Tugas Akutansimanajemen2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SELVIANA

NIM : 2201010186

KELAS : 3A6 – MANAJEMEN

MK : AKUTANSI MANAJEMEN

Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara langsung diatribusikan kepada produk atau
layanan tertentu. Berikut beberapa contoh biaya tidak langsung:

1. Biaya Overhead Pabrik: Biaya seperti listrik pabrik, pemeliharaan mesin, dan sewa pabrik termasuk
dalam kategori ini.

2. Gaji Manajerial: Gaji manajer, direktur, dan staf administrasi yang tidak terlibat secara langsung dalam
produksi produk atau layanan.

3. Biaya Kantor: Biaya sewa kantor, pemeliharaan kantor, dan peralatan kantor yang tidak terkait
langsung dengan produksi.

4. Biaya Promosi: Biaya iklan dan promosi yang tidak bisa diatribusikan langsung kepada produk
tertentu.

5. Biaya Penelitian dan Pengembangan: Biaya yang terkait dengan penelitian produk baru atau
pengembangan teknologi, yang tidak langsung terhubung dengan produk yang ada.

6. Biaya Asuransi Umum: Biaya asuransi untuk perlindungan bisnis secara keseluruhan, bukan untuk
produk tertentu.

7. Biaya Perjalanan Bisnis: Biaya perjalanan dan akomodasi yang berkaitan dengan kegiatan bisnis
umum, bukan proyek tertentu.

8. Biaya Umum dan Administrasi: Biaya umum yang terkait dengan operasi harian, seperti pengelolaan
sumber daya manusia, keuangan, dan administrasi.

9. Biaya Penyusutan: Biaya penyusutan aset tetap yang digunakan dalam operasi bisnis.

10. Biaya Bunga: Biaya bunga atas pinjaman atau utang yang digunakan untuk modal kerja atau
investasi, bukan produk tertentu.

Semua biaya ini tidak langsung memengaruhi biaya produksi satu produk atau layanan tertentu, tetapi
mereka merupakan bagian integral dari operasi bisnis secara keseluruhan.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun volume produksi atau penjualan suatu produk
atau layanan berfluktuasi. Berikut adalah beberapa contoh biaya tetap:

1. Sewa: Biaya sewa kantor, gudang, atau fasilitas produksi tetap selama periode tertentu.

2. Gaji dan Upah Tetap: Gaji karyawan yang tetap dan tidak tergantung pada produktivitas atau jam
kerja tambahan.

3. Biaya Asuransi Tetap: Biaya premi asuransi yang tetap selama periode tertentu, misalnya, asuransi
kesehatan atau asuransi properti.

4. Biaya Depresiasi: Biaya penyusutan aset tetap seperti peralatan, bangunan, dan kendaraan.

5. Biaya Lisensi dan Kontrak Tetap: Biaya yang terkait dengan lisensi perangkat lunak, kontrak penyedia
layanan, atau lisensi bisnis yang tetap selama periode tertentu.

6. Biaya Bunga Tetap: Bunga pada pinjaman yang memiliki tingkat bunga tetap, yang harus dibayar
terlepas dari volume penjualan atau produksi.

7. Biaya Pajak Tetap: Pajak yang harus dibayar setiap tahun, seperti pajak properti atau pajak bisnis.

8. Biaya Overhead Tetap: Biaya-biaya umum yang tetap seperti listrik, air, dan pemeliharaan yang tidak
bergantung pada volume produksi.

9. Biaya Pengadaan Fasilitas: Biaya perawatan dan perbaikan fasilitas yang berulang dan memiliki
estimasi biaya yang tetap.

10. Biaya Penyusutan Perangkat Lunak: Biaya yang terkait dengan penyusutan perangkat lunak atau
lisensi perangkat lunak.

Biaya tetap ini tidak berubah dalam jangka pendek dan tidak dipengaruhi oleh aktivitas produksi atau
penjualan. Perusahaan harus membayar biaya ini terlepas dari sejauh mana operasi mereka berjalan.

Biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan volume produksi atau penjualan suatu produk
atau layanan. Berikut adalah beberapa contoh biaya variabel:

1. Bahan Baku: Biaya bahan baku yang meningkat seiring dengan peningkatan volume produksi. Semakin
banyak produk yang diproduksi, semakin tinggi biaya bahan baku.

2. Tenaga Kerja Langsung: Biaya gaji dan tunjangan pekerja yang berhubungan dengan produksi dan
meningkat seiring dengan peningkatan jam kerja atau produksi.

3. Biaya Produksi Variabel: Biaya-biaya seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik
langsung yang berfluktuasi dengan produksi yang berubah-ubah.

4. Biaya Pengemasan: Biaya kemasan produk yang bertambah seiring dengan produksi tambahan.
5. Biaya Distribusi: Biaya transportasi, bahan kemasan, dan promosi yang meningkat dengan volume
penjualan yang lebih tinggi.

