Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENENTUAN BIAYA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen Lanjutan
pada Program Profesi Akuntansi

Dosen Pembina
Dr. R. Ait Novatiani, Hj, S.E., M. Si., Ak., C.A.
Oleh :

Muhammad Akbar Tri Hendriawan 21522120007


Alfahmi Nur Muhammad 21522120010
Asep Ahmad Kurniawan Milda 21522120011

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“PENENTUAN BIAYA”.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh nilai mata kuliah Akuntansi Manajemen Lanjutan pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis jurusan PPAk di Universitas Widyatama Bandung. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini tidak lepas dari berbagai kekurangan. Namun, Alhamdulillah berkat
petunjuk, bantuan, dan kerjasama dari berbagai pihak yang penulis dapatkan, penulis mampu
mengatasi berbagai hambatan dan pada akhirnya hanya atas ridho Allah SWT, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, penulis bertanggungjawab atas makalah ini
Akhir kata, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta
membalas segala kebaikan kepada semua pihak, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi peneliti, khususnya bagi pembaca.

Bandung, 22 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
2.1 Tipe-tipe Sistem Informasi dan Bagaimana hubungan antara MIS, AIS dan EIS..............4
2.2 Hubungan antara Pengendalian Internal, Manajemen Risiko, Corporate Governance dan
IT Governance.................................................................................................................................6
2.3 Letak Sistem Informasi dan Pengendalian Internal dalam Struktur Organisasi................8
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem informasi terdiri dari dua kata yaitu sistem dan informasi, sistem yang berarti
kumpulan dari komponen-komponen yang saling beriteraksi dan memiliki tujuan yang sama,
informasi merupakan fakta dari data yang sudah diproses yang memiliki kegunaan bagi
penggunanya dalam proses pengambilan keputusan. Secara umum sistem informasi bertujuan
untuk mengumpulkan, memproses kemudian menyebarkan informasi kepada pihak-pihak
yang membutuhkan, misalnya untuk pengambilan keputusan,
Karakteristik dari informasi yang berguna dan memiliki arti adalah relevan, andal,
lengkap, tepat waktu, dapat dimengerti, dapat diverifikasi dan dapat digunakan/ diakses.
Karakteristik relevan dari informasi artinya informasi tersebut dapat mengurangi
ketidakpastian, meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan, atau dapat
mengkonfirmasi dan memperbaiki ekspektasi yang dibuat sebelumnya, keandalan artinya
informasi yang ada bebas dari galat atau bias dan secara akurat merepresentasikan kejadian-
kejadian yang ada dalam organisasi maupun aktivitas.
Karakteristik lengkap artinya informasi yang ada tidak meninggalkan aspek-aspek
penting dari suatu kejadian atau aktivitas yang diukurnya. Tepat waktu artinya informasi
tersedia pada saat diperlukan oleh pengguna untuk pengambilan keputusan. Dapat dimengerti
artinya informasi yang disajikan dalam tatanan tampilan yang berguna mudah dibaca. Dapat
diverifikasi artinya informasi yang tersedia dapat dibuktikan kebenarannya, salah satunya
adalah apabila proses untuk mendapatkan suatu informasi dikerjakan oleh dua orang yang
berbeda dan independen akan menghasilkan informasi yang sama. Dapat dijangkau atau
diakses artinya informasi tersedia pada saat dibutuhkan dan dalam tampilan yang memang
dapat digunakan.
Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan atau yang dapat dikelola oleh perusahaan
dapat berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. Informasi yang berasal dari internal
perusahaan antara lain posisi persediaan, jumlah penjualan, kebutuhan kapasitas produksi,
sementara keputusan yang dapat diambil berdasarkan ketersediaan informasi posisi
persediaan misalnya berapa jumlah persediaan barang yang harus dibeli kembali, untuk
jumlah penjualan keputusan yang dapat diambil misalnya berapa jumlah pajak pertambahan
nilai yang terutang untuk kebutuhan kapasitas produksi keputusan yang dapat

