Anda di halaman 1dari 12

Pengertian dan Contoh Fixed Cost dan

Variable Cost
By Martina, 06 Agustus 2018
       

Sebuah perusahaan baik itu perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur di dalam
menjalankan usaha bisnisnya pasti mengeluarkan biaya-biaya untuk menghasilkan suatu
produk yang nantinya akan diperkenalkan di pasaran global. Biaya-biaya tersebut dibagi
menjadi beberapa jenis antara lain biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost), biaya
semi-variabel, biaya langsung, biaya tidak langsung, dan biaya lainnya.

Pada kesempatan kali ini, akan dibahas mengenai apa itu biaya tetap (fixed cost) dan biaya
variabel (variable cost). Berikut penjelasan beserta contoh mengenai biaya tetap (fixed cost)
dan biaya variabel (variable cost).

Biaya Tetap (Fixed Cost)


Biaya tetap atau yang disebut juga dengan fixed cost merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
sebuah perusahaan dalam keadaan konstan atau umumnya senantiasa tidak berubah walaupun
mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. Dapat
dikatakan bahwa biaya tetap tidak terpengaruh sama sekali atau terlepas dari perubahan-
perubahan dalam aktivitas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. 

Biaya tetap dibagi menjadi 2 macam yaitu committed fixed cost dan discretionary fixed cost.
Contoh dari biaya tetap itu sendiri adalah biaya sewa gedung, gaji karyawan, pajak, biaya
asuransi, biaya cukai (jika pengiriman produk dilakukan hingga ke luar negeri), pembayaran
pinjaman, dan sebagainya. 
Biaya tetap yang senantiasa konstan bukan berarti biaya tetap tersebut akan selalu konstan.
Biaya tetap dapat berubah sewaktu-waktu di masa yang akan datang. Contoh sederhana
misalnya biaya sewa gedung. Perusahaan akan selalu membayar biaya sewa gedung yang sama
setiap tahun meskipun produk yang dihasilkan oleh perusahaan banyak ataupun sedikit.
Namun, biaya sewa gedung sewaktu-waktu dapat meningkat ataupun menurun sesuai dengan
keinginan pemilik gedung itu sendiri. Ini berarti biaya tetap akan selalu konstan hingga periode
tertentu, periode dimana biaya dapat ditingkatkan maupun diturunkan oleh pihak yang
bersangkutan tetapi perubahan tersebut terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang.  

Biaya Variabel (Variable Cost)


Biaya variabel atau yang disebut juga dengan variable cost merupakan biaya yang dikeluarkan
oleh sebuah perusahaan secara berubah-ubah yang didasarkan pada perubahan jumlah produk
yang diproduksi. Semakin besar jumlah volume produk yang diproduksi oleh sebuah
perusahaan maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi produk
tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika jumlah volume produk yang diproduksi kecil maka biaya
yang dikeluarkan juga kecil.

Dapat dikatakan bahwa biaya variabel tergantung pada fluktuasi aktivitas usaha dalam
memproduksi barang yang dilakukan sebuah perusahaan. Contoh dari biaya variabel yaitu
antara lain biaya bahan baku sebuah produk, biaya tenaga kerja langsung dalam bentuk upah
kepada karyawan (biasanya dihitung berdasarkan berapa unit produk yang dapat dihasilkan per
orang), biaya pengemasan produk, biaya kargo (berbeda-beda sesuai dengan negara tujuan
tempat produk akan diperjualbelikan), dan biaya lainnya.

Dengan adanya pembahasan di atas, sekarang kita dapat mengenal apa itu biaya tetap ( fixed
cost) dan biaya variabel (variable cost). Semoga penjelasan yang disampaikan dapat
memberikan pengetahuan lebih dalam akuntansi dan dalam menjalankan sebuah bisnis bagi
sebuah perusahaan.
https://ukirama.com/blogs/pengertian-dan-contoh-fixed-cost-dan-variable-cost
Pengertian Lengkap Biaya Tetap Dan
Perbedaannya Dengan Biaya Variabel
Biaya semi variabel, biaya variabel, serta biaya tetap merupakan tiga kategori biaya
berdasarkan variabilitas. Ketika mencari BEP atau break event point, ada dua jenis biaya
yang harus dimengerti perbedaannya, yaitu biaya variabel dan tetap. Berikut di bawah ini
adalah pengertian fixed cost dan variable cost atau biaya variabel serta perbedaan
antara keduanya.

Baca juga : Lulusan Akuntansi? Berikut 15 Bidang Akuntansi Yang Wajib Anda Ketahui

Pengertian Biaya Tetap


Meskipun terdapat perubahan dalam sektor jumlah jasa dan barang yang dihasilkan,
biaya tetap menjadi biaya yang bersifat statis. Setiap saat akan terus ada biaya
walaupun tidak melakukan aktivitas apapun. Contoh mudahnya adalah ketika proses
produksi, maka perusahaan harus membayar biaya yang sesuai dengan produksi yang
dihasilkan.

Ketika biaya tetap ini disejajarkan dengan jumlah produksi, keduanya malah
menghasilkan gagasan yang berbeda. Apabila produksi yang dihasilkan tinggi tentu
biaya akan semakin menurun dan begitu juga sebaliknya. Ada dua jenis fixed cost yang
mengacu pada pengertian yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Jenis yang pertama adalah biaya yang sudah ditentukan atau yang juga bisa disebut
dengan commited fixed cost. Biaya tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan dalam
menjaga kestabilan dari perusahaan itu sendiri. Hal ini sangat berkaitan erat dengan
struktur organisasi dan investasi fasilitas perusahaan. Saat perusahaan gulung tikar,
ada biaya yang harus dikeluarkan.

Kemudian untuk jenis yang kedua adalah biaya diskresioner atau discretionary fixed
cost. Biaya tersebut merupakan pengeluaran biaya pada saat-saat tertentu saja yang
dikurangi atau dihilangkan tanpa berdampak pada laba yang dihasilkan. Hal tersebut
membuat manajemen harus mengurangi biaya diskresioner saat perusahaan dilanda
kekurangan kas jangka pendek.

Contoh dari kasus ini bisa dimisalkan dengan seseorang yang memiliki usaha fotocopy
dan penjualan alat tulis kantor. Biaya gaji yang harus dikeluarkan pemilik usaha untuk
menggaji karyawan setiap bulannya adalah Rp. 750.000. Meskipun toko tersebut ramai
atau sepi, tetap saja pemilik usaha harus mengeluarkan biaya tersebut tanpa adanya
pengurangan.

Ada satu contoh lagi, masih menggunakan contoh yang sama yaitu seseorang yang
memiliki usaha fotocopy dan penjualan alat tulis kantor. Dalam menjalankan usahanya,
tentu si pemilik usaha harus membayar biaya listrik, yang bisa dimisalkan Rp. 100.000
per bulan. Walaupun biaya listrik merupakan elemen variabel, namun biaya tersebut
menjadi biaya tetap.

Baca juga : Sudah Lapor SPT Tahunan? Berikut Cara Mengisi SPT Tahunan

Pengertian Biaya Variabel


Jika sudah mempelajari tentang biaya tetap, saatnya untuk mengetahui pengertian dari
variabel beserta dengan jenis dan contohnya. Biaya variabel merupakan biaya yang
berbanding lurus terhadap jenis yang diproduksi oleh perusahaan. Saat ada
peningkatan dalam sektor produksi, biaya variabel juga akan meningkat dengan
persentase yang sama dan berlaku sebaliknya.

Biaya variabel bisa juga naik dan turun tergantung dari produk yang dihasilkan. Hal
tersebut tentu berbeda dengan biaya tetap yang mana tidak berubah dan tidak
terpengaruh pada produk yang dihasilkan. Biaya variabel bisa dihitung menjadi jumlah
marginal cost atau biaya marginal dari produk yang dihasilkan maupun biaya yang
berkaitan dengan produksi.

Sama seperti fixed cost, variable cost atau biaya variabel juga memiliki jenisnya, yaitu
direct cost, variable overhead cost, dan semi variable cost. Direct cost atau yang juga
disebut dengan biaya langsung merupakan biaya yang langsung terkait dengan
produksi. Ketentuan dari biaya langsung ini adalah biaya yang dibutuhkan dalam proses
produksi, misal untuk bahan baku atau bahan bakar.

Berikutnya variable overhead cost yang mana merupakan biaya yang berkaitan dengan
intensitas perusahaan dalam proses produksi. Misal biaya asuransi untuk tenaga kerja
yang sakit atau kecelakaan ketika sedang memproduksi. Sedangkan untuk semi
variable cost adalah biaya yang bisa menjadi variable cost dan juga bisa menjadi fixed
cost.

Terkadang juga biaya semi variabel ini bisa disebut dengan biaya campuran. Awalnya
biaya ini menjadi biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan tanpa ada intervensi,
namun sekarang berubah menjadi biaya variabel saat produksi meningkat. Dalam
meningkatkan banyaknya produksi, perusahaan harus menambahkan biaya dengan
tujuan memenuhi kebutuhan dalam produksi.

Untuk contoh dari biaya variabel sendiri adalah sebagai berikut, sebuah perusahaan
smartphone memproduksi satu buah smartphone. Setiap smartphone yang diproduksi
setidaknya memiliki layar touchscreen yang harganya Rp. 800.000. Saat perusahaan
memproduksi smartphone sebesar 100 buah, maka biaya untuk pembelian touchscreen
juga naik menjadi Rp. 80.000.000.

Baca juga : Cara dan Contoh Membuat Pembukuan Sederhana untuk Usaha Kecil

Perbedaan Biaya Tetap Dan Biaya Variabel


Dari pengertian yang sudah dijelaskan di atas, tentu bisa ditarik kesimpulan mengenai
perbedaan antara kedua jenis biaya tersebut. Walaupun dua jenis biaya ini sama namun
keduanya memiliki perbedaan dan berikut di bawah ini adalah perbedaan antara biaya
tetap dan biaya variabel.

1. Pengertian
Secara pengertian tentu kedua jenis biaya ini berbeda. Biaya variabel atau variable cost
merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan seiring dengan laju produksi. Untuk
fixed cost sendiri merupakan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan tanpa adanya
intervensi dari biaya produksi.

2. Jenis
Berdasarkan jenisnya, dua biaya ini tentu berbeda. Fixed cost memiliki dua jenis, yaitu
biaya yang sudah ditentukan dan biaya diskresioner. Variable cost sendiri dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu biaya langsung atau direct cost, semi variable cost, dan variable
overhead cost.

3. Contoh
Biaya tetap memiliki contoh yang sudah disebutkan di atas, yaitu gaji karyawan yang
mana meski perusahaan sedikit produksi namun gaji tetap harus dibayarkan. Biaya
variabel tentu memiliki contoh yang bermacam-macam, misalnya pembelian bahan
baku untuk produksi. Dengan produksi perusahaan yang banyak maka biaya yang
dikeluarkan untuk bahan baku juga harus banyak.
Biaya tetap dan biaya variabel merupakan sesuatu yang berbeda, dan kedua-duanya
harus dikeluarkan di dalam produksi sebuah perusahaan. Dari contohnya, pengertian,
serta jenisnya saja sudah membedakan dua jenis biaya ini.

https://accurate.id/akuntansi/pengertian-lengkap-biaya-tetap-dan-perbedaannya-biaya-
variabel/#:~:text=Biaya%20variabel%20atau%20variable%20cost,adanya%20intervensi%20dari%20biaya
%20produksi.

Apa itu Biaya Tetap (Fixed Cost)?


Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan kenaikan atau penurunan jumlah
barang atau jasa yang diproduksi atau dijual perusahaan.

Biaya tetap adalah biaya yang harus dibayar oleh perusahaan, terlepas dari aktivitas
bisnis apapun dari si perusahan.

Secara umum, perusahaan dapat memiliki dua jenis biaya, biaya tetap dan biaya
variabel, yang keduanya menghasilkan total biaya. Shut Down Point (Poin penutupan)
biasanya diterapkan untuk mengurangi biaya tetap.
Memahami Biaya Tetap (Fixed Cost)
Perusahaan memiliki berbagai macam biaya yang terkait dengan bisnis mereka.
Biaya-biaya ini dikeluarkan dalam biaya tidak langsung, biaya langsung, dan biaya
modal pada laporan laba rugi dan dinotasikan sebagai kewajiban jangka pendek atau
jangka panjang pada neraca.

Biaya tetap dan biaya variabel secara bersama-sama membentuk struktur biaya total
perusahaan. Analis biaya bertanggung jawab untuk menganalisis biaya tetap dan biaya
variabel melalui berbagai jenis analisis struktur biaya. Secara umum, biaya adalah
faktor kunci yang mempengaruhi total profitabilitas.

Perusahaan memiliki beberapa fleksibilitas dalam memecah biaya pada laporan


keuangan mereka. Karena itu biaya tetap dapat dialokasikan di seluruh laporan laba
rugi.
Proporsi biaya variabel vs biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan dan alokasinya
dapat bergantung pada industri tempat mereka berada.

