Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

AKUNTANSI MANAJEMEN
“PERILAKU BIAYA AKTIVITAS”
Tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen

Dosen Pengampu : Muhammad Nur Abdi, S.E., M.M.

OLEH :

KELOMPOK I
1. Andi Musdalifah Adhe Putri / 105721123320
2. Miftahul Rahmah / 105721122120
3. Syahrul / 105721110720

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Perilaku Biaya Aktivitas”. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan_makalah.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami maupun bagi pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa memberikan anugrah-Nya kepada kita. Amin.

Makassar, 25 Oktober 2022

Kelompok I

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................ ...i

KATA PENGANTAR ............................................................................. ..ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ .iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………1

A. Latar belakang ............................................................................... ..1


B. Rumusan masalah.......................................................................... ..1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….5

A. Perilaku biaya tetap, variabel, campuran....................................... ..5


B. Peranan model penggunaan sumber daya dalam memahami perilaku
biaya………………………………………………………………12
C. Pemisahan biaya campuran menjadi komponen tetap dan variabel
dengan menggunakan metode tinggi rendah, scatterplot, dan kuadrat
terkecil ........................................................................................... ..15
D. Evaluasi keandalan dari sebuah persamaan biaya ......................... ..16
E. Peranan regresi berganda dalam penilaian perilaku biaya ............ ..17
F. Penggunaan manajerial dalam penentuan perilaku biaya.............. ..17

BAB III PENUTUP………………………………………………………..19

A. Kesimpulan ......................................................................................... ..19

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... ..20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menjalankan kegiatan suatu perusahaan masa kini dan
menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut effisien dan ekonomis serta
dapat mengantisipasi perkembangan yang terjadi dimasa yang akan datang. Hal
ini penting karena dalam persaingan global hanya perusahaan yang
menjalankan kegiatan/beroperasi secara effisien, ekonomis dan produktif yang
mampu memenangkan persaingan. Salah satu unsur yang penting dalam
memenangkan persaingan adalah kemampuan untuk menurunkan biaya tanpa
mengorbankan mutu. Maka tidak berlebihan apabila dikatakan para manager
perlu memahami dengan benar masalah yang berkaitan dengan pembiayaan
terutama mengenali perilaku biaya dengan pengklasifikasian biaya.
Salah satu cara membuat klasifikasi biaya adalah berdasarkan
perilaku biaya. Pemahaman terhadap perilaku biaya adalah kunci beberapa
pembuatan keputusan organisasi. Manajer yang mengetahui perilaku biaya
akan mampu memprediksi dengan lebih baik apakah yang akan terjadi pada
biaya dalam berbagai kondisi. Usaha pembuatan keputusan tanpa memiliki
pemahaman terhadap biaya dan bagaimana biaya ini berubah dengan adanya
perubahan tingkat aktivitas akan mengakibatkan turunnya tingkat laba. Untuk
menghindari masalah tersebut manajer harus mampu memprediksi secara
akurat kondisi biaya dalam berbagai tingkat aktivitas.

B. Rumusan Masalah
1. Perilaku biaya tetap, variabel, campuran
2. peranan model penggunaan sumber daya dalam memahami perilaku
biaya
3. pemisahan biaya campuran menjadi komponen tetap dan variabel dengan
menggunakan metode tinggi rendah, scatterplot, dan kuadrat terkecil

3
4. evaluasi keandalan dari sebuah persamaan biaya
5. peranan regresi berganda dalam penilaian perilaku biaya
6. penggunaan manajerial dalam penentuan perilaku biaya

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perilaku Biaya Tetap, Variabel, Campuran

