“THEORY OF CONSTRAINT”
Dosen : Andry Arifian Rachman, Dr., S.E., M.Si., Ak., CA., ACPA.
Disusun oleh :
Kelas A.2
Theory of Constraint (TOC) mengakui bahwa kinerja setiap perusahaan dibatasi oleh
kendala-kendalanya, yang kemudian mengembangkan pendekatan kendala untuk mendukung
tujuan, yaitu kemajuan terus-menerus suatu perusahaan (continious improvement). Teori ini
memfokuskan diri pada tiga ukuran yaitu:
• Throughput, adalah suatu ukuran dimana suatu perusahaan menghasilkan uang melalui
penjualan.
Sebelum menggunakan TOC sebagai suatu alat dalam melakukan perbaikan, ada baiknya
untuk mengetahui dasar-dasar yang digunakan oleh TOC dalam menyelesaikan suatu
permasalahan. Secara umum dasar pemikiran TOC adalah sebagai berikut:
1. Sistem adalah suatu rantai
2. Optimasi lokal vs optimasi sistem keseluruhan
3. Sebab akibat
4. Efek-efek yang tidak diinginkan dan masalah utama
5. Solusi yang akan memeperburuk keadaan
6. Contraint fisik vs contraint kebijakan
7. Ide bukan sebuah solusi
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan teori kendala tidak hanya
pengendalian buffer (penyangga) di stasiun konstrain. Keberhasilan penerapan teori kendala
akan ditentukan oleh keberhasilan penerapan beberapa prinsip dasar, yaitu :
2. Tingkat utilisasi sumber daya non bottleneck tidak ditentukan oleh potensinya, tetapi
oleh stasiun kerja bottleneck atau sumber kritis lainnya.
4. Penghematan dalam setiap jam adalah keuntungan yang besar yang sulit dicapai.
5. Prioritas dapat diuji dengan menguji kendala sistem, dengan lead time yang diturunkan
dalam penjadwalannya.
Batch process adalah jumlah produk yang telah diproses pada suatu sumber sebelum
mengubah untuk menghasilkan sebuah produk yang berbeda. Batch transfer adalah jumlah
unit yang dipindahkan pada waktu yang sama sumber ke sumber berikutnya. Batch transfer
frekuensinya tidak harus sama dengan batch process. Untuk menyeimbangkan aliran produksi
maka batch transfer seharusnya lebih kecil. (Tersine, 1994).
Selain memperhatikan lima tahap penerapan TOC di atas, perlu diperhatikan pula
sepuluh prinsip dasar TOC. Kesepuluh prinsip dasar tersebut adalah:
4) Satu jam kehilangan pada bottleneck merupakan satu jam kehilangan sistem keseluruhan.
5) Satu jam penghematan pada non bottleneck merupakan suatu fatamorgana.
6) Bottleneck mempengaruhi throughput dan inventory.
7) Batch transfer tidak selalu sama jumlahnya dengan batch proses.
8) Batch proses sebaiknya tidak tetap (variabel).
9) Penjadwalan (kapasitas & prioritas) dilakukan dengan memperhatikan semua kendala
(constraint) yang ada secara simultan.
10) Jumlah optimum lokal tidak sama dengan optimum keseluruhan (total). Pengukuran
performansi dilihat sebagai satu kesatuan berdasarkan pemasukan bahan baku dan hasil
produk jadi.
Ide dasar Teori Kendala adalah bahwa organisasi dapat diukur dan dikendalikan oleh tiga
ukuran: throughput, ongkos operasional dan inventaris. Throughput adalah tingkat sejauh mana
sistem menghasilkan uang melalui penjualan. Inventaris adalah semua uang yang sistem
tanamkan dalam bentuk pembelian barang-barang untuk dijual. Ongkos operasional adalah
semua uang yang dibelanjakan sistem untuk mengubah inventaris menjadi throughput. "The
Goal" sendiri berarti "menghasilkan uang". Semua bentuk keuntungan yang lain diturunkan
dari tujuan tunggal yang utama ini.
Konsep dasar dari synchronous manufacturing adalah sederhana, yaitu aliran material di
dalam sistem, bukan kapasitas yang harus diseimbangkan. Hasil ini pada perpindahan material
yang lancar dan terus menerus dari satu operasi ke operasi selanjutnya, dan kemudian lead time
dan inventory yang menunggu dalam antrian harus dikurangi. Perbaikannya adalah pada
pengurangan inventory yang dapat mengurangi biaya total dan dapat mempercepat pengiriman
kepada konsumen, dan juga menjadikan perusahaan untuk dapat bersaing lebih efektif. Lead
time yang singkat dapat memperbaiki pelayanan kepada konsumen dan membuat perusahaan
lebih kompetitif.
Tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan laba untuk saat ini dan selanjutnya. Ukuran
kerja finansial yang penting adalah keuntungan bersih, Return on Investment (ROI) atau
pengembalian modal dan cash flow atau aliran kas. Langkah ini menyatakan bahwa kendala
harus diangkat, sehingga dapat diambil tindakan untuk mengurangi pengaruh hasilnya
(throughput), persediaan dan biaya operasi. Hasil didefinisikan sebagai tingkat dimana sistem
dapat menghasilkan uang melalui penjualan bukan produksi.
Beberapa pokok persoalan dalam TOC :
1. Tujuan perusahaan adalah untuk menghasilkan uang.
2. Kriteria kinerja.
3. Penyeimbangan aliran produksi pada sistem, bukan usaha penyeimbangan kapasitas.
Penerapan TOC dapat membantu manager dalam meningkatkan laba dan juga penjualan
produk atau jasa yang berkualitas serta pemenuhan permintaan yang tepat waktu sehingga
perusahaan mampu beroperasi secara efisien dan efektif. Penerapan TOC tersebut secara
langsung terkait pada pengelolaan operasi yang berkendala sebagai kunci dalam meningkatkan
kinerja sistem produksi yang nantinya dapat berpengaruh terhadap profitabilitas secara
keseluruhan. Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen adalah
meningkatkan throughput, meminimalkan persediaan, dan mengurangi beban operasi. Dari
tujuan manajemen tersebut akan berpengaruh pada laba bersih dan pengembalian atas investasi
akan meningkat dan arus kas akan membaik.
Secara tradisional, penekanan unsur peningkatan throughput dan penurunan beban operasi
menjadi sangat penting dibandingkan penurunan persediaan yang dipandang kurang penting.
Namun TOC (seperti JIT) memberikan peran yang lebih menonjol kepada manajemen
persediaan dibandingkat sudut pandang tradisional. TOC mengakui bahwa penurunan
persediaan akan mengurangi biaya penyimpanan sehingga dapat menurunkan beban operasi
serta memperbaiki laba bersih. Tetapi lebih dalam lagi, TOC menyatakan bahwa penurunan
persediaan akan membantu menghasilkan sisi kompetitif dengan mempunyai produk yang
lebih baik, harga lebih rendah, dan tanggapan yang lebih cepat atas kebutuhan pelanggan.
1 2 3 4 5 6 7
Hasil akhirnya pada Tabel 2 diperoleh 76 unit dan 50 unit yang berbeda dengan theory of
constrain. Dengan melihat laba yang diperoleh dengan theory of constrain sebesar $ 1692 dan
pendekatan contribution margin menghasilkan hanya $1.632. Perbedaan ini dalam contribution
margin merupakan bagian dari pengalokasian tenaga kerja langsung dan biaya variabel ke
produk.
Tabel 2
Contribution Margin dengan Kendala Waktu
Sebagai tambahan, throughput memberikan penekanan pada produk yang terjual dan tidak
pada proses produksi dan penyimpanan persediaan. Ini menjamin bahwa kendala sumber daya
tidak terbuang pada proses produksi, juga theory of constraint mendefinisikan persediaan dan
biaya operasi dibedakan dari biaya akuntansi tradisional.
Persediaan didefinisikan sebagai semua uang yang diinvestasikan pada suatu bagian dan
diperuntukan untuk dijual. Nilai dari persediaan adalah biaya bahan baku langsung untuk
tujuan pelaporan internal sehingga menyamai Just In Time.
Biaya operasi didefinisikan sebagai semua uang yang diinvestasikan didalam suatu sistem
untuk mengubah persediaan menjadi throughput (semua biaya kecuali biaya bahan baku).
Menurut Theory of Constrain, tenaga kerja langsung diperlakukan sebagai biaya waktu.
Kemudian jika throughput suatu usaha tidak memenuhi biaya periode, suatu bisnis akan
mengakhiri operasi dan beberapa penambahan pada throughput untuk periode tertentu lebih
besar dibandingkan dengan penambahan pada biaya operasi yang menghasilkan laba tertinggi
untuk perusahaan.
Pendekatan TOC beranggapan bahwa biaya operasional sulit untuk diubah dalam jangka
pendek, sehingga TOC tidak mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas individual dan penggerak
biaya. Oleh karena itu, TOC kurang berguna untuk mengelola biaya dalam jangka panjang. Di
lain sisi, activity based costing (ABC) mempunyai perspektif jangka panjang yang
memfokuskan pada peningkatan proses dengan mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak
bernilai tambah dan mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh aktivitas yang bernilai
tambah. Oleh karena itu, ABC lebih berguna untuk perencanaan profit, pengendalian biaya dan
penetapan harga jangka panjang.
ABC dan TOC sama-sama digunakan untuk menetapkan profitabilitas produk. Namun,
keduanya juga memiliki perbedaan yaitu ABC mengembangkan suatu analisis jangka panjang
yang meliputi semua biaya produk. Sedangkan, TOC mengambil pendekatan jangka pendek
untuk analisis profitabilitas karena teori ini hanya berdasarkan pada biaya-biaya yag berkaitan
pada bahan. ABC menyediakan suatu analisis komprehensif dari penggerak biaya (cost driver)
dan biaya unit yang akurat, sebagai suatu dasar untuk pengambilan keputusan strategis
mengenai harga dan bauran produk dalam jangka panjang. Sebaliknya TOC menyediakan suatu
metode yang berguna untuk meningkatkan profitabilitas jangka pendek melalui penyesuaian
bauran produk untuk jangka pendek dan melalui perhatian pada hambatan-hambatan produksi.
Keunggulan ABC adalah memusatkan perhatian pada kegiatan (aktivitas), yaitu apa yang
dilakukan oleh tenaga kerja dan peralatan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. ABC
umumnya digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan metode manajemen biaya seperti
biaya target (target costing) dan TOC.
Tabel 3
Perbedaan Activity Based Costing dan Theory of constrain
Rencana Orientasi jangka pendek dan Orientasi pada jangka panjang dan
horizontal untuk asumsi bahwa kebanyakan biaya asumsi bahwa keputusan akan dibuat
produk bauran kecuali bahan langsung adalah kurang menguntungkan chanel produk
dan volume sunk costs. dari pelanggan.
Tujuan utama seorang manajer menggunakan JIT dalam perusahaan yaitu untuk
mengurangi waktu yang digunakan produk dalam pabrik. Jika total produksi turun, maka akan
terjadi penurunan pula pada biaya, hal ini dikarenakan lebih sedikitnya persediaan yang harus
dibiayai, disimpan, dikelola, dan diamankan. Dengan JIT, waktu dapat diminimalisasi terhadap
throughput produk yaitu total produksi sampai pada saat barang dikirim. Oleh karena itu, waktu
throughput (throughput time) merupakan jumlah dari waktu proses, waktu tunggu, waktu
pemindahan, waktu inspeksi. Yang merupakan waktu throughput yang mencakup penurunan
persediaan dalam proses, akan mengarahkan pada hal-hal berikut ini: