Anda di halaman 1dari 4

Biaya variabel dapat disebut jumlah biaya marginal (marginal cost) dari seluruh unit produksi

atau biaya produksi suatu barang. Biaya variabel disebut juga sebagai biaya tingkat level (unit-
level) karena biaya-biaya variabel memiliki variasi dengan jumlah unit yang telah diproduksi.

Biaya variabel adalah biaya yang hanya diperlukan ketika proses produksi sedang berlangsung,
sehingga biaya variabel adalah dasar pengeluaran per unit yang nantinya dilaporkan. Jenis biaya
variabel yang diperlukan dalam proses produksi disebut sebagai pembelian bahan baku.
Pengeluaran bagi bahan baku umumnya dipengaruhi oleh target output selama produksi
berlangsung.

Biaya variabel adalah biaya yang selalu berubah selama proses produksi tersebut berlangsung.
Ketika proses produksi berhenti artinya biaya variabel yang dikeluarkan perusahaan tersebut
adalah nol. Biaya variabel adalah komponen dalam biaya produksi untuk menentukan harga
barang saat pemasaran dengan hitungan per unit.

Definisi Biaya Tetap


Jika biaya variabel adalah biaya yang berubah secara dinamis bergantung pada proses produksi,
maka biaya tetap sebaliknya. Biaya tetap disebut juga fixed cost. Biaya tetap adalah pengeluaran
yang tidak mengalami perubahan pada jumlahnya, walaupun volume produksi barang meningkat
atau menurun. Biaya tetap memiliki sifat yang pasti sehingga dapat dianggarkan dengan tepat.
Biaya tetap memiliki jumlah nominal yang sama untuk dibayar dalam setiap proses produksinya.
Biaya tetap jarang bahkan tidak pernah mengalami pembengkakan meskipun proses produksinya
padat, sehingga dapat meningkatkan output. Perusahaan dapat merencanakan anggaran untuk
biaya tetap karena sifatnya yang pasti. Biaya tetap biasanya dikeluarkan dalam proses produksi.

Contoh Biaya Variabel


Contoh biaya variabel adalah biaya bahan langsung, biaya distribusi produksi, biaya komisi,
biaya tenaga kerja langsung, serta upah lembur tenaga kerja. Agar dapat memiliki pemahaman
yang lebih komprehensif mengenai biaya-biaya tersebut, akan diberikan lima contoh penggunaan
biaya tersebut dalam konteks kehidupan sehari-hari. Kelima contoh ini diperhitungkan dalam
keberhasilan penjualan produk. Berikut ini penjelasannya.

Biaya Bahan Langsung


Contoh pertama biaya variabel adalah biaya bahan langsung. Bahan langsung merupakan suatu
persediaan bahan baku yang dibeli perusahaan manufaktur untuk membuat barang yang telah
jadi, selain itu juga bahan yang berhubungan dalam proses produksi secara langsung. Sedangkan
biaya bahan langsung merupakan biaya semua komponen yang digunakan dalam pembuatan
suatu produk. Semua bahan langsung harus dapat diukur dan diidentifikasi sebagai kontribusi
pada suatu produk. Bahan baku dapat berubah tergantung target produksi barang dan jasa.

Biaya Distribusi Produk


Contoh kedua biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan ketika mengantarkan suatu produk
ke distributor atau end-user, contohnya biaya bensin, mesin produksi, supir, listrik dan lain-lain.
Biaya distribusi produk merupakan bagian dari biaya variabel karena jumlahnya sesuai dengan
kuantitas produk yang telah didistribusi.

Biaya Komisi
Contoh ketiga biaya variabel adalah komisi dalam penjualan. Komisi biasanya diberikan kepada
tenaga penjual hanya ketika tenaga penjual berhasil menjual produk atau jasa mereka. Oleh
karena itu, komisi juga termasuk ke dalam biaya variabel. Komisi penjualan yang akan diperoleh
biasanya bervariasi tergantung keuntungan perusahaan maupun produktivitas tenaga penjual.
Komisi sewaktu-waktu dapat dipotong apabila perusahaan gagal mencapai margin keuntungan
ataupun ketika karyawan perusahaan gagal memenuhi kuota penjualan.

Biaya Tenaga Kerja Langsung


Contoh keempat biaya variabel adalah biaya tenaga kerja langsung. Biaya ini merupakan upah
yang diberikan kepada tenaga kerja yang berhubungan secara langsung dalam proses produksi.
Biaya tenaga kerja langsung yaitu jumlah yang dibayarkan untuk setiap unit yang karyawan
selesaikan atau terjual. Biaya ini dapat berubah-ubah tergantung laju produksi yang ada. Biaya
tenaga kerja langsung tidak sama dengan gaji. Hal ini dikarenakan upah yang diberikan
tergantung per unit produk.

Upah Lembur Tenaga Kerja


Contoh kelima biaya variabel adalah biaya upah yang diberikan kepada tenaga kerja jika harus
lembur dalam bekerja. Biaya ini termasuk ke dalam biaya variabel karena tidak setiap saat
karyawan harus lembur kerja. Pemilik bisnis biasanya meminta karyawan untuk lembur pada
periode tertentu, contohnya saat ingin mengejar suatu target.

Contoh Biaya Tetap


Contoh biaya tetap adalah biaya sewa gedung, biaya pajak bumi dan bangunan, biaya asuransi,
biaya air dan listrik, serta biaya asuransi. Di bawah ini akan dibahas mengenai contoh
penggunaan biaya-biaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari dalam lima contoh kasus. Kelima
contoh ini diperhitungkan dalam keberhasilan penjualan produk. Berikut ini penjelasannya.

Biaya Sewa Gedung


Contoh pertama biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyewa properti, seperti
tanah, gedung, dan lainnya. Biaya ini harus rutin dibayarkan sesuatu dengan kesepakatan,
walaupun pendapatan perusahaan sedang menurun. Disamping itu, mungkin perusahaan
membutuhkan biaya untuk menyewa atau membeli properti. Hal ini juga termasuk biaya tetap.

Biaya Pajak Bumi dan Bangunan


Contoh kedua biaya tetap adalah biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Jika luas propertinya
tidak bertambah, maka biaya PBB yang harus dibayar perusahaan setiap tahunnya tidak akan
meningkat.
Biaya Asuransi
Contoh ketiga biaya tetap adalah biaya asuransi. Program asuransi yang diikuti oleh perusahaan
akan terikat dalam pembayaran premi. Hal ini tidak melihat kondisi finansial perusahaan
tersebut. Jumlah biaya asuransi umumnya dibayarkan pada setiap bulannya, sehingga termasuk
dalam biaya tetap.

Biaya Air dan Listrik


Contoh keempat biaya tetap adalah biaya air dan listrik. Biaya air dan listrik juga dapat
dimasukkan ke dalam biaya variabel, tergantung kebutuhan dari masing-masing perusahaan.
Umumnya, semakin tinggi produksi suatu perusahaan, biaya air dan listrik niscaya juga akan
semakin meningkat. Akan tetapi, biaya air dan listrik suatu perusahaan tidak akan pernah nol
rupiah meskipun aktivitas produksi berhenti. Biaya air dan listrik minimum tetap wajib
dibayarkan suatu perusahaan setiap bulannya sehingga biaya ini juga termasuk biaya tetap. Biaya
utilitas lainnya, seperti biaya telepon juga termasuk biaya tetap dalam suatu perusahaan.

Perbedaan Biaya Variabel serta Biaya Tetap


Biaya variabel adalah biaya yang sama pentingnya dengan biaya tetap. Definisi dan contoh dari
keduanya telah dibahas sebelumnya. Selanjutnya pembahasan tentang perbedaan biaya variabel
dan biaya tetap.

Segi Nominal Pembayaran


Hal pertama tentang perbedaan biaya tetap dan biaya variabel adalah dari segi nominal
pembayaran. Umumnya, nominal biaya tetap akan jauh lebih besar dari biaya variabel. Meskipun
perusahaan dalam kondisi keuntungan yang nol, biaya tetap tidak akan mengalami perubahan.
Hal ini berbeda dari nominal biaya variabel yang biasanya lebih kecil dan dapat diatur sesuai
kondisi finansial perusahaan.

Segi Waktu yang Terjadi


Hal kedua tentang perbedaan biaya tetap dan biaya variabel adalah dari segi waktu yang terjadi.
Biaya tetap merupakan pengeluaran yang tidak terjadi setiap harinya, tetapi mungkin setiap
bulan, setiap tahun, atau beberapa tahun satu kali. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang
dikeluarkan dalam rentang waktu lebih pendek, mungkin seminggu satu kali atau setiap harinya.

Segi Pencatatan Akuntansi


Hal ketiga tentang perbedaan biaya tetap dan biaya variabel adalah dari segi pencatatan
akuntansi. Setiap perusahaan memiliki laporan keuangannya masing-masing dan membuat
perhitungan biaya variabel dan biaya tetapnya. Laporan biaya variabel adalah sebuah laporan
yang dibuat setiap hari, setiap minggu, maupun satu bulan sekali menyesuaikan dengan
produknya. Hal ini tidak terjadi pada biaya tetap karena intensitas laporan biaya tetap umumnya
jarang, seperti satu bulan sekali, satu tahun sekali, bahkan beberapa tahun satu kali.

Segi Penentuan Harga


Hal keempat tentang perbedaan biaya tetap dan biaya variabel adalah dari segi penentuan harga.
Biaya tetap merupakan komponen biaya yang jarang digunakan sebagai dasar untuk menentukan
harga produk. Umumnya, jumlah total biaya tetap merupakan benchmark dasar dari biaya suatu
perusahaan ketika aktivitasnya dalam keadaan nol. Hal ini berbeda dengan biaya variabel karena
menjadi salah satu dasar untuk menentukan harga suatu barang.

Segi Produksi yang Ada


Hal kelima tentang perbedaan biaya tetap dan biaya variabel adalah dari segi produksi yang ada.
Umumnya, biaya tetap merupakan biaya yang tidak berkaitan secara langsung dengan proses
produksi suatu barang. Kondisi pengurangan produksi dalam suatu perusahaan tidak
mempengaruhi nominal biaya tetap secara signifikan. Akan tetapi, hal ini akan mempengaruhi
biaya variabel yang erat dengan proses produksi suatu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai