Anda di halaman 1dari 21

BIAYA VARIABEL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penganggaran


Perusahaan
Dosen Pengampu: Marlina, SE, MM

Kelompok : 7
Kelas : B
1. Sayidina Iqbal (1810111004)
2. M. Ryan Firmansyah (1810111098)
3. Aulia Riskia (1810111053)
4. Nadia Sri Wahyuni (1810111054)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdullilahi rabbil ‘alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan


Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Penganggaran
Perusahaan yang berjudul “Biaya Variabel” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi nilai tugas Penganggaran
Perusahaan S1 Manajemen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
Besar harapan kami, makalah ini dapat berguna bagi para mahasiswa sebagai
pegangan dalam mempelajari Penganggaran Perusahaan.
Adapun pengarahan serta dukungan yang kami dapat dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Marlina,SE, M.M selaku dosen Penganggaran Perusahaan yang telah memberikan
arahannya dan rekan-rekan mahasiswa yang mendukung hingga terselesaikannya
makalah ini. Kami mengharapkan saran dan kritik dari dosen pembimbing serta
rekan-rekan mahasiswa yang bersifat membangun bagi penulis, baik untuk setiap
penyusunan makalah ini ataupun untuk penyusunan makalah selanjutnya.

Jakarta, April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…..………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…….………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………..1
B. Rumusan masalah…………………………..…………......………….1
C. Tujuan Penulisan..……………………………...............…………….2
D. Manfaat Penulisan…..……………………………..........……………2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Anggaran Variabel………………………………………3
B. Tujuan Anggaran Variabel…………………………………...……..4
C. Manfaat Anggaran Variabel…………………………………….…..4
D. Perilaku dan karakteristik Biaya………………………………..….5
E. Satuan Dasar Kegiatan………………………………..……………...7
F. Metode Pemisahan Biaya ………………………….......................…..8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………..…………………………………………....17
B. Saran……………………………........………………….……………17
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal untuk
menunjukkan bagaimana sumber-sumber akan diperoleh dan digunakan selama jangka waktu
tertentu, umumnya satu tahun (Supriyono, 1999). Fungsi anggaran adalah sebagai alat
perencanaan yang salah satunya digunakan untuk menentukan indikator kinerja. Anggaran
pada sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap
program dan aktivitas dalam satuan moneter yang menggunakan dana milik rakyat. Anggaran
disusun oleh manajemen untuk dalam jangka waktu satu tahun membawa perusahaan ke
kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya tertentu yang diperhitungkan.
Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan ke suatu kondisi
tertentu (misalnya ke peringkat pangsa pasar kedua dalam industri, atau ke tingkat volume
penjualan 10% di atas penjualan tahun anggaran yang lalu), dengan pengorbanan sumber
daya tertentu. Sebelum anggaran disiapkan, organisasi seharusnya mengembangkan suatu
rencana strategis. Rencana strategis mengidentifikasi strategi-strategi untuk aktivitas dan
operasi di masa depan, umumnya mencakup setidaknya untuk lima tahun ke depan. Selain
itu, anggaran dapat membantu komunikasi dan koordinasi.
Anggaran secara formal mengkomunikasikan rencana organisasi pada tiap pegawai. Jadi,
semua pegawai dapat menyadari peranannya dalam pencapaian tujuan tersebut. Oleh karena
anggaran untuk berbagai area dan aktivitas organisasi harus bekerja bersama untuk mencapai
tujuan organisasi, maka dibutuhka adanya koordinasi. Peranan komunikasi dan koordinasi
menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya ukuran organisasi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diinventarisir mengenai permasalahan-
permasalahan dalam pokok pembahasan mengenai Anggaran Variabel dalam Anggaran
Perusahaan, diantaranya adalah :
1. Apa Pengertian Anggaran Variabel ?
2. Apa Tujuan Variabel ?
3. Apa Manfaat Anggara Variabel ?
4. Bagaimana Perilaku dan Karakteristik Biaya ?

