Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha yang dituntut oleh perusahaan supaya lebih efisiensi dan
ekonomis. Sehingga faktor efisiensi dan ekonomis yang mempengaruhi sebuah
usaha yang ada di perusahaan adalah biaya-biaya dari kegiatan yang ada di
perusahaan. Menurut Mulyadi (2002) biaya merupakan tolak ukur dengan satuan
mata uang dengan kemungkinan atau telah terjadi untuk prioritas tertentu dan
merupakan pengorbanan sumber ekonomi. Sedangkan Hansen dan Mowen
(2006)biaya menyatakan bahwa pengorbanan suatu nilai ekuivalen kas dan
digunakan untuk memperoleh sebuah produk berupa jasa atau barang yang
diharapkan memberi keuntungan pada tahun ini ataupun tahun berikutnya
terhadap perusahaan.
Pengambilan keputusan (decision making) dalam mengestimasikan biay di
masa datang dan pertimbangan pada implementasian tindakan
sehinggamementingkan suatu pengetahuan yang bagaimana suatu biaya yang akan
mengalami perubahan. Dikarenakan supaya tidak terjadi kesalahan dalam sebuah
perusahaan dan supaya pengontrolan biaya menjadi lebih efisien dalam
perusahaan maka perusahaan harus mengerti dan memahami pola dari asymmetric
cost behavior.
Perilaku biaya (Cost Behavior) adalah biaya yang akan meningkat dan
menurun sehingga perubahan terjadi karena perubahan tingkat operasional bisnis
suatu perusahaan. Perilaku biaya mempunyai hubungan proposional dengan
adanya perubahan volume atau aktivitas penjualan suatu organisasi. Perilaku
biaya yang dikatakan proposional apabila suatu biaya yang telah ditimbulkan
berbanding lurus dengan aktivitas perusahaan. Ketika salah satu kegiatan dan
aktivitas organisasi telah mengalami peningkatan, maka biaya yang ditimbulkan
oleh organisasi juga mengalami kenaikan sesuai dengan tingkat kenaikan yang
terjadi, dan sebaliknya

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu perilaku biaya ?
2. Biaya variabel dan semivariabel ?
3. Metode kuadrat terkecil ?

1.3 Tujuan

Pembaca diharapkan mampu menjelaskan dan membedakan tipe perilaku


biaya, dan biaya variabel serta metode kuadrat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Analisis Perilaku Biaya


Analisis perilaku biaya dapat digunakan sebagai salah satu perangkat bagi
manajemen untuk memprediksi biaya yang akan dikeluarkan di masa yang akan
datang, menentukan besaran skema biaya beserta pendapatan, serta melakukan
analisis sensitivitas.

2.2 Klasifikasi Biaya


Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya bergantung
pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktifitas
bisnis. Studi dan analisis dan hati-hati atas dampak aktivitas bisnis atas biaya
umumnya akan menghasilkan klasifikasi tiap pengeluaran sebagai biaya tetap,
biaya variabel atau biaya semivariabel.

2.2.1 Biaya Tetap


Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang didefinisikan secara total
tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat atau menuru. Meskipun beberapa
jenis biaya tampak sebagai biaya tetap, semua biaya sebenarnya bersifat variabel
dalam jangka panjang. Jika semua perusahaan akan melukuidasi dan
menghindari semua biaya. Jika aktivitas diharapkan untuk meningkat di atas
kapasitas yang sekarang, biaya tetap harus di naikkan untuk menangani
peningkatan volume yang diperikan. Misalnya, overhead pabrik memasukkan
item seperti supervisi, penyusutan, sewa, asuransi properti, pajak properti
Semuanya secara umum dianggap sebagai hanya tetap. Jika manajemen
memperkirakan permintaan atas produksi perusahaan meningkat di atas
produksi perusahaan meningkat di atas kapasitas sekarang. Manajemen mungkin
mengusahakan tambahan pabrik, peralatan, tenaga kerja tidak langsung, dan
mungkin juga supervisi untuk memproduksi tingkat output yang diinginkan