1
diambilmisalnya luas bangunan yang diperlukan untuk mesin-mesin produksi.Untuk
informasi yang berasal dari luar organisasi (eksternal) misalnya term pembayaran dan
peraturan pemerintah, untuk keputusan-keputusan yang dapat diambil berdasarkan informasi
eksternal misalnya, berapa yang harus dibayar kepada vendor, dan untuk peraturan
pemerintah misalnya, berapa jumlah pajak yang harus dibayar, dan jumlah BPJS
ketenagakerjaan yang harus disetor.
Kegiatan-kegiatan terkait pertukaran dalam perusahaan dapat dikelompokkan menjadi
lima proses bisnis atau siklus transaksi utama, yaitu :
1.Siklus Pendapatan
Siklus ini adalah siklus dimana barang dan jasa di jual untuk memperoleh kas atau
setara kas atau janji untuk menerima pembayaran berupa kas atau setara kas di masa dating.
Dalam siklus ini kegiatan-kegiatan utamanya antara lain: menerima dan menjawab
pertanyaan konsumen, menerima orderdari konsumendan mencatatkannya kepada sistem
informasi akuntansi, menssahkan penjualan kredit, melakukan pemeriksaan ketersediaan
persediaan.
2. Siklus Pengeluaran
Siklus ini adalah siklus dimana perusahaan membeli persediaan barang jadi untuk
dijual atau membeli bahan baku untuk diproses di siklus produksi, dengan memberikan kas
atau setara kas, atau janji untuk membayar dengan kas setara kas di masa depan. Kegiatan-
kegiatan utama dalam siklus ini antara lain: membuat permintaan pembelian untuk barang
dan jasa, menyiapkan , mensahkan dan mengirimkan permintaan pembeliankepada vendor,
menerima barang dan jasa dan melengkapi laporan penerimaan.
3.Siklus Produksi atau Konversi
Siklus ini adalah dimana bahan baku diolah menjadi barang jadi. Kegiatan-kegiatan
utama dalam siklus ini antara lain: mendesain produk, merencanakan dan menjadwalkan
produksi, memproduksi barang, menyimpan barang jadi, menyiapkan laporan manajemen.
4.Siklus Sumber Daya Manusia atau Siklus Penggajian
Siklus ini adalah siklus dimana perusahaan mengikat kontrak dengan karyawan,
melakukan pelatihan, memberikan imbal jasa atau kompensasi, melakukan evaluasi,
melakukan promosi serta melakukanpemberhentian atau pemutusan hubungan kerja.
Kegiatan-kegiatan utama dari siklus ini antara lain: melakukan kegiatan rekruitmen,
mengikat kontrak, melatih pegawai baru, melakukan evaluasi kinerja karyawan dan
mempromosikan karyawan, memberhentikan karyawan, melakukan pemuktahiran data
karyawan.

2
5.Siklus pendanaan/ keuangan
Siklus ini adalah dimana perusahaan menjual saham dari perusahaan kepada
investor, meminjam uang, investor menerima dividend an pembayaran bunga atas
pinjaman. Kegiatan-kegiatan utama dari siklus ini adalah membuat anggaran kas, menjual
saham dan sekuritas lainnya kepada investo, meminjam uang dari kreditor, membayar
dividen kepada investor, membayar bunga kepada kreditur.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja tipe-tipe sistem informasi dan Bagaimana hubungan antara MIS, AIS dan EIS?
2. Bagaimana hubungan antara pengendalian internal, manajemen risiko, Corporate
Governance dan IT governance?
3. Bagaimana letak sistem informasi dan pengendalian internal dalam struktur organisasi?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui tipe-tipe sistem informasi dan Untuk mengetahui hubungan antara:
MIS, AIS dan EIS.
2. Untuk mengetahui hubungan antara pengendalian internal, manajemen risiko, corporate
governance dan IT governance.
3. Bagaimana letak sistem informasi dan pengendalian internal dalam struktur organisasi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tipe-tipe Sistem Informasi dan Bagaimana hubungan antara MIS, AIS dan EIS
Sistem informasi (SI) secara umum adalah suatu sistem yang mengkombinasikan antara
aktivitas manusia dan penggunaan teknologi untuk mendukung manajemen dan kegiatan
operasional. Dimana, hal tersebut merujuk pada sebuah hubungan yang tercipta berdasarkan
interaksi manusia, data, informasi, teknologi, dan algoritma. 
Dalam proses pembangunan sistem informasi, terdapat beberapa jenis yang perlu
diperhatikan agar anda tidak salah dalam mengambil keputusan untuk bisnis dan strategi
pemasaran anda. Information System sendiri terdiri atas komputer, manusia, fakta, instruksi,
dan kumpulan prosedur yang dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi manajemen adalah sebuah sistem perencanaan yang melibatkan
bagian internal perusahaan yang meliputi pemanfaatan teknologi, prosedur, dan
interaksi manusia untuk memecahkan permasalahan bisnis seperti layanan, biaya
produksi, atau penentuan strategi bisnis yang tepat.
2. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan adalah salah satu bagian dalam sistem informasi
berbasis komputer yang berfungsi untuk mengambil sebuah keputusan yang tepat bagi
perusahaan, organisasi, atau instansi terkait.
3. Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Eksekutif merupakan salah satu jenis dari sistem informasi
manajemen untuk memudahkan dalam mengambil kebijakan yang dibutuhkan oleh
eksekutif senior dengan menampilkan akses informasi yang tepat dan relevan.
4. Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem Pemrosesan Transaksi yaitu bagian dari sistem informasi yang memiliki
tugas untuk menjalankan dan mencatat setiap kebutuhan transaksi secara berkelanjutan
(kontinu) yang diperlukan dalam bisnis. Tujuan utamanya adalah untuk menjawab
berbagai pertanyaan rutin dan memonitoring setiap transaksi yang dilakukan oleh
organisasi terkait.