1
5. Apa Satuan Dasar Kegiatan?
6. Bagaimana Metode Pemisahan Biaya ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Anggaran Variabel
2. Untuk Mengetahui Tujuan Variabel
3. Untuk Mengetahui Manfaat Anggara Variabel
4. Untuk Mengetahui Perilaku dan Karakteristik Biaya
5. Untuk Mengetahui Satuan Dasar Kegiatan
6. Untuk Mengetahui Metode Pemisahan Biaya

D. Manfaat Penulisan
1. Untuk Memahami Pengertian Anggaran Variabel
2. Untuk Memahami Tujuan Variabel
3. Untuk Memahami Manfaat Anggara Variabel
4. Untuk Memahami Perilaku dan Karakteristik Biaya
5. Untuk Memahami Satuan Dasar Kegiatan
6. Untuk Memahami Metode Pemisahan Biaya

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran Variabel


Anggaran variabel diutamakan untuk merencanakan biaya-biaya tidak langsung.
karena biaya ini tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas perusahaan. dengan
demikian, terjadinya aktivitas perusahaan tidak akan secara langsung mempengaruhi besar
kecilnya biaya tersebut. Anggaran variable merupakan suatu perencanaan mengenai skedul
biaya yang mennunjukkan bagaimana tiap-tiap biaya akan berubah sehubungan dengan
perubahan tingkat kegiatan untuk waktu yang akan datang dalam relevant range tertentu.
Anggaran variable adalah anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisar)
kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat
disesuaikan pada tingkat-tingkat (kegiatan) yang berbeda. (M.Nafarin, 2007;31).
   Anggaran variable adalah  anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang tingkat perubahan (tingkat variabilitas) biaya, terutama biaya-biaya tidak langsung,
sehubungan pada aktivitas perusahaan dari waktu ke waktu selama periode yang akan
datang. (Drs. M. Munandar, 2001;223)
Perinsip dasar dari Anggaran variabel adalah konsep variabilitas biaya (cost
variability) dimana biaya dapat dihubungkan dengan tingkat kegiatan. Atas dasar konsep
inilah biaya dapat dikatagorikan menjadi biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi
variabel. Anggaran variabel dapat mengidentifikasi masing-masing jenis biaya karena
perubahan tingkat kegiatan perusahaan yang bersangkkutan.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Anggaran variabel ialah anggaran yang merencanakan tingkat perubahan (tingkat
variabilitas) biaya, terutama biaya-biaya tidak langsung, sehubungan  dengan perubahan
aktivitas perusahaan dari waktu ke waktu delama periode yang akan datang. Anggaran 
variabel  biasanya  ditunjukkan  dengan  skedul biaya yang menyatakan bagaimana biaya
akan berubah dengan perubahan volume, output dan aktivitas.

3
B. Tujuan Anggaran Variabel
Tujuan pendekatan anggaran variabel yang utama adalah untuk menunjukkan bagaimana
dan sampai sejauh mana biaya dipengaruhi oleh volume output. Hubungan antara faktor
biaya dan output tersebut ditunjukkan dalam anggaran variabel ini.
Dengan demikian, anggaran variabel menjadi rumus atau petunjuk atau petunjuk yang
mempedomani bagaimana setiap elemen biaya akan berubah sehubungan dengan adanya
perubahan dalam volume, output atau tingkat kegiatan perusahaan. Hubungan tersebut
ditunjukkan dalam suatu relevant range, yakni suatu interval batas berlakunya anggaran
variabel yang disusun. Ditetapkannya interval tersebut mengingatkan bahwa biaya-biaya
tetap dalam jangka panjang bisa berubah.

C. Manfaat Anggaran Variabel


Secara umum, Anggaran variabel digunakan sebagai alat pengawasan yang dinamis,
sehingga dapat dengan mudah menghitung expenses allowance atau adjusted expensed
budget pada berbagai tingkat kegiatan. sedangkan secara khusus, anggaran variabel
berguna untuk:
a. dasar perhitungan anggaran pada suatu departemen.
b. dasar perhitungan biaya yang ditargetkan, apabila rencana kegiatan dalam
departemen direvisi (diperbaiki).
Penggunaan anggaran variabel dalam perusahaaan akan mempunyai beberapa kegunaan
tertentu bagi perusahaan yang bersangkutan. Beberapa manfaat tersebut antara lain sebagai
berikut:
1) Manajemen perusahaan akan memperoleh gambaran yang lebih jelas apabila terdapat
perubahan tingkat kegiatan yang dilaksanakan di dalam perusahaan. Meskipun tingkat
kegiatan yang akan dilakukan dalam perusahaan ini telah direncanakan dengan baik,
namun kemungkinan terdapatnya perubahan pelaksanaan dari tingkat.kegiatan ini tetap
ada. Dengan penyusunan anggaran tetap, akan sulit diketahui bagaimanakah dampak
perubahan tingkat kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut khususnya terhadap
pendapatan, biaya dan keuntungan perusahaan tersebut.

4
2) Penyusunan anggaran perusahaan, khususnya yang menyangkut biaya tidak langsung
akan lebih mudah dilakukan. Sebagaimana diketahui di dalam biaya tidak langsung ini
pada umumnya akan terkandung biaya semi variabel. Dengan menunjuk kepada tingkat
kapasitas tertentu jumlah biaya tidak langsung ini belum tentu segera dapat diketahui
besarnya. Atas bantuan anggaran variabel, berapapun kapasitas yang akan dipergunakan
sejauh masih berada di dalam kisar relevan akan segera dapat ditentukan besarnya.
3) Pengawasan penggunaan dana akan menjadi lebih mudah apabila perusahaan mempunyai
anggaran variabel. Hal ini disebabkan oleh karena adanya anggaran variabel ini,
manajemen perusahaan akan dapat mengetahui seberapa besarnya dana yang diperlukan
untuk setiap tingkat kegiatan. Dengan demikian maka pengeluaran dana akan dapat
dikelola dengan baik karena jumlah dana yang diperlukan untuk setiap kegiatan ini dapat
diketahui dengan benar.
Secara umum dapat dikatakan bahwa penggunaan anggaran variabel di dalam suatu
perusahaan akan mempunyai manfaat yang besar khususnya di dalam perencanaan dan
pengendalian penggunaan dana didalam perusahaan.

D. Perilaku dan karakteristik Biaya


Untuk menyusun Angaran Variabel maka setiap biaya harus dapat dikelompokkan
sebagai biaya tetap, biaya variabel atau biaya semi variabel. Tanpa itu, maka anggaran
variabel tidak dapat disusun. berikut penggolongan biaya berdasarkan perilaku dan
karakteristik masing-masing golongan:
1) Biaya Tetap
Adalah biaya yang tidak berubah karena perubahan output atau aktivitas yang
produktif, sehingga jumlahnya tetap konstan selama jangka periode pendek dalam
suatu relevant range aktivitas. Biaya tetap memiliki Karakteristik sebagai berikut::
 Controllability
Secara umum biaya tetap dapat dikontrol oleh manajemen perusahaan,
manajemen perusahaan dapat mengendalikan (sebagian besar) biaya tetap.
 Hubungan dengan tingkat kegiatan perusahaan
Biaya tetap timbul akibat adanya kapasitas tertentu dalam perusahaan. Selama
suatu perusahaan memiliki kapasitas tersebut, maka perusahaan tidak dapat

