Anda di halaman 1dari 8

BAB 8

PENGENDALIAN KUALITAS DAN RELIABILITAS PRODUK

1. Adakah keterkaitan dari konsep TQC/QCC ini dengan fungsi pengendalian (control)
secara umum? Jelaskan!

Jawab :
Total Quality Control (TQC) dan fungsi pengendalian secara umum memiliki
keterkaitan. TQC adalah suatu sistem yang memadukan pengembangan pemeliharaan,
perbaikan mutu usaha untuk mencapai produksi pada tingkat yang paling ekonomis dan
dapat memenuhi kepuasan pelanggan (konsumen), sedangkan fungsi pengendalian
secara umum merupakan proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan,
agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana. Maka fungsi pengendalian
secaara umum akan mengatur berbagai faktor dalam suatu perusahaan, termasuk
pengendalian mutu yang akan membantu perusahaan mencapai produksi pada tingkat
paling ekonomis dan dapat memenuhi kepuasan pelanggan dengan mutu produk
terbaik.

2. Tanpa meragukan bahwa suksesnya industri Jepng adalah karena polesan TQC/QCC,
apakah saudara pikir gerakan TQC/QCC atau model/gaya “Participative Management”
yang sekarang ini justru sedang digalakkan oleh pemerindah—bias diadopsi dengan
baik di Indonesia?

Jawab :
Menurut saya, model/gay a”participative management” dapat diadopsi di Indonesia.
Karena, untuk mencapai suatu kesuksesan perusahaan dibutuhkan partisipasi aktif
secara menyeluruh dari perusahaan. Namun, semua itu dilakukan dengan penyesuaian
dalam hal pendekatan metodologi, pendekatan tujuan perusahaan, dan pendekatan
kultur budaya yang ada di Indonesia.

3. Identifikasi persyaratan-persyaratan pokok yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu


sebelum kita mengaplikasikan ide TQC/QCC atau konsep pengendalian/pengawasan
(Control) secara umum agar bisa berlangsung secra sukses?

Pengantar Teknik Industri (Tugas kelompok untuk syarat UAS) 1


Jawab:
Persyaratan pokok yang perlu diperhatikan pada saat penerapan konsep PMT/TQC agar
bisa memperoleh hasil yang optimal adalah:
Pertama, Seluruh sumber daya manusia yang turut serta dalam proses produksi baik
tingkat manajemen puncak, manajemen menengah, maupun para pelaksana mengerti
dan menghayati arti PMT/TQC dan mau melakukannya dalam proses produksi atau
pekerjaan lain yang berkaitan.
Kedua, PMT/TQC sebagai totalias pengendalian terhadap mutu produk, secara
bertahap atau berjenjang merupakan rangkaian dari suatu proses produksi yang menjadi
tanggung jawab masing-masing kelompok kecil dalam suatu rangkaian yang terpadu
dari Gugus Kendali Mutu (GKM/GCC) yang bekerja dalam satuan tim/kelompok
Ketiga, Seluruh mata rantai dan sistem tersebut dapat bekerja secara efektif dan efisien
baik disebabkan oleh latar belakang pendidikan dan pelatihan yang baik, maupun
sasaran produksi yang baik menyangkut segi teknologi, pengalaman kerja karyawan,
serta adanya sikap mental yang positif dari karyawan
Keempat, Sikap mental positif tersebut adalah “dengan bekerja produktif dalam suatu
semangat kelompok (tim) yang kuat akan menjamin mutu produksi yang tinggi, sumber
imbal jasa yang lebih baik bagi tenaga kerja, oleh karena adanya jaminan pasar yang
luas serta menguntungkan bagi perusahaan.

4. Berawal dari pelatihan-pelatihan Dasar-dasar managemen yang sedang saudara ikuti,


langkah-langkah apa yang akan saudara ambil didalam upaya menyebar luaskan,
mereailsir, atau mengaplikasikan ide TQC/QCC atau pengawasan/pengendalian produk
saja melaikan juga pengendalian atau pengawasan terhadap hasil/proses kerja.

Jawab :
Langkah-langkah untuk menyebarluaskan, merealisir, atau mengaplikasikan TQC /
QCC adalah dengan membuat SOP pada tiap tiap departemen, kemudian menerapkan
sistem PDCA atau “Plan Do Check and Action” yaitu proses merencanakan suatu
proses pekerjaan dengan baik, kemudian melakukan pekerjaan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan sebelumnya,lalu memeriksa apakah pekerjaan tersebut sudah
sesuai dengan rencana yang dibuat dengan mengukur performa keluaran dan
membandingkan dengan standar kualitas yang ditetapkan, kemudian melakukan
tindakan perbaikan jika diperlukan. Setelah dilakukannya sistem PDCA, berikutnya di

Pengantar Teknik Industri (Tugas kelompok untuk syarat UAS) 2


lakukan pembuatan KPI atau Key Performance Index yaitu sebuah matrix yang
digunakan perusahaan untuk mengukur performa kinerjanya.

5. Identifikasi hambatan-hambatan pokok yang kemungkinan akan saudara hadapai dan


menggangu terealisirnya upaya yang akan saudara lakukan. Antisipasikan jalan keluar
untuk mngatasi permasalahan ini demi suksesnya penerapan fungsi
pengendalian/pengawasan di lingkungan kerja saudara masing-masing.

Jawaban :
Hambatan-hambatan pokok yang mungkin dialami :
Estimasi, Suatu prediksi awal mengenai reliabilitas dengan menggunakan keadaan
nyata dari tingkat rata-rata kesalahan fungsi suatu part, merupakan langkah penting
dalam perancangan suatu produk. Data ini akan melengkapi pertimbangan-
pertimbangan teoritis yang dibutuhkan perancang untuk mengetahui “high-failure rate
concentration” dalam produk yang bersangkutan. High failure rate concentration ini
dapat dieleminasi dengan menggunakan teknik redundancy atua dengan
menyederhanakan desain produk yang brsangkutan.
Redundancy, Suatu teknik yang diharapkan dapat mengeleminasi resiko-resiko yang
menyebabkan adanya “High –failure rate concentration” . Bagaimanapun, redundancy
bukan merupkan jalan keluar terbaik untuk mencapai reliabilitas tinggi dari suatu
equipment.
Parts Engineering, Suatu kerusakan atau kegagalan dari satu komponen dapat
menyebabkan kerusakan sistem secara total, namun bisa pula tidak menimbulkan reaksi
apa-apa dari sistem tersebut. Hal ini tergantung pada spesifikasi dan fungsi komponen
dalam sistem total. Dengan demikian, pemilihan suatu komponen harus
dipertimbangkan dengan benar untuk memennuhi kebutuhan dan cara penggunaannya.
Part yang dibebani di atas maximum level yang direncanakan akan lebih cepat rusak,
sdangkan jika beban tersebut dikurangi di bawah maximum level yang direncanakan
dijamin akan memberikan umur kerja yang lebih panjang.
Faktor-faktor lingkungan, Kondisi-kondisi lingkungan harus diperhatikan, seperti
suhu, kelembapan, tingkat ketingginian, getaran, dan lain-lain. Memperhatikan faktor-
faktor lingkungan merupakan metoda yang efektif untuk melihat secara awal
kelemahan-kelemahan yang ada dari suatu desain, dan dapat dilakukan tindakan
korektif bila terlihat adanya kerusakan.

Pengantar Teknik Industri (Tugas kelompok untuk syarat UAS) 3


BAB 9
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

1. Bandingkan peramalan umum yang dibuat untuk mengetahui permintaan/ kebutuhan


(demand) akan suatu produk dengan peramalan yang diperlukan untuk proses produksi.
Bagaimanakah caranya peramalan produksi (production forecast) ini diperoleh, dan
bagaimana pula dengan peramalan kebutuhan (demand forecast) akan dibuat? Jelaskan

Jawab :
Pada peramalan kebutuhan (Demand forecasting), input atau masukkannya terdiri dari
Data internal (historis, subyektif, dan survey) dan data external (ekonomi, social-
politik, lingkungan dll) kemudian dilakukan pengambilan keputusan dengan beberapa
metode sampai dihasilkan peramalan kebutuhan jangka pendek, menengah dan pendek.
Sedangkan pada ramalan produksi (Production forecast) masukkannya/input terdiri dari
perencanaan oleh manajemen. Manajemen puncak akan melakukan perencanaan untuk
jangka panjang, manajemen menengah akan perencanaan jangka menengah, dan
manajemen bawah akan melakukan perencanaan untuk jangka pendek.

Peramalan kebutuhan (demand forecast), dapat dilakukan dengan beberapa metode;


 Metode peramalan subyektif/prediktif seperti metode fishbowling, subjective-
estimates survey, dan metode Delphi
 Metode peramalan sebab-akibat
 Metode peramalan serial waktu
Peramalan produksi (production forecast), terdiri dari;
 Peramalan kebutuhan agregat (forecast aggregate demand)
 Pemanfaatan kapasitas terpasang (smooth out capacity utilization)
 Penentuan alternative produksi yang sesuai (feasible production alternatives),
dan
 Alokasi permintaan untuk setiap periode produksi

Pengantar Teknik Industri (Tugas kelompok untuk syarat UAS) 4


2. a. Aspek-aspek apa saja yang diperlukan untuk membuat perencanaan produksi dari
sebuah pabrik/ industry? Jelaskan.

Jawab :
Perencanaan produksi memperhatikan berbagai macam alternative produksi yang
didasarkan pada kapasitas internal yang dimiliki (sub-kontrak, inventory, overtime dan
regular) dalam jangka panjang, menengah dan pendek.

b. Berikan informasi dan variable-variable yang perlu diketahui untuk perencanaan


produksi jangka panjang, menengah dan jangka pendek. Bagaimana cara kita
mengetahui dan mengevaluasi keberhasilan dari masing-masing perencanaan ini?

Jawab :
Variabel yang perlu diketahui adalah kebutuhan bahan baku/ penunjang, jam kerja
manusia dan kualifikasi pekerja, jam kerja mesin dan fasilitas produksi yang lain,
enersi, informasi, dll. Dalam metode peramalan seri waktu, beberapa hal yang perlu
diperhatikan;
 Ramalan jangka panjang, maka variable yang berkaitan dengan faktor musiman
(seasonal) dan keacakan (random) bisa diabaikan; sehingga ramalan bisa lebih
difokuskan pada faktor arah kecenderungan (trend) dengan sedikit perhatian
terhadap siklus bisnis (business cycle)
 Ramalan jangka menengah, maka faktor kecenderungan tidak cukup bisa
dipakai sebagai peramalan. Fokus peramalan justru lebih ditekankan dengan
memperhatikan faktor siklus bisnis, musiman dan sedikit perhatian pada faktor
keacakannya (randomness).
 Ramalan jangka pendek, maka focus perhatian semata-mata ditujukan terutama
pada fluktuasi yang serba acak dan tidak menentu (random fluctuations)

Untuk mengevaluasi perencanaan produksi dapat menggunakan diagram gant, PERT


(program evaluation and review technique), dan CPM (Critical Path Method).

c. Mengapa aktivitas pengendalian persediaan ( inventory control) dikatakan sebagai


sebuah langkah penting bagi kelancaran system produksi pabrik/ industry ? jelaskan

Pengantar Teknik Industri (Tugas kelompok untuk syarat UAS) 5


Jawab :
Persediaan (inventory) memiliki fungsi dan arti penting untuk menjaga proses produksi
bisa berlangsung lancar dan terkendali, Fungsi-fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut;
 Fungsi Pipe Line Inventories, Berfungsi sebagai penghubung antara produsen
barang dengan pemasok ataupun konsumen yang dipisahkan oleh geografis.
Faktor jarak dan waktu akan membuat pesanan ataupun permintaan barang tidak
bisa seketika diberikan, sehingga untuk mengatasi hal tersebut diperlukan
adanya extra stock agar bisa memebuhi pesanan setiap waktu.
 Fungsi Economic Order Quantities, untuk menetapkan berapa jumlah pesanan
produk yang harus dibuat setiap kali pesanan akan dilakukan agar memberikan
keseimbangan dalam hal penyimpanan barang.
 Fungsi Buffer stock, Untuk mengantisipasi terhadap kondisi acak, fluktuasi,
ketidakpastian, dan diluar kendali system.
 Fungsi Decoupling inventories, Agar setiap tahapan produksi bisa lebih bebas
tidak saling tergantung terhadap proses yang lain
 Fungsi Seasonal inventories, untuk mengantisipaso fluktuasi permintaan
produk/barang pada musim tertentu.

