Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BIAYA TETAP, BIAYA VARIABEL DAN BIAYA SEMI VARIABEL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Seminar Akuntansi Manajemen”

Semester 7 Tahun Akademik 2022/2023

Dosen Pengampu : Irwan Sutirmana W, SE,.MM,.AK

DISUSUN OLEH :

1. Alya Viranti 119040233


2. Alin Pebrianti 119040199
3. Diah Widia 119040206

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2022

Jl. Pemuda No 32 Cirebon 45132 Telp (0231) 206556


BAB I
PEMBAHASAN

A. Biaya Variabel ( Variable Cost )


a. Pengertian Biaya Variabel

Biaya Variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional


terhadap perubahan tingkat aktivitas. Jika tingkat aktivitasnya dilipatduakan,
maka total biaya variabelnya juga akan berlipat dua. Jika aktivitas naik 10% maka
total biaya variabel akan naik sebesar 10% juga. Suatu biaya dikatakan variable
karena ada sesuatu hal yang disebut basis aktivitas. Basis aktivitas (activity base)
merupakan ukuran segala sesuatu yang menyebabkan adanya biaya variabel atau
biasa disebut dengan penggerak biaya atau pemicu biaya (cost driver).
Contoh dari basis aktivitas yang umum yaitu: jam tenaga kerja langsung,
jam mesin, unit yang diproduksi, dan unit yang dijual. Porsi biaya variabel dan
tipe biaya variabel dalam organisasi sangat tergantung pada tujuan dan struktur
organisasi.
Ada juga biaya variabel per unit, yaitu biaya variabel yang selalu konstan
atau tetap. Contoh pembeda antara total biaya variabel dengan biaya variabel per
unit yaitu perusahaan Nooksack Expeditions yang memberikan jasa wisata
penelusuran sungai dengan menyediakan peralatan dan makanan kepada tamunya.
Makanan dibeli dari perusahaan yang ekslutif dengan harga $30 untuk setiap
tamu. Biaya $30 per tamu tidak akan berubah dan tidak dipengaruhi oleh
berapapun jumlah tamu yang berpartisipasi dalam penelusuran sungai.
Perbandingan perilaku biaya variabel baik per unit maupun secara total.
Jumlah Tamu Biaya Makanan Total Biaya
setiap tamu makanan
250 30 $ 7.500
500 30 $ 15.000
750 30 $ 22.500
1.000 30 $ 30.000
Biaya Variabel meningkat secara total sejalan dengan aktivitasnya,
sedangkan biaya variabel per unitnya konstan.
Contoh Biaya Variabel
Jenis Organisasi Biaya yang biasanya bersifat
Variabel terhadap volume output
Perusahaan dagang Harga pokok (produk) penjualan
Perusahaan Manufaktur Biaya produksi (BB, TKL)
Porsi variabel biaya overhead
Perusahaan dagang dan Biaya penjualan, umum dan adm.
Perusahaan Manufaktur Komisi, biaya pengiriman, dll
Perusahaan Jasa Bahan habis pakai, perjalanan, dll

a. Biaya Variabel Sejati vs Biaya Variabel Bertahap


Tidak semua biaya variabel memiliki pola yang sama. Beberapa biaya
variabel berperilaku sebagai biaya variabel sejati (true variable) atau variabel
proporsial (proportionately variable). Sedangkan lainnya memiliki pola bertahap
(step-variable). Biaya variabel sejati bahan langsung dianggap sebagai biaya
variabel sejati (true variable) atau biaya variabel proporsional karena jumlah yang
digunakan selama satu periode akan memiliki proporsi langsung dengan tingkat
aktivitas produksi. Lebih jauh, bahan langsung yang dibeli tetapi tidak di gunakan
dapat disimpan di gudang dan digunakan lagi pada eriode mendatang.
Biaya variabel bertahap upah tenaga kerja pemeliharaan biasanya
dianggap variabel tetapi biaya tenaga kerja ini tidak memiliki perilaku yang sama
dengan biaya bahan langsung. Tidak seperti biaya bahan langsung, waktu kerja
bagi tenaga pemeliharaan biayasanya ditentukan dalam bentuk borongan. Selain
itu, jam kerja pemeliharaan yang tidak dimanfaatkan tidak dapat disimpan dan di
gunakan dalam periode mendatang. Jika waktu yang tersedia tidak digunakan
secara efektif, maka akan hilang begitu saja. Selain itu, para tenaga pemeliharaan
akan bekerja secara asal apabila pengawasannya tidak baik tetapi mereka akan

2
bekerja secara intensif kalau diawasi secara ketat. Sumber daya yang diperoleh
dalam jumlah besar (seperti pekerja pemeliharaan) dan yang biayanya meningkat
atau berkurang hanya karena adanya perubahan yang besar dalam tingkat
aktivitas, disebut biaya variabel bertahap (step-variable cost). Perilaku biaya
variabel bertahap berbeda dengan perilaku biaya variabel sejati.
 Rumus Biaya Variabel
Variable Cost (VC) = (Total Cost (TC) - Fixed Cost (FC)) / Quantity
Contoh perhitungan rumus biaya variabel:

Per April 2021, Indi mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp50 juta, dengan
tagihan >fixed cost sebesar Rp5 juta. Pada bulan tersebut, Indi memproduksi 2500
unit barang, maka biaya variabelnya:

Variable Cost April 2021 Indi


= (Rp50,000,000 - Rp5,000,000) / 2,500
= Rp45,000,000 / 2,500
= Rp18,000
Maka, biaya variabel Indi pada bulan April 2021 adalah sebesar Rp18 ribu
per unit produk.

B. Biaya Tetap (Fixed Cost)


a. Pengertian Biaya Tetap
Biaya Tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa
terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahana
aktivitas. Karena total biaya bersifat konstan, jumlah biaya tetap per-unit akan
semakin kecil bila tingkat aktivitasnya naik. Biaya rata-rata per unit akan turun
tetapi dengan tingkat penurunan yang semakin kecil. Aspek biaya tetap ini dapat
membingungkan. Meskipun demikian tetap penting untuk menyajikan biaya tetap
ini dengan basis rata-rata per-unit. Biaya per unit yang terdiri atas elemen biaya
tetap dan biaya variabel dasajikan untuk laporan eksternal. Untuk kepentingan
internal, biaya tetap tidak perlu disajikan perunit karena dapt membingungkan.
beban penyusutan mesin bersifat biaya tetap karena total penyusutan tidak

3
berubah. berapapun unit produksi dihasilkan tetapi bila unit produk yang
dihasilkan semakin banyak, semakin rendah beban penyusutan mesin per unit

b. Jenis-jenis Biaya Tetap

1. Commited Fixed Cost


Committed fixed cost adalah biaya yang harus selalu ditentukan di awal untuk
menjaga kestabilan operasional perusahaan. Biaya ini sangat berkaitan erat
dengan struktur organisasi dan investasi fasilitas perusahaan. Karena inilah biaya
ini tidak bisa asal diubah secara tiba-tiba.

Contoh committed fixed cost adalah gaji karyawan tetap termasuk dengan


biaya asuransinya, biaya pajak bangunan, dan sebagainya. Biaya jenis ini bersifat
jangka panjang dan tidak semena-mena diubah begitu saja. 

2. Discretionary Fixed Cost


Discretionary fixed cost adalah nominal biaya yang harus dikeluarkan pada saat-
saat tertentu saja dan tidak akan memengaruhi laba-rugi perusahaan secara
signifikan. Biasanya biaya ini dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan yang
sifatnya jangka pendek.

Contoh discretionary fixed cost adalah biaya riset perusahaan untuk


pengembangan produk, permohonan pelatihan karyawan, biaya gathering bersama
investor, dan kebutuhan terkait.

4
c. Komponen Biaya Tetap atau Fixed Cost
1. Biaya Sewa Gedung
Biaya tetap ini berhubungan dengan pengeluaran untuk sewa kantor dari
sebuah perusahaan. Contoh biaya tetap misalnya adalah untuk sewa properti
seperti gedung, tanah, dan sebagainya yang berhubungan dengan proses
operasional. 

Meski pendapatan perusahaan menurun atau stagnan, sewa gedung kantor tetap
harus berjalan. Biaya tetap juga termasuk untuk biaya pembelian properti atau pun
tanah atas nama perusahaan untuk jalannya bisnis.

2. Biaya Asuransi
Contoh biaya tetap selanjutnya adalah asuransi. Karena sekali
mendaftarkan pegawai untuk asuransi, atau bisnis perusahaan dalam reasuransi,
maka artinya perusahaan telah menyepakati polis dan harus membayar premi yang
tertera secara rutin. Karena itu, contoh biaya tetap adalah biaya premi asuransi
rutin dan tetap setiap bulan.

3. Pajak Bumi dan Bangunan


Meski termasuk ke dalam pengertian biaya variabel jenis semi variabel,
jika luas properti perusahaan tidak bertambah, maka biaya Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) akan tetap. Karena itu, biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
bisa masuk ke dalam komponen biaya tetap atau fixed cost.

4. Biaya Penyusutan atau Depresiasi


Biaya penyusutan adalah biaya yang muncul karena aset tetap yang
digunakan oleh perusahaan mengalami penurunan manfaat atau penyusutan
kualitas. Pada dasarnya, biaya depresiasi dihitung dalam laporan akuntansi setiap
tahunnya. 

Karena itu, nominal dari biaya penyusutan boleh disamakan dan


dimasukkan ke dalam biaya tetap. Perhitungan dari biaya penyusutan ada caranya

5
tersendiri, sesuai dengan jumlah produksi per tahun dan metode perhitungan
depresiasi yang digunakan.
5. Biaya Tagihan Air dan Listrik
Meski biaya tagihan air dan listrik bisa saja berubah jika terdapat
perubahan tarif dasar karena kebijakan oleh badan usaha penyedianya, tetap saja
tagihan air dan listrik dapat dikategorikan sebagai biaya tetap. 

Namun, karena penggunaan listrik dan air juga bisa berubah signifikan
ketika kegiatan produksi perusahaan mengalami peningkatan besar, maka biaya
ini bisa masuk juga ke dalam contoh pengertian biaya variabel yaitu jenis biaya
semi variabel.

Pada dasarnya, dalam kondisi perusahaan yang tidak menjalan kegiatan


produksi sekali pun, biaya listrik setidaknya tetap harus dibayarkan. Ini karena
operasional kantor tetap harus berjalan. Alasan ini lah yang membuat biaya
tagihan air dan listrik masuk juga ke dalam biaya tetap atau fixed cost.

C. Biaya Semivariabel (mixed cost)


Merupakan biaya yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya
tetap. Disebut juga dengan biaya campuran. Biaya semi variabel memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan
volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding.
Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya,
semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya,
tetapi perubahannya tidak sebanding (not proportional).
2) Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan
perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai
dengan tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin
rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi
biaya satuan.

6
Contoh biaya semi variabel misalnya : biaya reparasi dan pemeliharaan
aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telpon. Untuk tujuan
perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya maka biaya semi
variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Pendekatan
dan tehnik yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya semi variabel .

Hubungan antara biaya semivariabel dengan tingkat aktivitaas dalam


persamaan garis lurus adalah Y=a+bx

Y = total biaya semivariabel

a =total biaya tetap

b =biaya variabel per unit aktivitas

x =tingkat aktivitas

Persamaan ini membuat mudah perhitungan total biaya semivariabel untuk


setiap tingkat aktivitas dalam rentan yanf relevan

 Diagram perilaku biaya


1. Perilaku biaya tetap
2. Perilaku biaya variabel
3. Perilaku biaya semivariabel

 Perbedaan tipe-tipe perilaku biaya adalah:


Biaya tetap, sejumlah biaya yang perubahan biayanya bukan ditentukan atau
dipengaruhi oleh besarnya aktivitas operasional perusahaan.
Contoh: beban sewa, beban penyusutan, beban bunga dst

Biaya variabel, sejumlah biaya yang perubahan biayanya ditentukan atau


dipengaruhi oleh besarnya aktivitas operasional perusahaan.
Contoh: bahan baku, bahan bakar, beban upah, dst.

Biaya semi variabel, sejumlah biaya yang perubahan biayanya ditentukan dan
sekaligus tidak ditentukan oleh besarnya aktivitas operasional perusahaan.

