Anda di halaman 1dari 1

Dalam sebuah perusahaan, constraint atau kendala merupakan sebuah istilah yang

merujuk pada teori dalam dunia bisnis dan berkaitan langsung dengan proses pencapaian
keuntungan (laba) dengan melakukan identifikasi terhadap kendala yang biasanya dialami oleh
sebuah perusahaan. Setelah mengetahui kendala yang dialami, perusahaan harus menyediakan
juga solusi untuk mengatasinya agar dapat dengan mudah survive melewati kendala tersebut.
Tujuan utama dari konsep teori ini adalah untuk mencapai target sebuah perusahaan dengan
menghasilkan keuntungan atau profit yang maksimal. Caranya adalah dengan mengatasi setiap faktor
risiko atau hambaan yang ada.

Internal constraint merupakan sebutan untuk sebuah kendala yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri. Hal ini berkaitan dengan seluruh aspek yang ada di dalamnya. Mulai dari keterbatasan jam
kerja karyawan, mesin produksi yang digunakan hingga kurangnya fasilitas perusahaan yang
mumpuni untuk mendukung setiap operasional produksi. Dengan demikian, kendala inilah yang
membuat hasil produksi menjadi terhambat atau tidak maksimal.

External constraint merupakan kendala yang faktornya berasal dari luar perusahaan. Sebut saja
keterbatasan jumlah supplier bahan baku hingga kualitas produk yang kurang konsisten sehingga
dapat mempengaruhi minat dan daya beli konsumen.

Dari kendala -kendala tersebut dapat diatasi dengan cara :


1. Mengidentifikasi kendala dengan diklasifikasikan secara spesifik baik itu dalam
kendala internal perusahaan atau kendala eksternal perusahaan.  
2. Mengeksploitasi kendala dengan memanfaatkan seluruh atau sebagian sumber
kendala yang muncul.  Hal ini dilakukan dengan cara memanfaatkan seluruh atau sebagian
sumber daya yang ada di dalamnya.
3. Sinkronisasi kendala ,aktivitas seperti melakukan peninjauan terhadap berbagai
aktivitas dalam sebuah perusahaan yang berguna untuk memastikan bahwa terdapat
adanya keselarasan yang terjadi dalam menghadapi dan mengatasi kendala-kendala
yang ada .
4. Mengangkat kendala yang mengikat, seperti perbaikan dengan cara mengurangi
keterbatasan pada kendala perusahaan.
5. Mengevaluasi ulang terhadap setiap prosesnya hal itu berguna untuk terus
memperbaiki kendala yang muncul lalu berfokus pada perbaikan kendala yang
muncul selanjutnya.

Menurut Crissman et al. (1998), Trade-Off Analysis (TOA) merupakan proses merancang untuk
mengintegrasikan pembuat keputusan kebijakan publik dan stakeholders lain dengan sekelompok
pakar untuk menyediakan informasi yang bersifat kuantitatif dalam mendukung pengambilan
keputusan.

Anda mungkin juga menyukai