Ada tiga tipe pola perilaku biaya yaitu biaya Variabel, biaya Tetap,
dan biaya Semi Variabel. Ketiga pola perilaku biaya ini ditemukan dalam
kebanyakan organisasi. Proporsi relatif masing-masing tipe biaya tersebut
disebut sebagai struktur biaya (cost structur). Sebagai contoh, sebuah
perusahaan mungkin memiliki lebih banyak biaya tetap dari pada biaya
variabel dan biaya semivariabel. Ada juga perusahaan yang biaya
variabelnya lebih banyak dari pada dibandingkan biaya tetap dan biaya
semivariabel. Struktur biaya akan sangat mempengaruhi dalam pembuatan
keputusan.
a. Biaya Variabel ( Variable Cost )
Biaya Variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara
proporsional terhadap perubahan tingkat aktivitas. Jika tingkat aktivitasnya
dilipatduakan, maka total biaya variabelnya juga akan berlipat dua. Jika
aktivitas naik 10% maka total biaya variabel akan naik sebesar 10% juga.
Suatu biaya dikatakan variable karena ada sesuatu hal yang disebut
basis aktivitas. Basis aktivitas (activity base) merupakan ukuran segala
sesuatu yang menyebabkan adanya biaya variabel atau biasa disebut
dengan penggerak biaya atau pemicu biaya (cost driver).
Contoh dari basis aktivitas yang umum yaitu jam tenaga kerja
langsung, jam mesin, unit yang diproduksi, dan unit yang dijual. Porsi
biaya variabel dan tipe biaya variabel dalam organisasi sangat tergantung
pada tujuan dan struktur organisasi. Ada juga biaya variabel per unit, yaitu
biaya variabel yang selalu konstan atau tetap. Contoh pembeda antara total
biaya variabel dengan biaya variabel per unit yaitu perusahaan Nooksack
Expeditions yang memberikan jasa wisata penelusuran sungai dengan
menyediakan peralatan dan makanan kepada tamunya. Makanan dibeli
dari perusahaan yang ekslutif dengan harga $30 untuk setiap tamu. Biaya

5
$30 per tamu tidak akan berubah dan tidak dipengaruhi oleh berapapun
jumlah tamu yang berpartisipasi dalam penelusuran sungai.
Perbandingan perilaku biaya variabel baik per unit maupun secara total.
Jumlah Tamu Biaya Makanan Total Biaya
Setiap Tamu Makanan
250 30 7500
500 30 15000
750 30 22500
1000 30 30000

Biaya Variabel meningkat secara total sejalan dengan aktivitasnya,


sedangkan biaya variabel per unitnya konstan.
Contoh Biaya Variabel
Jenis Organisasi Biaya yang biasanya bersifat
Variabel terhadap volume output
Perusahaan dagang Harga pokok (produk) penjualan
Perusahaan Manufaktur Biaya produksi (BB, TKL)
Porsi variabel biaya overhead
Perusahaan dagang dan Perusahaan Biaya penjualan, umum dan adm.
Manufaktur Komisi, biaya pengiriman, dll
Perusahaan Jasa Bahan habis pakai, perjalanan, dll

Biaya Variabel Sejati vs Biaya Variabel Bertahap


Tidak semua biaya variabel memiliki pola yang sama. Beberapa
biaya variabel berperilaku sebagai biaya variabel sejati (true variable) atau
variabel proporsial (proportionately variable). Sedangkan lainnya memiliki
pola bertahap (step-variable). Biaya variabel sejati bahan langsung
dianggap sebagai biaya variabel sejati (true variable) atau biaya variabel
proporsional karena jumlah yang digunakan selama satu periode akan
memiliki proporsi langsung dengan tingkat aktivitas produksi. Lebih jauh,
bahan langsung yang dibeli tetapi tidak di gunakan dapat disimpan di
gudang dan digunakan lagi pada periode mendatang.

