Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

PERILAKU BIAYA

DI SUSUN OLEH :

RIMA MELATI (102201092)

WAODE NURFADILLAH SYAH (102201047)

MELAN ANGRAINI (102201082)

ARFAN (102201002)

MUHAMMAD SYARIF (102201118)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

2024
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pemahaman yang tepat dalam konsep dan implementasi biaya akan dapat menuntun
para pimpinan perusahaan menjalankan perusahaan pada tingkat yang optimal. Hal ini dapat
dipahami bahwa dengan perhitungan yang seksama akan mampu secara tepat memprediksi
keadaan perusahaan di masa yang akan datang. Untuk mengatasi kemungkinan terburuk yang
bakal menimpa perusahaan dimasa yang akan datang, manajemen perlu mempertimbangkan
dengan seksama sumber daya yang diperlukan, karena bagaimanapun setiap rupiah yang
dikeluarkan akan menjadi biaya tetap untuk rentang waktu dan aktivitas tertentu di masa yang
akan datang.

Kebanyakan keputusan taktis membutuhkan analisis yang lebih rumit, khususnya


keputusan yang membutuhkan pertimbangan yang lebih luas mengenai perilaku biaya.
Perhitungan biaya relevan pada awalnya menekankan pentingnya biaya relevan versus biaya
tetap. Biasanya biaya variabel adalah relevan sementara biaya tetap tidak.

Di dalam akuntansi manajerial, istilah biaya dapat digunakan untuk berbagai hal.
Alasannya adalah karena banyak jenis biaya, dan biaya-biaya tersebut diklasifikasikan sesuai
kebutuhan manajemen. Seperti, seorang manajer yang ingin menyusun laporan keuangan
eksternal, membuat anggaran, atau mengambil keputusan, akan menggunakan data biaya.
Setiap penggunaan atas data yang berbeda membutuhkan klasifikasi dan definisi biaya yang
berbeda juga. Seperti contohnya, laporan keuangan eksternal membutuhkan data biaya historis
karena pengambilan keputusan memerlukan perkiraan terhadap biaya di masa mendatang.

Ketika kita akan mengawali pembahasan mengenai konsep biaya dengan berfokus pada
perusahaan manufaktur, karena aktivitas perusahaan tersebut terdapat dalam hampir sebagian
besar aktivitas di organisasi lainnya. Perusahaan manufaktur seperti Texas Instruments, Ford,
dan DuPont melakukan aktivitas seperti membeli bahan baku, memproduksi barang jadi,
memasarkan, mendistribusikan, mengirimkan tagihan, dan hampir semua aktivitas bisnis
lainnya.

Makalah ini berupaya untuk menghadirkan konsep perilaku biaya dalam akuntansi
manajerial, menggunakan metode pemisahan biaya, dan penyusunan dalam laporan laba rugi
format kontribusi
1.2 RUMUSAN MASALAH

Apa yang dimaksud dengan tipe perilaku biaya ?


Terdiri dari berapa tipe perilaku biaya ?
Bagaimana memisahkan komponen biaya variabel dengan biaya tetap ?
Bagaimana menggunakan metode-metode dalam pemisahan komponen biaya ?
Bagaimana susunan laporan laba rugi dalam format kontribusi ?

1.3 TUJUAN
Setelah membaca dan memahami isi makalah ini, pembaca diharapkan mampu
menjelaskan dan membedakan tipe perilaku biaya, dan memisahkan komponen biaya variabel
dengan biaya tetap dari suatu biaya campuran dengan menggunakan beberapa metode, serta
menyusun laporan laba rugi dalam format kontribusi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. TIPE-TIPE PERILAKU BIAYA