3
untuk memenuhi permintaan. Tambahan tersebut meningkatkan tingkat
pengeluaran di atas setiap item overhead pabrik.
Untuk alasan ini, satu jenis biaya tertentu sebaiknya diklasifikasikan
sebagai biaya tetap hanya dalam rentang aktivoas yang terbatas. Rentang
aktivitsa yang terbatas ini sering disebut rentang yang relevan (relevant range).
Total biaya tetap akan berubah diluar rentang aktivitas yang relevan. Gambar 3.1
Menggambarkan perubahan dalam biaya tetap pada tingkat aktivitas dan rentang
relevan yag berbeda.

Gambar 3-1 Biaya Tetap

Beberapa pengeluaran bersifat tetap karena kebijakan manajemen.


Misalnya tingkat iklan dan jumlah sumbangan sosial ditentukan oleh manajemen
dan tidak terkait langsung dengan aktivitas penjualan atau produksi. Pengeluaran
yang demikian kadang-kadang disebut sebagai beban tetap diskresioner
(discretionary fixed costs) atau biaya tetap terprogram (porgrammed fixed
cost). Pengeluaran yang membutuhkan suatu seni pembayaran selama jangka
waktu yang lama disebut biaya tetap terikat (committed fixed costs). Contoh-
contohnya adalah beban bunga atas utang jangka panjang dan sewa jangka
panjang.

4
2.2.2 Biaya Variabel
Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang secara total secara
proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara
proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas. Biaya variabel termasuk biaya
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, beberapa perlengkapan, beberapa
tenaga kerja tidak langsung , alat-alat kecil, pengerjaan ulang, dan unit-unit yang
rusak. Biaya variabel biasanya dapat diidentifikasi langsung dengan aktivitas yang
menimbulkan biaya.
Biaya variabel adalah biaya yang berubah mengikuti aktivitas bisnis. Bisa
dikatakan, biaya variabel artinya biaya yang besarannya naik turun tergantung
pada volume operasional perusahaan. Apabila produksi barang semakin tinggi,
maka biaya variabel juga akan mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika produksi
turun, maka biaya variabel juga akan menurun.

Gambar 3-2 Biaya Variabel

Dalam kasus yang seperti diilustrasikan di Gambar 3-2, Tarif biaya


variabel yang konstan biasanya merupakan pendekatan yang memenuhi hubungan
antara biaya dan variabel dan aktivitas terkait daam rentang yang relevan. Tatapi
untuk merencanakan dan mengendalikan biaya variabel secara efektif, kondisi-
kondisi yang menyebabkan terjadinya biaya harus sering ditinjau kembali untuk
menentukan apakah biaya variabel per unit dari aktivitas tersebut teah berubah

5
atau tidak. Saat kondisi-kondisi berubah atau tingkat aktivitas berada diluar
rentang yang relevan, tarif biaya variabel baru harus dihitung.

2.2.3 Biaya Semivariabel


Biaya semivariabel didefinisikan sebagai biaya yang memerihatkan baik
karakteristik-karakteristik dari biaya tetap maupun biaya variabel. Contoh biaya
tersebutt adalah biaya listrik, air, gas, bensin, batu bara, perlengkapan,
pemeliharaan, beberapa tenaga kerja tiddak langsung, asuransi jiwa kelompok
untuk karyawan, biaya pensiun, pajak penghasilan, biaya perjalanan dinas, dan
biaya hiburan.
Dua alasan adanya karakteristik semivariabel pada beberapa jenis
pengeluaran :

1. Pengaturan minimum mungkin diperlukan, atau kuantitas minimum dari


perlengkapan atau jasa mungkin perlu dikonsumsi untuk memelihara
kesiapan beroperasi. Di luar tingkat minimum biaya, yang biasanya tetap,
tambahan biaya bervariasi terhadap volume.
2. Klasifikasi akuntansi, berdasarkan objek pengeluaran atau fungsi,
umumnya pengelompokanbiaya tetapdanbiaya variabel bersama-sama.
Misalnya, biaya mesin uap yang digunakan untuk memanaskan ruangan,
yang tergantung pada kondisi cuaca dan mesin uap yang digunakan untuk
proses produksi, yang tergantung pada volume produksi, mungkin
dibebankan ke perkiraan yang sama, sehingga mengakibatkan
tercampurnya biaya tetap dengan biaya variabel pada perkiraan yang sama.

Biaya semivariabel diilustrasikan dalam grafik di Gambar 3-3. Garis


penuh di Gambar 3-3 mewakili biaya aktual dari setiap tingkat aktivitas.
Dalam ilustrasi ini,

6
Gambar 3-3 Biaya Semivariabel

Garis biaya aktual (garis C) tidak linear. Situasi ini dapat terjadi karena
penggunaan teknik produksi atau peralatan yang berbeda dan attau karena utilisasi
kapasitas yang berbedapada tingkat aktivitas yang berbeda. Garis putus-putis
bersifat linear dari mewakili komponen biaya tetap dan biaya total hasil hitungan,
sebagaimana ditentukan dari observasi dalam rentang yang relevan. Total biaya
variabel yang diestimasikan adalah selisih antara titik-tittik di garis B dengan
titik-titik di garis A. Dimana garis E dan garis C berpotongan, asumsi linear
hampir mendekati hubungan aktual. Penggunaan biaya tetap dan tarif biaya
variabel hasil kalkulasi di tingkat aktivitas di luar tentang yang relevan akan
menghasilkan estimasi yang tidak dapat diandalkan.

2.2.4 Memisahkan Biaya Tetap Dengan Biaya Variabel


Untuk merencanakan, menganalisis, mengendalikan, atau mengevaluasi
biaya pada tingkat aktivitas yang berbeda, biaya tetap dan biaya variabel harus
dipisahkan. Biaya-biaya yang seluruhnya tetap atau seluruhnya variabel dalam

7
rentang aktivitas yang diantisipasi harus diidentifikasi, dan komponen tetap dan
variabel dari biaya semivariabel harus diestimasikan. Sebagaimana didiskusikan
di bab-bab berikutnya, pemisahan biaya tetap dan biaya variabel diperlukan untuk
tujuan-tujuan berikut :
1. Perhitungan tarif biaya overhead predeterminasi dan analisis varians
2. Persiapan anggaran fleksibel dan analisis varians
3. Perhitungan biaya langsung dan analisis varians
4. Analisis titik impas dan analisis biaya, volume, laba.
5. Analisis biaya diferensial dan kompratif.
6. Analisis maksimisasi laba dan minimisasi biaya jangka pendek.
7. Analisis anggaran modal
8. Analisis profitabilitas pemasaran berdasarkan daerah, produk,
pelanggan.

Pada umumnya klasifikasi dan estiminasi biaya yang lebih dapat


diandalkan diperoleh dengan menggunakan saah satu dari metode perhitungan
berikut berikut, semua metode ini diilustrasikan dalam bagian ini :

1) Metode tinggi-rendah
2) Metode scattergraph
3) Metode kuadrat terkecil

Meskipun penggunaan metode perhitungan biasanya menghasilkan


analisis perilaku biaya yang lebih dapat diandalkan dibandingkan penggunaan
pnelitian manajemen, analis sebaiknya mengingat bahwa hasil yang diperoleh
bergantung pada data historis. Jika kondisi abnormal atau yang tidak biasanya
terjadi selama satu periode atau lebih dalam data base , observasi yang mewakili
abnormalitas sebaiknya dikeluarkan dari sampel.

Estimasi biaya tetap dan variabel berdasarkan data historis sebaikya


disesuaikan untuk mereklefsikan apa yang diperkirakan akan terjadi selama
periode perkiraan. Perbaikan teknologi dalam teknik atau fsilitas produksi dapat
mempengaruhi perilaku biaya. Misalnya, jika manajemen membeli (atau

8
merencanakan untuk membeli) mesin baru yang diperkirakan akan beroperasi
dengan lebih efisien dari mesin yang digunakan selama periode sampel, estimasi
perilaku biaya berdasrakan dat historis harus disesuaikan untk merefeksikan
perbaikan efisiensi yang diperkirakan. Perubaan desain produk, dan juga
perubahan dalam teknologi produksi, dapat memperngaruhi perilaku biaya.
Misalnya, perubahan dalam jenis jenis bahan baku yang digunakan untuk suatu
produk dapat mengakibatkan mesin hrus dioperasikan pada keceptan yang
berbeda dengan kecepatan yang digunakan selama periode sampel. Hal ini, pada
giliranannya akan mempengaruhi tingkat konsumsi energi atau bahan bakar
mesin, dan mungkin saja jumlah pemeliharaan preventif yang diperlukan. Bila
perubahan ini diperkirakan akan terjadi, estimasi perilaku biaya harus disesuaikan.

Jika data base historis memasukkan observasi dari beberaapa tahun yang
berbeda, analisis harus mempertimbangkan potensi dampak distori dari inflasi.
Jika tingkat inflasi cukup substansial selama satu periode sampel atau lebih,
estimasi biaya tetap dan biaya variabel kemungkinan bear tidak dapat diandalkan.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah untuk menghitung kembali
biaya dari setiap periode sampel dalam nilai uang sekarang, dan kemudian
melakukan analisis atas biaya yang telah disesuaikan terhadap inflasi

9
2.2.5 Metode Tinggi-Rendah (High and Low Points)
Dalam metode tinggi-rendah (high and low points), elemen tetap dan
elemen variabel dari suatu biaya dihitung menggunakan dua titik. Titik data
(periode) dipilih dari data historis yang merupakan periode dengan aktivitas
tertinggi dan terendah. Periode-periode ini biasanya, tetapi tidak selalu, memiliki
jumlah tertinggi dan terendah dari biaya yang dianalisis. Jika periode tingkat
aktivitas tertinggi atau terendah, tiingkat aktivitas yang seharusnya dipilih karena
aktivitas dianggap sebagai pemicu biaya. Periode tinggi dan periode rendah
dipilih karena keduanya mewakili kondisi dari dua tingkat aktivitas yang paling
berjauhan. Tetapi, harus hati-hati untuk tidak menggunakan data dari periode yang
terdistorsi oleh kondisi-kondisi abnormal.
Dengan data yang disediakan di Tampilan 3-1 untuk Barker Company,
elemen tetap dan variabel ditentukan sebagai berikut :

Biaya Tingkat Aktivitas


Tinggi $ 680 48.000 Jam
Rendah - 500 - 26.000 Jam
Selisih $ 180 22.000 Jam
Tarif variabel: $ 180 : 22.000 jam = $0,00818 per jam tenaga kerja langsung

Tinggi Rendah
Total biaya $ 680 $ 500
Biaya Variabel *(dibulatkan) - 393 - 213
Biaya tetap $ 287 $ 287
*Jam tenaga kerja langsung x$0,00818

Tingkat aktivitas tinggi dan rendah berbeda sebesar 22.000 jam tenaga
kerja langsung dengan selisih biaya sebesar $180. Asumsinya adalah bahwa
perbedaan biaya pada kedua tingkat aktivitas terjadi karena perbedaan daalam
aktivitas diukur. Oleh karena itu, merupakan murni biaya variabel. Tarif variabel
ditentukan dengan cara membagi selisih dalam biaya,$180, dengan selisih dalam
aktivitas, 22.000 jam tenaga kerja langsung. Dalam contoh ini, tarif variabel

10
ditentukan sebesar $0,00818 per jam tenaga kerja langsung. Total biaya variabel
pada tingkat aktivitas tinggi dan rendah dapat di tentukan dengan mngalikan tarif
variabel dengan tingkat aktivitas. Ini meghasilkan total biaya variabel di titk tinggi
sebesar $393 ($0.00818 x 48.000 jam) dan titik rendah, $213 ($0,00818 x 26.000
jam). Pada kedua titik tersebut, selisih antara total biaya dengan total biaya
variabel adalah biaya tetap, yang pada ontoh inibesarnya adalah $287. Biay
tetapnya sama, baik dihitung dari data tinggi atau dari data rendah. Dengan
elemen variabel dan tetap ditentukan, total biaya untuk berbagi tingkat aktivitas
dapat dihitung.

Metode tinggi-rendah sama saja dengan pemecaha dua persamaan


simultan, berdasarkan asumsi bahwa kedua titik berada pada garis biaya variabe
yang benar. Dengan angka sampel, persamaan yang dapat dibentuk dan
diselesaikan adalah sebagai berikut :

F + 48.000 V = $680
-F + 26.000 V = -500
22.000 V = $180
V = $180 : 22.000 = $0,00818 per jam tenaga kerja langsung

Metode tinggi-rendah bersifat sederhana, tetapi memiliki kerugian akibat


penggunaan hanya dua titik data untuk menentukan perilaku biaya, dan metode ini
didasarkan pada asuransi bahea titik untuk data yang lain berada pada garis lurus
diantara titik tinggi dan titik rendah. Karena hanya menggunakan dua titik data,
metode ini bisa menghailkan estimasi biaya tetap dan biaya variabel yang bias.
Akibatnya, asumsi total biaya berdasarkan biaya tetap dan biaya variabel yang
dihitung dengan metode ini biasanya kurang akurat dibandingkan dengan estimasi
yang diperoleh dari metode lain yang menggunakan lebih banyak dari titk data.

11
2.2.6 Metode Scattergraph
Metode Scattergraph dapat digunakan untuk menganalisis prilaku biaya.
Dalam metode ini, biaya yang dianalisis disebut variabel dependen dan diplot di
garis vertikal atau yang disebut sumbu y. Aktivitas terkait disebut variabel
independen –misalnya, biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung,
jam mesin, unit output, presentase kapasitas dan diplot sepanjang garis horizontal
yang disebut sumbu x.
Data Barker Company(Tampilan 3-1) diplot ke grafik di Gambar 3-4.
Setiap titik digambar 3-4 mewakili biaya listrik utuk bulan tertentu. Misalnya,
titik berabel Nov, mewakili biaya listrik bulan november, saat 43.000 jam tenaga
kerja langsung dikerjakan. Sumbu x menunjukkan jumlah jam tenaga kerja
langsung, dan sumbu y menunjukkan biaya listrik. Garis B diplot menggunakan
inspkesi visual. Garis ini mewakili trend yang diperlihatkan oleh mayoritas titik
data. Secra umum. Sebaiknya jumlah titik data diatas garis sama dengan jumlah
titik data dibawah garis. Garis lain (Garis A) digambar paralel terhadap sumbu x
dari titik di mana garis B memotong sumbu y, yng terbaca dari scattergraph
mendekati $440. Garis ini mewakili elemen tetap dari biaya listrik untuk smua
tingkat aktivitas dalam rentang relevan.
Area yang dibatasi oleh garis A dan B menunjukkan peningkatan dalam
biaya listrik ketika jam tenaga kerja langsung meningkat. Peningkatannya
dihitung sebagai berikut.

Rata-rata biaya bulanan - Eleemen tetap = rata-rata bulanan elemen variabel dari biaya
$570 - $440 = $130

Rata-rata bulanan elemen variabel dari biaya = biaya variabel perjam tenaga kerja langsung
Rata-rata bulanan jam tenag kerja langsung

$130 = $0,0037 per jam tenaga kerja langsung


35.000 jam

12
Dengan demikian biaya listrim terdiri atas biaya tetap per bulan sebesar
$440 dan biaya variabel $0,0037 per jam tenaga kerja langsung.