6
Biaya variabel bertahap upah tenaga kerja pemeliharaan biasanya
dianggap variabel tetapi biaya tenaga kerja ini tidak memiliki perilaku
yang sama dengan biaya bahan langsung. Tidak seperti biaya bahan
langsung, waktu kerja bagi tenaga pemeliharaan biayasanya ditentukan
dalam bentuk borongan. Selain itu, jam kerja pemeliharaan yang tidak
dimanfaatkan tidak dapat disimpan dan di gunakan dalam periode
mendatang. Jika waktu yang tersedia tidak digunakan secara efektif, maka
akan hilang begitu saja. Selain itu, para tenaga pemeliharaan akan bekerja
secara asal apabila pengawasannya tidak baik tetapi mereka akan bekerja
secara intensif kalau diawasi secara ketat. Sumber daya yang diperoleh
dalam jumlah besar (seperti pekerja pemeliharaan) dan yang biayanya
meningkat atau berkurang hanya karena adanya perubahan yang besar
dalam tingkat aktivitas, disebut biaya variabel bertahap (step-variable
cost). Perilaku biaya variabel bertahap berbeda dengan perilaku biaya
variabel sejati.
Asumsi Linearitas dan Rentang Relevan
Berkaitan dengan biaya variabel, diasumsikan adanya hubungan
yang linear antara biaya dan volume, kecuali dalam kasus biaya varabel
bertahap. Ekonom dengan tepat dapat menggambarkan biaya yang biasanya
diklasifikasikan sebagai biaya variabel sesungguhnya memiliki perilaku
kurvilinear. Meskipun beberapa biaya tidak sepenuhnya linear pada diplot
sebagai fungsi volume, biaya kurvilinear merupakan garis lurus (linear)
dalam rentang sempit suatu aktivitas yang disebut sebagai rentang relevan
(relevant range). Rentang relevan adalah rentang aktivitas yang mencakup
validitas asumsi yang dibuat oleh manajemen mengenai perilaku biaya.
Sebagai contoh, bagian garis yang masuk dalam rentang yang relevan
merupakan biaya kurvilinear dengan tingkat keakuratan yang tinggi.

b. Biaya Tetap (Fixed Cost)


Biaya Tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan
tanpa terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh
perubahana aktivitas. Karena total biaya bersifat konstan, jumlah biaya tetap

7
per-unit akan semakin kecil bila tingkat aktivitasnya naik. Biaya rata-rata
per unit akan turun tetapi dengan tingkat penurunan yang semakin kecil.
Aspek biaya tetap ini dapat membingungkan. Meskipun demikian tetap
penting untuk menyajikan biaya tetap ini dengan basis rata-rata per-unit.
Biaya per unit yang terdiri atas elemen biaya tetap dan biaya variabel
dasajikan untuk laporan eksternal. Untuk kepentingan internal, biaya tetap
tidak perlu disajikan perunit karena dapt membingungkan. Berdasarkan
pengalaman, untuk kepentingan internal, untuk mudahnya (dan juga aman)
biaya tetap disajikan secara total.

Tipe-tipe biaya tetap :


Biaya tetap biasanya disebut biaya kapaitas (capacity cost) sebab
biaya tersebut terjadi karena adanya gedung, peralatan, karyawan
profesional yang terlatih dan item lainnya yang dibutuhkan untuk
menyediakan kapasitas pokok untuk mempertahankan aktivitasnya. Untuk
tujuan perencanaan, biaya tetap dipilah menjadi biaya yang telah
ditentukan (commited) dan biaya yang dikeluarkan berdasarkan kebijakan
manajemen (discretionary).
Biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost) berkaitan
dengan investasi fasilitas, peralatan, dan struktur organisasi pokok dalam
suatu perusahaan. Contoh biaya ini meliputi penyusutan gedung dan
peralatan, pajak bangunan, asuransi, dan gaji manajemen puncak dan
karyawan operasional.
dua faktor yang berkaitan dengan biaya tetap yang telah ditentukan adalah:
• Biaya – biaya tersebut bersifat jangka panjang.
• Tidak dapat dikurangi menjad nol meskipun pada jangka pendek
tanpa mengganggu tingkat profitabilitas atau tujuan jangka panjang
organisasi. Struktur organisasi dan fasilitas yang penting dijaga
keutuhannya. Biaya untuk merekrut mereka kembali akan jauh lebih besar
daripada penghematan jangka pendek yang mungkin diperoleh. Keputusan
untuk mendapatkan peralatan dalam jumlah besar atau aktivitas lain yang
menyebabkan munculnya biaya tetap yang telah ditentukan harus

