Anda di halaman 1dari 6

2.

monopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu monos dan polein. Monos berarti sendiri,


sedangkan polein adalah penjual. Jika digabungkan, monopoli adalah menjual sendiri.
Lebih lengkapnya, monopoli adalah seseorang atau suatu badan atau lembaga yang
menguasai penawaran pasar (penjualan barang dan jasa di pasa) yang ditunjukkan kepada
para pelanggannya.
Menurut buku Pengantar Ilmu Ekonomi karangan Irma Yuliani, S.E, M.Si., monopolis
mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga pasar. Oleh karena itu, monopolis adalah
penjual tunggal yang menguasai pasar.
Kelebihan Pasar Monopoli

1. Meningkatkan kreativitas dan inovasi

Monopoli yang diberikan pemerintah dalam bentuk penghargaan yang dapat meningkatkan
kreativitas dan inovasi kalangan perusahaan.

2. Menjaga kestabilan ekonomi

Mampu menjaga kestabilan ekonomi dan efisiensi terhadap produk maupun jasa, adanya
perusahaan lain dengan menawarkan produk maupun jasa yang sama hanya akan membuat siklus
ekonomi menjadi tidak stabil.

3. Melindungi hak kekayaan dari seorang individu

Mampu digunakan untuk melindungi hak kekayaan dari seorang individu, dengan potensi melakukan
pengembangan serta inovasi meskipun pada akhirnya nanti memang diperlukan dan dibutuhkan
agar tetap laku di masyarakat.

Kekurangan Pasar Monopoli

1. Perusahaan bisa bertindak sewenang-wenang


Monopoli karena pasar dikuasai oleh seorang penjual dapat memberi peluang bagi
perusahaan tersebut bertindak sewenang-wenang, sehingga akan merugikan konsumen.
2. Perusahaan tidak memberi layanan dengan optimal
Adanya kemungkinan perusahaan tidak memberi layanan dengan optimal dan efisien karena
perusahaan dapat mengurangi maupun menetapkan harga jual bahkan perusahaan tersebut
mampu memanipulasi kelangkaan produk.
3. Munculnya ketidakadilan atau diskriminasi
Salah satu kekurangan lain dari pasar monopoli adalah ketidakadilan dari produsen atau
penjual terhadap konsumen atau pembeli. Kondisi ini terjadi karena kekuatan produsen yang
bersifat mutlak

3.Perbedaan Biaya Eksplisit dan Implisit


Search

Menu

Biaya Eksplisit dan Implisit Beserta Contoh dan Perbedaannya

Juni 28, 2022

Biaya eksplisit dan implisit

Di dalam ilmu ekonomi, terutama yang mempelajari mengenai keuangan perusahaan, terdapat dua
jenis biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Meskipun secara definisi
keduanya berbeda, tetapi keduanya sama-sama dikeluarkan untuk mendukung proses produksi
suatu perusahaan.

Sederhananya, biaya eksplisit adalah biaya wajib, sedangkan biaya implisit adalah biaya yang tidak
wajib dikeluarkan oleh perusahaan. Bagaimana maksudnya? Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut
mengenai apa itu biaya eksplisit dan implisit beserta dengan contoh dan perbedaannya.

Biaya Eksplisit

Pengertian Biaya Eksplisit

Biaya eksplisit adalah biaya yang memang diketahui oleh perusahaan dan dikeluarkan selama proses
produksi berlangsung. Sederhananya, biaya eksplisit ini adalah biaya yang keluar karena memang
sudah jadi kewajiban perusahaan untuk dapat melakukan proses produksi. Dapat dikatakan bahwa
proses produksi tidak bisa berjalan jika biaya eksplisit ini tidak dikeluarkan.

Biaya eksplisit ini sifatnya adalah tetap dan sudah masuk ke dalam rancangan keuangan perusahaan
yang sudah diatur sebelumnya.

Biaya ini juga dapat dikatakan sebagai biaya nyata karena memang berhubungan langsung dengan
proses produksi yang sedang berlangsung. Biaya eksplisit nantinya akan sangat menentukan
berbagai hal, seperti harga jual, persentase keuntungan atau kerugian.

Contoh Biaya Eksplisit

Seperti yang telah dijelaskan bahwa biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dan pencatatannya
masuk ke dalam laporan keuangan perusahaan. Contoh biaya yang termasuk ke dalam biaya eksplisit
adalah:

Upah Tenaga Kerja


Upah tenaga kerja atau gaji karyawan ini adalah salah satu biaya yang wajib dikeluarkan untuk
menjalankan proses produksi. Tentunya suatu perusahaan membutuhkan sumber daya manusia
untuk mencapai tujuannya, dalam hal ini adalah produksi sampai penjualan.

Upah itu dapat dibayarkan dalam waktu harian, mingguan, atau bulanan. Tetapi umumnya upah
tenaga kerja dibayarkan secara bulanan bergantung pada perjanjian awal antara perusahaan dan
tenaga kerja.

Upah tenaga kerja tentunya wajib dikeluarkan tiap bulannya dan masuk ke dalam catatan
perusahaan. Meskipun kaitannya bukan soal bahan baku produksi, tetapi upah tenaga kerja akan
mempengaruhi modal dan digunakan untuk menentukan biaya produksi untuk nantinya dihitung
persentase keuntungannya.

Biaya Bahan Baku

Selain karyawan, bahan baku merupakan elemen utama di dalam suatu proses produksi. Untuk
mendapatkan bahan baku, setiap perusahaan perlu membelinya dari produsen lainnya. Karena ada
proses pembelian, maka tentunya ada biaya yang harus dikeluarkan. Dan biaya itu termasuk ke
dalam biaya eksplisit.

Biaya bahan baku akan berpengaruh pada harga barang yang akan diperjualbelikan ke pasar
nantinya. Berapa persentase keuntungan yang ingin ditetapkan dipengaruhi oleh biaya bahan baku
ini.

Yang termasuk ke dalam biaya bahan baku adalah biaya bahan baku itu sendiri, biaya pengiriman,
biaya pajak, dan lain sebagainya.

Biaya Lokasi

Biaya Lokasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan tempat untuk proses produksi.
Tentunya setiap proses produksi membutuhkan lokasi untuk melakukan proses produksinya.

Biaya lokasi dapat berupa biaya sewa gedung dan biaya listrik.

Namun jika tempat produksi sudah memiliki tempat sendiri, tetap saja biaya yang harus dikeluarkan
adalah biaya seperti biaya listrik, kebutuhan air, sampai kebersihan.

Biaya Peralatan
Biaya peralatan yang digunakan untuk proses produksi juga menjadi salah satu biaya eksplisit.
Meskipun memang terkadang ada yang bersifat tidak terduga, tetapi biaya peralatan yang sifatnya
tetap adalah biaya pemeliharaan peralatan.

Umumnya, perusahaan sudah menentukan kapan harus melakukan pemeliharaan terhadap


peralatannya.

Biaya Pemasaran

Pemasaran meskipun tidak langsung terkait dengan produksi, tetapi pemasaran akan mempengaruhi
penjualan suatu produk. Oleh karena itu, biasanya perusahaan akan menetapkan biaya pemasaran
sejak awal akan melakukan produksi.

Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk proses memperkenalkan produk ke
masyarakat, baik itu secara langsung maupun secara daring. Seperti misalnya adalah iklan,
endorsement, sampai sponsorship.

Biaya Implisit

Pengertian Biaya Implisit

Biaya implisit dapat dikatakan sebagai kebalikan dari biaya eksplisit. Biaya implisit adalah biaya yang
sifatnya tidak wajib dikeluarkan, tetapi besar kemungkinannya selalu dikeluarkan saat proses
produksi. Jadi, biaya implisit sifatnya lebih tidak terduga atau tidak terlihat.

Biaya implisit ini tidak dimasukkan kepada laporan keuangan tahunan perusahaan. Pada dasarnya
biaya implisit dikeluarkan sebagai bentuk pengorbanan karena telah menggunakan aset internal
perusahaan.

Contoh Biaya Implisit

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa biaya implisit ini adalah biaya yang sifatnya tidak
tetap dan cenderung tidak terduga. Biaya ini kadang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi.
Contoh biaya yang termasuk ke dalam biaya implisit adalah:

Pelatihan Karyawan

Pelatihan karyawan sebenarnya sifatnya tidak wajib, tetapi banyak perusahaan yang melakukannya
demi menambah kemampuan dari tenaga kerjanya agar berkembang dan berpengaruh pada proses
produksi yang juga lebih maksimal.
Biaya pelatihan ini tidak seperti gaji karena hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja, sesuai
dengan kemampuan dari perusahaan.

Bonus Tenaga Kerja

Bonus tenaga kerja ini sifatnya juga tidak wajib dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya ini dikeluarkan
dengan melihat kondisi profit perusahaan. Jika memang sudah melebihi target, bonus ini
kemungkinan baru akan dikeluarkan oleh perusahaan.

Bonus ini juga digunakan sebagai bentuk apresiasi terhadap tenaga kerja supaya nantinya juga akan
termotivasi untuk meningkatkan kinerja.

Perbaikan Peralatan Produksi

Perbaikan peralatan produksi berbeda dengan pemeliharaan produksi. Perbaikan ini sifatnya lebih
tidak terduga karena dikeluarkan ketika peralatan rusak. Sedangkan pemeliharaan adalah proses
yang dilakukan untuk menjaga supaya peralatan tidak rusak. Tentunya setiap perusahaan tidak tahu
kapan peralatannya akan rusak.

Biaya Acara

Biaya acara ini maksudnya adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menyelenggarakan
kegiatan tertentu, baik untuk internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.

Biaya acara ini bisa berupa kegiatan seperti outbond, perayaan ulang tahun, biaya duka cita untuk
karyawan, sampai biaya untuk melakukan kegiatan tanggung jawab sosial (CSR).

Baca juga: Teori Perilaku Konsumen: Pengertian: Manfaat, dan Model

Perbedaan Biaya Eksplisit dan Implisit

Dari penjelasan di atas tentunya dapat dilihat perbedaan yang jelas antara biaya eksplisit dan
implisit. Namun, secara rinci berikut ini adalah perbedaan signifikan antara biaya eksplisit dan
implisit.

Pencatatan Laporan

Pencatatan pelaporan keuangan perusahaan umumnya dilakukan secara tahunan atau bulanan.
Perbedaan antara biaya implisit dan eksplisit dalam konteks ini adalah biaya implisit cenderung tidak
tercatat karena sifatnya tidak terduga, sedangkan biaya implisit wajib dicatat dalam laporan
keuangan agar ada pembuktian ketika nantinya ada sesuatu yang janggal.
Fungsi

Dari segi fungsi, biaya eksplisit dan implisit berbeda signifikan. Biaya eksplisit berfungsi untuk
menentukan biaya produksi dan penghitungan keuntungan. Selain itu biaya eksplisit digunakan
untuk membantu laba akuntansi dan laba ekonomi.

Sedangkan biaya implisit cenderung tidak menentukan keuntungan perusahaan, tetapi mendukung
jalannya proses produksi. Bahkan biaya implisit terkadang juga mengurangi keuntungan perusahaan
karena sifatnya yang tidak terduga.

 Pelaporan Kepada Perusahaan


Dari segi pelaporan kepada perusahaan, biaya eksplisit bisa dilaporkan ke perusahaan
karena sifatnya yang terlihat. Sedangkan biaya implisit tidak dapat dilaporkan karena tidak
dicatat dalam laporan keuangan. 
 Kepastian
Seperti yang telah dijelaskan bahwa kedua biaya tersebut yang membedakan adalah
kepastiannya. Maksudnya adalah, biaya eksplisit sudah pasti dikeluarkan untuk melakukan
proses produksi, sehingga biaya ini akan digunakan untuk menentukan biaya produksi.
Sedangkan biaya implisit tidak wajib atau tidak pasti dikeluarkannya karena sifatnya yang
tidak terduga. 

Anda mungkin juga menyukai