Dalam scattergraph di Gambar 3-4, garis B gambar sebagai garis lurus


messkipun titip-titik data tidak mengikuti pola garis linear. Sebagian besar analisis
satu garis lurus mencukupi, karena merupakan pendekatan yang masuk akal atas
perilaku biaya dalam rentang yang relevan.

Metode scattergraph merupakan kemajuan dari metode tinggi rendah


karena metode ini menggunakan semua data yang tersedia bukan hanya dua titik
data. Metode ini memungkinkan inspeksi data secara visual untuk menentukan
apakah biaya tersebut tampak terkait dengan aktivitas itu apakah hubungannya
mendekati linear . Meskipun demikian, suatu analisis perilaku biaya menggunakan
metode scattergraph bisa saja menjadi bias karena garis biaya yang digambar
melalui plot data berdasarkan pada interpretasi visual.

Gambar 3-4 acattergraph Mewakili Elemen Tetap dan Variabel untuk Biaya
Listrik

13
2.2.7 Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares)
Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method) linier adalah suatu
metode yang digunakan untuk menentukan hubungan linier dari suatu data agar
dapat diprediksi nilai-nilainya yang mana nilai tersebut tidak terdapat pada data-
data yang kita miliki; terkadang  proses yang melibatkan metode kuadrat terkecil
untuk menentukan hubungan dua variabel data berupa fungsi linier disebut
sebagai regresi linier.
Mempersiapkan tabel di tamoilan 3-2 meemerlukan langkah-langkah
berikut :
1. Pertama, tentukan rata-rata biaya listrik, y, dan raata-rata jan tenaga kerja
langsung. Tambahkan obserasi dikolom 1 dan kolom 3, dan kemudian bagi
dengan jumlah observasi. Rata-rata biaya listrik, y, adalah $570 ($6.840
total biaya listrik ÷ 12 bulan). Rata-rata tenaga kerja langsung, x , 35.000
(420.000 total tenaga kerja langsung ÷12 bulan).
2. Kemudian, hitung selisih dengan cara membandingkan biaya listrik aktual
bulanan, yi, dan jam tenaga kerja langsung aktual bulanan, xi, terhadap
rata-rata bulanan masing-masing, rat-rata bulanan adalah y dan x yang
dihitung di langkah 1. Selisih ini dimasukkan di kolom 2 dan kolom 4 dan
totalnya harus sama dengan nol, kecuali ada kesalahan dalam pembulatan.

14
3. Kemudian, dua perkalian harus dilakukan. Pertama, kuadratkan setiap
angka di kolom 4, (xi - x−); masukkan hasilnya di kolom 5, (x-x−) 2 ; dan
totalkan kolom 5. Kedua, kelikan setip angka kolom 4, (x i - x−), dengan
angka yang sesuai dikolom 2, (yi - y−) ; msukkan hasilnya di kolom 6, (xi -
x−) (yi - y−); dan totalkan kolom. (Perhatikan bahwa angka-angka kolom
2, (yi - y−), dikuadratkan juga hasilnya dimasukkan ke kolom 7, (y i -
y−)2 ; dan kolom 7 ditotalkan. Total kolom 7 akan digunakan dalam bagian
berikutnya untuk mrnghitung koefiien korelasi.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan


perubahan penggunaan aktivitas. Daktu merupakan salah satu faktor penting
dalam penentuan perilaku biaya. !da tiga tipe pola perilaku biaay, Biaya variabel
merupakan biaya yangmeningkat secara proporsional dengan peningkatan
aktivitas.

3.2 Saran

Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada penulisan atau
kata-kata yang salah kami mohon maaf. Kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan untuk kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Terima kasih.

16

Anda mungkin juga menyukai