Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Konsep perilaku biaya, metode pemisahan biaya tetap dan variabel,


dan Laporan Laba-Rugi format kontribusi
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Kartini, SE.,M.Si.Ak.CA.

Disusun oleh:

Kelompok 5

Nurul Aida (A031211042)

Riska Amdalyani (A031211015)

Salmawati (A031211035)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena
rahmat, karunia, taufiq, dan hidayah Tuhan, kelompok kami dapat menyelesaikan
makalah Konsep perilaku biaya, metode pemisahan biaya tetap dan variabel, dan
Laporan Laba-Rugi format kontribusi ini dengan baik, meskipun banyak
kekurangannya. Kami berharap makalah ini membantu Anda mendapatkan lebih
banyak wawasan dan pengetahuan Konsep perilaku biaya, metode pemisahan biaya
tetap dan variabel, dan Laporan Laba-Rugi format kontribusi. Kelompok kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
ketidaklengkapan. Oleh karena itu, kami ingin kritik, saran, dll.

Saran untuk perbaikan makalah yang kami hasilkan kedepannya, mengingat


tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah singkat
ini dapat dipahami oleh semua yang membacanya. Kritik dan saran yang
membangun sangat kelompok kami harapkan untuk perbaikan makalah ini di masa
yang akan datang.

Makassar, 5 September 2022

Kelompok 5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kategorisasi biaya berdasarkan perilaku biaya merupakan faktor kunci
yang sangat penting dalam menafsirkan biaya masa depan dan membantu
dalam pengambilan keputusan. Diskusi tentang perilaku biaya biasanya
mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan biaya. Ada tiga faktor
kunci yang mempengaruhi perilaku biaya. Setiap faktor saling berkaitan
antara satu faktor dengan faktor lainnya. Salah satu dari ketiga faktor tersebut
adalah dampak perubahan volume terhadap biaya, yang didasarkan pada
dampak perubahan volume terhadap biaya, yang terdiri dari biaya tetap,
variabel, dan semivariabel. Dalam usaha kegiatan perusahaan terdapat
hubungan biaya dalam volume aktivitas yang dikenal sebagai perilaku biaya.
Pola perilaku biaya dimaksudkan untuk membuat keputusan dan
mengklasifikasikan biaya berdasarkan perilaku biaya.
Salah satu biaya menurut perilakunya adalah biaya semi variabel.
Biaya semi variabel adalah biaya yang memiliki unsur biaya tetap dan
variabel di dalamnya. Untuk keperluan penggolongan biaya dalam
hubungannya dengan volume kegiatan, oleh karena itu setiap biaya yang
dianggap semi variabel harus dipisahkan lagi menjadi biaya tetap dan biaya
variabel.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Bagaimana klasifikasi biaya berdasarkan perilaku?
2. Metode apa saja yang digunakan dalam memisahkan biaya semi
variabel?
3. Bagaimana laporan laba rugi format kontribusi?
BAB II

PEMBAHASAN

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku

Pada umumnya diklasifikasikan dalam 3 jenis :

1. Biaya Tetap

Biaya Tetap adalah Biaya tetap adalah biaya atau pengeluaran bisnis
yang tidak tergantung pada perubahan jumlah barang atau jasa yang
dihasilkan maka tidak akan berubah meskipun terjadi perubahan jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan dalam kisaran tertentu. Biaya tetap tidak
terpengaruh sama sekali atau terlepas dari perubahan-perubahan dalam
aktivitas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.

Biaya tetap dalam akuntansi pada dasarnya adalah jenis biaya yang
tidak berubah atau statis, dan akan tetap dikeluarkan baik ketika tidak ada
kegiatan atau proses produksi yang dilakukan maupun saat melakukan
banyak kegiatan sekali pun. Biaya tetap contohnya saja seperti gaji karyawan.
sewa gedung, hingga biaya cukai. Biaya-biaya tersebut harus selalu
dibayarkan meskipun perusahaan tidak menghasilkan output barang atau
jasa apa pun. Pada penyusunan laporan, biaya tetap dialokasikan atau
dicatat di bagian pengeluaran tidak langsung pada laporan laba rugi yang
berkaitan dengan laba operasi.

Jenis-jenis Biaya Tetap

- Committed Fixed Cost

Committed Fixed Cost atau yang juga disebut dengan biaya tetap
yang telah ditentukan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjaga
eksistensi perusahaan. Biaya tetap yang telah ditentukan berkaitan
dengan investasi fasilitas dan struktur organisasi perusahaan. Misalnya
seperti gaji karyawan, biaya asuransi, biaya pajak bangunan, dan
sebagainya. Biaya jenis ini bersifat jangka panjang dan tidak semena-
mena diubah begitu saja. Oleh karena itu, menentukan biaya tetap harus
dilakukan secara seksama dengan perhitungan yang benar.

- Discretionary Fixed Cost

Discretionary Fixed Cost atau yang juga disebut dengan biaya tetap
kebijakan adalah biaya yang dikeluarkan tergantung dari
kebijakan manajemen perusahaan. Biaya tetap kebijakan bersifat jangka
pendek dan dapat diubah sewaktu-waktu bila terjadi perubahan biaya
diluar perkiraan manajemen. Contoh biaya tetap jenis ini adalah biaya
pemasangan iklan, riset, pelatihan karyawan, hubungan masyarakat, dan
sebagainya.

Contoh Biaya Tetap


- Penyusutan – Penyusutan adalah pembebanan bertahap dan sistematis
terhadap biaya aset berwujud.
- Asuransi – Biaya berkala yang perlu dibayarkan terkait kontrak asuransi.
- Beban Bunga – Biaya dana yang dipinjamkan ke perusahaan oleh
pemberi pinjaman.
- Pajak Properti – Pajak yang dibebankan ke perusahaan berdasarkan aset
yang dimiliki.
- Biaya Sewa – Biaya berkala terkait penggunaan real estat (kantor,
gudang, pabrik, toko) yang dimiliki orang lain dan digunakan oleh
perusahaan untuk menjalankan operasional.
- Gaji – Pembayaran perusahaan terhadap karyawannya secara berkala
(biasanya bulanan).
- Utilitas – Tagihan listrik, telepon, dan sebagainya. Meskipun elemennya
termasuk variabel, namun utilitas termasuk dalam biaya tetap.

Perhitungan Biaya Tetap


Biaya tetap merupakan biaya yang berkaitan dengan volume atau
kapasitas. Karakteristik utama yang dimiliki biaya tetap adalah biayanya yang
bersifat tetap/tidak berubah dan tidak dipengaruhi oleh oleh periode maupun
aktivitas tertentu, serta biaya per unit berbanding terbalik dengan perubahan
volumenya. Jika kapasitas atau volumenya tinggi, maka biaya tetap per
unitnya akan rendah, begitu pula sebaliknya.
Sementara dalam analisis biaya produksi, cara menghitung biaya tetap
total dapat dilakukan dengan menggunakan rumus penambahan biaya tetap
dengan biaya variabel.

Perbedaan Dasar Biaya Tetap dan Biaya Variabel


Berikut beberapa poin yang dapat digunakan sebagai panduan untuk
membedakan antara biaya tetap dan biaya variabel.
• Fokus Penilaian, biaya tetap dalam penilaiannya lebih ditentukan
berdasarkan waktu, sementara biaya variabel berdasarkan jumlah
produksi. Kedua penelitian ini yang akan menentukan total biaya yang
harus dilakukan ketika melakukan produksi barang atau jasa.
• Biaya Satuan, semakin meningkatnya produksi per unitnya, maka
semakin rendah biaya tetap yang harus dikeluarkan, begitu juga
sebaliknya. Hal ini tentu berbeda dengan biaya variabel yang
berbanding lurus dengan jumlah satuan atau unit yang diproduksi.
• Waktu Pengeluaran, biaya tetap akan selalu dikeluarkan pelaku
usaha selama periode tertentu, baik saat ada atau tidaknya produksi
yang tengah dilakukan. Sementara biaya variabel hanya dikeluarkan
pada saat proses produksi berjalan dan tidak perlu dikeluarkan ketika
tidak ada kegiatan produksi.
• Kuantitas Unit Produksi, biaya tetap jumlahnya tidak akan
mengalami perubahan meskipun kuantitas unitnya berubah. Berbeda
dengan biaya variabel yang jumlahnya bervariasi sesuai dengan
jumlah produksi unit.

