Anda di halaman 1dari 2

Biaya variabel atau variable cost 

adalah biaya yang besarnya tergantung pada tingkat


produksi. Biaya variabel sifatnya berubah-ubah (bervariasi) sesuai kondisi perusahaan.

Contoh variable cost adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung

variable cost sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan menerima
atau menolak pesanan khusus karena peranan variable costing dalam kegiatan oprasional
perusahaan sangat penting dalam memberikan informasi yang bermnfaat bagi manajemen
perusahaan untuk dapat digunakan dalam perencanaan laba, pengendalian biaya tetap yang
lebih baik dan dalam pengambilan keputusan.

Untuk memahami biaya variabel lebih mendalam, berikut ini terdapat beberapa contoh biaya
variabel yang perlu kamu pahami, antara lain:

 Bahan langsung: bahan langsung atau bahan baku merupakan bahan yang
berhubungan langsung dengan berjalannya proses produksi barang. Bahan langsung
dapat mengalami perubahan jika jumlah produk yang diproduksi berubah.
 Komisi: biasanya komisi akan dihitung dari seberapa banyak penjualan produk yang
berhasil laku dengan perkiraan jumlah tertentu. Sebab akan berubah tergantung
dengan jumlah produksi dan penjualan.
 Tenaga kerja langsung: tenaga kerja langsung biasanya memiliki peran penting dalam
melakukan produksi sebuah barang. Tenaga kerja akan mendapatkan bayaran ketika
sudah menghasilkan suatu produk, tetapi tenaga kerja yang bekerja secara sementara,
maka pembayaran akan masuk ke biaya variabel.
 Upah lembur tenaga kerja: jumlah jam yang dilakukan oleh tenaga kerja untuk bekerja
lembur atau melebihi jam kerja yang upahnya akan dihitung ke dalam biaya variabel.
 Pemenuhan kebutuhan alat produksi: beberapa bahan yang dibutuhkan agar alat
produksi dapat berjalan dengan baik, seperti oli yang digunakan untuk mesin produksi
atau listrik yang digunakan untuk berjalannya mesin.

Contoh :

Berdasarkan data pada Tabel 1, diketahui bahwa dalam tahun 2015 total produksi untuk
ketiga jenis produk bangunan tersebut, mencapai 1.257.200 unit dengan realisasi penjualan
sebanyak 1.252.500 unit.
Sehingga jika dibandingkan antara jumlah pejualan dengan realisasi jumlah yang diproduksi
tersebut di atas, maka terjadi adanya kapasitas menganggur,yaitu berarti total permintaan atau
penjualan terhadap produk tsb lebih kecil,dari total kapasitas produksi yang dimiliki penjual
atau penjual tsb dapat memproduksi barang lebih banyak dibandingkan barang yg dapat
dijual

Kapasitas menganggur tersebut dapat dimanfaatkan manajer dalam perusahaan dengan cara
menerima atau menolak pesanan khusus dari customer.

Biaya semi variabel memiliki unsur biaya tetap dan biaya variabel.

Contohnya : biaya listrik, telepon dan air, pemeliharaan dan perbaikan mesin, asuransi
kesehatan

Semi variabel dalam kontesk manajer dapat /untuk pengendalian biaya atas dasar fungsi-
fungsi yang ada dalam suatu organisasi perusahaan. Contohnya : biaya listrik, telepon dan
air, pemeliharaan dan perbaikan mesin, asuransi kesehatan

Berdasarkan rincian biaya yang telah dikemukakan di Tabel 2, diketahui bahwa di CV


Nasional Batako ada empat jenis biaya semi variabel yaitu biaya listrik pabrik, biaya
pemeliharaan pabrik, biaya telpon/faximile kantor dan biaya listrik kantor. Sedangkan rincian
biaya semi variabel yang dirincikan pada setiap bulannya dapat dilihat pada tabel berikut :

Berdasarkan Tabel 3, maka dapat dilakukan pemisahan biaya semi variabel menjadi biaya
tetap dan biaya variabel dengan menggunakan metode least square.

Metode Least Square merupakan salah satu metode berupa data deret berkala atau time
series, yang mana dibutuhkan data-data penjualan dimasa lampau untuk melakukan
peramalan penjualan dimasa mendatang sehingga dapat ditentukan hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai