Pengertian Perencanaan serta dapat mengendalikan suatu Manajemen biaya adalah sebuah sistem yang organisasi. didesain agar dapat memberikan informasi Peningkatan terhadap suatu pelacakkan biaya. bagi manajemen untuk pengidentifikasian Mengoptimalkan kinerja dari daur hidup suatu peluang - peluang penyempurnaan, produk. perencanaan strategi dan pembuatan Dapat membuat sebuah keputusan. keputusan operasional mengenai pengadaan Manajemen investasi. dan penggunaan sumber-sumber yang Mengukur dari hasil kinerja. diperlukan oleh organisasi. Kurang lebihnya, Mendukung dalam otomasi beserta filosofi manajemen biaya bisa dikatakan seperti pemanufakturan. anggaran perusahaan atau bisnis. Konsep Manajemen Biaya Konsep Manajemen Biaya Konsep Nilai Tambah Merupakan suatu sistem yang akan membuat perusahaan berusaha agar melakukan semua aktivitas bernilai tambah dengan cara se-efesien mungkin dan bahkan akan menghilangkan aktivitas yang tak punya nilai tambah. Konsep Akuntansi Aktivitas Merupakan sebuah proses untuk pengumpulan serta pelacakan dari kinerja keuangan serta operasional yang ada, tentang aktifitas yang signifikan dalam perusahaan dan juga menyediakan timbal balik antara hasil sesungguhnya dengan yang telah direncanakan. Dalam hal ini juga untuk menentukan langkah koreksi bila semua memerlukan Activity-Based Costing (ABC). ABC merupakan sebuah metodologi dalam mengatur kinerja aktivitas serta biaya, sumber-sumber, serta obyek biaya. Konsep Biaya Target Merupakan salah satu konsep yang berbasis pada pasar yang mana dihitung menggunakan harga pasar yang ditujukan untuk dapat memperoleh pangsa pasar yang telah ditentuakan sebelumnya. Dalam hal ini penetuan biaya terget merupakan salah satu alat manajemen agar dapat meminimalkan biaya salam proses daur hidup dari produk. Bila kita berbicara dengan prinsip manajemen investasi maka sistem manajemen biaya ini harus dapat, mengkaji semua usulan terhadap investasi secara teliti, pembuatan keputusan investasi yang konsisten terhadap tujuan awal, mengkoreksi keputusan dengan kriteria ganda. Selain itu sistem manajemen biaya juga harus dapat mempertimbangkan resiko dari investasi, pelacakkan terhadap aktivitas probability investasi, mendukung dari pengurangan terhadap aktivitas tak bernilai tambah, serta mandukung dalam pencapaian biaya target. Penentuan Costing Berbasis Aktivitas
Manfaat Penetapan Biaya Berbasis Aktivitas
Menyediakan informasi yang lebih menyeluruh tentang aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk Pengertian menghasilkan produk. Penetapan biaya berbasis aktivitas Menyediakan manajemen sebuah alat untuk memahami bagaimana biaya muncul dan bagaimana mengelolanya. Itu (activity-based costing atau ABC) kontras dengan analisis biaya historis yang seringkali gagal adalah sebuah pendekatan penetapan mencerminkan biaya aktual. biaya di mana perusahaan pertama kali Dirancang untuk mengendalikan biaya tidak langsung dan akan mengidentifikasi aktivitas yang untuk mencerminkan biaya aktual. Dengan metode ini, dilakukan dan kemudian menentukan manajemen dapat mengidentifikasi area penghematan dan sumber daya yang dikonsumsi masing- pengurangan biaya. Mereka dapat melacak proses dan masing aktivitas kegiatan yang potensial untuk disederhanakan, berdasarkan pertimbangan pendorong biaya. Penentuan Costing Berbasis Aktivitas
Langkah-langkah dalam penetapan biaya berbasis aktivitas dan contohnya
Mengidentifikasi aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan produk Definisi aktivitas adalah setiap proses atau prosedur yang menghabiskan sumber daya overhead. Pendefinisian penting untuk memahami semua kegiatan yang diperlukan untuk membuat produk. Contoh aktivitas yang memiliki dampak besar terhadap overhead adalah: • pembelian bahan • penyiapan mesin • pengoperasian mesin • perakitan produk • pemeriksaan produk jadi Menetapkan biaya overhead untuk aktivitas teridentifikasi Perusahaan menetapkan biaya overhead untuk setiap aktivitas dan kemudian mengelompokkannya. Misalnya, kelompok biaya untuk aktivitas pembelian bahan akan mencakup biaya seperti gaji personil pembelian, sewa untuk pembelian ruang kantor departemen, dan depresiasi pembelian peralatan kantor. Asumsikan, total biaya overhead untuk pembelian bahan adalah sebesar Rp180 juta. Penentuan Costing Berbasis Aktivitas
Mengidentifikasi pendorong biaya untuk setiap aktivitas
Pendorong biaya adalah aktivitas yang menimbulkan biaya. Untuk mengidentifikasinya, perusahaan mengumpulkan informasi dan mewawancarai personil kunci di berbagai bidang, seperti pembelian, produksi, kontrol kualitas, dan akuntansi. Misalnya untuk pembelian bahan baku, pendorong biaya adalah permintaan pembelian. Katakanlah, dalam satu tahun, ada 90.000 permintaan pembelian bahan baku ke pemasok. Sementara itu, untuk aktivitas pemeriksaan produk jadi, pendorong biayanya adalah jam inspeksi. Katakanlah, untuk produksi setahun, perlu ada sebanyak 30.000 jam pemeriksaan. Menghitung tarif overhead yang telah ditentukan untuk setiap aktivitas Perusahaan kemudian membagi taksiran biaya overhead dengan tingkat perkiraan aktivitas pendorong biaya. Misalnya, untuk pembelian bahan, total biaya overhead pembelian adalah sebesar Rp180 juta untuk permintaan pembelian sebanyak 90.000. Dari data tersebut, perusahaan menghitung tarif overhead untuk aktivitas pembelian bahan adalah sebesar Rp2.000 per permintaan pembelian (Rp180 juta/90.000) Penentuan Costing Berbasis Aktivitas Mengalokasikan biaya overhead untuk produk Perusahaan kemudian mengalokasikan biaya overhead ke produk. Perusahaan mengalikan tarif overhead dengan pendorong biaya yang digunakan oleh masing-masing produk. Misalnya, untuk produk A, aktivitas pendorong biaya untuk pembelian bahan adalah sebanyak 50.000 permintaan pembelian. Sementara itu, untuk produk B, ada sebanyak 40.000 permintaan pembelian. Dengan demikian, alokasi biaya overhead untuk aktivitas pembelian bahan produk A adalah sebesar 40.000 x Rp2.000 = Rp80.000.000. Sedangkan, untuk produk B, biaya overhead pembelian bahan adalah sebesar 50.000 x Rp2.000 = Rp100.000.000. TERIMA KASIH