2. Biaya Variabel
Biaya Variabel adalah biaya yang totalnya meningkat secara
proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara
proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas. Biaya variabel adalah biaya
perusahaan yang bisa berubah secara proporsional tergantung produksi yang
dikeluarkan. Biaya variabel bisa naik atau turun tergantung pada volume
produksi perusahaan. Biaya variabel akan naik saat produksi meningkat dan
turun saat produksi juga menurun, tidak seperti biaya tetap yang sifatnya tidak
tergantung dengan proses produksi.
Biaya variabel ini dapat dihitung sebagai jumlah biaya marginal
(marginal cost) dari semua unit yang diproduksi atau biaya yang berkaitan
langsung dengan produksi suatu barang. Biaya variabel juga terkadang
disebut sebagai biaya unit-level atau biaya tingkat level karena biaya-biaya
variabel tersebut bervariasi dengan jumlah unit yang diproduksi.

Contoh Biaya Variabel

- Bahan Langsung – Bahan yang berhubungan dengan proses produksi


langsung atau yang biasa disebut sebagai bahan baku. Bahan langsung
bisa berubah sesuai dengan jumlah produk yang telah diproduksi.

- Tenaga Kerja Langsung – Tenaga kerja yang langsung berperan dalam


produksi sebuah barang. Tenaga kerja akan dibayar saat sudah
menghasilkan suatu produk. Hanya tenaga kerja sementara saja yang
upahnya masuk ke dalam biaya variabel.

- Pemenuhan Kebutuhan Alat Produksi – Bahan-bahan yang dibutuhkan


untuk berjalannya alat proses produksi. Seperti oli untuk mesin produksi,
atau listrik untuk mesin.

- Upah Lembur Tenaga Kerja – Jumlah jam yang dihabiskan oleh tenaga
kerja untuk lembur saat bekerja akan dihitung sebagai biaya variabel.

- Komisi – Komisi dihitung setiap keberhasilan penjualan produk dengan


jumlah tertentu, karena berubah berdasarkan jumlah produksi dan
penjualan.

3. Biaya Semivariabel
Biaya Semivariabel adalah biaya yang terdiri atas elemen biaya
variabel maupun biaya tetap. Porsi biaya tetap menunjukkan biaya minimum
yang harus dimiliki agar jasa tersedia dan siap digunakan. Untuk pengambilan
keputusan maka biaanya biaya semivariabel dipisahkan menjadi biaya tetap
dan biaya variabel.

Memisahkan Biaya Tetap dengan Biaya Variabel


Tujuan pemisahaan biaya tetap dengan biaya variabel :
- Perhitungan tarif biaya overhead yang ditentukan sebelumnya dan analisis
varians.
- Penyusunan anggaran fleksibel dan analisis varians.
- Perhitungan biaya langsung dan analisi margin kontribusi.
- Analisis titik impas dan analisa biaya-volume-laba.
- Analisis biaya diferensial dan kamparatif.
- Analisis maksimalisasi laba dan minimalisasi biaya jangka pendek.
- Analisis anggaran modal.
- Analisis profitabilitas pemasaran berdasarkan daerah, produk dan
pelanggan.
Manfaat Pemisahan Biaya Semi Variabel
- Mengetahui besar biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh
pihak perusahaan dalam menghasilkan produk untuk pengambilan
keputusan jangka pendek.
- Dapat menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengendalian biaya
khususnya biaya semi variabel dimana dalam penentuan harga pokok
produksi hanya memasukkan biaya yang bersifat variabel saja sehingga
dapat menambah laba kontribusi bagi perusahaan.
- Dapat mengetahui berapa besar biaya variabel per unit dan berapa besar
biaya tetap perbulan.

Metode Pemisahan Biaya Tetap dan Biaya Variabel


A. Metode Tinggi-Rendah(High and Low Points )

Metode tinggi-rendah adalah suatu metode untuk menentukan


persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik
tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk menghitung parameter
pemintas dan kemiringan. Titik tinggi di definisikan sebagai titik dengan
tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah di definisikan sebagai titik
dengan tingkat output atau aktivitas terendah

Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya


tetap adalah sebagai berikut :

✓ Biaya variabel per unit = perubahan biaya / perubahan output

✓ Biaya variabel per unit = (biaya tinggi – biaya rendah)

(output tinggi – output rendah)

✓ Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variabel per unit x output
tinggi)

✓ Biaya tetap = biaya total titik rendah - (biaya variabel per unit x output
rendah)

Metode tinggi-rendah bersifat sederhana, tetapi memilik kelemahan


karena hanya menggunakan dua titik data untuk menentukan perilaku biaya,
dan metode ini didasarkan pada asumsi bahwa titik-titik data yang lain
berada ada garis lurus di antara titik tinggi dan titik rendah. Estimasi total
biaya berdasarkan biaya tetap dan biaya variabel yang dihitung dengan
metode ini biasanya kurang akurat dibandingkan dengan estimasi yang
diperoleh dari metode lain yang menggunakan lebih banyak titik data.

B. Metode Scattergraph

Metode scattergraph adalah metode yang digunakan untuk


menganalisis perilaku biaya variabel sebagai variabel dependen dan
variabel independen. Metode scattergraph (atau grafik sebar) adalah
teknik visual yang digunakan dalam akuntansi untuk memisahkan elemen
tetap dan variabel dari biaya semi-variabel (juga disebut biaya campuran)
untuk memperkirakan dan menganggarkan biaya di masa depan.
Pengeluaran semi-variabel lebih rumit untuk dianalisis karena terdiri dari
faktor-faktor tetap dan variabel .
Scattergraph menggunakan sumbu x horizontal yang mewakili
aktivitas produksi perusahaan dan sumbu y vertikal yang mewakili
biayanya. Data diplot sebagai titik pada grafik, dan garis regresi yang
melewati titik-titik tersebut menunjukkan hubungan yang paling
sesuai antara variabel.
Dalam metode ini metode yang dianalisis disebut variabel
dependen (variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel
independen) dan diplot di sepanjang garis vertikal atau yang disebut
dengan sumbu y.
Aktivitas terkait disebut sebagai variabel independen (variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain) dan diplot di sepanjang
garis horizontal yang disebut sumbu x. Misalnya :
C. Biaya tenaga kerja langsung
D. Jam tenaga kerja langsung
E. Jam mesin
F. Unit output
G. Persentase kapasitas
Metode scattergraph merupakan kemajuan dari metode dari
metode tinggi-rendah karena metode ini menggunakan semua data yang
tersedia, bukan hanya dua titik data. Kelemahan metode ini adalah
analisis bisa saja menjadi bias karena garis biaya digambar melalui plot
data berdasarkan pada interpretasi visual.
Langkah-langkah di dalam pembuatan grafik scattergraph
adalah sebagai berikut :
• Membuat denah atau grafik, garis tegak lurus atau vertical disebut
sumbu Y menunjukkan tingkatan besarnya biaya, garis mendatar
atau horizontal disebut sumbu X menunjukkan tingkatan kapasitas
atau kegiatan.
• Memasukkan biaya setiap bulan pada grafik . Biaya per bulan
digambarkan pada grafik sesuai dengan besarnya tingkatan
kegiatan.
• Ditarik garis B atau biaya. Dan semua titik-titik biaya ditarik garis
lurus melewati ditengah titik-titik tersebut sampai memotong sumbu
Y, garis ini disebut garis B atau total biaya.
• Menentukan besarnya total biaya tetap atau A. Perpotongan garis
B dengan sumbu Y dianggap sebagai total biaya tetap atau A,
perpotongan dengan sumbu Y ditarik garis ke kanan secara
horizontal atau mendatar. Garis ini disebut total biaya tetap.

C. Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares)


Metode ini digunakan tidak hanya untuk mengestimasi komponen tetap
dan variabel dari biaya semi variabel tetapi juga untuk menentukan apakah
suatu biaya seluruhnya tetap atau seluruhnya variabel dalam rentang aktivitas
yang relevan.
Penggunaan metode perhitungan biasanya menghasilkan anali-
sis perilaku biaya yang lebih dapat diandalkan dibandingkan penggunaan
penilaian manajemen mengingat bahwa hasil yang diperoleh bergantung
pada data historis. Estimasi biaya tetap dan variabel berdasarkan data
historis sebaiknya disesuaikan untuk merefleksikan apa yang diperkirakan
akan terjadi selama periode perkiraan. Jika data historis memasukkan
observasi dari beberapa tahun yang berbeda, analisis harus
mempertimbangkan potensi dampak inflasi. Jika tingkat inflasi cukup
substansial selama periode tertentu, estimasi biaya tetap dan variabel
kemungkinan besar tidak dapat diandalkan. Salah satu cara untuk mengatasi
masalah ini yaitu menghitung kembali biaya setiap periode sample dalam nilai
uang sekarang kemudian melakukan analisis biaya yang telah disesuai-
kan terhadap inflasi.

Laporan Laba Rugi Format Tradisional.

Jenis laporan laba rugi ini mengatur biaya menjadi dua kategori — harga
pokok penjualan dan biaya penjualan dan administrasi. Penjualan dikurangi harga
pokok penjualan sama dengan margin kotor. Margin kotor dikurangi biaya penjualan
dan administrasi sama dengan pendapatan operasional bersih. Harga pokok
penjualan melaporkan biaya produk yang melekat pada barang dagangan yang
dijual selama periode tersebut. Beban penjualan dan administrasi melaporkan
semua biaya periode yang telah dibebankan pada saat terjadinya. Harga pokok
penjualan untuk perusahaan dagang dapat dihitung secara langsung dengan
mengalikan jumlah unit yang terjual dengan biaya per unitnya atau secara tidak
langsung menggunakan persamaan di bawah ini:

Beginning merchandise inventory + Purchases - Ending merchandise inventory =


Cost of goods sold

Meskipun laporan laba rugi tradisional berguna untuk tujuan pelaporan


eksternal, namun memiliki keterbatasan serius bila digunakan untuk tujuan internal.
Itu tidak membedakan antara biaya tetap dan variabel. Secara internal, manajer
membutuhkan data biaya yang diatur oleh perilaku biaya untuk membantu dalam
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Laporan laba rugi format
kontribusi telah dikembangkan untuk menjawab kebutuhan ini.

Laporan Laba Rugi Format Kontribusi.

Laporan laba rugi margin kontribusi adalah jenis laporan laba rugi di mana
semua biaya variabel dikurangkan dari penjualan untuk mencapai margin kontribusi.
Kemudian, semua biaya tetap dikurangkan untuk mendapatkan laba bersih atau rugi
bersih untuk periode tersebut. Dengan demikian, pengaturan beban dalam laporan
laba rugi sesuai dengan sifat beban.

Format laporan laba rugi ini merupakan bentuk penyajian yang baik, karena
margin kontribusi dengan jelas menunjukkan jumlah yang tersedia untuk menutupi
biaya tetap dan menghasilkan laba (atau rugi). Intinya, jika tidak ada penjualan,
laporan laba rugi margin kontribusi akan memiliki margin kontribusi nol, dengan
biaya tetap dikelompokkan di bawah item baris margin kontribusi.

Ketika penjualan meningkat, margin kontribusi akan meningkat seiring


dengan penjualan, sementara biaya tetap (kurang lebih) tetap sama. Biaya tetap
akan meningkat jika ada situasi biaya bertahap, di mana blok biaya harus
dikeluarkan untuk memenuhi persyaratan peningkatan tingkat aktivitas. Misalnya,
penjualan dapat meningkat sedemikian rupa sehingga fasilitas produksi tambahan
harus dibuka, yang akan menyebabkan timbulnya biaya tetap tambahan.
Perbedaan penting antara biaya tetap dan variabel adalah inti dari
pendekatan kontribusi untuk menyusun laporan laba rugi. Hal unik tentang
pendekatan kontribusi adalah bahwa pendekatan ini memberikan laporan laba rugi
kepada manajer yang secara jelas membedakan antara biaya tetap dan biaya
variabel dan oleh karena itu membantu perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan. Pendekatan kontribusi memisahkan biaya ke dalam
kategori tetap dan variabel, pertama-tama mengurangi semua biaya variabel dari
penjualan untuk mendapatkan margin kontribusi. Untuk perusahaan dagang, harga
pokok penjualan adalah biaya variabel yang dimasukkan ke dalam bagian
“Pengeluaran variabel” dari laporan laba rugi format kontribusi. Margin kontribusi
adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan penjualan setelah dikurangi semua
biaya variabel. Jumlah ini berkontribusi untuk menutupi biaya tetap dan kemudian
menuju laba untuk periode tersebut. Margin kontribusi juga dapat dinyatakan
berdasarkan per unit. Laporan laba rugi format kontribusi digunakan sebagai alat
perencanaan dan pengambilan keputusan internal. Penekanannya pada perilaku
biaya membantu analisis biaya-volume-laba, penilaian kinerja manajemen, dan
penganggaran. Selain itu, pendekatan kontribusi membantu manajer mengatur data
yang berkaitan dengan berbagai keputusan seperti analisis lini produk, penetapan
harga, penggunaan sumber daya yang langka, dan analisis membuat atau membeli.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Biaya berdasarkan perilaku biaya, yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan
biaya semivariabel. Biaya tetap adalah Biaya yang secara total tidak berubah
ketika aktivitas bisnis meningkat atau menurun. Biaya tetap hanya dalam
rentang aktivitas yang terbatas. Total biaya tetap tidak dipengaruhi oleh
perubahan tingkat aktivitas dalam rentang yang relevan. Biaya tetap per unit
akan berkurang apabila Jumlah unit yang dihasilkan bertambah. Biaya
variabel adalah Biaya yang totalnya meningkat secara proporsional terhadap
peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap
penurunan dalam aktivitas. Biaya variabel total akan bertambah dan
berkurang secara proposional terhadap perubahan tingkat aktivitas. Biaya
variabel akan selalu konstan untuk per unit. Biaya Semivariabel adalah biaya
yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya tetap. Porsi biaya tetap
menunjukkan biaya minimum yang harus dimiliki agar jasa tersedia dan siap
digunakan.
Terdapat tiga metode Pemisahan Biaya Tetap dan Biaya Variabel,
yaitu Metode Tinggi-Rendah (High and Low Points), Metode Scattergraph,
dan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares). Laporan laba rugi margin
kontribusi adalah jenis laporan laba rugi di mana semua biaya variabel
dikurangkan dari penjualan untuk mencapai margin kontribusi. Kemudian,
semua biaya tetap dikurangkan untuk mendapatkan laba bersih atau rugi
bersih untuk periode tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

L.M. Samryn. 2012. AKUNTANSI MANAJEMEN: INFORMASI BIAYA UNTUK


MENGENDALIKAN AKTIVITAS OPERASI DAN INFORMASI, Edisi Pertama.
Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.

Garrison, Ray W. and Eric W. Noreen, Managerial Accounting, sixthteenth edition,


McGraw-Hill Companies, 2018.

Hariyani, Diyah S. 2018. Akuntansi Manajemen Teori dan Aplikasi. Malang: Aditya
Media Publishing.

Anda mungkin juga menyukai