Perilaku biaya (cost behavior) mengacu pada reaksi biaya terhadap aktivitas
perusahaan. Jika aktivitas naik atau turun, maka biaya tertentu akan naik atau turun juga
atau mungkin tetap. Untuk tujuan perencanaan, manajer harus dapat mengantisipasi
situasi yang akan terjadi dan jika suatu biaya diharapkan akan berubah, maka manajer
harus dapat mengestimasi seberapa besar perubahannya. Untuk membantu tugas
manajer tersebut, biaya biasanya dikategorikan sebagai variabel, tetap, atau semi
variabel.
Ada tiga tipe pola perilaku biaya yaitu biaya Variabel, biaya Tetap, dan biaya
Semi Variabel. Ketiga pola perilaku biaya ini ditemukan dalam kebanyakan organisasi.
Proporsi relatif masing-masing tipe biaya tersebut disebut sebagai struktur biaya (cost
structur). Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin memiliki lebih banyak biaya
tetap dari pada biaya variabel dan biaya semivariabel. Ada juga perusahaan yang biaya
variabelnya lebih banyak dari pada dibandingkan biaya tetap dan biaya semivariabel.
Struktur biaya akan sangat mempengaruhi dalam pembuatan keputusan.

A. Biaya Variabel ( Variable Cost )

Biaya Variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional


terhadap perubahan tingkat aktivitas. Jika tingkat aktivitasnya dilipatduakan, maka
total biaya variabelnya juga akan berlipat dua. Jika aktivitas naik 10% maka total
biaya variabel akan naik sebesar 10% juga. Suatu biaya dikatakan variable karena
ada sesuatu hal yang disebut basis aktivitas. Basis aktivitas (activity base)
merupakan ukuran segala sesuatu yang menyebabkan adanya biaya variabel atau
biasa disebut dengan penggerak biaya atau pemicu biaya (cost driver).
Contoh dari basis aktivitas yang umum yaitu: jam tenaga kerja langsung, jam
mesin, unit yang diproduksi, dan unit yang dijual. Porsi biaya variabel dan tipe
biaya variabel dalam organisasi sangat tergantung pada tujuan dan struktur
organisasi
Ada juga biaya variabel per unit, yaitu biaya variabel yang selalu konstan
atau tetap. Contoh pembeda antara total biaya variabel dengan biaya variabel per
unit yaitu perusahaan Nooksack Expeditions yang memberikan jasa wisata
penelusuran sungai dengan menyediakan peralatan dan makanan kepada tamunya. Makanan
dibeli dari perusahaan yang ekslutif dengan harga $30 untuk setiap tamu.
Biaya $30 per tamu tidak akan berubah dan tidak dipengaruhi oleh berapapun
jumlah tamu yang berpartisipasi dalam penelusuran sungai. Perbandingan perilaku
biaya variabel baik per unit maupun secara total.

Jumlah Tamu Biaya Makanan setiap tamu Total Biaya makanan


250 30 Rp. 7.500
500 30 Rp. 15.000
750 30 Rp. 22.500
1000 30 Rp. 30.000

Biaya Variabel meningkat secara total sejalan dengan aktivitasnya, sedangkan


biaya variabel per unitnya konstan.

➢ Contoh Biaya Variabel


Jenis Organisasi Biaya yang biasanya bersifat
Variabel terhadap volume output
Perusahan Dagang Harga Pokok (produk) penjualan
Perusahaan Manufaktur Biaya produksi (BB, YKL)
Porsi variabel biaya overhead
Perusahaan Dagang dan Perusahaan Biaya penjualan, umum dan adm.
Manufaktur Komisi, Biaya pengiriman, dll
Perusahaan Jasa Bahan habis pakai, perjalanan, dll.

➢ Biaya Variabel Sejati vs Biaya Variabel Bertahap

Tidak semua biaya variabel memiliki pola yang sama. Beberapa biaya variabel
berperilaku sebagai biaya variabel sejati (true variable) atau variabel proporsial
(proportionately variable). Sedangkan lainnya memiliki pola bertahap (step-variable).
Biaya variabel sejati bahan langsung dianggap sebagai biaya variabel sejati (true
variable) atau biaya variabel proporsional karena jumlah yang digunakan selama satu
periode akan memiliki proporsi langsung dengan tingkat aktivitas produksi. Lebih jauh,
bahan langsung yang dibeli tetapi tidak di gunakan dapat disimpan di gudang dan
digunakan lagi pada eriode mendatang.

Biaya variabel bertahap upah tenaga kerja pemeliharaan biasanya dianggap


variabel tetapi biaya tenaga kerja ini tidak memiliki perilaku yang sama dengan biaya
bahan langsung. Tidak seperti biaya bahan langsung, waktu kerja bagi tenaga
pemeliharaan biayasanya ditentukan dalam bentuk borongan. Selain itu, jam kerja
pemeliharaan yang tidak dimanfaatkan tidak dapat disimpan dan di gunakan dalam
periode mendatang. Jika waktu yang tersedia tidak digunakan secara efektif, maka akan
hilang begitu saja. Selain itu, para tenaga pemeliharaan akan bekerja secara asal apabila
pengawasannya tidak baik tetapi mereka akan bekerja secara intensif kalau diawasi
secara ketat. Sumber daya yang diperoleh dalam jumlah besar (seperti pekerja
pemeliharaan) dan yang biayanya meningkat atau berkurang hanya karena adanya
perubahan yang besar dalam tingkat aktivitas, disebut biaya variabel bertahap (stepvariable
cost). Perilaku biaya variabel bertahap berbeda dengan perilaku biaya variabel
sejati.

➢ Asumsi Linearitas dan Rentang Relevan

Berkaitan dengan biaya variabel, diasumsikan adanya hubungan yang linear


antara biaya dan volume, kecuali dalam kasus biaya varabel bertahap. Ekonom dengan
tepat dapat menggambarkan biaya yang biasanya diklasifikasikan sebagai biaya variabel
sesungguhnya memiliki perilaku kurvilinear. Meskipun beberapa biaya tidak
sepenuhnya linear pada diplot sebagai fungsi volume, biaya kurvilinear merupakan garis

lurus (linear) dalam rentang sempit suatu aktivitas yang disebut sebagai rentang relevan
(relevant range). Rentang relevan adalah rentang aktivitas yang mencakup validitas
asumsi yang dibuat oleh manajemen mengenai perilaku biaya. Sebagai contoh, bagian
garis yang masuk dalam rentang yang relevan merupakan biaya kurvilinear dengan
tingkat keakuratan yang tinggi.
B. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya Tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa
terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan
aktivitas. Karena total biaya bersifat konstan, jumlah biaya tetap per-unit akan semakin
kecil bila tingkat aktivitasnya naik. Biaya rata-rata per unit akan turun tetapi dengan
tingkat penurunan yang semakin kecil. Aspek biaya tetap ini dapat membingungkan.
Meskipun demikian tetap penting untuk menyajikan biaya tetap ini dengan basis rata-rata per-
unit. Biaya per unit yang terdiri atas elemen biaya tetap dan biaya variabel
dasajikan untuk laporan eksternal. Untuk kepentingan internal, biaya tetap tidak perlu
disajikan perunit karena dapt membingungkan. Berdasarkan pengalaman, untuk kepentingan
internal, untuk mudahnya (dan juga aman) biaya tetap disajikan secara
total.

Tipe-tipe biaya tetap :


Biaya tetap biasanya disebut biaya kapasitas (capacity cost) sebab biaya
tersebut terjadi karena adanya gedung, peralatan, karyawan profesional yang terlatih dan
item lainnya yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas pokok untuk mempertahankan
aktivitasnya. Untuk tujuan perencanaan, biaya tetap dipilah menjadi
biaya yang telah ditentukan (commited) dan biaya yang dikeluarkan berdasarkan
kebijakan manajemen (discretionary).

➢ Biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost) berkaitan dengan
investasi fasilitas, peralatan, dan struktur organisasi pokok dalam suatu
perusahaan. Contoh biaya ini meliputi penyusutan gedung dan peralatan, pajak
bangunan, asuransi, dan gaji manajemen puncak dan karyawan operasional. dua
faktor yang berkaitan dengan biaya tetap yang telah ditentukan adalah:
1.) Biaya – biaya tersebut bersifat jangka panjang.
2.) Tidak dapat dikurangi menjad nol meskipun pada jangka pendek tanpa
mengganggu tingkat profitabilitas atau tujuan jangka panjang organisasi.
Struktur organisasi dan fasilitas yang penting dijaga keutuhannya. Biaya untuk
merekrut mereka kembali akan jauh lebih besar daripada penghematan jangka
pendek yang mungkin diperoleh.
Keputusan untuk mendapatkan peralatan dalam jumlah besar atau
aktivitas lain yang menyebabkan munculnya biaya tetap yang telah ditentukan
harus mempertimbangkan perencanaan jangka panjang. Manajemen harus
melakukan analisis yang mendalam terhadap berbagai alternatif yang tersedia
sebelum mengambil keputusan. Sekali keputusan kembali, biaya yang terjadi
tidak dapat dihindarkan selama beberapa tahun ke depan. Strategi manajemen
harus diarahkan untuk memanfaatkan sumber daya perusahaan seefektif
mungkin.

➢ Biaya Tetap Kebijakan. Biaya ini disebabkan oleh keputusan tahunan yang
dibuat oleh manajemen untuk membelanjakan biaya tetap tertentu. Contoh biaya
tetap kebijakan termasuk iklan, riset, hubungan masyarakat, program
pengembangan manajemen, dan magang untuk para mahasiswa. Ada dua
perbedaan pokok antara biaya tetap yang telah ditentukan dengan biaya tetap
kebijakan biasanya untuk jangka waktu yang lebih pendek. Sebaliknya, seperti
yang telah dijelaskan di atas, biaya tetap yang telah di tentukan melibatkan perencanaan
untuk beberapa tahun ke depan. Kedua, biaya tetap kebijakan dapat
dibuat untuk jangka pendek dengan pengaruh negatif yang minimal terhadap
tujuan perusahaan jangka panjang.
Suatu biaya akan diklasifikasikan sebagai biaya tetap yang telah
ditentukan atau biaya tetap kebijakan sangat tergantung pada strategi
manajemen. Karakteristik yang terpenting dari biaya tetap kebijakan bahwa
manajemen tidak terpaku pada keputusan yang berkaitan dengan biaya terrsebut.
Mereka masih dapat melakukan penyesuaian dari tahun ke tahun atau mungkin
dalam waktu kurang dari satu tahun karena kondisi memang menuntut
modifikasi keputusan manajemen.

➢ Tren Biaya Tetap dibeberapa perusahaan menunjukkan bahwa biaya tetap


semakin besar porsinya dibandingkan dengan biaya variabel. Sebagai contoh,
pegawai administrasi di safeway dan kroger memasang harga pada barang secara
manual. Sekarang, sebagian besar toko dilengkapi dengan pembaca barcode
yang dapat memasukkan harga dan informasi lainnya secara otomatis. Sekarang
program komputer sudah dirancang untuk melengkapi formulir pajak yang
diperlukan dan program tersebut juga menyediakan informasi perencanaan pajak
dan konsultasi yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Program tersebut dirancang dengan mengumpulkan pengetahuan dari
beberapa orang yang ahli di bidang perpajakan. Meskipun semakin banyak
pekerjaan manusia telah di gantikan dengan mesin, permintaan secara
keseluruhan terhadap pekerjaan yang di tangani oleh manusia tidak berkurang.
Sebagai konsekuensinya, biaya kompensasi untuk pegawai tersebut relatif tetap
dan lebih bersifat biaya tetap yang di tentukan (commited fixed cost) daripada
biaya tetap kebijakan (discretionary fixed cost).

➢ Biaya Tetap dan Relevan yang pembahasannya sudah dimulai pada topik biaya
variabel juga penting dalam memahami biaya tetap –khususnya biaya tetap
kebijakan. Tingkat biaya tetap kebijakan biasanya ditentukan di awal tahun dan
tergantung pada dukungan yang diperlukan untuk program yang direncanakan
seperti iklan dan pelatihan. Selanjutnya, cakupan program ini tergantung tingkat
aktivitas yang sudah diantisipasi untuk tahun yang bersangkutan. Oleh
karenanya, perencanaan tingkat aktivitas akan mempengaruhi total biaya tetap
kebijakan.
Biaya tetap kebijakan lebih mudah untuk disesuaikan dibandingkan
dengan biaya tetap yang telah ditentukan. Biaya tetap yang telah ditentukan tampak
kurang fleksibel dan biaya ini terdiri atas biaya gedung, peralatan, dan
gaji karyawan ini. Sangat sulit untuk membeli setengah perangkat peralatan atau
seperangkat manajer lini produk. Rentang relevan aktivitas untuk biaya tetap
adalah rentang aktivitas pada saat grafik biaya tersebut berbentuk garis lurus.
Pada saat perusahaan memperluas tingkat aktivitasnya, perluasan tersebut
menuntut fasilitas lebih banyak atau tim manajemen kunci yang dibutuhkan
unttuk perluasan tersebut. Akibatnya, semakin banyak fasilitas yang dibangun
dan posisi baru manajemen akan mengakibatkan biaya tetap yang telah
ditentukan.
C. Biaya Semivariabel (mixed cost)

Merupakan biaya yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya
tetap. Disebut juga dengan biaya campuran. Biaya semi variabel memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan
volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding.
Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semakin
rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi
perubahannya tidak sebanding (not proportional).
2) Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan
perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan
tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah
biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
Contoh biaya semi variabel misalnya : biaya reparasi dan pemeliharaan
aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telefon. Untuk tujuan
perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya maka biaya semi
variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Pendekatan
dan teknik yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya semi variabel .
Hubungan antara biaya semi variabel dengan tingkat aktivitas dalam
persamaan garis lurus adalah Y = a + bx
Y = total biaya semivariabel
a = total biaya tetap
b = biaya variabel per unit aktivitas
x = tingkat aktivitas
Persamaan ini membuat mudah perhitungan total biaya semivariabel untuk setiap
tingkat aktivitas dalam rentang yang relevan
Diagram perilaku biaya
1. Perilaku biaya tetap
2. Perilaku biaya variabel
3. Perilaku biaya semi variabel
Perbedaan tipe-tipe perilaku biaya adalah:
➢ Biaya tetap, sejumlah biaya yang perubahan biayanya bukan ditentukan atau
dipengaruhi oleh besarnya aktivitas operasional perusahaan. Contoh: beban sewa,
beban penyusutan, beban bunga dst
➢ Biaya variabel, sejumlah biaya yang perubahan biayanya ditentukan atau
dipengaruhi oleh besarnya aktivitas operasional perusahaan.
Contoh: bahan baku, bahan bakar, beban upah, dst.
➢ Biaya semi variabel, sejumlah biaya yang perubahan biayanya ditentukan
dan sekaligus tidak ditentukan oleh besarnya aktivitas operasional
perusahaan. Maksudnya suatu item biaya dalam jumlah tertentu sudah
menjadi biaya tetap sedangkan selebihnya adalah unsur semi variabel.
Contoh: biaya listrik ( listrik untuk penerangan = biaya tetap, listrik untuk
menggerakkan mesin pabrik = biaya variabel ), biaya pemeliharaan
kendaraan ( biaya pemeliharaan kendaraan yang rutin dikeluarkan, seperti
ganti ban, ganti oli, overhaul = biaya tetap, sedangkan biaya yang
dikeluarkan tidak rutin atau insidentil seperti meratakan bekas penyok
diserempet bajaj atau metromini dan lain sebagainya = biaya variabel).
➢ Perilaku pola biaya
2..2. METODE-METODE DALAM PEMISAHAN KOMPONEN BIAYA

Ada beberapa metode dalam pemisahan biaya variabel dengan biaya tetap
dari suatu biaya campuran, yaitu:
a. Metode Diagram Pencar (Scattergraph)
Metode scattergraph adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan
memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan metode scatterplot
adalah memplot titik-titik data sehingga hubungan antara biaya penyetelan dan aktivitas dapat
dilihat. Plot ini disebut dengan grafik scatter. Grafik scatter memungkinkan seseorang untuk
secara visual menyesuaikan suatu garis dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam
melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya adalah garis yang paling sesuai dengan titik-
titik tersebut. Keunggulan signifikan metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk
melihat data secara visual. Sedangkan kelemahannya adalah tidak adanya kriteria objektif
untuk memilih garis terbaik.
Metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara menggambarkan biaya
setiap bulan pada sebuah grafik dan menarik satu garis lurus di tengah titik-titik biaya
tersebut.Biaya ditentukan sebagai variabel dependen karena besarnya biaya akan dipengarhui
oleh tingkat aktivitas. Jika aktivitas meningkat maka biaya juga akan meningkat.
Metode ini memungkinkan inspeksi data secara visual untuk menentukan
apakah biaya tersebut tampak terkait dengan aktivitas itu apakah hubungannya
mendekati linear. Meskipun demikian, suatu analisis perilaku biaya menggunnakan metode
scattergraph bisa saja menjadi bias karena garis biaya yang digambar melalui plot data
berdasarkan pada interprestasi visual.