3. a. Jelaskan semua biaya-biaya yang harus menjadi pertimbangan pokok didalam proses
perencanaan pengendalian persediaan. Bagaimana pula cara kita menentukan besarnya
biaya persediaan tersebut?

Jawab :
Biaya pemesanan, yaitu semua biaya yang meliputi biaya administrasi untuk
pembelian/ pesanan kepada pemasok (supplier/vendor) dari luar, atau penggantian
stock material yang dipakai untuk kegiatan produksi (setting up).
 Biaya penyiapan (set up), meliputi biaya untuk membuat/memproduksi sendiri
produk maupun komponen yang diperlukan.
 Biaya Kelangkaan, biaya yang harus dikeluarkan sebagai konsekuensi
kekurangan atau kelangkaan persediaan
 Biaya persediaan, terdiri dari biaya penyimpanan seperti interests, sewa gudang,
asuransi, pemeliharaan, dan tentu saja biaya pembelian barang akan tergantung
pada harga barang itu sendiri

Pengantar Teknik Industri (Tugas kelompok untuk syarat UAS) 6


 Biaya material, merupakan harga material per unit yang harus dipesan/ dibeli
dalam jumlah tertentu sebagai konsekuensi dalam perencanaan persediaan.

Cara menentukan biaya persediaan:

Biaya persediaan (TIC) per tahun= k.D/Q + h.Q/2

Keterangan :
D : Kebutuhan/permintaan (demand), units per tahun
Q : Jumlah barang atau Produk yang dipesan setiap kali pemesanan dilakukan, units
K : biaya pemesanan
H : biaya penyimpanan

Dari rumus TIC akan dapat diperoleh jumlah pemesanan yang paling ekonomis (EOQ)
dengan penurunan TIC sebagai berikut :

ՁTIC / ՁQ= k.DQ-2 + h/2

Kondisi akan optimum bila

ՁTIC/ՁQ=0

Sehingga :
0=-k.D/Qo2+h/2 atau k.D/Qo2=h/2
Qo2=2.K.D/h --- > EOQo = Ǭ2k.D/h,

Dan dengan melakukan pemesanan dalam jumlah yang paling ekonomis (EOQ), maka
akan diperoleh biaya persediaan yang paling kecil ( the least cost) yaitu sebesar :
TICo=k.D/ Qo + h.Qo/2

b. Selanjutnya didalam perencanaan persediaan kita juga harus mempertimbangkan


factor yang berpengaruh secara signifikan didalam pengambilan keputusan seperti apa
yang disebut dengan lead time, tingkat pemesanan kembali, dan jumlah pesanan yang
ekonomis. Apakah yang dimaksudkan dengan ini semua, dan dalam hal yang
bagaimana factor-faktor tersebut akan memberikan pengaruh signifikan?

Pengantar Teknik Industri (Tugas kelompok untuk syarat UAS) 7


Jawab :
Pada saat persediaan sudah mencapai suatu tingkat tertentu (reorder level), maka
pesanan dalam jumlah ekonomis harus dibuat yaitu pada saat t 0. Saat pemesanan
dilakukan dalam jumlah EOQ atau Qo sampai dengan saat barang yang dipesan datang,
maka hal ini dikenal dengan istilah lead time. Titik pemesanan kembali pada saat
tingkat persediaan sudah menunjukkan sejumlah tertentu (TPK) dengan menghitung
jumlah dari safety stock (Dalam model ini nilai SS=0) dengan permintaan atau laju
pemakaian selama tenggang waktu pemesanan sampai kedatangan barang (lead time).

Pengantar Teknik Industri (Tugas kelompok untuk syarat UAS) 8

Anda mungkin juga menyukai