5
menghindari adanya unsur biaya tetap. Sebagai contoh biaya depresiasi
(penyusutan) akan tetap membebani perusahaan tanpa memandang beberapa
bagian dari kapasitas yang mengganggur (tidak digunakan).
 Relevant range
Relevant range menjadi batas sampai sejauh mana biaya-biaya betul-betul bersifat
tetap. Pada umumnya, biaya-biaya tersebut akan bersifat tetap pada suatu relevant
range tertentu dan akan berubah di luar range tersebut.
 Dasar pengukuran
Biaya tetap pada umumnya diperhitungkan berdasarkan satuan waktu, seperti
bulan atau tahun.
 Konstan dalam total dan berubah dalam rata-rata
Biaya secara total tidak berubah untuk suatu periode waktu tertentu, namun biaya
ini bersifat variabel yakni cenderung menurun seiring meningkatnya jumlah
kegiatan (output), atau meningkat seiring penurunan jumlah kegiatan.
 Tanggung jawab pengendalian lebih banyak dipikul oleh manajemen eksekutif
daripada penyelia operasi.
2) Biaya Variabel
Adalah biaya yang berubah searah dan sebanding dengan perubahan output atau
aktifitas.
Ciri-ciri biaya variabel:
a) Perubahan jumlah total dalam proporsi yang sama dengan perubahan volume.
b) Biaya perunit relatif konstan meskipun volume berubah dalam rentang yang
relevan.
c) Dapat dibebankan lepada departemen operasi dengan cukup mudah dan tepat.
d) Dapat dikendalikan oleh seorang kepala departemen tertentu.

3) Biaya Semi Variabel


Merupakan biaya yang jumlahnya bertambah besar dengan semakin besarnya
tingkat kegiatan di dalam perusahaan, namun pertambahan jumlah biaya ini tidak
sebanding dengan pertambahan tingkat kegiatan yang ada. dapat diartikan bahwa

6
biaya semi variabel mengandung unsur-unsur biaya yang bersifat tetap maupun
yang bersifat variabel.
Ciri-ciri biaya semi variabel:
a) Meskipun tidak ada aktivitas biaya ini tetap ada.
b) Total biaya semi variabel akan berubah jika aktivitasnya berubah.

E. Satuan Dasar Kegiatan


Dalam hal ini perlu dipisahkan antara biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap
pada dasarnya dtentukan berdasarkan satuan waktu, bulan atau tahun. Hal ini relatif lebih
mudah dilakukan, kerana semata-mata berdasarkan pada pertimbangan manajemen dalam
jangka pendek mendatang. Sebaliknya beberapa masalah akan timbul dalam pemilihan
satuan dasar kegiatan dalam perkiraan biaya variabel.
Dalam memilih satuan dasar kegiatan untuk perkiraan anggaran variabel
sebaiknya berhubungan dengan tingkat kegiatan atau output perusahaan. Sebagai contoh
untuk biaya listrik pada suatu perusahaan. Output pada bagian pembangkit tenaga listrik
yang berwujud daya listrik ini digunakan untuk seluruh kegiatan perusahaan. Satuan
kegiatan yang digunakan dalam hal ini adalah KWH atau kilowatt hours. Oleh karena itu
perhitungan anggaran variabel harus didasarkan pada satuan tersebut.
Departemen yang sering mengalami kesulitan dalam menentukan penggunaan
tingkat output sebagai satuan dasar adalah departemen atau bagian produksi. Karena di
dalam bagian produksi sering menghasilkan beberapa macam output. Contohnya pada
pabrik rokok yang memproduksi rokok berfilter dan tak berfilter. Tentu saja hasil
produksi kedua macam jenis rokok tersebut tidak dapat langsung dijumlahkan. Oleh
karena itu, sebaiknya digunakan satuan dasar kegiatan yang berhubungan dengan
lamanya proses produksi per satuan output pada bagian tersebut. Misalnya bagian
produksi tertentu menggunakan jam buruh langsung, sedangkan pada bagian lain
menggunakan jam mesin langsung.
Sebelum menetapkan satuan dasar kegiatan yang akan dipergunakan pada satuan bagian,
sebaliknya dipertimbangkan beberapa faktor berikut ini:
1. Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus betul-betul mencerminkan dan menjadi ukuran
kegiatan (secara keseluruhan) bagian yang bersangkutan
2. Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus mampu mengukur perubahan-perubahan
tingkat output yang dapat mengakibatkan perubahan-perubahan tingkat biaya.
3. Satuan dasar kegiatan yang dipilih sedapat mungkin hanya dipengaruhi oleh tingkat
output sebagai faktor variabel.
4. Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus mudah dipahami, mudah dihitung dan dapat
diaplikasikan dengan mudah dalam proses penganggaran.
5. Satuan dasar kegiatan yang dipilih tidak mendatangkan biaya tambahan dalam
penghitungan dan penggunaannya.

7
Dalam pemilihan satuan dasar kegiatan hendaknya harus teliti. Karena apabila ada
kesalahan maka akan mengakibatkan kesulitan dalam menganalisa variabilitas biaya
disebabkan hubungan yang tidak jelas antara perubahan tingkat kegiatan dan tingkat biaya
yang terjadi.

F. Metode Pemisahan Biaya


Metode variabilitas(pemisahan) biaya adalah metode yang dipakai untuk memperkirakan
besarnya unsure biaya tetap dan besarnya biaya variabel dan suatu biaya semi variabel.
Beberapa metode yang bisa dipakai untuk memperkirakan besarnya unsur tetap dan
variabel dari suatu biaya variabel adalah sebagai berikut :

1. Metode Biaya Berjaga-jaga (Stand By Cist Metodh)


Dalam metode ini untuk memperkirakan besarnya unsur biaya tetap dan biaya variabel
dilakukan dengan cara menghentikan suatu aktivitas selama jangka waktu tertentu. Biaya
yang tetap dikeluarkan pada waktu aktivitas berhenti merupakan unsure biaya tetap,
sedangkan unsure biaya variabel diperhitungkan dengan mengurangi biaya total pada
aktivitas tertentu dengan besarnya biaya tetap. Sedangkan biaya variabel persatuan dihitung
dengan membagi besarnya biaya variabel dengan besarnya aktivitas.
Contoh :
Biaya overhead pabrik pada suatu perusahaan memproduksi 2.000 unit adalah sebesar Rp
3.600.000,- kemudian perusahaan menghentikan aktivitasnya selama sebulan. Biaya yang
dikeluarkan pada waktu perusahaan tidak memproduksi adalah sebesar Rp 1.600.000,- maka
besarnya unsur biaya tetap dan variabel dari biaya overhead pabrik tersebut diperkirakan
dengan cara sebagai berikut :

Biaya overhead pada produksi : 2000 unit = Rp. 3.600.000


Biaya overhead pada produksi : 0 unit = Rp. 1.600.000
Selisih ( biaya variable pada produksi) : 2000 unit = Rp. 2.000.000

Varaibel/ unit = Rp. 2.000.000


2000 unit
= Rp. 1.000

2. Metode Titik Tertinggi Terendah

8
Dalam metode titik tertinggi terendah atau metode maksimum minimum untuk
memperkirakan unsure biaya tetap dan unsure biaya variabel dilakukan dengan cara
membandingkan biaya pada aktivitas tertinggi (maksimum) dengan aktivitas terendah
(minimum).  Pemisahan biaya ke dalam unsure tetap dan variabel dilakukan dengan langkah-
langkah berikut :

 menghitung besarnya biaya pada aktivitas tertinggi


 menghitung besarnya biaya pada aktivitas terendah
 menentukan besarnya biaya variabel per satuan.
 Menentukan besarnya biaya tetap per periode.
Rumus :

Contoh :
Biaya overhead yang dikeluarkan selama tahun 2016 adalah sbb :
Biaya overhead pabrik
Bulan Besarnya biaya overhead Produksi (unit)
(Rp)
Januari 8.400.000,- 5.100
February 7.500.000,- 4.600
Maret 12.000.000,- 6.000
April 10.400.000,- 5.600
Mei 6.000.000,- 2.000
Juni 9.100.000,- 5.400
 Aktivitas tertinggi saat produksi sebesar 6.000 unit dengan total biaya sebesar Rp
12.000.000,-
 Aktivitas terendah saat produksi sebesar 2.000 unit dengan total biaya sebesar
Rp6.000.000,-

Berdasarkan data diatas hitunglah:

1) Biaya Variable Per Unit


2) Biaya Tetap per bulan

9
Jawab :

1.) Biaya variable per unit = 12.000.000 – 6.000.000


6000 – 2000

= 6.000.000
4000
= 1.500

2.) Biaya tetap per bulan


Biaya total pada aktivitas tertinggi = Rp. 12.000.000
Biaya variable ( 6000 unit x Rp. 1.500) = Rp. 9.000.000
Biaya tetap per bulan = Rp. 3.000.000