b. Metode Tinggi Rendah


Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan
suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan
rendah) yang akan digunakan untuk menghitung parameter pemintas dan
kemiringan. Titik tinggi di definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau
aktivitas tertinggi. Titik rendah di definisikan sebagai titik dengan tingkat output
atau aktivitas terendah.
Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap
adalah sebagai berikut:
Biaya variabel per unit = perubahan biaya / perubahan output (aktivitas)
Atau
Biaya variabel per unit = (biaya tinggi – biaya rendah)
(output tinggi – output rendah)

Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variabel per unit x output tinggi)
Atau
Biaya tetap = biaya total titik rendah (biaya variabel per unit x output rendah)

Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (high and low point method)
memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan
mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dengan titik terendah.
Perbedaan antara kedua titik disebabkan karena adanya perubahan kapasitas
dan besarnya tarif biaya variabel satuan
Analisis biaya ini dimulai dengan mengidentifikasikan periode dengan
tingkat aktivitas yang paling rendah dan yang paling tinggi. Perbedaan biaya
pada kedua periode pada kedua periode tersebut dibagi dengan perubahaan
aktivitas antara kedua periode ekstrem tersebut untuk memperkirakan biaya
variabel per unit aktivitas.
c. Metode Regresi Kuadrat Terkecil
Metode pernisahan biaya variabel dan biaya tetap dengan cara menentukan
hubungan variabel tergantung (dependent variabel) dengan variabel bebas
(independent variabel) dari sekumpulan data. Dalam hubungannya dengan
pengukuran varialibitas biaya, maka yang dimaksud variabel tergantung adalah
besamya biaya, sedangkan variabel bebas adalah tingkatan kapasitas, jadi
besamya biaya tergantung tingkatan kapasitas. Jika hanya digunakan dua
variabel, satu variabel tergantung dan satu variabel bebas, maka analisa regresi
yang dipakai adalah regresi sederhana (simple regression). Tetapi jika terdapat
dua variabel bebas atau lebih, jadi terdapat tiga variabel atau lebih, maka analisa
regresi yang dipakai adalah regresi berganda (multiple regression).
Tujuan garis regresi membuat garis yang jumlah penyimpangan kuadrat
antara garis regresi dan observasi-obsrvasi adalah minimal. Metode ini
memisahkan biaya semivariabel menjadi komponen biaya tetap dan biaya
variabel dengan menggunakan seluruh data.
Metode yang lebih obyektif dan tepat dibandingkan dengan metode
scattergraph. Garis yang ditarik dengan metode scattergraph ditentukan
berdasarkan inspeksi visual sedangkan dengan metode regresi kuadrat terkecil
garis tersebut ditentukan berdasarkan rumus matematis. Selain itu metode
regresi kuadrat terkecil menggunakan semua data yang tersedia untuk
menentukan rumus biaya.

d. Metode Regresi Berganda


Regresi berganda (multiple regresssion) adalah kuadrat terkecil yang digunakan untuk
membuat suatu persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel penjelas Di dalam metode
regresi sederhana hanya dipakai satu variabel bebas.
Dalam keadaan tertentu variabilitas biaya atau Y dipengaruhi oleh beberapa variabel
bebas atau beberapa jenis kegiatan sehingga harus dianalisa dengan metode regresi berganda
agar diperoleh perhitungan yang lebih akurat didalam menentukan prediksiMerupakan metode
analitis yang digunakan apabila variabel dependen (biaya) disebabkan oleh lebih dari satu
faktor. Meskipun menambah lebih banyak faktor atau variabel, akan menambah kerumitan
perhitungan tetapi prinsip sama dengan metode regresi kuadrat terkecil sederhana. Karena
kerumitan perhitungan regresi berganda dapat dilakukan dengan bantuan komputer.
2.3. PENYUSUNAN LAPORAN LABA RUGI DALAM FORMAT KONTRIBUSI

Tindakan manajer akan tergantung pada pemahaman atas perilaku biaya. Penerapan ide
yang telah dikembangkan tersebut ditemukan format laporan laba rugi yang baru yang disebut
pendekatan kontribusi (contribution approach). Hal khusus yang ada dalam format ini adalah
bahwa laporan tersebut menyediakan informasi perilaku biaya dalam laporan tersebut.
Format ini dibuat karena pendekatan tradisional laporan laba rugi tidak disusun
berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun berdasarkan format fungsional yang klasifikasi
data biayanya menekankan pada fungsi produksi, administrasi, dan penjualan. Dimana laporan
ini memiliki kelemahan pada saat akan digunakan untuk tujuan internal yaitu manajer
membutuhkan data biaya yang disusun dalam format yang berguna untuk perencanaan,
pengendalian, dan pembuatan keputusan. Tugas ini akan lebih mudah dijalankan apabila data
biaya tersedia dalam format tetap dan variabel. Laporan laba-rugi yang disusun dengan
pendekatan kontribusi digunakan untuk menjawab kebutuhan manajer.

Perbandingan laba rugi kontribusi dengan laba rugi tradisional

Tradisional Kontribusi
Penjualan XXX Penjualan XXX
Dikurangi XXX - Dikurangi
harga pokok biaya
penjualan variabel
Laba kotor XXX Produksi var. XXX
Dikurangi Penjualan XXX
biaya var.
Penjualan XXX Administrasi XXX XXX -
var.
XXX XXX - Margin XXX
Administrasi kontribusi
Laba bersih XXX Dikurangi
biaya tetap
Produksi XXX
tetap
Penjualan XXX
tetap
Administrasi XXX XXX -
Tetap
Laba bersih XXX

Pendekatan kontribusi membagi biaya ke kelompok tetap dan variabel. Pertama


mengurangi penjualan dengan biaya variabel dalam untuk mendapatkan angka margin
kontribusi yaitu jumlah yang tersisa dari penjualan setelah dikurangi biaya variabel.
Jumlah ini memberikan kontribusi untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba
pada periode tertentu.
Pendekatan kontribusi digunakan dalam perencanaan internal dan sebagai alat
pembuatan keputusan. Pendekatan yang menekankan pada perilaku biaya akan mengfasilitasi
analisis biaya volume laba.
Pendekatan ini juga berguna untuk menilai kinerja manajemen, laporan laba
persegmen, dan dalam penganggaran. Juga membantu manajer mengorganisasikan data yang
berkaitan dengan semua jenis pembuatan keputusan seperti analisis lini produk, penentuan
harga, menggunakan sumber daya yang terbatas, dan analisi membuat atau membeli.
BAB III
PENUTUP

SIMPULAN

Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan
penggunaan aktivitas. Waktu merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan perilaku
biaya. Ada tiga tipe pola perilaku biaya, Biaya variabel merupakan biaya yang meningkat
secara proporsional dengan peningkatan aktivitas. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah
jumlah totalnya ketika penggunaan aktivitas berubah, sedangkan biaya campuran merupakan
biaya yang mempunyai komponen tetap dan variabel.
Metode yang dipakai untuk analisis perilaku biaya yaitu Metode Scattergraph, Metode
Tinggi Rendah, Metode Regresi Kuadrat Terkecil, dan Metode Regresi Berganda.
Format Kontribusi Laba Rugi dibuat karena pendekatan tradisional laporan laba rugi
tidak disusun berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun berdasarkan format fungsional
yang klasifikasi data biayanya menekankan pada fungsi produksi, administrasi, dan penjualan.
Penerapan ide yang telah dikembangkan tersebut ditemukan format laporan laba rugi
yang baru yang disebut pendekatan kontribusi (contribution approach). Hal khusus yang ada
dalam format ini adalah bahwa laporan tersebut menyediakan informasi perilaku biaya dalam
laporan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

- Garison, Ray H.Noreen, Eric W. Brewer, Perer C. 2013, Akuntansi Manajerial,


Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
- Hansen, D.R. & Mowen, M.M. 2004. Management Accounting Akuntansi
Manajemen Buku 1. Terjemahan Fitriasari & Kwary. 2004. Jakarta : Salemba
Empat.
- http://jurnalakuntansikeuangan.com

Anda mungkin juga menyukai