4
Hubungan antara MIS, AIS, dan EIS sebagai berikut :
A. Sistem Informasi Manajemen (MIS)
Sistem informasi manajemen merupakan kumpulan sumber daya manusia dan
modal yang didedikasikan untuk mengumpulkan dan pengolahan data sehingga semua
tingkat manajemen memiliki informasi yang mereka butuhkan untuk merencanakan
dan mengendalikan kegiatan organisasi (Romney, 2015).]
B. Sistem Informasi Akuntansi (AIS)
Sistem informasi akuntansi (AIS) adalah sebuah sistem yang mengumpulkan,
mengarsip, menyimpan, dan data proses untuk menghasilkan informasi bagi
pengambil keputusan. Ini termasuk orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat
lunak, infrastruktur teknologi informasi, dan pengendalian internal dan langkah-
langkah keamanan (Romney, 2015). Sedangkan menurut Wilkinson, Sistem informasi
akuntansi adalah struktur unitized dalam suatu entitas, seperti perusahaan bisnis, yang
menggunakan sumber daya prysm dan komponen lain untuk mengubah data ekonomi
menjadi informasi akuntansi dengan tujuan memenuhi kebutuhan informasi dari
berbagai pengguna.
C. Sistem Informasi Eksekutif (EIS)
Sistem informasi eksekutif (EIS) menyediakan manajer yaitu, eksekutif dengan
informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan mereka (Wilkinson).

Menurut Wilkinson, hubungan antara MIS dan SIA adalah kompleks dan agak
kontroversial. Beberapa melihat AIS sebagai subsistem dari MIS karena data yang diterima
oleh MIS memiliki lingkup yang lebih luas. Di sisi lain, AFS menyajikan tingkat pengguna
yang lebih luas. Melalui subsistem akuntansi keuangannya, SIA menyajikan pengguna
eksternal yang tidak diakomodasi oleh MIS. Selain itu, AIS menyajikan manajer melalui
akuntansi manajerial subsistem, sebagian secara langsung dan sebagiannya dengan melalui
penyajian informasi kepada sistem informasi fungsional MIS. Oleh karena itu MIS dan AIS
merupakan sistem tumpang tindih sistemnya, dengan masing-masing memiliki misi yang
ditugaskan yang khusus untuk itu. MIS juga memiliki hubungan dengan sistem pendukung
keputusan (OSS), sistem pakar (ES), dan sistem informasi eksekutif (EIS).

5
2.2 Hubungan antara Pengendalian Internal, Manajemen Risiko, Corporate
Governance dan IT Governance
Kondisi yang ada pada lingkungan bisnis saat ini mengharuskan perusahaan untuk
mampu mengantisipasi hal-hal negative yang dapat berdampak negative pada perusahaan
hal-hal negative tersebut disebut risiko, untuk menanganinya perusahaan harus
menerapkan dengan pengendalian internal.

Risiko bagi perusahaan dapat didefinisikan dalam bentuk ancaman yaitu hal-hal
negatif apa saja yang mungkin terjadi dalam memiliki dampak negatif terhadap
perusahaan, kemudian risiko tersebut dapat dihitung jumlah kerugiannya dalam besaran
mata uang apabila terjadi dampak. Risiko bukanlah suatu hal yang terjadi, namun
perusahaan harus memperhitungkan kemungkinan risiko itu terjadi, risisko-risiko terhadap
perusahaan dapat berasal dari kesalahan yang tidak disengaja, kesalahan yang disengaja,
kehilangan asset yang tidak disengaja, pencurian asset,penerobosan keamanan, kekerasan
dan bencana alam. Risiko-risiko dapat juga bersasal dari keadaan lingkunganyang memang
diarahkan seperti kolusi, baik antara internal-internal ataupun internal dan eksternal adalah
bekerja sama dua orang atau lebih untuk tujuan penipuan, sukar untuk dihilangkan
meskipun dengan prosedur kontrol yang baik. Risiko dapat pula berasal dari kurangnya
penegakan peraturan oleh manajemen yang kemudian ada kemungkinan tidak menuntut
orang yang bersalah karena dampaknya dapat membuka aib manajemen. Kejahatan
komputer memiliki tingkatan risiko yang sangat tinggi dan kegiatan penipuan sukar untuk
dideteksi.

Pengendalian internal merupakan proses yang diterapkan untuk menyediakan


keyakinan yang memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian dapat dicapai. Tujuan-tujuan
pengendalian tersebut adalah :

1) Menjaga asset: mencegah atau mendeteksi akuisisi yang tidak terotorisasi,


penggunaan atau penghapusan .

2) Memastikan bahwa laporan-laporan yang ada mencatat an melaporkan asset-aset


perusahaan secara akurat dan wajar

3) Menyediakan informasi yang akurat dan andal

4) Menyiapkan laporan keuangan berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan

6
5) Mendorong tercapaikan kepatuhan-kepatuhan terhadap kebijakan-kebijakan
manajerial

6) Kepatuhan terhadap peraturandan hukum yang berlaku

Pengendalian internal menjalankan tiga fungsi dasar yaitu :


1. Pengendalian Preventive
Pengendalian ini bertujuan untuk mencegah agar masalah tidak terjadi.
2. Pengendalian Deteksi
Pengendalian ini bertujuan untuk menemukan masalah yang timbul ketika
masalah ini belum dapat dicegah untuk tidak terjadi.
3. Pengendalian Koreksi
Pengendalian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
maupun memperbaiki keadaan ketika masalah telah terjadi.
Kerangka-kerangka kerja yang dapat digunakan untuk mengembangkan pengendalian
internal adalah COBIT, COSO dan COSO Enterprise Risk Management Framework.
Coorporation Governace dalam perusahaan pada prinsipnya membentuk rangkaian
tanggung dalam perusahaan, otoritas dan komunikasi serta kebijakan, standar, pengukuran
kinerja dan pengendalian internal yang memandu semua komponen dalam perusahaan untuk
menjalankan peran dan memenuhi tanggungjawabnya. Kebutuhan atas corporate
governance sebagian didasarkan pada adanya agency problem dalam perusahaan dimana hal
ini ditimbulkan adanya pemisahan antara kepemilikan perusahaan dan manajer sehingga
manajer memiliki kesempatan untuk dapat bertindak berdasarkan kepentingannya
dibandingkan dengan kepentingan pemegang saham, sehingga berdasrkan teori keagenan,
kemungkinan pemegang saham berada pada pihak yang dirugikan karena tindakan-tindakan
atau keputusan yang diambil oleh manajer. Untuk dapat mengurangi akibat buruk dari
masalah keagenan ini maka ditetapkan beberapa hal seperti misalnya dawn direksi (untuk
kasus Indonesia terdapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi) berperan untuk mengawasi
strategi perusahaan, struktur dan system yang berjalan untukm kepentingan pemegang
saham, adanya auditor eksternal yang memastikan keandalan dari laporan keuangan, Selain
itu juga ditetapkan adanya komisaris independen maupun komite audit.
Beberapa hal yang menjadi pencetus IT governance adalah nilai bisnis dari penerapan
Teknologi Informasi, pengakuan dampak teknologi informasi serta kemampuan TI yang
sapat digunakan menmjadi faktor yang memungkinkan pelaksanaan corporate governance

7
dan kepatuhan maupun sebagai faktor yang memungkinkan pelaksanaan pengendalian
internal secara baik.