Biaya variabel adalah biaya yang terkait langsung dengan produksi dan karenanya
berubah tergantung pada output bisnis.

Biaya tetap biasanya dinegosiasikan untuk periode waktu tertentu dan tidak berubah
dengan tingkat produksi. Biaya tetap, bagaimanapun juga, dapat berkurang pada basis
per unit ketika mereka dikaitkan dengan bagian biaya langsung dari laporan laba rugi,
berfluktuasi dalam rincian biaya barang yang dijual.

Biaya tetap biasanya ditentukan oleh perjanjian atau jadwal kontrak. Ini adalah biaya
dasar yang terlibat dalam menjalankan bisnis secara komprehensif. Setelah ditetapkan,
biaya tetap tidak berubah sepanjang umur perjanjian atau jadwal biaya.

Perusahaan yang memulai sebuah bisnis baru kemungkinan akan mulai dengan biaya
tetap untuk sewa dan gaji manajemen. Semua jenis bisnis memiliki perjanjian biaya
tetap yang dipantau secara teratur.

Meskipun biaya tetap ini dapat berubah dari waktu ke waktu, perubahan itu tidak
terkait dengan tingkat produksi melainkan perjanjian atau jadwal kontrak baru.

Contoh Biaya Tetap (Fixed Cost)


Contoh-contoh biaya tetap termasuk pembayaran sewa, gaji, asuransi, pajak properti,
biaya bunga, depresiasi, dan beberapa utilitas yang berpotensi, seperti mesin dan
sebagainya.

Cara Menghitung Biaya Tetap


Misalkan perusahaan ABC membli sebuah unit truk seharga Rp 150.000.000, dan si
perusahaan menggunakn metode garis lurus untuk mengukur penyusutan.

Dan perusahaan memperkirakan bahwa truk ini bisa digunakan hingga 10 tahun tanpa
nilai residu.

Maka perhitungan biaya penyusutan perbulan dapat ditemukan dengan membagi


biaya peroleh dengan taksiran pemakaian. Lihat contoh berikut:
Rp. 150.000.000 : 10 = Rp. 15.000.000 (biaya penyusutan truk per tahun)

Rp. 150.000.000 : 12 = Rp. 12.500.000 (biaya penyusutan mesin per bulan)

Jadi, biaya penyusutan truk sebesar Rp 12.500.000 akan selalau ditambahkan pada
berapapun jumlah produk yang perusahaan hasilkan.

Jenis biaya tetap


Ada dua jenis utama dari biaya tetap, yakni:
Discretionarry fixed cost. Yakni biaya tetap yang rutin perusahaan keluarkan
terlepas dari frekuensi kegiatan usaha yang dijalankannya. Contohnya adalah riset,
biaya iklan dan pelatihan manajerial karyawan.
Committed fixed cost. Yakni biaya tetap yang monoton, atau nominalnya tidak
berubah dalam jangka pendek. Contohnya asuransi, dan sewa tempat.
Penjelasan Kunci
 Manajemen struktur biaya merupakan bagian penting dari analisis bisnis yang
melihat dampak dari biaya tetap dan biaya variabel pada keseluruhan bisnis.
 Biaya tetap ditetapkan selama periode waktu tertentu dan tidak berubah dengan
tingkat produksi.
 Biaya tetap dapat berupa pengeluaran langsung atau tidak langsung dan karena
itu dapat memengaruhi profitabilitas pada berbagai titik di sepanjang laporan laba
rugi.
Analisis laporan keuangan
Perusahaan dapat mengasosiasikan biaya tetap dan variabel ketika menganalisis biaya
per unit. Dengan demikian, harga pokok penjualan dapat mencakup biaya variabel dan
tetap.

Secara komprehensif, semua biaya yang terkait langsung dengan produksi suatu
barang dijumlahkan secara kolektif dan dikurangkan dari pendapatan untuk
menghasilkan laba kotor.

Akuntansi variabel dan biaya tetap bervariasi untuk setiap perusahaan tergantung pada
biaya yang mereka kerjakan. Skala ekonomis juga dapat menjadi faktor bagi
perusahaan yang dapat menghasilkan barang dalam jumlah besar.
Biaya tetap dapat menjadi kontributor untuk skala ekonomi yang lebih baik karena
biaya tetap dapat berkurang per unit ketika jumlah yang lebih besar diproduksi.

Biaya tetap yang mungkin terkait langsung dengan produksi akan berbeda di setiap
perusahaan tetapi dapat mencakup biaya seperti tenaga kerja langsung dan sewa
properti.

Biaya tetap juga dialokasikan di bagian pengeluaran tidak langsung pada laporan laba
rugi yang mengarah pada laba operasi. Penyusutan adalah salah satu biaya tetap
umum yang dicatat sebagai biaya tidak langsung.

Perusahaan membuat jadwal pengeluaran penyusutan untuk investasi aset dengan nilai


jatuh dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin membeli
mesin untuk perakitan manufaktur yang dibebankan dari waktu ke waktu
menggunakan depresiasi. Biaya tetap dan tidak langsung utama lainnya adalah gaji
untuk manajemen.
Perusahaan juga akan memiliki pembayaran bunga sebagai biaya tetap yang
merupakan faktor untuk laba bersih. Biaya bunga tetap dikurangkan dari laba usaha
menjadi laba bersih.

Setiap biaya tetap pada laporan laba rugi juga dicatat pada neraca dan laporan arus
kas. Biaya tetap pada neraca dapat berupa kewajiban jangka pendek atau jangka
panjang.

Akhirnya, setiap uang tunai yang dibayarkan untuk pengeluaran biaya tetap
ditunjukkan pada laporan arus kas.

Secara umum, peluang untuk menurunkan biaya tetap dapat menguntungkan


perusahaan dengan mengurangi biaya dan meningkatkan laba.

Manajemen Struktur Biaya (Cost Structure)


Selain pelaporan laporan keuangan, sebagian besar perusahaan akan dengan cermat
mengikuti struktur biaya mereka melalui pernyataan dan dasbor struktur biaya
independen.

Analisis struktur biaya independen membantu perusahaan memahami sepenuhnya


biaya variabel vs tetapnya dan bagaimana pengaruhnya terhadap berbagai bagian
bisnis serta total bisnis secara keseluruhan.
Banyak perusahaan memiliki analis biaya yang didedikasikan semata-mata untuk
memantau dan menganalisis biaya tetap dan variabel suatu bisnis.

Rasio
Fixed cost ratio: (Rasio biaya tetap): Rasio biaya tetap adalah rasio sederhana yang
membagi biaya tetap dengan penjualan bersih untuk memahami proporsi biaya tetap
yang terlibat dalam produksi.
Fixed charge coverage ratio (Rasio cakupan biaya tetap): Rasio cakupan biaya
tetap adalah jenis metrik solvabilitas yang membantu menganalisis kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban biaya-tetapnya. Rasio cakupan biaya tetap
dihitung dari persamaan berikut:
EBIT + biaya tetap sebelum pajak / biaya tetap sebelum pajak
+ bunga
Pertimbangan Lainnya
Analisis Breakeven (impas): Analisis Breakeven melibatkan penggunaan biaya tetap
dan variabel untuk mengidentifikasi tingkat produksi di mana pendapatan akan sama
dengan biaya. Ini bisa menjadi bagian penting dari analisis struktur biaya. Kuantitas
produksi impas perusahaan dihitung dengan:

Kuantitas impas = biaya tetap / (harga jual per unit – biaya variabel per unit)

Lihat juga rumus breakeven point.


Analisis impas perusahaan dapat menjadi penting untuk keputusan biaya tetap dan
variabel. Analisis Breakeven juga mempengaruhi harga di mana perusahaan memilih
untuk menjual produknya.

Leverage Operasional: Leverage Operasional adalah metrik struktur biaya lain yang
digunakan dalam manajemen struktur biaya. Proporsi biaya tetap ke variabel akan
mempengaruhi leverage operasi perusahaan.

Biaya tetap yang lebih tinggi membantu meningkatkan leverage operasi. Dengan
leverage operasi yang lebih tinggi, perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak laba
per unit tambahan yang diproduksi.

Leverage operasi = [Q(P-V)] / [Q(P-V)-F]

Penjelasan:
Q = number of units / jumlah unit.

P = price per unit / harga per unit.

V = variable cost per unit / biaya variable per unit.

F = fixed costs / biaya tetap.

Itulah keseluruhan mengenai informasi pengertian biaya tetap atau fixed cost dan
semoga bermanfaat. Sampai jumpa lagi di posting-posting seputar ekonomi, bisnis,
investasi dan uang dari BelajarEkonomi.Com di masa datang.

https://belajarekonomi.com/biaya-tetap-fixed-cost/

Anda mungkin juga menyukai