Anda di halaman 1dari 12

KEWIRAUSAHAAN

PENGAMBILAN RISIKO
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan

Dosen : Mardiyani,S.Pd.,M.M

Disusun Oleh :

 Alva Gustriani (119040254)


 Miftahul Jannah (119040255)
 Sofia Kusuma Dewi (119040256)
 Dani Zahwa Dwi Artha Nugraha (119040257)

Kelas : Akuntansi 2J

FAKULTAS EKONOMI

UNUVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Shalawat serta Salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW. Berkat limpahan dan Rahmatnya kami sebagai penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Pengambilan
Risiko", yang kami sajikan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi para pembacanya.
Kami selaku penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu kepada Ibu Dosen Kewirausahaan, kami meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah kami dimasa yang akan datang, dan kami mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca.

Cirebon, Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
A. Definisi Risiko......................................................................................................................2
B. Jenis – Jenis Risiko...............................................................................................................2
C. Bentuk – Bentuk Kerugian...................................................................................................3
D. Kalkulasi dalam Risiko.........................................................................................................3
E. Pengololaan Risiko...............................................................................................................4
F. Strategi Pengelolaan Risiko..................................................................................................4
G. Tips Praktis...........................................................................................................................5
BAB III............................................................................................................................................6
PENUTUP.......................................................................................................................................6
A. Kesimpulan...........................................................................................................................6
B. Saran.....................................................................................................................................7
Daftar Pustaka.................................................................................................................................ix

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan merupakan kegiatan yang dimiliki oleh seorang wirausaha dalam


mengelola pekerjaannya. Wirausaha ini seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan untuk
menciptakan suatu yang berbeda, perkembangan inovasi, ide, kemampuan untuk memulai
usaha, dan pengambilan risiko yang mungkin terjadi.
Dalam berwirusaha banyak sekali risiko-risiko yang akan mungkin terjadi, sehingga
untuk meminimalisirkan risiko tersebut wirausaha harus ada rencana untuk upaya menangani
risiko tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Definisi dari Risiko?


2. Apa saja Jenis – Jenis Risiko?
3. Apa saja bentuk-bentuk kerugian dan akibat Risiko?
4. Apa Kalkulasi yang mungkin terjadi dalam Risiko?
5. Apa saja Pengelolaan Risiko?
6. Apa saja Strategi Pengelolaan Risiko?
7. Bagaimanakah Tips Praktis dalam Risiko?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Definisi Risiko.


2. Untuk Mengetahui Jenis – Jenis Risiko.
3. Untuk Mengetahui bentuk-bentuk kerugian dan akibat Risiko.
4. Unutk Mengetahui Kalkulasi yang mungkin terjadi dalam Risiko.
5. Untuk Mengetahui Pengelolaan Risiko.
6. Untuk Mengetahui Strategi Pengelolaan Risiko.
7. Untuk Mngetahui Tips Praktis dalam Risiko.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Risiko

Secara spesifik, risiko didefinisikan sebagai adanya konsekuensi, sebagai dampak


adanya ketidakpastian, yang memunculkan dampak yang merugikan pelaku usaha.
Sebaliknya, komsekuensi yang memunculkan dampak yang menguntungkan tidak dianggap
sebagai risiko. Konsekuensi positif ini dianggap sebagai keuntungan yang diharapkan.

Jika ingin mendapatkan hasil atau keuntungan yang besar, maka kita harus berhadapan
dengan risiko yang besar juga (high risk, high return). Oleh karenanya, dalam proses yang
dilewati seorang wirausaha tidak dapat dilepaskan dengan bagaimana seorang wirausaha
melakukan pengambilan risiko untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