2.3 Letak Sistem Informasi dan Pengendalian Internal dalam Struktur Organisasi
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian berisi seperangkat standar, proses, prosedur dan struktur
yang yang berlaku untuk menjadi dasar bagi organisasi dalam melaksanakan pengendalian
internal. Dewan direksi dan manajemen senior menentukan arahan dan contoh keteladanan
yang mengindikasikan seberapa penting pengendalian internal bagi perusahaan, termasuk
didalamnya adalah kode etik yang dianut. Manajemen memperkuat adanya ekspektasi di
beragam level organisasi. Lingkungan pengendalian berisi nilai etika dan integritas dari
organisasi tersebut, parameter yang memungkinkan dewan direksi untuk menjalankan
tanggungjawab pengawasan; struktur organisasi dan penugasan otoritas dan
tanggungjkawab; proses untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan individu-
individu yang kompeten; serta penekanan pada pengukuran kinerja, insentif dan imbalan
untuk mendorong kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan. Hasil dari lingkungan
pengendalian memiliki dampak yang luas terhadap keseluruhan sistem pengendalian
internal. Struktur organisasi perusahaan memberikan kerangka untuk melakukan
perencanaan, pelaksanaan strategi, pengendalian dan memonitor operasi perusahaan.
Dalam perkembangan bisnis saat ini, struktur hierarkhi dimana setiap lapisan
manajemen mengawasi yang lainnya, telah digantikan dengan kerja tim yang diarahkan
secara mandiri sehingga mampu mengambil keputusan tanpa memerlukan tahapan
persetujuan yang berlapis-lapis. Penekanannya adalah pada perbaikan berkelanjutan, bukan
pada reviu dan penilaian berkala. Struktur organisasi semacam ini mampu merubah dampak
dari sifat dan jenis pengendalian yang digunakan.
Pengendalian Organisasi
Organisasi menetapkan hubungan kerja antara karyawan dan unit organisasi.
Struktur organisasi dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisasi yang
independen. Organisasi yang independen adalah struktur organisasi yang memisahkan
wewenang dan tanggungjawab sedemikian rupa sehingga fungsi yang tidak kompatibel
dipisahkan. Selain melalui pemisahan tugas, pengendalian juga dicapai dengan monitoring.

8
Dalam sistem manual, karyawan yang menangani aset mesti dipisahkan dari
karyawan yang memiliki otorisasi untuk melaksanakan suatu transaksi dan karyawan yang
bertanggungjawab untuk mencatat transaksi.
Sistem informasi memiliki tanggungjawab untuk merekam dan memproses data.
Oleh karena itu sistem informasi mesti independen dari semua departemen yang
menggunakan data dan informasi tersebut. Departemen pengguna adalah departemen yang
memiliki tanggungjawab untuk menginisiasi dan mengotorisasi transaksi. Selain itu fungsi
pengembangan sistem mesti dipisahkan dari sistem pemrosesan transaksi.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem informasi (SI) secara umum adalah suatu sistem yang mengkombinasikan
antara aktivitas manusia dan penggunaan teknologi untuk mendukung manajemen dan
kegiatan operasional serta mendasar pada sebuah hubungan yang tercipta berdasarkan
interaksi manusia, data, informasi, teknologi, dan algoritma.
Hubungan Pengendalian internal, Manajemen risiko, Coorporation Governace, dan IT
governance yang dapat disimpulkan yaitu manajemen risiko menjadi bagian dari kerangka
pengendalian internal di satu sisi. di sisi lain, pengendalian internal merupakan bagian dari
kerangka kerja manajemen risiko. Seperti manajemen risiko bertujuan mengidentifikasi dan
mengelola risiko yang ada, sementara tugas utama dari audit internal adalah untuk
memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi perusahaan telah ditangani dengan maksimal.
Coorporation Governace dalam perusahaan pada prinsipnya membentuk rangkaian tanggung
dalam perusahaan, otoritas dan komunikasi serta kebijakan, standar, pengukuran kinerja dan
pengendalian internal yang memandu semua komponen dalam perusahaan untuk
menjalankan peran dan memenuhi tanggung jawabnya dimana IT governance yang
merupakan nilai bisnis dari penerapan TI dapat digunakan menjadi faktor yang
memungkinkan pelaksanaan corporate governance dan kepatuhan maupun sebagai faktor
yang memungkinkan pelaksanaan pengendalian internal secara baik.

10
DAFTAR PUSTAKA
Modul Perkuliahan ke-1: Sekilas Sistem Informasi, 2022. Ikram, Syafrizal. R. Ait Novatiani,
Bachtiar Asikin. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK).

Modul Perkuliahan ke-5: Sistem Informasi dan Pengendalian Internal, 2022. Ikram,
Syafrizal. R. Ait Novatiani, Bachtiar Asikin. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK).

Modul Perkuliahan ke-6: Sistem Informasi dan Pengendalian Internal (Bagian 2), 2022.
Ikram, Syafrizal. R. Ait Novatiani, Bachtiar Asikin. Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAK).

Modul Perkuliahan ke-12: Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan, 2022. Ikram,
Syafrizal. R. Ait Novatiani, Bachtiar Asikin. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK).

https://www.sekawanmedia.co.id/blog/apa-itu-sistem-informasi/

https://www.e-akuntansi.com/tipe-sistem-informasi/

https://birokratmenulis.org/memperdebatkan-pengendalian-intern-dengan-manajemen-risiko/

11

Anda mungkin juga menyukai