Anda di halaman 1dari 1

Nama : Raden Ogy Gugesby

NPM : 51621220025

Tuan MD merupakan seorang Direktur Keuangan PT. Jaya Abadi yang juga mempunyai
tanggung jawab terhadap urusan Perpajakan PT. Jaya Abadi pada tahun pajak 2021. Pada
tahun 2020, PT Jaya Abadi melaporkan Lebih Bayar pada SPT Tahunan PPh Badan tahun
pajak 2019 sebesar Rp 6 miliar. Tim Pemeriksa Pajak kemudian melakukan pemeriksaan
terhadap PT Jaya Abadi. Hasil pemeriksaan menujukkan Kurang Bayar sebesar Rp 9
miliar. Pada pembahasan akhir hasil pemeriksaan, jumlah yang disetujui dengan Tim
Pemeriksa PPh Badan tahun Pajak 2019 sebesar Rp 2 miliar. Ditjen Pajak kemudian
menerbitkan SKPKB sebesar Rp 9 miliar. PT. Jaya Abadi kemudian mengajukan
Keberatan atas SKPKB tersebut dan menerima Keputusan Penolakan Keberatan atas
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan tahun pajak 2019 sebesar Rp 9
Miliar yang terbit tanggal 30 April 2021 dan diterima oleh PT. Jaya Abadi pada tanggal 5
Mei 2021. Mengingat Tuan MD adalah seorang Direktur Keuangan yang tidak memiliki
izin konsultan pajak ataupun izin kuasa hukum, maka Tuan MD mempertimbangkan
untuk merekrut konsultan pajak dalam menyelesaikan keberatan SKPKB PPh Badan PT.
Jaya Abadi Tahun Pajak 2019.

Pertanyaan:

a. Perlukah PT. Jaya Abadi melakukan pembayaran ke kas negara dalam proses
Banding PPh Badan tahun pajak 2019 tersebut? Jelaskan dengan dasar
hukumnya
b. Bagaimana konsekuensi hukumnya apabila Hakim Pengadilan pajak
memutuskan menolak Banding PT. Jaya Abadi? Dan bagaimana jika Hakim
Pengadilan Pajak memberikan keputusan mengabulkan seluruhnya atas Banding
Pengadilan Pajak PT. Jaya Abadi?

Jawab

a. ketentuan pajak dalam proses banding pajak ini diatur dalam Pasal 25 Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (UU KUP) dan Pasal 27 ayat (1) UU KUP. Wajib pajak bisa melakukan
banding apabila wajib pajak telah melakukan pembayaran pajak terutang minimal
sebesar 50%. Jadi, tuan MD harus melakukan penyetoran dahulu ke kas negara
minimal sebesar Rp 4,5 M baru bisa melakukan banding atas SKPKB yang
diterima.

b. Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 27 ayat (5d) UU KUP “ dalam hal permohonan
Banding wajib pajak ditolak atau dikabulkan Sebagian, wajib pajak akan dikenai
sanksi administratif berupa denda sebesar 60% (enam puluh persen) dari jumlah
pajak berdasarkan Putusan Banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang
telah dibayar sebelum mengajukan Keberatan,” jadi apabila banding tuan MD
ditolak, maka tuan MD harus membayar pajak Rp 4,5M lagi ditambah sanksi
administrative sebesar 60 % dari Rp 4,5 M. kalau di tolak sebagian, tuan MD juga
harus membayarkan kekurangan pajak ditambah sanksi administrative sebesar
60%x (pajak terutang-pajak yang sudah disetorkan)

Anda mungkin juga menyukai