B. Jenis – Jenis Risiko

Sebagai seorang, mahasiswa yang akan berbisnis perlu mengenal beberapa risiko yang
sering dijumpai dalam bisnis khususnya start-up business, yaitu :
a) Risiko Murni
Risiko yang muncul akibat dari sebuah situasi atau keputusan yang konsekuensinya
adalah kerugian.
Bentuknya :
a. Hilang atau rusaknya aset akibat kebakaran, pencurian, penggelapan, dan
sebagainya.
b. Kecelakaan kerja pada proses produksi.
c. Risiko akibat tuntutan hukum pihak lain, misalnya keracunan dari makanan
yang anda jual, tuntutan konsumen akibat kelalaian kita, dan sebagainya.
d. Risiko operasional lainnya.
e. Bencana alam (force mojeure), seperti banjir, gempa, angin topan, dan
sebagainya.
b) Risiko Spekulatif
Risiko yang muncul akibat situasi atau keputusan yang konsekuensinya bisa berupa
keuntungan atau kerugian.
Bentuknya :
a. Risiko perubahan harga
Harga pasar suatu produk, jasa , atau komoditi dapat berubah – ubah. Imi
dapat naik maupun turun. Terkait dengan perubahan harga input, jika harga

2
input naik, maka perusahaan dapat mengalami kerugian penurunan marjin
keuntungan. Sebaliknya, jika harga input turun, maka perusahaan dapat
mengalami keuntungan, yaitu berupa kenaikan marjin keuntungan.
Terkait dengan harga output, jika harga output naik, maka perusahaan akan
mengalami keuntungan karena naiknya marjin keuntungan. Sementara, jika
harga output turun, maka perusahaan akan mengalami kerugian, yaitu
berupa penurunan marjin keuntungan.

b. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang muncul dari transaksi kredit, seperti utang
dagang. Jika pihak yang kita berikan kredit mengalami gagal bayar, maka
kita akan mengalami keugian.

C. Bentuk – Bentuk Kerugian

Ketika dalam berwirausaha dan kemudian menghadapi resiko, maka wirausahawan harus
siap menanggung kerugian akibat resiko tersebut. adapun bentuk-bentuk kerugian akibat
adanya resiko, antara lain:

1. Kerugian langsung
Yaitu jumlah nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung dari risiko
yang dapat terjadi.
Contoh: Terjadi korsleting listrik pada toko yang digunakan untuk usaha sehingga
terjadi kebakaran. Dari risiko kebakaran tersebut, teridentifikasi jumlah kerugian
langsung adalah nilai barang dagang yang rusak akibat kebakaran dan nilai kerusakan
bangunan usaha tersebut.

2. Kerugian tidak langsung


Yaitu jumlah nominal yang harus ditanggung akibat dampak tidak langsung dari
risiko yang terjadi.
Contoh: Kemungkinan penjualan atau keuntungan yang gagal diterima akibat
terjadinya risiko, munculnya biaya operasional tambahan, kesempatan investasi yang
hilang, dan sebagainya.

D. Kalkulasi dalam Risiko

Setelah kita memiliki usaha, kita dapata dengan mudah mengalkulasi seberapa besar
risiko yang mungkin terjadi. Cara yang dapat digunakan, yaitu :
 Tentukan seberapa sering suatu risiko terjadi (frekuensi atau probability-nya)

3
 Tentutkan dampak yang ditimbukan dari resiko yang terjadi (dampak)
 Hitung kemunginan prediksi kerugian, dengan formula.

FREKUENSI x DAMPAK

E. Pengololaan Risiko

Untuk melakukan pengelolaan risiko, kita dapat menggunakan prinsip pareto dari
berbagai potensi yang berhasil diidentifikasi. Caranya adalah dengan membuat urutan risiko-
risiko yang potensial terjadi berdasarkan prediksi kerugian yang dihasilkan, dari yang paling
tinggi sampai yang paling rendah. Selanjutnya, lakukan prioritas dalam pengelolaan terhadap
resiko yang memiliki prediksi kerugian yang paling besar terhadap bisnis kita.

F. Strategi Pengelolaan Risiko

Dari setiap tipe risiko yang masuk dalam prioritas tersebut, selanjutnya kita dapat
menggunakan 4 strategi pengelolaan risiko, yaitu :
1. Dikontro (Risk Control)
Yaitu upaya – upaya yang dilakukan agar probabilitas terjadinya risiko yang kita
identifikasi menjadi berkurang. Mengontrol risiko juga dimaksudkan untuk
mengurangi dampak yang mungkin terjadi. Upaya – upaya yang dapat dilakukan
untuk mengontrol risiko diantaranya adalh membuat dan mengimplementasikan
standard operating procedure (SOP) yang baik, melakukan pengontrolan secara
serius terhadap kualitas produk dan proses, melengkapi area produksi engan alat-
alat keselamatan kerja, dan termasuk menintroduksi budaya sadar risiko kepada
semua karyawan.
2. Ditransfer kepada pihak lain (Risk Transfer)
Yaitu upaya- upaya yang secara sadar dilakukan dengan memindahkan risiko yang
kita hadapi terhadap pihak lain. Hal ini dapat dilakukan dengan memindahkan
risiko terjadinya kebakaran toko kepada perusahaan asuransi. Sedangkan untuk
memindahkan risiko meningkatnya beban biaya tetap pegawai, dapat dilakukan
dengan kontrak outsourcing. Demikian pula untuk memindahkan risiko tingginya
modal kerja kepada konsumen dapat dilakukan dengan meminta pembayaran
diawal, atau memindahkan risiko tingginya biaya persediaan ketangan supplier.
3. Dibiayai sendiri (Risk Retention)
Yaitu upaya-upaya mendanai dampak yang ditimbulkan oleh risiko. Dalam konteks
mendanai risiko ini, terdapat dua cara, yaitu dengan menyiapkan dana cadangan
(allowance) khusus untuk mendanai risiko, atau tanpa membuat dana cadangan.
Pembuatan dana cadangan tentu akan membuat modal tentu akan membuat modal
kerja meningkat. Sementara, jika membiayai resiko tanpa dana cadangan akan
menimbulkan risiko baru, yiatu tergnggunya kegiatan bisnis yang telah

4
direncanakan sebelumnya. Sebagai contoh, ada risiko kebakaran dari toko yang
digunakan.Jika kebijakan pengelolaan risiko adalah dibiayai tanpa ada dana
cadangan, maka bisa jadi dana yg seharusnya untuk ekspansi usaha akan terpakai
untuk memperbaiki toko tersebut.
4. Dihindari (risk avoidance)
Yaitu tindakan secara sadar untuk menghindari risiko yang dihadapi. Misalnya, jika
selama satu minggu ke depan diprediksi hujan akan turun sangat lebat, maka jika
anda mempunyai bisnis restoran, anda disarankan untuk menghindari penjualan
minuman dingin/aneka es. Hal ini dilakukan karena kemungkinan produk itu tidak
akan laku. Namun perlu diingat, sebagai wirausaha, terlalu sering melakukan
penghindaran risiko bisa berdampak terhadap lambatnya pengembangan usaha
karena bisa jadi ada banyak kesempatan atau peluang yang terlewatkan.

G. Tips Praktis

 Pahamilah risiko yg anda hadapi bukan penghambat bagi seseorang yang maju.
Resiko justru harus diambil sebagai konsekuensi karena kita menginginkan sesuatu
yang lebih baik. Seamakin tinggi hasil yyang kita inginkan, maka semkin besar juga
yang harus kita hadapi.
 Anda tidak perlu panik. Tahap pertama yg harus dilakukan adalah mengindentifikasi
resiko apa yg berpotensi muncul.Andaa dapat mengindentifikasikan dari para
pemasok, dengan pelanggan, maupun dengan compotitor anda. Jangan lupa, Anda
harus saling mengindentifikasi risiko yang muncul dari proses internal bisnis anda.
 Dari resiko resiko yang telah mengindentifikasi di atas, tentukan seberapa sering
resiko itu muncul
 Tentukan juga seberapa besar potensi dampak yang mungkin terjadi dari risiko yang
telah terindentifikasi.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Risiko dapat diartikan sebagai adanya konsekuensi, sebagai dampak adanya


ketidakpastian, yang memunculkan dampak yang merugikan pelaku usaha. Sebaliknya,
komsekuensi yang memunculkan dampak yang menguntungkan tidak dianggap sebagai
risiko. Konsekuensi positif ini dianggap sebagai keuntungan yang diharapkan.

Adapun jenis-jenis risiko yang dijalani bagi wirausaha

 Risiko Murni
Risiko yang muncul akibat dari sebuah situasi atau keputusan yang konsekuensinya
adalah kerugian.
 Risiko Spekulatif
Risiko yang muncul akibat situasi atau keputusan yang konsekuensinya bisa berupa
keuntungan atau kerugian. Bentuknya pun ada Risiko Perubahan Harga dan Risiko
Kredit.

Sedangkan bentuk-bentuk kerugian yang ada dalam risiko bagi wirausaha adalah

 Kerugian Langsung
Yaitu kerugian yang jumlah nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung
dari risiko yang dapat terjadi.
 Kerugian Tidak Langsung
Yaitu kerugian yang jumlah nominal yang harus ditanggung akibat dampak tidak
langsung dari risiko yang terjadi.

Untuk mengkalkulasi seberapa besar risiko terjadi dalam berwirausaha dapat dikalkulasi
dengan cara :

FREKUENSI x DAMPAK

Di dalam risiko harus melakukan pengelolaan risiko, pengelolaan sendiri dilakukan dengan
cara yaitu, adalah dengan membuat urutan risiko-risiko yang potensial terjadi berdasarkan
prediksi kerugian yang dihasilkan, dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.

Adapun 4 strategi pengelolaan didalam risiko agar mengurangi potensi risiko yang tidak
diinginkan yaitu:

6
 Dikontro (Risk Control)
Yaitu strategi dengan upaya – upaya yang dilakukan agar probabilitas terjadinya
risiko yang kita identifikasi menjadi berkurang.
 Ditransfer kepada pihak lain (Risk Transfer)
Yaitu stratefi dengan upaya - upaya yang secara sadar dilakukan dengan
memindahkan risiko yang kita hadapi terhadap pihak lain.
 Dibiayai sendiri (Risk Retention)
Yaitu strategi dengan upaya-upaya mendanai dampak yang ditimbulkan oleh risiko.
Dalam konteks mendanai risiko ini, terdapat dua cara, yaitu dengan menyiapkan dana
cadangan (allowance) khusus untuk mendanai risiko, atau tanpa membuat dana
cadangan.
 Dihindari (risk avoidance)
Yaitu strategi dengan tindakan secara sadar untuk menghindari risiko yang dihadapi.

Tips praktis yang ada di dalam strategi yaitu:

 Pahamilah risiko yg anda hadapi bukan penghambat bagi seseorang yang maju.
Resiko justru harus diambil sebagai konsekuensi karena kita menginginkan sesuatu
yang lebih baik. Seamakin tinggi hasil yyang kita inginkan, maka semkin besar juga
yang harus kita hadapi.
 Anda tidak perlu panik. Tahap pertama yg harus dilakukan adalah mengindentifikasi
resiko apa yg berpotensi muncul.Andaa dapat mengindentifikasikan dari para
pemasok, dengan pelanggan, maupun dengan compotitor anda. Jangan lupa, Anda
harus saling mengindentifikasi risiko yang muncul dari proses internal bisnis anda.
 Dari resiko resiko yang telah mengindentifikasi di atas, tentukan seberapa sering
resiko itu muncul
 Tentukan juga seberapa besar potensi dampak yang mungkin terjadi dari risiko yang
telah terindentifikasi.

B. Saran

Menurut kelompok kami dalam melakukan wirausaha ada baiknya kita memahami
risiko – risiko yang ada di dalam wirausaha yang mungkin akan datang secara tiba – tiba.
Dan kita harus sudah mempunyai rencana (plan) bilamana risiko tersebut datang, dengan
adanya rencana ini memungkinkan meminimalisir terjadinya risiko yang tidak kita
inginkan.

7
Daftar Pustaka

Kasali, Rhenald ddk. 2010. Modul Kewirausahaan. Jakarta : Hikmah (PT Mizan Publika).

ix

Anda mungkin juga menyukai