8
mempertimbangkan perencanaan jangka panjang. Manajemen harus
melakukan analisis yang mendalam terhadap berbagai alternatif yang
tersedia sebelum mengambil keputusan. Sekali keputusan kembali, biaya
yang terjadi tidak dapat dihindarkan selama beberapa tahun ke depan.
Strategi manajemen harus diarahkan untuk memanfaatkan sumber daya
perusahaan seefektif mungkin.
Biaya Tetap Kebijakan.
Biaya ini disebabkan oleh keputusan tahunan yang dibuat oleh manajemen
untuk membelanjakan biaya tetap tertentu. Contoh biaya tetap kebijakan
termasuk iklan, riset, hubungan masyarakat, program pengembangan
manajemen, dan magang untuk para mahasiswa. Ada dua perbedaan pokok
antara biaya tetap yang telah ditentukan dengan biaya tetap kebijakan
biasanya untuk jangka waktu yang lebih pendek. Sebaliknya, seperti yang
telah dijelaskan di atas, biaya tetap yang telah di tentukan melibatkan
perencanaan untuk beberapa tahun ke depan. Kedua, biaya tetap kebijakan
dapat dibuat untuk jangka pendek dengan pengaruh negatif yang minimal
terhadap tujuan perusahaan jangka panjang. Suatu biaya akan
diklasifikasikan sebagai biaya tetap yang telah ditentukan atau biaya tetap
kebijakan sangat tergantung pada strategi manajemen. Karakteristik yang
terpenting dari biaya tetap kebijakan bahwa manajemen tidak terpaku pada
keputusan yang berkaitan dengan biaya tersebut. Mereka masih dapat
melakukan penyesuaian dari tahun ke tahun atau mungkin dalam waktu
kurang dari satu tahun karena kondisi memang menuntut modifikasi
keputusan manajemen.
Tren Biaya Tetap.
Dibeberapa perusahaan menunjukkan bahwa biaya tetap semakin besar
porsinya dibandingkan dengan biaya variabel. Sebagai contoh, pegawai
administrasi di safeway dan kroger memasang harga pada barang secara
manual. Sekarang, sebagian besar toko dilengkapi dengan pembaca
barcode yang dapat memasukkan harga dan informasi lainnya secara
otomatis. Sekarang program komputer sudah dirancang untuk melengkapi
formulir pajak yang diperlukan dan program tersebut juga menyediakan

9
informasi perencanaan pajak dan konsultasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan konsumen. Program tersebut dirancang dengan mengumpulkan
pengetahuan dari beberapa orang yang ahli di bidang perpajakan.
Meskipun semakin banyak pekerjaan manusia telah di gantikan dengan
mesin, permintaan secara keseluruhan terhadap pekerjaan yang di tangani
oleh manusia tidak berkurang. Sebagai konsekuensinya, biaya kompensasi
untuk pegawai tersebut relatif tetap dan lebih bersifat biaya tetap yang di
tentukan (commited fixed cost) daripada biaya tetap kebijakan
(discretionary fixed cost).
Biaya Tetap dan Relevan.
Konsep rentang relevan yang pembahasannya sudah dimulai pada topik
biaya variabel juga penting dalam memahami biaya tetap –khususnya
biaya tetap kebijakan. Tingkat biaya tetap kebijakan biasanya ditentukan di
awal tahun dan tergantung pada dukungan yang diperlukan untuk program
yang direncanakan seperti iklan dan pelatihan. Selanjutnya, cakupan
program ini tergantung tingkat aktivitas yang sudah diantisipasi untuk
tahun yang bersangkutan.
Oleh karenanya, perencanaan tingkat aktivitas akan mempengaruhi total
biaya tetap kebijakan. Biaya tetap kebijakan lebih mudah untuk
disesuaikan dibandingkan dengan biaya tetap yang telah ditentukan. Biaya
tetap yang telah ditentukan tampak kurang fleksibel dan biaya ini terdiri
atas biaya gedung, peralatan, dan gaji karyawan ini. Sangat sulit untuk
membeli setengah perangkat peralatan atau seperangkat manajer lini
produk. Rentang relevan aktivitas untuk biaya tetap adalah rentang
aktivitas pada saat grafik biaya tersebut berbentuk garis lurus. Pada saat
perusahaan memperluas tingkat aktivitasnya, perluasan tersebut menuntut
fasilitas lebih banyak atau tim manajemen kunci yang dibutuhkan unttuk
perluasan tersebut. Akibatnya, semakin banyak fasilitas yang dibangun dan
posisi baru manajemen akan mengakibatkan biaya tetap yang telah
ditentukan.

10
a. Biaya Semivariabel (mixed cost)
Merupakan biaya yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya tetap.
Disebut juga dengan biaya campuran.
Biaya semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan


volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding.
Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya,
semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya,
tetapi perubahannya tidak sebanding (not proportional).
2. Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan
perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai
dengan tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin
rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi
biaya satuan.

Contoh : biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya telpon. Untuk
tujuan perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya maka biaya
semi variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
Pendekatan dan tehnik yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya semi
variabel. Hubungan antara biaya semivariabel dengan tingkat aktivitaas dalam
persamaan garis lurus adalah Y=a+bx

Y = total biaya semivariabel

a =total biaya tetap

b =biaya variabel per unit aktivitas

x =tingkat aktivitas

Persamaan ini membuat mudah perhitungan total biaya semivariabel untuk


setiap tingkat aktivitas dalam rentan yanf relevan.

11
B. Peranan Model Penggunaan Sumber Daya dalam Memahami
Perilaku Biaya

Biaya-biaya jangka pendek kerap tidak cukup memadai untuk


menggambarkan seluruh biaya yang dibutuhkan untuk mendesain,
memproduksi, memasarkan, mendistribusikan, dan mendukung suatu
produk. Perilaku biaya jangka panjang dan jangka pendek berhubungan
dengan akivitas dan sumber daya yang diperlukan untuk melakukannya.
Tingkat yang efisien atas kinerja aktivitas disebut kapasitas praktis
(practical capacity). Hal itu terkadang kelebihan kapasitas, sehingga
penting mengetahui sumber daya yang fleksibel dan terikat.
a. Sumber Daya Fleksibel
Suatu perusahaan akan sangat baik jika hanya membeli sumber
daya yang diperlukan, tepat saat sumber daya tersebut diperlukan. Hal
tersebut terkadang terjadi. Misalnya, bahan baku langsung sering dibeli
saat dibutuhkan dan dengan jumlah yang sesuai kebutuhan. Jenis
sumber daya ini disebut sumber daya fleksibel. Sumber daya fleksibel
(flexible resources) dipasok saat digunakan dan dibutuhkan. Sumber
daya ini diperoleh dari pihak luar dan tidak membutuhkan komitmen
jangka panjang untuk membeli sejumlah sumber daya tertentu. Jadi,
organisasi bebas membeli hanya sebatas jumlah yang dibutuhkan.
Karena biaya sumber daya yang dipasok ketika diperlukan sama
dengan biaya sumber daya yang digunakan, jumlah biaya sumber daya
naik ketika permintaan untuk sumber daya tersebut naik. Oleh karena
itu, biaya sumber daya fleksibe merupakan biaya variabel.
b. Sumber Daya Terikat
Sumber daya lain harus dibeli sebelum dibutuhkan. Sumber
daya terikat (commited resources) adalah sumber daya yang dipasok
sebelum penggunaan; mereka didapat dengan menggunakan kontrak
eksplisit atau implicit untuk memperoleh sejumlah sumber daya
tertentu, tanpa memandang apakah jumlah sumber daya yang tersedia
digunakan secara penuh atau tidak.

12
Pembelian atau penyewaan gedung dan peralatan adalah contoh
bentuk akuisisi sumber daya di muka. Pembebanan tahunan yang
berhubungan dengan kategori miltiperiode tidak bergantung pada
penggunaan actual sumber daya. Jadi, pembebanan-pembebanan
tersebut dapat didefinisikan sebagai biaya tetap terikat (commited fixed
cost) dan menyediakan kapasitas aktivitas jangka panjang.
Contoh kedua lebih penting dari sumber daya terikat
menyangkut organisasi yang memperoleh sumber daya di depan melalui
kontrak implisit. Kontrak tersebut biasanya dibuat dengan karyawan
tetap dan karyawan paruh waktu. Pengertian implisitnya adalah
organisasi akan mempertahankan jumlah karyawan meskipun terdapat
penurunan kuantitas aktivitas yang digunakan sementara. Akibatnya,
pembebanan yang berhubungan dengan kategori sumber daya ini tidak
tergantung pada kuantitas yang digunakan, paling tidak dalam jangka
pendek. Sumber daya terikat untuk jangka yang lebih pendek ini disebut
sebagai biaya tetap diskresi (discreationary fixed cost).
c. Perilaku Biaya Bertahap (Step Cost)
Biaya bertahap (Step cost) menampilkan tingkat biaya yang
konstan untuk rentang keluaran tertentu dan pada titik tertentu naik ke
tingkat biaya lebih tinggi di mana biaya tersebut tidak berubah untuk
rentang keluaran yang sama. Lebar setiap tahap pada grafik
menunjukkan rentang keluaran yang mengharuskan diperolehnya
sumber daya dalam jumlah tertentu. Jika lebar tahap sempit, kita dapat
mengasumsikan biaya ini sebagai biaya variabel. Sumber daya terikat,
khususnya yang melibatkan kontrak implisit, banyak yang mengikuti
fungsi biaya bertahap.
Biaya bertahap dengan tahap-tahap yang lebar dikategorikan
sebagai biaya tetap, sebagian besar biaya ini adalah tetap dalam rentang
operasi normal perusahaan. Ketika sumber daya-sumber daya diperoleh
di muka, perbedaan antara jumlah yang dibeli dengan jumlah yang
sebenarnya digunakan kemungkinan bisa terjadi. Hal ini hanya akan
muncul untuk aktivitas-aktivitas yang membutuhkan sumber daya-

13
sumber daya yang terikat dengan biaya yang menunjukkan perilaku
biaya tetap.
Biaya satu pesanan perubahan adalah suatu kombinasi dari biaya
tetap (sumber daya terikat/teknisi) dan biaya variabelnya (sumber daya
fleksibel/perlengkapan). Untuk menghitung biaya tetap per unit, tariff
aktivitas tetap perlu dihitung terlebuh dahulu. Tariff aktivitas tetap
(fixed activity rate) adalah jumlah biaya terikat dibagi dengan jumlah
kapasitas yang tersedia sedangkan tariff aktivitas variabel adalah jumlah
biaya sumber daya fleksibel dibagi dengan kapasitas yang digunakan.
Hubungan antara jumlah sumber daya yang tersedia dan sumber daya
yang digunakan dinyatakan dalam persamaan berikut ini.
Sumber daya yang tersedia = Sumber daya yang digunakan +
Kapasitas yang tidak digunakan
d. Implikasi-Implikasi untuk Pengendalian dan Pengambilan
Keputusan
Setiap pengendalian operasional mendorong para manajer
untuk lebih memperhatikan pengendalian atas penggunaan dan
pengeluaran sumber daya. Penambahan produk baru yang
diselaraskan dengan keinginan pelanggan dapat meningkatkan
kebutuhan atas berbagai aktivitas overhead. Jika kapasitas aktivitas
tidak cukup, maka pengeluaran sumber daya harus naik.
Menghilangkan kelebihan kapasitas dapat menurunkan pengeluaran
sumber daya sehingga laba meningkat secara keseluruhan.
Alternatifnya, kelebihan kapasitas dapat digunakan untuk
meningkatkan jumlah dan jenis produk sehingga pendapatan dapat
meningkatkan tanpa meningkatkan pengeluaran.
Modal penggunaan sumber daya berdasarkan aktivits juga
memungkinkan para manajer untuk menghitung perubahan pasokan
dan permintaan sumber daya yang disebabkan oleh implementasi
keputusan untuk membuat atau membeli peralatan, menerima atau
menolak pesanan khusus, dan mempertahankan atau menghilangkan
lini produk.

14
C. Pemisahan Biaya Campuran Menjadi Komponen Tetap dan
Variabel dengan Menggunakan Metode Tinggi Rendah, Scatterplot,
dan Kuadrat Terkecil
a. Metode Tinggi Rendah
Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (high and low point
method) memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode
tertentu dengan mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi
dengan titik terendah. Perbedaan antara kedua titik disebabkan karena
adanya perubahan kapasitas dan besarnya tarif biaya variabel satuan.
Analisi biaya ini dimulai dengan mengidentifikasikan periode
dengan tingkat aktivitas yang paling rendah dan yang paling tinggi.
Perbedaan biaya pada kedua periode pada kedua periode tersebut
dibagi dengan perubahaan aktivitas antara kedua periode ekstrem
tersebut untuk memperkirakan biaya variabel per unit aktivitas.
b. Metode Scatterplot
Metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara
menggambarkan biaya setiap bulan pada sebuah grafik dan menarik
satu garis lurus di tengah titik-titik biaya tersebut. Biaya ditentukan
sebagai variabel dependen karena besarnya biaya akan dipengarhui
oleh tingkat aktivitas. Jika aktivitas meningkat maka biaya juga akan
meningkat.
Metode ini memungkinkan inspeksi data secara visual untuk
menentukan apakah biaya tersebut tampak terkait dengan aktivitas itu
apakah hubungannya mendekati linear. Meskipun demikian, suatu
analisis perilaku biaya menggunnakan metode scattergraph bisa saja
menjadi bias karena garis biaya yang digambar melalui plot data
berdasarkan pada interprestasi visual.
c. Metode Kuadrat Terkecil
Metode pemisahan biaya variabel dan biaya tetap dengan cara
menentukan hubungan variabel tergantung (dependent variabel)
dengan variabel bebas (independent variabel) dari sekumpulan data.
Dalam hubungannya dengan pengukuran varialibitas biaya, maka

15
yang dimaksud variabel tergantung adalah besamya biaya, sedangkan
variabel bebas adalah tingkatan kapasitas, jadi besamya biaya
tergantung tingkatan kapasitas. Jika hanya digunakan dua variabel,
satu variabel tergantung dan satu variabel bebas, maka analisa regresi
yang dipakai adalah regresi sederhana (simple regression). Tetapi jika
terdapat dua variabel bebas atau lebih, jadi terdapat tiga variabel atau
lebih, maka analisa regresi yang dipakai adalah regresi berganda
(multiple regression).
Tujuan garis regresi membuat garis yang jurnlah
penyimpangan kuadrat antara garis regresi danm observasi-obsrvasi
adalah minimal. Metode ini memisahkan biaya semivariabel menjadi
komponen biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan
seluruh data.
Metode yang lebih obyektif dan tepat dibandingkan dengan metode
scatterplot. Garis yang ditarik dengan metode scatterplot ditentukan
berdasarkan inspeksi visual sedangkan dengan metode regresi kuadrat
terkecil garis tersebut ditentukan berdasarkan rumus matematis. Selain
itu metode regresi kuadrat terkecil menggunakan semua data yang
tersedia untuk menentukan rumus biaya.
D. Evaluasi keandalan dari sebuah persamaan biaya
Kegunaan utama yaitu terletak pada kemampuannya menginformasikan
seberapa jauh rumus biaya yang diperkirakan dapat diandalkan. Metode
kuadrat terkecil memiliki keunggulan dibandingkan metode lainnya dalam
menilai keandalan persamaan biaya. Koefisien determinasinya
memungkinkan seorang analis untuk menghitung jumlah variabilitas biaya
yang dijelaskan oleh penggerak biaya tertentu. Koefisien korelasi juga
mengukur kekuatan hubungan dan menunjukkan arah hubungan

16
E. Peranan Regresi Berganda dalam Penilaian Perilaku Biaya

Di dalam metode regresi sederhana hanya dipakai satu variabel


bebas. Dalam keadaan tertentu variabilitas biaya atau Y dipengaruhi oleh
beberapa variabel bebas atau beberapa jenis kegiatan sehingga harus
dianalisa dengan metode regresi berganda agar diperoleh perhitungan yang
lebih akurat didalam menentukan prediksi. Merupakan metode analitis
yang digunakan apabila variabel dependen (biaya) disebabkan oleh lebih
dari satu faktor. Meskipun menambah lebih banyak faktor atau variabel,
akan menambah kerumitan perhitungan tetapi prinsip sama dengan metode
regresi kuadrat terkecil sederhana. Karena kerumitan perhitungan regresi
berganda dapat dilakukan dengan bantuan komputer.
Regresi berganda (multiple regresssion) adalah kuadrat terkecil
yang digunakan untuk membuat suatu persamaan yang melibatkan dua
atau lebih variabel penjelas.

F. Penggunaan Manajerial dalam Penentuan Perilaku Biaya

Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam


menentukan perilaku biaya. Pertimbangan manajerial merupakan metode
paling luas yang digunakan. Metode ini memiliki banyak bentuk. Secara
sederhana beberapa manajer menentukan biaya aktivitas tertentu menjadi
kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel, tanpa menghiraukan
kemungkinan biaya campuran. Daya tarik dari metode ini terletak pada
kesederhanaannya. Sebelum memilih metode ini, manajemen berupaya
memastikan sebagian besar biaya adalah variabel atau tetap dan keputusan
yang dibuat tidak terlalu sensitif terhadap kesalahan pengklasifikasian biaya.
Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya
campuran dan membagi biaya-biaya ini dalam komponen tetap dan variabel
dengan memutuskan bagian biaya yang merupakan biaya tetap dan variabel.
Sebagai contoh, suatu pabrik dapat memasukkan pembayaran sewa mesinn
fotokopi dalam satu akun dan biaya kertas dan tinta ke akun lainnya.
Dengan demikian, akan mudah untuk mengelompokkan akun pembayaran
sewa dengan akun-akun biaya tetap lainnya, dan memperlakukan biaya

17
variabel secara terpisah. Kemudian, komponen variabel dapat dihitung
dengan menggunakan satu atau lebih data biaya/ volume. Hal ini memiliki
keunggulan akuntansi untuk biaya campuran, tetapi rentan terhadap jenis
kesalahan, yaitu manajemen mungkin saja salah dalam penilaiannya.
Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman
dan pertimbangan mereka untuk memperbaiki hasil estimasi statistik.
Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan
biaya tetap dan variabel terletak pada kesederhanaannya. Saat manajer
memiliki pengetahuan yang mendalam tentang perusahaan dan pola
biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang baik. Akan tetapi,
kesalahan akan terjadi jika manajer tidak memiliki pertimbangan yang baik.
Oleh karena itu, mempertimbangkan pengalaman manajer, potens
kesalahan, dan pengaruh pertimbangan yang salah terhadap keputusan
terkait merupakan hal yang penting.

18
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perilaku biaya merupakan bagaimana biaya akan bereaksi atau
berubah dengan adanya perubahan tingkat aktivitas bisnis. Ada tiga tipe
pola perilaku biaya yaitu biaya Variabel, biaya Tetap, dan biaya Semi
Variabel.
Metode yang dipakai untuk analisis perilaku biaya yaitu Metode
Scatterplot, MetodeTinggi Rendah, Metode Regresi Kuadrat Terkecil,
dan Metode Regresi Berganda.
Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting
dalam menentukan perilaku biaya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Garrison, Ray H dan Noreen, Eric W, 2000, Akuntansi Manajerial,


Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Mowen, Hanzen. 2013. Akuntansi Manajerial. Jakarta : Salemba Empat.
http://datakuliah.blogspot.com/. (diakses pada tanggal 2 September 2016)
http://oketugas.blogspot.co.id/2013/04/perilaku-biaya-analisis-dan-
penggunaan.html (diakses pada tanggal 2 September 2016)
http://musthika-aksara.blogspot.co.id/2011/02/perilaku-biaya-
aktivitas.html (diakses pada tanggal 2 September 2016)
http://youthforaccounting.blogspot.co.id/2014/06/perilaku-biaya.html
(diakses pada tanggal 2 September 2016)
https://www.google.com/search?q=analisis+perilaku+biaya+aktivitas+dan
+memisahkan+biaya+tetap+dan+variabel+dengan+berbagai+teknik&ie=ut
f-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab (diakses pada tanggal 2 September
2016)
http://kaumauakuada.blogspot.co.id/2011/06/perilaku-biaya-aktivitas.html
(diakses pada tanggal 2 September 2016)

20

Anda mungkin juga menyukai