7
Maksudnya suatu item biaya dalam jumlah tertentu sudah menjadi biaya tetap
sedangkan selebihnya adalah unsur semi variabel. Contoh: biaya listrik ( listrik
untuk penerangan = biaya tetap, listrik untuk menggerakkan mesin pabrik = biaya
variabel ), biaya pemeliharaan kendaraan ( biaya pemeliharaan kendaraan yang
rutin dikeluarkan, seperti ganti ban, ganti oli, overhaul = biaya tetap, sedangkan
biaya yang dikeluarkan tidak rutin atau insidentil seperti meratakan bekas penyok
diserempet bajaj atau metromini dan lain sebagainya = biaya variabel).

 Perilaku pola biaya

8
2.1. METODE-METODE DALAM PEMISAHAN KOMPONEN
BIAYA
Ada beberapa metode dalam pemisahan biaya variabel dengan biaya
tetap dari suatu biaya campuran, yaitu:

a. Metode Diagram Pencar (Scattergraph)


Metode scattergraph adalah suatu metode penentuan persamaan suatu
garis dengan memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam
menerapkan metode scatterplot adalah memplot titik-titik data sehingga hubungan
antara biaya penyetelan dan aktivitas dapat dilihat. Plot ini disebut dengan grafik
scatter. Grafik scatter memungkinkan seseorang untuk secara visual
menyesuaikan suatu garis dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam
melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya adalah garis yang paling sesuai
dengan titik-titik tersebut. Keunggulan signifikan metode scatterplot adalah
memungkinkan kita untuk melihat data secara visual. Sedangkan kelemahannya
adalah tidak adanya kriteria objektif untuk memilih garis terbaik.
Metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara
menggambarkan biaya setiap bulan pada sebuah grafik dan menarik satu garis

9
lurus di tengah titik-titik biaya tersebut.Biaya ditentukan sebagai variabel
dependen karena besarnya biaya akan dipengarhui oleh tingkat aktivitas. Jika
aktivitas meningkat maka biaya juga akan meningkat.
Metode ini memungkinkan inspeksi data secara visual untuk menentukan
apakah biaya tersebut tampak terkait dengan aktivitas itu apakah hubungannya
mendekati linear. Meskipun demikian, suatu analisis perilaku biaya
menggunnakan metode scattergraph bisa saja menjadi bias karena garis biaya
yang digambar melalui plot data berdasarkan pada interprestasi visual.

b. Metode Tinggi Rendah


Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan
suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah)
yang akan digunakan untuk menghitung parameter pemintas dan kemiringan.
Titik tinggi di definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas
tertinggi. Titik rendah di definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau
aktivitas terendah.

Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap adalah
sebagai berikut:
Biaya variabel per unit = perubahan biaya / perubahan output (aktivitas)
atau
Biaya variabel per unit =   (biaya tinggi – biaya rendah)
(output tinggi – output  rendah)

Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variabel per unit x output tinggi)
atau
       Biaya tetap = biaya total titik rendah (biaya variabel per unit x output
rendah)
Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (high and low point method)
memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan
mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dengan titik terendah.

10
Perbedaan antara kedua titik disebabkan karena adanya perubahan
kapasitas dan besarnya tarif biaya variabel satuan Analisi biaya ini dimulai dengan
mengidentifikasikan periode dengan tingkat aktivitas yang paling rendah dan yang
paling tinggi. Perbedaan biaya pada kedua periode pada kedua periode tersebut
dibagi dengan perubahaan aktivitas antara kedua periode ekstrem tersebut untuk
memperkirakan biaya variabel per unit aktivitas.
c. Metode Regresi Kuadrat Terkecil
Metode pernisahan biaya variabel dan biaya tetap dengan cara menentukan
hubungan variabel tergantung (dependent variabel) dengan variabel bebas
(independent variabel) dari sekumpulan data. Dalam hubungannya dengan
pengukuran varialibitas biaya, maka yang dimaksud variabel tergantung adalah
besamya biaya, sedangkan variabel bebas adalah tingkatan kapasitas, jadi
besamya biaya tergantung tingkatan kapasitas. Jika hanya digunakan dua variabel,
satu variabel tergantung dan satu variabel bebas, maka analisa regresi yang
dipakai adalah regresi sederhana (simple regression). Tetapi jika terdapat dua
variabel bebas atau lebih, jadi terdapat tiga variabel atau lebih, maka analisa
regresi yang dipakai adalah regresi berganda (multiple regression).
Tujuan garis regresi membuat garis yang jurnlah penyimpangan kuadrat
antara garis regresi danm observasi-obsrvasi adalah minimal.Metode ini
memisahkan biaya semivariabel menjadi komponen biaya tetap dan biaya variabel
dengan menggunakan seluruh data.
Metode yang lebih obyektif dan tepat dibandingkan dengan metode
scattergraph. Garis yang ditarik dengan metode scattergraph ditentukan
berdasarkan inspeksi visual sedangkan dengan metode regresi kuadrat terkecil
garis tersebut ditentukan berdasarkan rumus matematis. Selain itu metode regresi
kuadrat terkecil menggunakan semua data yang tersedia untuk menentukan rumus
biaya.

d. Metode Regresi Berganda


Regresi berganda (multiple regresssion) adalah kuadrat terkecil yang
digunakan untuk membuat suatu persamaan yang melibatkan dua atau lebih

11
variabel penjelasDi dalam metode regresi sederhana hanya dipakai satu variabel
bebas.
Dalam keadaan tertentu variabilitas biaya atau Y dipengaruhi oleh
beberapa variabel bebas atau beberapa jenis kegiatan sehingga harus dianalisa
dengan metode regresi berganda agar diperoleh perhitungan yang lebih akurat
didalam menentukan prediksiMerupakan metode analitis yang digunakan apabila
variabel dependen (biaya) disebabkan oleh lebih dari satu faktor. Meskipun
menambah lebih banyak faktor atau variabel, akan menambah kerumitan
perhitungan tetapi prinsip sama dengan metode regresi kuadrat terkecil sederhana.
Karena kerumitan perhitungan regresi berganda dapat dilakukan dengan bantuan
komputer.

12
BAB II
INPLEMENTASI

A. Implementasi Biaya tetap dan Biaya Variabel

Contoh: Berikut ini data Biaya perawatan dan data Jam Tenaga kerja
Langsung yang disajikan oleh PT Jaya Berseri untuk 6 bulan pertama.

PT Jaya Berseri
Biaya perawatan dan Data Jam Kerja Langsung

Bulan Biaya Jam Tenaga Kerja


perawatan Langsung
Januari Rp 1.104.000 3.400
Februari Rp 995.000 3.800
Maret Rp 950.000 3.900
April Rp 1.120.000 5.600
Mei Rp 838.000 3.200
Juni Rp 800.000 2.400

Diminta:

Dengan menggunakan Metode Titik Tertinggi dan Terendah, hitunglah tarif


biaya variabel dan biaya tetap.

Penyelesaian:

Jam Tenaga
Keterangan Biaya
Kerja
Perawatan
langsung
Tertinggi (April) 5.600 Rp 1.120.000
Terendah (Juni) 2.400 Rp 800.000
Selisih 3.200 Rp 320.000

13
320.000
Tarif variabel = = Rp 100
3.200

Keterangan Tertinggi Terendah


Total Biaya Rp 1.120.000 Rp 800.000
Biaya Variabel Rp 560.000 Rp 240.000
Biaya Tetap Rp 560.000 Rp 560.000

*Biaya Variabel = 100 x 5.600= 560.000 Tertinggi


*Biaya Variabel = 100 x 2.400= 240.000 Terendah

14
DAFTAR PUSTAKA

Bustami, B., Nurlela (2010). Akuntansi Biaya, edisi ke-2. Penerbit Mitra Wacana
Media, Jakarta.

https://www.academia.edu/11103156/makalah_perilaku_biaya_doc_

http://eprints.ukmc.ac.id/4504/3/Final_Akbia_Bab%204.pdf

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/21/biaya-tetap-dan-biaya-variabel

https://landx.id/blog/pengertian-biaya-variabel-perbedaan-fixed-dan-variable-cost/

15

Anda mungkin juga menyukai