Anda di halaman 1dari 3

4.

ANALISIS PERILAKU BIAYA

4.1. Pengertian Perilaku Biaya


Cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan aktivitas. atau dengan kata lain
perilaku biaya adalah untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan
output.
Analisis perilaku biaya adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk memahami dan
menjelaskan bagaimana biaya suatu produk atau jasa akan bereaksi terhadap perubahan
dalam volume produksi atau penjualan. Dalam analisis ini, biaya dibagi menjadi dua kategori
utama, yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
4.2. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah jenis biaya yang tidak berubah meskipun volume produksi atau penjualan
suatu produk atau layanan berubah. Biaya tetap tidak dipengaruhi oleh jumlah produk atau
layanan yang diproduksi atau dijual oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Contoh biaya tetap adalah sewa gedung, gaji pegawai tetap, asuransi, biaya listrik bulanan,
dan sebagainya. Meskipun volume produksi atau penjualan meningkat atau menurun, biaya
tetap tetap sama.
Contoh:
Sewa gedung atau tempat usaha: Biaya sewa ini tidak berubah meskipun jumlah produk yang
dihasilkan atau layanan yang diberikan oleh perusahaan berubah.

Gaji karyawan tetap: Gaji karyawan tetap adalah biaya tetap yang tidak dipengaruhi oleh
jumlah produksi atau penjualan. Misalnya, gaji manajer atau staf administrasi.

Biaya asuransi: Biaya asuransi seperti asuransi kesehatan atau asuransi kecelakaan adalah
biaya tetap karena jumlahnya tidak berubah meskipun volume produksi atau penjualan
perusahaan meningkat atau menurun.

Biaya listrik bulanan: Meskipun perusahaan memproduksi lebih banyak produk atau
memberikan lebih banyak layanan, biaya listrik bulanan tetap sama.

Biaya sewa peralatan: Biaya sewa peralatan seperti mesin atau kendaraan adalah biaya tetap
karena jumlahnya tidak berubah meskipun volume produksi atau penjualan perusahaan
berubah.
4.3. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah jenis biaya yang berubah secara proporsional dengan volume produksi
atau penjualan suatu produk atau layanan. Biaya variabel meningkat seiring dengan
peningkatan volume produksi atau penjualan, dan berkurang seiring dengan penurunan
volume produksi atau penjualan. Dalam hal ini, biaya variabel dapat dianggap sebagai biaya
per unit, karena biaya ini berubah berdasarkan jumlah produk atau layanan yang dihasilkan
atau dijual.
Contoh biaya variabel adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan komisi penjualan.
Semakin banyak produk atau layanan yang diproduksi atau dijual, semakin tinggi biaya
variabelnya.
Contoh :
Bahan baku: Biaya bahan baku berubah sesuai dengan jumlah produk yang diproduksi.
Semakin banyak produk yang diproduksi, semakin banyak bahan baku yang dibutuhkan dan
biaya bahan baku pun meningkat.

Tenaga kerja langsung: Biaya tenaga kerja langsung, yaitu biaya untuk membayar upah
pekerja produksi yang terlibat langsung dalam proses produksi, berubah seiring dengan
jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi produk.

Biaya pengiriman: Biaya pengiriman barang atau layanan berubah sesuai dengan volume
penjualan. Semakin banyak produk yang dijual, semakin banyak biaya pengiriman yang
diperlukan.

Komisi penjualan: Komisi penjualan adalah biaya yang diberikan kepada penjual atas
penjualan yang dilakukan. Biaya ini berubah sesuai dengan jumlah produk yang dijual.

Biaya energi: Biaya energi seperti biaya listrik atau bahan bakar adalah biaya yang berubah
sesuai dengan volume produksi. Semakin banyak produk yang diproduksi, semakin banyak
biaya energi yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai