Anda di halaman 1dari 22

THEORY OF CONSTRAINT

Dosen : Dr. R. Ait Novatiani, Hj, S.E., M.Si., Ak., C.A.

Kelompok 6
Agung Dzulfikar Rahman Utama (21522120046)
Jodi Renaldi (21522120018)
Mochamad Zakaria (21522120047)
LATAR BELAKANG
Pada akhir tahun 1970an, Eliyahu Goldratt, seorang ahli ilmu fisika dari Israel, mulai
memperkenalkan gagasannya pada penjadwalan produksi. Dia mengembangkan program
software komputer black box sebagai Optimized Production Technique (OPT). Software ini
dijual ke perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai pengetahuan tentang teori atau
metodologi OPT. Harapannya adalah bahwa hasil penjadwalan akan mengubah kapasitas ke
dalam nilai uang (harga) dan akan membuat penggunaan capacity-constrained resources
lebih efisien untuk memaksimasi throughput. Pembeli software OPT melaporkan beberapa
kesuksesan dan kegagalan, tetapi secara keseluruhan OPT telah mendapat dukungan dan
sambutan yang baik.
Pada akhir tahun 1980an Goldratt menyaring ide nya ke dalam apa yang sekarang diketahui
sebagai theory of constraint, sebuah perluasan dari konsep OPT. Dia kemudian membuat
konsep untuk lebih dikenal melalui seminar dan publikasi atas What is This Thing Called
Theory of Constraints, yang memasukkan manajemen filosofi pada perbaikan dalam
mengidentifikasi konstrain untuk meningkatkan keuntungan.
Dasar dari theory of constrain adalah bahwa setiap organisasi mempunyai konstrain yang
menjaga dari pencapaian tingkat performansi yang tinggi. Konstrain tersebut harus
mengidentifikasi dan mengatur untuk meningkatkan performansi. Biasanya jumlah konstrain
itu terbatas, dan konstrain tersebut bukan kapasitas konstrain yang penting. Ketika konstrain
itu rusak, identifikasi konstrain selanjutnya dan memperbaikinya, hingga melanjutkan proses
perbaikan.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini antara lain:
• Apakah yang dimaksud dengan konsep TOC? Dan Jelaskan mengenai Asumsi
TOC?
• Sebutkan dan jelaskan Lima langkah dalam TOC?
• Bagaimanakah Penggunaan TOC dalam Pengambilan Keputusan?
TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan dalam
makalah ini antara lain:
• Untuk memaparkan mengenai konsep TOC dan menjelaskan mengenai Asumsi
TOC
• Untuk menjelaskan Lima langkah dalam TOC
• Untuk memaparkan mengenai bagaimanakah penggunaan TOC dalam
Pengambilan Keputusan
TEORI KENDALA ATAU THEORY OF
CONSTRAINTS
Teori Kendala atau Theory Of Constraints (TOC) merupakan sebuah filosofi manajemen yang mula-
mula dikembangkan oleh Eliyahu M. Goldratt. Setiap perusahaan menghadapi sumber daya dan
permintaan yang terbatas atas setiap produk.Keterbatasan-keterbatasan ini disebut kendala
(constraint). Teori kendala mengakui kinerja setiap perusahaan dibatasi oleh kendala-kendalanya.
Kemudian, teori kendala mengembangkan pendekatan spesifik untuk mengelola kendala guna
mendukung tujuan perbaikan yang berkelanjutan. Menurut TOC, jika hendak memperbaiki kinerja,
suatu perusahaan harus mengindentifikasi kendala-kendalanya, mengeksploitasi kendalanya dalam
jangka pendek, serta menemukan cara mengatasinya dalam jangka panjang.
Penerapan TOC dapat membantu manajer dalam meningkatkan laba dan juga penjualan produk atau
jasa yang berkualitas serta pemenuhan permintaan yang tepat waktu sehingga perusahaan mampu
beroperasi secara efisien dan efektif.
ASUMSI YANG MENDASARI TOC
Ada beberapa asumsi yang mendasari TOC, yaitu:
• TOC berpendapat bahwa aktivitas produksi mempunyai sifat yang saling tergantung dan TOC
mengenali bagaimana aktivitas yang paling terbatas mengendalikan kinerja pada sistem yang
lebih luas.
• TOC memfokuskan perhatian pada kendala dari perspektif organisasi, misalnya bagaimana
menghilangkan kendala yang berdampak pada tujuan perusahaan.
• Proses TOC dalam menghilangkan bottleneck secara terus menerus akan berdampak pada
kesuksesan sub sistem perusahaan yang lebih luas dan mempelopori perubahan budaya
manajemen perusahaan. Misalnya TOC mendorong komunikasi dan pemecahan masalah pada
semua area fungsional dalam suatu organisasi.
LIMA LANGKAH DALAM TOC
1. Mengidentifikasi kendala-kendala perusahaan (identifying the constraint).
Mengidentifikasi bagian system manakah yang paling lemah kemudian melihat kelemahannya apakah
kelemahan fisik atau kebijakan. Suatu kendala akan ditemukan di setiap sistem dan dikatakan sebagai
sesuatu yang dapat membatasi kinerja suatu hubungan sistem untuk mencapai tujuan.
2. Mengekploitasi kendala-kendala yang mengikat (exploiting the constraint).
Menentukan cara menghilangkan atau mengelola constraint dengan biaya yang paling rendah. dengan
memastikan bauran produk optimal yang diproduksi. Kendala pengikat yang utama disebut drummer.
Tingkat produksi kendala drummer menentukan tingkat produksi keseluruhan pabrik. Penyangga
waktu (time buffer) adalah persediaan yang dibutuhkan untuk menjaga agar sumber daya yang
mempunyai kendala tetap sibuk dalam interval waktu tertentu. Tujuan penyangga waktu adalah
melindungi throughput perusahaan dari setiap gangguan yang dapat diatasi dalam interval waktu
tertentu.
LIMA LANGKAH DALAM TOC
(LANJUTAN…)
3. Subordinasi sumber lainnya (subordinating the remaining resources).
Setelah menemukan konstrain dan telah diputuskan bagaimana mengelola konstrain tersebut maka
harus mengevaluasi apakah kostrain tersebut masih menjadi kostrain pada performansi system atau
tidak. Jika tidak maka akan menuju ke langkah kelima, tetapi jika ya maka akan menuju ke langkah
keempat.
4. Mengangkat kendala-kendala yanag mengikat (Elevating the constraint).
Setelah tindakan untuk mengusahakan penggunaan kendala yang ada dilakukan secara maksimal,
langkah selanjutnya adalah memulai program perbaikan yang berkelanjutan dengan mengurangi
keterbatasan yang dimiliki kendala yang mengikat atas kinerja perusahaan.
5. Mengulangi proses keseluruhan (repeating the process).
Tujuannya adalah memperbaiki kinerja secara berkelanjutan dengan mengelola berbagai kendala.
Respon stratejik yang paling lengkap untuk situasi pemborosan adalah merancang ulang proses
produksi, diantaranya meliputi pengenalan teknologi pemanufakturan baru, menghilangkan hal-hal
yang menyulitkan produksi, dan mendesain ulang beberapa produk sehingga lebih mudah diproduksi
CONTRIBUTION MARGIN DAN
THEORY OF CONSTRAIN
Menurut Hansen and Mowen (2007) Margin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi biaya
variabel total. Satu satunya yang merupakan perbedaan antara pendekatan theory of constrain dan
contribution margin adalah pengakuan pada tenaga kerja langsung dan overhead pabrik variabel.
Biaya variable menyajikan persentase kecil dari total biaya dengan memindahkan secara otomatis
menambah biaya produksi tetap. Meskipun theory of constrain tidak menghitung biaya variabel dalam
pengambilan keputusan sementara contribution margin mempergunakannya.
Pendekatan theory of constrain mencari bauran produk untuk memperbanyak penjualan pada suatu
waktu sementara pendekatan contribution margin menggambarkan bahwa memproduksi pada biaya
terendah akan menurunkan biaya dan menghasilkan lebih banyak keuntungan setelah dikurangi
dengan biaya bahan baku yang dipergunakan untuk membuat produk dan perbedaannya adalah jumlah
laba yang dihasilkan. (Atwater,B and Gagne; 1997).
THEORY OF CONSTRAINTS (TOC)
DAN ACTIVITY BASED COSTING
(ABC)
ABC dan TOC sama-sama digunakan untuk menetapkan profitabilitas produk. Namun keduanya juga
memiliki perbedaan yaitu ABC mengembangkan suatu analisis jangka panjang yang meliputi semua
biaya produk. Sedangkan TOC mengambil pendekatan jangka pendek untuk analisis profitabilitas
karena teori ini hanya berdasarkan pada biaya-biaya yag berkaitan pada bahan. ABC menyediakan
suatu analisis komprehensif dari penggerak biaya (cost driver) dan biaya unit yang akurat, sebagai
suatu dasar untuk pengambilan keputusan strategis mengenai harga dan bauran produk dalam jangka
panjang. Sebaliknya TOC menyediakan suatu metode yang berguna untuk meningkatkan profitabilitas
jangka pendek melalui penyesuaian bauran produk untuk jangka pendek dan melalui perhatian pada
hambatan-hambatan produksi.
PERBEDAAN ACTIVITY BASED
COSTING DAN THEORY OF
CONSTRAIN
  Theory of Constrain Activity Based Costing
Asumsi Profit Maksimum lewat throughput Menghasilkan informasi akurat dan
maksimum. TOC bukan sistem relevan untuk pengambilan keputusan
product costing tidak sama dengan menghubungkan
sumber daya aktual untuk objek biaya

Kapasitas Sumber Setelah kapasitas dipasang,manajer Asumsi manajer dapat mengubah kapasitas
Daya tidak akan menyesuaikan biaya sumber daya
secara cepat

Perilaku BiayaTenaga Asumsi biaya ini fixed cost dan Asumsi bahwa semua sumber daya dalam
Kerja Langsung dan akan menggantikan tenaga kerja jangka pendek pada hakekatnya adalah
Biaya Operasional ahli biaya variable dan dengan demikian dapat
dikumpulkan berdasarkan analisis aktivitas
PERBEDAAN ACTIVITY BASED COSTING
DAN THEORY OF CONSTRAIN
(LANJUTAN…)
  Theory of Constrain Activity Based Costing
Perbaikan Proses Fokus adalah pada peningkatan Menetapkan aktivitas yang bernilai tambah dan yang
throughput dengan menghilangkan tidak bernilai tambah, yang mana perlu perbaikan dan
keterbatasan produksi dan yang mana yang tidak perlu perbaikan
mengurangi cycle time produksi
mengatasi keterbatasan

Perbaikan Profit Produk manufaktur ditetapkan Produk bauran dan ketetapan volume dibuat dari
berdasarkan pada theory of constrain perspektif jangka panjang,dengan memasukan jumlah
margin dan cycle time pada produk,chanel dan bauran profitabilitas pelanggan
keterbatasan tersebut

Rencana Horizontal Orientasi jangka pendek dan asumsi Orientasi pada jangka panjang dan asumsi bahwa
untuk produk bauran bahwa kebanyakan biaya kecuali keputusan akan dibuat kurang menguntungkan chanel
dan volume bahan langsung adalah sunk costs produk dari pelanggan.
PENGUNAAN TOC DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TOC mengajarkan manajer untuk memaksimalkan throughput sementara meminimalkan beban operasi
dan aktiva. Memaksimalkan throughput memerlukan pertama-tama pengakuan bahwa proses produksi
adalah system yang sangat kompleks.
Batasan paling ketat adalah batasan dimana peningkatan kecil dalam kapasitas akan menghasilkan
peningkatan terbesar dalam total throughput sistem. Sebagian besar TOC berurusan dengan perbaikan
dalam hal-hal yang membatasi.
Langkah-langkah Goldratt untuk menerapkan TOC sebagai suatu proses pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut :
• Identifiaksi batasan sistem
• Putuskan bagaimana batasan sistem tersebut akan dieksploitasi
• Mengkordinasikan hal-hal yang lain sehingga tunduk pada keputusan diatas
• Menaikkan batasan sistem
• Jika, dalam langkah sebelumnya, suatu batasan telah terpecahkan, kembali kelangkah pertama,
tetapi jangan mengijinkan kemalasan menjadi batasan sistem
JENIS-JENIS KENDALA
• Kendala Eksternal  faktor-faktor yang membatasi perusahaan yang berasal dari sumber-sumber
di luar perusahaan, misal : permintaan pasar
• Kendala Internal  faktor-faktor yang membatasi perusahaan yang berasal dari dalam
perusahaan sendiri, misal : kapasitas produksi, jam mesin dll
• Kendala Longgar (loose constraint)  kendala dimana sumber daya yang terbatas tidak
digunakan sepenuhnya oleh bauran produk
• Kendala yang Mengikat (binding constraint)  kendala dimana sumber daya yang tersedia
dimanfaatkan sepunuhnya.
Kendala tersebut digunakan untuk menentukan bauran produk optimal yang akan memaksimalkan
throughput (memaksimalkan total margin kontribusi) sesuai dengan semua kendala perusahaan.
Manajer harus memilih bauran optimal dengan memperhatikan kendala-kendala yang dihadapi
perusahaan.
CONTOH KASUS
PT. XYZ memproduksi dua jenis komponen mesin X dan Y dengan Margin Contribusi masing-
masing $300 untuk X dan $600 untuk Y. Hari kerja seminggu 5 hari.
Disini dapat dikatakan : lebih baik PT. XYZ memproduksi dan menjual komponen Y karena memilik
MC/unit terbesar. Tetapi solusi ini belum tentu baik. Karena terdapat kendala dalam hal jam bor
sebagai kendala yang mengikat dalam memproduksi komponen mesin tersebut.
Suatu Kendala Yang Mengikat :

  X Y
Jam bor / unit 1 jam 3 jam
MC / unit $ 300 $ 600

Kendala jam bor total 120 jam / minggu


Dapat diproduksi 120 : 1 = 120 unit 120 : 3 = 40 unit
MC total $36.000 / minggu $24.000
MC / sumber daya $300 : 1 = $300 (TOP) $600 : 3 = $200
CONTOH KASUS (LANJUTAN…)

Menunjukkan : Lebih baik hanya memproduksi dan menjual produk X karena menghasilkan MC
perminggu yang lebih tinggi ($36.000 untuk X dan $24.000 untuk Y) dikarenakan MC perunit dari
sumber daya yang langka / kendala untuk produk X lebih tinggi dibanding produk Y, meskipun
MC/unit produk Y  2x lebih besar dari MC/unit produk X  MC perunit produk bukanlah hal yang
sangat penting, melainkan MC perunit dari sumber daya yang langka adalah faktor yang menentukan.
Kendala Internal yang Mengikat dan Kendala External Yang Mengikat :
• Jika ternyata PT. XYZ dapat menjual paling banyak 30 unit komponen X dan 100 komponen Y
sehingga bauran optimalnya menjadi :
• Komponen X  karena MC/sumber daya tertinggi  maksimumkan dulu  30 x 1 jam bor = 30
jam, sedangkan selebihnya 90 jam untuk komponen Y  90 jam : 3 jam = 30
DUA FITUR TAMBAHAN TOC

• Tali / Rope  Tindakan yang diambil untuk mengikat tingkat dimana bahan baku dikirim ke
pabrik (awal proses) pada tingkat produksi sumber daya yang memiliki kendala.
Patokan dari proses yang memiliki kendala  dilanjutkan ke hulu untuk mensinkronkan kebutuhan
bahan baku yang digunakan sesuai dengan produksi bauran produk optimal  mengeliminasi bahan
baku yang tidak dibutuhkan.
• Penyangga waktu / Buffer  dibuat agar menjamin sumber daya yang punya kendala tetap
sibuk, sehingga dalam penjawalan, operasi sebelum kendala drummer harus memproduksi
komponen yang dibutuhkan oleh sumber daya drummer dua hari lebih awal dari rencana
penggunaan (jika penyangga waktu 2 hari)
CONTOH KASUS
PT. XYZ memiliki tiga proses yang berurutan :
PENGGERINDAAN  PENGEBORAN  PEMOLESAN
• Asumsi : Satu-satunya kendala internal yang mengikat adalah pengeboran dengan kendala jam
pengeboran 120 jam bor /minggu  proses pengeboran adalah drummer.
• Dengan bauran optimal (perhitungan sebelumnya)  30 untuk X dan 30 untuk Y  jumlah inilah
yang maksimum dapat ditangani oleh proses pengeboran
• Sedangkan proses penggerindaan dan pemolesan  kendala longgar  bisa memproduksi lebih
banyak dari yang disyaratkan bauran produk.
CONTOH KASUS (LANJUTAN…)

Mengangkat Kendala Yang Mengikat


Keterbatasan dari kendala yang mengikat dapat dimaksimumkan (guna meningkatkan throughput)
melalui program perbaikan yang berkelanjutan (keizen) seperti : menambah mesin, perbaikan mesin,
menambah tenaga kerja, lembur, menambah shift dll.
Misal : PT. XYZ merencanakan tambahan ½ shift  menaikan kendala jam bor dari 120 jam menjadi
180 jam  dengan biaya $50/jam
Sehingga bauran berubah menjadi :
• Produk X2 = 30 unit x 1 jam = 30  Y2 = 180 – 30 = 150 jam : 3 jam = 50 unit
• Sebelumnya : X1 = 30 unit  Y1 = 30 unit  ∆Y = 20 unit
• Total MC1 = (30 x $300) + (30 x $600) = $27.000
• Total MC2 = (30 x $300) + (50 x $600) = $39.000  ∆MC = $12.000
CONTOH KASUS (LANJUTAN…)
Tambahan ½ shift dapat dijalankan jika departemen lain bisa menjalankan.
Misal :
Penggerindaan memiliki kapasitas 80 jam/minggu
X = 1 jam  30 x 1 jam = 30 jam
Y = 1 jam  50 x 1 jam = 50 jam  total 80 jam  BISA
Pemolesan memiliki kapasitas 160 jam/minggu
X = 2 jam  30 x 2 jam = 60 jam
Y = 1 jam  50 x 1 jam = 50 jam  total 110 jam  BISA
Jadi apakah penambahan ½ shift menguntungkan PT. XYZ ?
Untuk menjawab : Bandingkan antara MANFAAT dan PENGORBANAN
Manfaat : $12.000
Pengorbanan : $ 3.000  12 jam x $50 x 5 hari
 Keputusan : Penambahan ½ shift dapat diterima
KESIMPULAN
• Traditional costing dianggap tidak bisa menghasilkan alokasi biaya yang tepat karena unsur
simple averaging dengan single driver.
• ABC System menawarkan alokasi biaya yang lebih fair karena tiap produk memperoleh
pembebanan sesuai dengan konsumsi resources pada tiap-tiap aktivitasnya. Namun, ABC tidak
mempertimbangkan bagaimana lancarnya material mengalir melalui profitabilitas produk
seharusnya mencerminkan perbedaan semacam ini dalam konsumsi sumber daya, dan lebih tepat
digunakan untuk perspektif jangka panjang.
• Fokus utama dari analisis theory of constrain adalah memaksimalkan throughput. Throughput
adalah selisih antara pendapatan penjualan dan biaya variable tingkat unit. Pengukuran TOC
dengan menggunakan penilaian terhadap throughput, persediaan dan biaya operasional.
• TOC merupakan pelengkap costing system yang bertujuan mendorong efisiensi produksi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai