Anda di halaman 1dari 5

CHAPTER 17

A. Strategi Produksi Dan Logistik


Ada dua tools yang biasa dilakukan perusahaan dalam melakukan control produk, yakni TQM
(Total Quality Management) dan Six Sigma, masing masing memiliki kelebihn dan
kekurangannya masing masing yang akan kami jelaskan satu persatu

1. TQM (Total Quality Management)


Total Quality Management adalah suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang
terpusat pada kualitas untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus
menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya yang dilakukan untuk
mendapatkan kepuasan dari pelanggan yang berdampak akan memberi keuntungan bagi seluruh
masyarakat dan anggota organisasi tersebut. Hal ini karenakan atas partisipasi semua anggota
organisasi terebut untuk memperoleh kesuksesan jangka panjang. Menurut para ahli ada
beberapa pengertian TQM, diantaranya :

· Menurut Santoso 1992, beliau menyatakan bahwa TQM adalah sistem manajemen yang
mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan
melibatkan seluruhanggota organisasi.
· Menurut Fandy Tjiptono 1996, beliau mendefenisikan TQM adalah suatu pendekatan dalam
menjalan kan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan nya.

Total Quality Management adalah suatu approach dalam menjalankan sebuah perusahaan atau
organisasi dengan melakukan peningkatan kualitas pada proses, produk, dan pelayanan untuk
mengoptimalkan daya saing perusahaan atau organisasi tersebut. Tujuan dari Total Quality
Management ini adalah untuk memastikan konsumen puas dengan barang atau jasa yang
diberikan, serta memastikan tidak ada pihak yang mengalami kerugian.
Didalam TQM, terdapat 8 elemen yang harus diterapkan agar suatu orgaisasi sukses. 8 elemen
tersebut adalah :
 Etika
 Integritas (kejujuran)
 Kepercayaan
 Pelatihan (training)
 Kerja tim (team work)
 Kepemimpinan (leadership)
 Penghargaan (recognition)
 Komunikasi
TQM diciptakan untuk yang menjadikan mutu sebagai pendorong kepemimpinan, desain,
perencanaan, dan inisiatif perbaikan.Oleh karena itu, TQM membutuhkan bantuan dari
kedelapan elemen di atas.Elemen-elemen ini dikelompokkan ke dalam empat bagian berdasarkan
fungsinya. Keempat bagian tersebut adalah:
· Pondasi : etika, integritas dan kepercayaan
· Batu Bata : pelatihan, kerja tim, dan kepemimpinan
· Campuran Semen Pengikat: komunikasi
· Atap: Penghargaan
Manfaat TQM bagi pelanggan
· Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan
· Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.
· Kepuasan pelanggan terjamin.
Manfaat TQM bagi institusi adalah:
· Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan
· Staf lebih termotivasi
· Produktifitas meningkat
· Biaya turun
· Produk cacat berkurang
· Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat
· Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan

2. Six Sigma

Six Sigma adalah strategi, disiplin ilmu, dan alat – untuk mencapai dan mendukung kesuksesan
bisnis. Six Sigma terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan, disebut disiplin ilmu karena
mengikuti model formal,yaitu DMAIC ( Define, Measure, Analyze, Improve, Control )dan alat
karena digunakan bersamaan dengan yang lainnya, seperti Diagram Pareto(Pareto Chart) dan
Histogram.Intinya agar dapat meningkatkan kualitas dan kinerja bisnis, kesuksesan six sigma
bergantung pada kemampuan memecahkan masalah.Six Sigma dapat didefinisikan menurut
Mikel Harry (2001) sebagai suatu proses bisnis yang memungkinkan perusahaan untuk
meningkatkan kinerjanya dengan merancang dan memantau aktivitas harian bisnis dalam
mencapai kepuasan pelanggan. Six Sigma juga didefinisikan sebagai suatu sistem yang
komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, member dukungan dan memaksimalkan proses
usaha, yang berfokus pada pemahaman akan kebutuhan pelanggan dengan menggunakan fakta,
data serta terus menerus memperhatikan peraturan, perbaikan dan mengkaji ulang proses usaha.
Tujuan dari Six Sigma tidak hanya mencapai level Sigma tertentu saja tetapi lebih pada
peningkatan kemampuan perusahaan. Six Sigma akan berupaya untuk memperhatikan
kesesuaian antara kinerja produk atau jasa yang dihasilkan dengan kebutuhan pelanggan.

Ada beberapa keunggulan Six Sigma diantaranya :


· Menurunkan Cost of loss, perbaikan kualitas dan service produk serta kepuasan
konsumen.
· Dapat mengurangi secondary process [rework] dan claim.
· Dapat diterapkan disegala bidang baik bidang Industri maupun bidang financial.
· Fokus terhadap 3P (Product, Process, People).
· Sangat berdampak terhadap investasi.
· Berdampak terhadap biaya.

B. Produk Dihasilkan Dimana : Faktor Negara, Faktor Teknologi, Faktor , Faktor Produk,
Faktor Lokasi Produksi Produk

1. Faktor Negara
Dinegara mana kita akan memproduksi produk kita, tentu harus disesuaikan dengan
regulasi, keadaan social, budaya, dan keadaan ekonomi negara yang akan kita tuju.
2. Faktor Teknologi
Teknologi apa yang akan kita pakai, apakah dapat didukung oleh negara yang kita
tempati atau tidak,.
3. Faktor Produk
Jenis produk apa yang akan kita produksi, bahan baku dan proses produksi yang harus
dilalui
4. Faktor Lokasi Produksi
Dimana kita akan memproduksi produk kita, didalam negeri, atau membuka kantor
cabang dinegara yang dituju, kemudian jarak harus diperhitungkan, sehingga efisien.

C. Outsourching
Penggunaan tenaga kerja dari luar perusahaan sendiri untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan
tertentu yang spesifik.Dari pengertian tersebut, kita mendapatkan minimal dua hal yang musti
dijelaskan, yaitu perusahaan outsourcing dan jenis pekerjaan yang umum di serahkan kepada
tenaga dari luar tersebut.
Di negara kita, ada undang-undang yang khusus mengatur mengenai hal ini, yaitu UU No. 13
tahun 2003.Yang membuat sedikit kerancuan adalah tidak ada penyebutan istilah outsourcing
dalam undang-undang tersebut.Yang bisa ditarik dari UU tersebut adalah outsourcing memiliki
dua bentuk, yaitu pemborongan pekerjaan dan penyediaan jasa pekerja / buruh.
Kita bisa menarik kesimpulan, yang disebut sebagai Perusahaan Outsourcing adalah perusahaan
yang menyediakan jasa tenaga kerja untuk keahlian pada bidang pekerjaan tertentu sesuai dengan
permintaan perusahaan yang membutuhkannya.
D. Keputusan Membuat Atau Membeli
Dalam keputusan ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam yakni sebagai berikut :
· Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri
produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari
pemasok luar.
· Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu
dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk
tersebut.
Apabila Keputusan yang pertama yang Diambil, maka ada 2 (dua) kemungkinan yang dihadapi
oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini, yakni :
· Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk
dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari luar.
· Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain
yang mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya karena manajemen
memilih alternative membeli dari luar.

Rantai pasokan global adalah sistem dan cara akumulasi kapital dengan lebih mengoordinasikan
perdagangan internasional. Ia merupakan sistem produksi yang menyambungkan kegiatan
ekonomi dengan teknologi dan jaringan-jaringan organisasi yang memungkinkan kelompok
bisnis mengembangkan suatu produk, mengolahnya, lalumemasarkannya secara global dan
transnasional. Dalam sistem produksi transnasional, kegiatan ekonomi tidak hanya internasional
dalam hal cakupan, melainkan juga global dalam hal pengorganisasiannya.Kalau
'internasionalisasi' hanya merujuk pada sebaran geografis suatu kegiatan ekonomi, 'globalisasi'
menunjukkan derajat integrasi fungsional kegiatan-kegiatan ekonomi yang terpencar-pencar ini.
Seperti halnya teori rantai komoditas global (global commodity chains), teori rantai pasokan
global pun tidak hanya melihat pentingnya sebaran geografis, tetapi juga cakupan
pengelolaannya, yaitu kaitan antara aktor-aktor ekonomi yang beragam termasuk pemasok bahan
baku, pabrik, pengolah, pedagang serta pengecer
Gagasan rantai pasokan merujuk pada analisa yang lebih luas tentang rantai komoditas yang
diperkenalkan para ilmuwan – antara lain Wallerstein, Hopkins dan Gereffi, terutama yang
pertama yang memperkenalkan teori Sistem Dunia – yang mengamati munculnya sistem
produksi global di mana integrasi ekonomi dunia berjalan melampaui perdagangan bahan baku
dan komoditas internasional. Analisa mereka tersebut ingin melihat sistem produksi yang
terkoordinasi secara terpusat namun terpencar secara internasional atas berbagai kegiatan
produksi sepanjang rantai pembuatan suatu komoditas. Rantai pasokan merupakan dimensi
terpenting dari rantai komoditas dalam hal struktur pengelolaan (governance structure) dari
sistem produksi global. Struktur pengelolaan ini meliputi hubungan otoritas dan kekuatan yang
menentukan bagaimana finansial, bahan baku, dan sumber-sumber daya termasuk buruh dapat
diatur, dialokasikan dan dikelola dalam suatu rantai untuk menghasilkan produk tertentu.

E. The Role Just In Time Investory Dan The Role information Technology and the Internet

1. The Role Just In Time Investory

Just In Time (JIT) merupakan suatu sistem yang berusaha meniadakan pemborosan dalam bidang
produksi, sehingga dapat menghasilkan dan mengirimkan produk akhir tepat waktu. Tujuan
utama sistem ini yaitu untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai
melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman.

2. The Role information Technologyand the Internet


Salah satu peran dari teknologi saat ini bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan bisnis bagi
sebuah perusahaan.Bahkan, di era sekarang, perusahaan yang ingin maju harus mampu
mengadopsi teknologi terkini untuk mengembangkan bisnisnya. Kalau tidak, bisa jadi,
perusahaan ini akan kewalahan dalam menghadapi kompetisi dan melayani pelanggannya yang
sudah makin melek teknologi tersebut.Salah satu peran dari teknologi saat ini bisa dimanfaatkan
untuk mengoptimalkan bisnis bagi sebuah perusahaan.Bahkan, di era sekarang, perusahaan yang
ingin maju harus mampu mengadopsi teknologi terkini untuk mengembangkan bisnisnya. Kalau
tidak, bisa jadi, perusahaan ini akan kewalahan dalam menghadapi kompetisi dan melayani
pelanggannya yang sudah makin melek teknologi tersebut

Anda mungkin juga menyukai