Kelompok : 7
Kelas : B
1. Sayidina Iqbal (1810111004)
2. M. Ryan Firmansyah (1810111098)
3. Aulia Riskia (1810111053)
4. Nadia Sri Wahyuni (1810111054)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…..………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…….………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………..1
B. Rumusan masalah…………………………..…………......………….1
C. Tujuan Penulisan..……………………………...............…………….2
D. Manfaat Penulisan…..……………………………..........……………2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Anggaran Variabel………………………………………3
B. Tujuan Anggaran Variabel…………………………………...……..4
C. Manfaat Anggaran Variabel…………………………………….…..4
D. Perilaku dan karakteristik Biaya………………………………..….5
E. Satuan Dasar Kegiatan………………………………..……………...7
F. Metode Pemisahan Biaya ………………………….......................…..8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………..…………………………………………....17
B. Saran……………………………........………………….……………17
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal untuk
menunjukkan bagaimana sumber-sumber akan diperoleh dan digunakan selama jangka waktu
tertentu, umumnya satu tahun (Supriyono, 1999). Fungsi anggaran adalah sebagai alat
perencanaan yang salah satunya digunakan untuk menentukan indikator kinerja. Anggaran
pada sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap
program dan aktivitas dalam satuan moneter yang menggunakan dana milik rakyat. Anggaran
disusun oleh manajemen untuk dalam jangka waktu satu tahun membawa perusahaan ke
kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya tertentu yang diperhitungkan.
Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan ke suatu kondisi
tertentu (misalnya ke peringkat pangsa pasar kedua dalam industri, atau ke tingkat volume
penjualan 10% di atas penjualan tahun anggaran yang lalu), dengan pengorbanan sumber
daya tertentu. Sebelum anggaran disiapkan, organisasi seharusnya mengembangkan suatu
rencana strategis. Rencana strategis mengidentifikasi strategi-strategi untuk aktivitas dan
operasi di masa depan, umumnya mencakup setidaknya untuk lima tahun ke depan. Selain
itu, anggaran dapat membantu komunikasi dan koordinasi.
Anggaran secara formal mengkomunikasikan rencana organisasi pada tiap pegawai. Jadi,
semua pegawai dapat menyadari peranannya dalam pencapaian tujuan tersebut. Oleh karena
anggaran untuk berbagai area dan aktivitas organisasi harus bekerja bersama untuk mencapai
tujuan organisasi, maka dibutuhka adanya koordinasi. Peranan komunikasi dan koordinasi
menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya ukuran organisasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diinventarisir mengenai permasalahan-
permasalahan dalam pokok pembahasan mengenai Anggaran Variabel dalam Anggaran
Perusahaan, diantaranya adalah :
1. Apa Pengertian Anggaran Variabel ?
2. Apa Tujuan Variabel ?
3. Apa Manfaat Anggara Variabel ?
4. Bagaimana Perilaku dan Karakteristik Biaya ?
1
5. Apa Satuan Dasar Kegiatan?
6. Bagaimana Metode Pemisahan Biaya ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Anggaran Variabel
2. Untuk Mengetahui Tujuan Variabel
3. Untuk Mengetahui Manfaat Anggara Variabel
4. Untuk Mengetahui Perilaku dan Karakteristik Biaya
5. Untuk Mengetahui Satuan Dasar Kegiatan
6. Untuk Mengetahui Metode Pemisahan Biaya
D. Manfaat Penulisan
1. Untuk Memahami Pengertian Anggaran Variabel
2. Untuk Memahami Tujuan Variabel
3. Untuk Memahami Manfaat Anggara Variabel
4. Untuk Memahami Perilaku dan Karakteristik Biaya
5. Untuk Memahami Satuan Dasar Kegiatan
6. Untuk Memahami Metode Pemisahan Biaya
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Tujuan Anggaran Variabel
Tujuan pendekatan anggaran variabel yang utama adalah untuk menunjukkan bagaimana
dan sampai sejauh mana biaya dipengaruhi oleh volume output. Hubungan antara faktor
biaya dan output tersebut ditunjukkan dalam anggaran variabel ini.
Dengan demikian, anggaran variabel menjadi rumus atau petunjuk atau petunjuk yang
mempedomani bagaimana setiap elemen biaya akan berubah sehubungan dengan adanya
perubahan dalam volume, output atau tingkat kegiatan perusahaan. Hubungan tersebut
ditunjukkan dalam suatu relevant range, yakni suatu interval batas berlakunya anggaran
variabel yang disusun. Ditetapkannya interval tersebut mengingatkan bahwa biaya-biaya
tetap dalam jangka panjang bisa berubah.
4
2) Penyusunan anggaran perusahaan, khususnya yang menyangkut biaya tidak langsung
akan lebih mudah dilakukan. Sebagaimana diketahui di dalam biaya tidak langsung ini
pada umumnya akan terkandung biaya semi variabel. Dengan menunjuk kepada tingkat
kapasitas tertentu jumlah biaya tidak langsung ini belum tentu segera dapat diketahui
besarnya. Atas bantuan anggaran variabel, berapapun kapasitas yang akan dipergunakan
sejauh masih berada di dalam kisar relevan akan segera dapat ditentukan besarnya.
3) Pengawasan penggunaan dana akan menjadi lebih mudah apabila perusahaan mempunyai
anggaran variabel. Hal ini disebabkan oleh karena adanya anggaran variabel ini,
manajemen perusahaan akan dapat mengetahui seberapa besarnya dana yang diperlukan
untuk setiap tingkat kegiatan. Dengan demikian maka pengeluaran dana akan dapat
dikelola dengan baik karena jumlah dana yang diperlukan untuk setiap kegiatan ini dapat
diketahui dengan benar.
Secara umum dapat dikatakan bahwa penggunaan anggaran variabel di dalam suatu
perusahaan akan mempunyai manfaat yang besar khususnya di dalam perencanaan dan
pengendalian penggunaan dana didalam perusahaan.
5
menghindari adanya unsur biaya tetap. Sebagai contoh biaya depresiasi
(penyusutan) akan tetap membebani perusahaan tanpa memandang beberapa
bagian dari kapasitas yang mengganggur (tidak digunakan).
Relevant range
Relevant range menjadi batas sampai sejauh mana biaya-biaya betul-betul bersifat
tetap. Pada umumnya, biaya-biaya tersebut akan bersifat tetap pada suatu relevant
range tertentu dan akan berubah di luar range tersebut.
Dasar pengukuran
Biaya tetap pada umumnya diperhitungkan berdasarkan satuan waktu, seperti
bulan atau tahun.
Konstan dalam total dan berubah dalam rata-rata
Biaya secara total tidak berubah untuk suatu periode waktu tertentu, namun biaya
ini bersifat variabel yakni cenderung menurun seiring meningkatnya jumlah
kegiatan (output), atau meningkat seiring penurunan jumlah kegiatan.
Tanggung jawab pengendalian lebih banyak dipikul oleh manajemen eksekutif
daripada penyelia operasi.
2) Biaya Variabel
Adalah biaya yang berubah searah dan sebanding dengan perubahan output atau
aktifitas.
Ciri-ciri biaya variabel:
a) Perubahan jumlah total dalam proporsi yang sama dengan perubahan volume.
b) Biaya perunit relatif konstan meskipun volume berubah dalam rentang yang
relevan.
c) Dapat dibebankan lepada departemen operasi dengan cukup mudah dan tepat.
d) Dapat dikendalikan oleh seorang kepala departemen tertentu.
6
biaya semi variabel mengandung unsur-unsur biaya yang bersifat tetap maupun
yang bersifat variabel.
Ciri-ciri biaya semi variabel:
a) Meskipun tidak ada aktivitas biaya ini tetap ada.
b) Total biaya semi variabel akan berubah jika aktivitasnya berubah.
7
Dalam pemilihan satuan dasar kegiatan hendaknya harus teliti. Karena apabila ada
kesalahan maka akan mengakibatkan kesulitan dalam menganalisa variabilitas biaya
disebabkan hubungan yang tidak jelas antara perubahan tingkat kegiatan dan tingkat biaya
yang terjadi.
8
Dalam metode titik tertinggi terendah atau metode maksimum minimum untuk
memperkirakan unsure biaya tetap dan unsure biaya variabel dilakukan dengan cara
membandingkan biaya pada aktivitas tertinggi (maksimum) dengan aktivitas terendah
(minimum). Pemisahan biaya ke dalam unsure tetap dan variabel dilakukan dengan langkah-
langkah berikut :
Contoh :
Biaya overhead yang dikeluarkan selama tahun 2016 adalah sbb :
Biaya overhead pabrik
Bulan Besarnya biaya overhead Produksi (unit)
(Rp)
Januari 8.400.000,- 5.100
February 7.500.000,- 4.600
Maret 12.000.000,- 6.000
April 10.400.000,- 5.600
Mei 6.000.000,- 2.000
Juni 9.100.000,- 5.400
Aktivitas tertinggi saat produksi sebesar 6.000 unit dengan total biaya sebesar Rp
12.000.000,-
Aktivitas terendah saat produksi sebesar 2.000 unit dengan total biaya sebesar
Rp6.000.000,-
9
Jawab :
= 6.000.000
4000
= 1.500
3. Metode Regresi
Dalam metode regresi untuk memperkirakan unsur biaya tetap dan biaya variabel dilakukan
dengan menggunakan persamaan :
Y = a + bX
Keterangan
Y : Total Biaya
a : Biaya variabel per unit
X : Besarnya aktivitas
10
metode tersebut masing-masing unsur biaya diperkirakan dengan menggunakan dasar data
historis dengan formula-formula tertentu.
Dalam metode perkiraan langsung masing-masing unsur biaya diperkirakan langsung
tanpa melihat data historis yang ada, karena pada umumnya metode ini digunakan pada
perusahaan yang belum memiliki data. Karena perkiraan besarnya biaya tetap dan biaya
variabel dilakukan secara langsung, maka cara tersebut sangat subjektif.
Contoh :
Misalnya, anggaran biaya produksi pada tahun 2016 sebesar Rp 5.000.000 dengan produksi
sebesar 1.000 unit. Bila biaya tetap per tahun diperkirakan sebesar 60% dan biaya variabel
sebesar 40% maka biaya variabel per unit pada tahun 2016 adalah sbb :
11
Mei 1.550 1.425.000
Juni 2.000 1.900.000
Diminta :
1) Menentukan berapa unsur biaya tetap dan biaya variabel dari biaya pemeliharaan tersebut
dengan metode titik tertinggi dan terendah.
2) Berapa biaya pemeliharaan semester I tahun 2019 bila anggaran produksi sebesar 6.000 unit.
Jawab :
1) Menentukan besarnya unsur biaya tetap dan biaya variabel dari sebuah biaya semivariabel
2) Besarnya biaya pemeliharaan pada semester I tahun 2002 bila produksi sebesar 6.000 unit.
Jadi, Y = 100.000 + 900X
12
2. PT PODOMORO, memiliki data untuk tahun 2016 sebagai berikut:
a. Biaya bahan baku langsung per unit Rp 440 dan Biaya tenaga kerja langsung per unit Rp
380
b. Komponen Biaya overhead pada tingkat produksi minimum dan maksimum per bulan
adalah sbb :
c. Untuk tahun 2017, pimpinan memperkirakan bahwa BB langsung akan lebih rendah
30% karena pasar yang sepi. Sedangkan BTKL diperkirakan 15% lebih tinggi karena
adanya penyesuaian dengan peraturan UMR, begitu pula dengan upah mandor akan
dinaikkan 10%
d. Untuk dapat menekan biaya yang dikeluarkan, maka pimpinan mengambil kebijakan
untuk mengurangi biaya perawatan sebesar 20% dan juga menurunkan biaya-biaya lain
yang bersifat tetap sebesar 10 %. Tetapi diketahui bahwa pada awal tahun 2017, biaya
lain-lain terpengaruh adanya kenaikan umum sebesar 20%
13
Jawab :
1) Menentukan besarnya unsur biaya tetap dan biaya variabel dari sebuah biaya
semivariabel tahun 2016
BBTL
Variabel = Rp.450.000
5.000
= Rp 90
= Rp. 200.000
Biaya Perawatan
Variable = Rp. 150.000
5.000
= Rp. 30
Tetap = Rp 1.150.000 – (20.000 x Rp. 30)
= Rp 550.000
14
Anggaran Variabel Tahun 2016 dalam bentuk formula
2) Menentukan besarnya unsur biaya tetap dan biaya variabel dari sebuah biaya
semivariabel tahun 2017
BBL = 70% x Rp. 440
= Rp. 308
Upah mandor = 110% x Rp. 1.200.000
= Rp. 1.320.000
TKL = 115% x Rp. 380
= Rp. 437
Biaya perawatan
Variable = 80% x Rp. 30
= Rp. 24
Tetap = 80% X Rp. 550.000
= Rp. 440.000
15
Anggaran Variabel Tahun 2017 dalam bentuk formula
3) HPP
BBL 18.500 x Rp. 308 = Rp. 5.698.000
BTKL 18.500 x Rp. 437 = Rp. 8.084.500
BOP 2.132.000 + Rp. 138 (18.500) = Rp. 4.685.000
Total Rp. 18.467.500
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Anggaran Variabel (Variable Budget) adalah budget yang merencanakan secara
sistematis dan lebih terperinci tentang tingkat perubahan (Variabelitas) biaya
sehubungan dengan adanya perubahan aktivitas perusahaan dari waktu ke waktu
selama periode tertentu untuk waktu yang akan datang.
2. Dengan disusunnya anggaran variabel, maka manajemen perusahaan akan dapat
lebih mengetahui berapa besarnya perubahan pendapatan dan perubahan biaya
yang akan terjadi seandainya terjadi perubahan kapasitas yang dipergunakan di
dalam perusahaan
B. Saran
Semoga bisa menambah ilmu pembaca setelah membaca makalah ini dan ilmunya
bisa bermanfaat bagi nusa dan bangsa.
17
DAFTAR PUSTAKA
18