Jika dihitung dri aktivitas terendah

Biaya total pada aktivitas terendah = Rp. 6.000.000


Biaya variable ( 2000 unit x Rp. 1.500) = Rp. 3.000.000
Biaya tetap per bulan = Rp. 3.000.000

3. Metode Regresi
Dalam metode regresi untuk memperkirakan unsur biaya tetap dan biaya variabel dilakukan
dengan menggunakan persamaan :

Y = a + bX

Keterangan
Y : Total Biaya
a : Biaya variabel per unit
X : Besarnya aktivitas

4. Metode Perkiraan Langsung


Pada metode-metode sebelumnya telah dibahas mengenai cara-cara memperkirakan
besarnya unsure biaya tetap dan biaya variabel dari suatu biaya semivariabel. Dalam metode-

10
metode tersebut masing-masing unsur biaya diperkirakan dengan menggunakan dasar data
historis dengan formula-formula tertentu.
Dalam metode perkiraan langsung masing-masing unsur biaya diperkirakan langsung
tanpa melihat data historis yang ada, karena pada umumnya metode ini digunakan pada
perusahaan yang belum memiliki data. Karena perkiraan besarnya biaya tetap dan biaya
variabel dilakukan secara langsung, maka cara tersebut sangat subjektif.

Contoh :
Misalnya, anggaran biaya produksi pada tahun 2016 sebesar Rp 5.000.000 dengan produksi
sebesar 1.000 unit. Bila biaya tetap per tahun diperkirakan sebesar 60% dan biaya variabel
sebesar 40% maka biaya variabel per unit pada tahun 2016 adalah sbb :

Biaya tetap per tahun = 60% x Rp 5.000.000,- = Rp 3.000.000,-


Biaya variable = 40% x Rp 5.000.000,- = Rp 2.000.000,-

Biaya variable/unit = Rp. 2.000.000


1000
= Rp. 2.000

SOAL DAN PENYELESAIAN ANGGARAN VARIABEL


          
1. Biaya pemeliharaan yang telah dikeluarkan selama semester 1 tahun 2018 sebagai berikut :
Biaya Pemeliharaan Tahun 2018
Bulan Produksi (Unit) Biaya Pemeliharaan (Rp)
Januari 1.000 1.000.000
Februari 1.500 1.350.000
Maret 1.200 1.120.000
April 1.650 1.600.000

11
Mei 1.550 1.425.000
Juni 2.000 1.900.000

Diminta :
1)   Menentukan berapa unsur biaya tetap dan biaya variabel dari biaya pemeliharaan tersebut
dengan metode titik tertinggi dan terendah.
2)   Berapa biaya pemeliharaan semester I tahun 2019 bila anggaran produksi sebesar 6.000 unit.
Jawab :
1) Menentukan besarnya unsur biaya tetap dan biaya variabel dari sebuah biaya semivariabel

Biaya variable per unit =  1.900.000 – 1.000.000


2000 - 1000
= 900.000
1000
= 900

Besarnya biaya tetap ditentukan sebagai berikut :


Biaya pemeliharaan pada produksi terendah 1.000 unit = Rp 1.000.000,00
Biaya variabel (1.000 x 900) = Rp    900.000,00
Biaya tetap = Rp    100.000,00
Atau
Biaya pemeliharaan pada produksi tertinggi 2.000 unit = Rp 1.900.000,00
Biaya variabel (2.000 x 900) = Rp 1.800.000,00
Biaya tetap = Rp    100.000,00

Sehingga formula biaya pemeliharaan terebut adalah :


Y = a + bX
Y = 100.000 + 900X

2) Besarnya biaya pemeliharaan pada semester I tahun 2002 bila produksi sebesar 6.000 unit.
Jadi, Y = 100.000 + 900X

Y = 100.000 + 900 (6.000) = Rp 5.500.000,00

12
2. PT PODOMORO, memiliki data untuk tahun 2016 sebagai berikut:
a. Biaya bahan baku langsung per unit Rp 440 dan Biaya tenaga kerja langsung per unit Rp
380
b. Komponen Biaya overhead pada tingkat produksi minimum dan maksimum per bulan
adalah sbb :

c. Untuk tahun 2017, pimpinan memperkirakan bahwa BB langsung akan lebih rendah
30% karena pasar yang sepi. Sedangkan BTKL diperkirakan 15% lebih tinggi karena
adanya penyesuaian dengan peraturan UMR, begitu pula dengan upah mandor akan
dinaikkan 10%

d. Untuk dapat menekan biaya yang dikeluarkan, maka pimpinan mengambil kebijakan
untuk mengurangi biaya perawatan sebesar 20% dan juga menurunkan biaya-biaya lain
yang bersifat tetap sebesar 10 %. Tetapi diketahui bahwa pada awal tahun 2017, biaya
lain-lain terpengaruh adanya kenaikan umum sebesar 20%

Dari data tersebut diatas, anda diminta untuk :

1) Menyusun variable budget tahun 2016 dalam bentuk formula,untuk komponen


BOP per bulan.
2) Menyusun variable budget tahun 2017 dalam bentuk formula,untuk komponen BOP
per bulan.
3) Menentukan Harga Pokok Produksi (HPP) per unit, apabila untuk bulan Januari
2017 perusahaan akan memproduksi 18,500 unit.

13
Jawab :

1) Menentukan besarnya unsur biaya tetap dan biaya variabel dari sebuah biaya
semivariabel tahun 2016

 BBTL
Variabel = Rp.450.000
5.000
= Rp 90

Tetap = Rp. 2.000.000 – (20.000 x Rp. 90)

= Rp. 200.000

 Biaya Perawatan
Variable = Rp. 150.000
5.000
= Rp. 30
Tetap = Rp 1.150.000 – (20.000 x Rp. 30)
= Rp 550.000

 Biaya Lain - lain


Variable = Rp. 100.000
5.000
= Rp. 30
Tetap = Rp 560.000 – (20.000 x Rp. 20)
= Rp 160.000

14
Anggaran Variabel Tahun 2016 dalam bentuk formula

2) Menentukan besarnya unsur biaya tetap dan biaya variabel dari sebuah biaya
semivariabel tahun 2017
BBL = 70% x Rp. 440
= Rp. 308
Upah mandor = 110% x Rp. 1.200.000
= Rp. 1.320.000
TKL = 115% x Rp. 380
= Rp. 437
Biaya perawatan
Variable = 80% x Rp. 30
= Rp. 24
Tetap = 80% X Rp. 550.000
= Rp. 440.000

Biaya lain – lain


Variabel = 120% x Rp. 20
= Rp. 24
Tetap = 90% x 120% x Rp. 160.000
= Rp. 172.800

15
Anggaran Variabel Tahun 2017 dalam bentuk formula

3) HPP
BBL 18.500 x Rp. 308 = Rp. 5.698.000
BTKL 18.500 x Rp. 437 = Rp. 8.084.500
BOP 2.132.000 + Rp. 138 (18.500) = Rp. 4.685.000
Total Rp. 18.467.500

HPP = Rp. 18.467.000


18.500
= Rp. 998,24/unit

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Anggaran Variabel (Variable Budget) adalah budget yang merencanakan secara
sistematis dan lebih terperinci tentang tingkat perubahan (Variabelitas) biaya
sehubungan dengan adanya perubahan aktivitas perusahaan dari waktu ke waktu
selama periode tertentu untuk waktu yang akan datang.
2. Dengan disusunnya anggaran variabel, maka manajemen perusahaan akan dapat
lebih mengetahui berapa besarnya perubahan pendapatan dan perubahan biaya
yang akan terjadi seandainya terjadi perubahan kapasitas yang dipergunakan di
dalam perusahaan
B. Saran
Semoga bisa menambah ilmu pembaca setelah membaca makalah ini dan ilmunya
bisa bermanfaat bagi nusa dan bangsa.

17
DAFTAR PUSTAKA

18

Anda mungkin juga menyukai