Anda di halaman 1dari 16

SISTEM INFORMASI DAN

PENGENDALIAN INTERNAL
BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI
Disusun Oleh:
Kelompok 5
DERRI OKTAFIANSYAH (21522120016)
DUKY FIRMANSYAH (21522120042)
JODI RENALDI (21522120018)
LATAR BELAKANG
Kecepatan dan ketepatan informasi sangat di butuhkan bagi
para pemegang keputusan agar bisa mengelola perusahaan
secara berkelanjutan dan bertumbuh, maka kehadiran
teknologi sebagai alat untuk mengelola sistem informasi bisa
digunakan sebagai solusi pengelolaan informasi dengan
baik, dengan dihadirkannya penemuan sistem informasi
berbasis teknologi informasi yang mana setiap kegiatan
terintegrasi dalam satu sistem informasi yang bernama
Enterprise Resource Planning System (ERP System)
membuat data-data yang tidak dapat dicatat oleh sistem
informasi akuntansi menjadi tercatat, dan memungkinkan
integrasi dengan sistem informasi akuntansi, untuk
menyelaraskan pengembangan sistem informasi dengan
pengendaliannya maka perlu kajian yang mendalam terkait
pengembangan Sistem Informasi tersebut.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar Belakang Masalah tersebut, maka bisa di buat
rumusan masalah sebagai berikut:
 Bagaimana Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi?
 Bagaimana Pengendalian Internal Berbasis Teknologi Infomasi?

TUJUAN
Berikut Tujuan yang akan di bahas dalam presentasi ini
diantaranya:
 Mengetahui bagaimana Sistem Informasi Berbasis Teknologi
Informasi.
 Mengetahui bagaimana Pengendalian Internal Berbasis
Teknologi Informasi.
PENGERTIAN

 Sistem Informasi merupakan serangkaian unsur-unsur atau


komponen-komponen yang saling berhubungan yang bertujuan
untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses dan
mendistribusikan suatu informasi sebagai landasan bagi
pengambilan keputusan.
 Pengendalian Internal merupakan suatu proses, kebijakan dan
prosedur yang didesain untuk melindungi asset perusahaan, dan
memastikan pelaporan keuangan sesuai dengan standar yang
berlaku.
 Teknologi Informasi merupakan suatu gabungan dari teknologi
komputerisasi yang berbentuk sistem untuk mengolah,
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas agar dapat menghasilkan informasi
yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Sistem Enterprise Resource Planning
(ERP)
KOMPONEN-KOMPONEN ERP

Menurut Motiwalla dan Thompson (2009:12) dalam bukunya


berjudul Enterprise System for Management adalah sebagai
berikut:
1. People
2. Process
3. Hardware
4. Software
5. Database
Menurut Manage’s Guide to Enterprise Resouces Planning
(ISACA, 2001), pendorong penerapan sistem ERP adalah
sebagai berikut:
6. Dari segi bisnis
7. Dari segi teknologi
KEUNTUNGAN DALAM PENERAPAN
SISTEM ERP
 Menanggulangi hambatan antar departemen,
merampingkan atau mempersingkat aliran informasi
dalam perusahaan
 Produktif dan Efisien
 Kontrol akses yang lebih baik
 Prosedur dan laporan akan terstandarisasi
 Pelayanan kepada konsumen menjadi meningkat
 Meningkatkan produktivitas produk
TANTANGAN DALAM PENERAPAN
SISTEM ERP
 Biaya
 Waktu yang dibutuhkan
 Perubahan pada proses bisnis
 Kompleksitas
 Resistensi
KEPUTUSAN IMPLEMENTASI ERP

 Implementasi atau tidak implementasi ERP?


 Mengikuti proses best practice software ERP atau
melakukan customization?
 Inhouse atau outsource?
 “Big Bang” atau phased?
 Single package atau best-of-breed?
 Pertimbangan-pertimbangan dalam memilih Package
Software ERP?
TAHAPAN IMPLEMENTASI ERP DAN
STRATEGI IMPLEMENTASI ERP
 Tahap 1 – Scope and Commitment (Scope and
Planning – termasuk dalam tahapan Initiation)
 Tahap 2 - Analysis and Design (termasuk dalam tahap
Analysis Design)
 Tahap 3 - Acquisition and Development (berada
diantara tahap Analysis Design dan Implementation)
 Tahap 4 - Implementation
 Tahap 5 - Operation
FAKTOR-FAKTOR PENTING YANG
MENENTUKAN KEBERHASILAN
IMPLEMENTASI ERP
 Proses Pembuatan Keputusan
 Ruang Lingkup Proyek Implementasi ERP
 Teamwork
 Manajemen Perubahan
 Tim Implementasi dan Eksekutif
3 FAKTOR PENTING YANG DAPAT
MENYEBABKAN KEGAGALAN
DALAM IMPLEMENTASI ERP
 Lemahnya efektivitas konsultan
 Lemahnya kualitas BPR (Business Process
Reengineering)
 Lemahnya efektivtas manajemen proyek
PENGENDALIAN INTERNAL
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Romney and Steinbart (2015), menjelaskan bahwa
pengembangan sebuah sistem pengendalian internal
mengharuskan pemahaman atas kapabilitas dan resiko
teknologi informasi, maupun cara menggunakan teknologi
informasi untuk mencapai tujuan pengendalian organisasi.
Tiga fungsi penting Pengendalian intern :
 Pengendalian Preventif mencegah masalah sebelum
mereka muncul
 Pengendalian Detektif menemukan masalah yang tidak
dicegah
 Pengendalian Korektif mengidentifikasi dan maupun
memperbaiki dan memulihkan kembali sistem akibat error
serta benar dan pulih dari kesalahan yang dihasilkan
DUA KATEGORI PENGENDALIAN
INTERNAL MENURUT ROMNEY AND
STEINBART (2015)
 Pengendalian Umum memastikan pengendalian
lingkungan dalam keadaan stabil dan di kelola dengan
baik.
 Pengendalian Aplikasi mencegah, mendeteksi, dan
memperbaiki kesalahan transaksi dan fraud dalam
program aplikasi.
DUA KATEGORI STANDART AUDIT
UNTUK PENGENDALIAN SISTEM
TEKNOLOGI INFORMASI
1. Pengendalian Umum (General Control)
 Administrasi Umum Fungsi Teknologi Informasi
 Pemisahan Tugas-tugas Teknologi Infomasi
 Pengembangan Sistem
 Keamanan Fisik Online
 Back Up dan Perencanaan Kontijensi
 Pengendalian Perangkat Keras
2. Pengendalian Aplikasi (Application Control)
 Pengendalian Organisasi dan Akses Aplikasi
 Pengendalian Input
 Pengendalian Proses
 Pengendalian Output
 Pengendalian Berkas Master

Anda mungkin juga menyukai