−Biaya Minimum)
b : Biaya Variabel per Unit =
(Output Maksimum−Output Minimum)
x : Volume Kegiatan
3. Metode Korelasi (Correlation Method)
a. Metode Grafik (Graph Method)
Pada metode grafik, dilakukan analisis hubungan yang terjadi pada variabel X dan Y.
Dalam hal ini, variabel Y diinterpretasikan dengan biaya sedangkan variabel X
merupakan satuan kegiatan.
b. Metode Matematik (Mathematical Method)
Pada metode matematik memperhatikan sifat dan karakteristik dari suatu biaya serta
menggunakan rumus yang sama dengan high and low point, dengan Y merupakan
jumlah biaya, X merupakan volume kegiatan, a ialah biaya tetap, dan b merupakan
biaya variabel per unit.
Adapun metode penyajian anggaran variabel dibagi ke dalam tiga bentuk, yaitu bentuk
formula, bentuk tabel, dan bentuk grafik.
1. Bentuk Formula
Bentuk formula digunakan pada anggaran variabel untuk menunjukkan adanya unsur
biaya tetap dan biaya variabel pada setiap anggaran biaya yang direncanakan
2. Bentuk Tabel
Dengan menggunakan bentuk tabel, anggaran variabel menunjukkan anggaran biaya yang
diperlukan pada setiap tingkat aktivitas dalam suatu relevant range. Jika bentuk formula
akan menampilkan unsur biaya tetap dan biaya variabel, pada bentuk tabel hanya
menyajikan total setiap biaya
3. Bentuk Grafik
Dengan menggunakan bentuk grafik, anggaran variabel akan menunjukkan dua sumbu.
Sumbu vertikal terdiri dari biaya, sedangkan sumbu horizontal terdiri dari aktivitas
perusahaan

2.7. Studi Kasus


Bagian produksi PT Sinar Alam dalam tahun 2022 memiliki rencana kegiatan dan biaya
sebagai berikut:

Anggaran Biaya
Jenis Biaya
10.000 DLH 20.000 DLH
Biaya Pemeliharaan 1.400.000 2.000.000
Biaya Listrik 2.000.000 4.000.000
Biaya Bahan Baku 1.600.000 2.000.000
Gaji Manajer 1.000.000 1.800.000
Depresiasi 4.000.000 4.000.000
TOTAL 10.000.000 13.800.000

Jika pada Bulan Juli 2022 rencana kegiatan di bagian produksi PT Sinar Alam sebesar 15.000
DLH, maka tentukan:
a. Biaya variabel dalam bentuk formula
b. Biaya variabel berdasarkan jenis biaya yang ada
c. Biaya variabel secara total pada bagian produksi
d. Biaya variabel dala bentuk tabel dengan interval 2.500 DLH

Penyelesaian:
a. Biaya variabel dalam bentuk formula
 Biaya Pemeliharaan
(2.000 .000−1.400 .000)
b =
(20.000−10.000)
600.000
= = 60
10.000
Dengan b = 60, maka
Y = a + bX
2.000.000 = a + 60 (20.000)
2.000.000 = a + 1.200.000
a = 2.000.000 – 1.200.000
a = 800.000
 Biaya Listrik
( 4.000.000−2.000 .000)
b=
(20.000−10.000)
2.000.000
= = 200
10.000
Dengan b = 200, maka
Y = a + bX
4.000.000 = a + 200 (20.000)
4.000.000 = a + 4.000.000
a = 4.000.000 – 4.000.000
a =0

Anda mungkin juga menyukai