6. Biaya Komisi Penjualan: Biaya yang diberikan kepada agen penjualan atau tenaga penjualan yang
berhubungan dengan jumlah penjualan yang mereka hasilkan.

7. Biaya Bahan Operasional: Biaya bahan dan persediaan operasional yang meningkat seiring dengan
aktivitas produksi dan operasional.

8. Biaya Tenaga Kerja Sementara: Biaya tenaga kerja kontrak atau sementara yang ditambahkan untuk
menangani lonjakan produksi sementara.

9. Biaya Pemasaran Online: Biaya iklan digital dan pemasaran online yang dapat bervariasi berdasarkan
jumlah klik atau tayangan iklan.

10. Biaya Pengadaan Bahan Promosi: Biaya cetak materi promosi seperti brosur atau pamflet yang
meningkat dengan volume produksi promosi.

Biaya variabel ini berkaitan erat dengan aktivitas produksi atau penjualan, dan mereka berubah sesuai
dengan fluktuasi dalam volume bisnis.

Biaya semi-variabel adalah jenis biaya yang memiliki komponen tetap dan komponen variabel.
Komponen tetap adalah biaya yang tidak berubah terlepas dari aktivitas atau volume produksi,
sementara komponen variabel berfluktuasi dengan aktivitas. Berikut adalah beberapa contoh biaya
semi-variabel:

1. Biaya Telepon: Biaya langganan telepon bulanan adalah komponen tetap, sementara biaya panggilan
yang dikenakan biaya per menit adalah komponen variabel.

2. Biaya Listrik: Biaya langganan listrik bulanan adalah komponen tetap, sementara biaya listrik yang
berfluktuasi dengan penggunaan adalah komponen variabel.

3. Biaya Sewa Mobil: Biaya sewa mobil memiliki komponen tetap yang merupakan biaya sewa dasar dan
komponen variabel seperti biaya bahan bakar dan biaya penggunaan tambahan.

4. Biaya Internet: Biaya bulanan langganan internet adalah komponen tetap, sementara biaya
berlangganan tambahan atau biaya data yang berlebihan adalah komponen variabel.

5. Biaya Pemeliharaan Kendaraan: Biaya pemeliharaan rutin seperti perawatan berjadwal adalah
komponen tetap, sedangkan biaya pemeliharaan tambahan yang muncul sebagai akibat kerusakan
adalah komponen variabel.

6. Biaya Gaji: Gaji karyawan memiliki komponen tetap, tetapi jika ada bonus yang diberikan berdasarkan
produktivitas atau kinerja, maka bonus tersebut adalah komponen variabel.
7. Biaya Asuransi Kesehatan: Biaya premi bulanan asuransi kesehatan adalah komponen tetap,
sementara biaya tambahan seperti pengobatan atau obat-obatan yang tergantung pada penggunaan
adalah komponen variabel.

8. Biaya Telekomunikasi: Biaya berlangganan telekomunikasi adalah komponen tetap, sementara biaya
tambahan yang muncul dari penggunaan layanan tambahan seperti panggilan internasional adalah
komponen variabel.

Biaya semi-variabel mencakup unsur tetap dan variabel, yang membuatnya lebih kompleks untuk
dikelola dan menganalisis secara terperinci.

Biaya terkendali adalah biaya yang dapat diatur atau dikendalikan oleh manajemen dalam batas
tertentu. Berikut adalah beberapa contoh biaya terkendali:

1. Biaya Tenaga Kerja: Manajemen dapat mengendalikan biaya tenaga kerja dengan mengatur jumlah
karyawan, menentukan tingkat gaji, dan mengelola jam kerja.

2. Biaya Bahan Baku: Manajemen dapat memilih pemasok, menegosiasikan harga, dan mengendalikan
kualitas bahan baku untuk mengelola biaya ini.

3. Biaya Produksi: Dengan mengoptimalkan proses produksi, manajemen dapat mengendalikan biaya
produksi, termasuk penggunaan mesin dan peralatan.

4. Biaya Pemasaran: Manajemen dapat mengendalikan biaya pemasaran dengan memilih metode
promosi yang efisien, mengelola iklan, dan menetapkan anggaran pemasaran yang sesuai.

5. Biaya Inventaris: Dengan mengelola tingkat inventaris dan meminimalkan kerugian stok, biaya
penyimpanan dapat dikendalikan.

6. Biaya Penyusutan: Manajemen dapat memutuskan jangka waktu penyusutan yang optimal untuk
mengendalikan biaya penyusutan aset.

7. Biaya Perawatan: Perawatan peralatan dan fasilitas dapat dikelola dengan merencanakan
pemeliharaan preventif dan perbaikan.

8. Biaya Logistik: Manajemen dapat memilih pilihan pengiriman dan rute yang paling efisien untuk
mengendalikan biaya logistik.

9. Biaya Overhead: Pengendalian biaya overhead seperti biaya listrik, air, dan fasilitas melalui praktik
efisiensi energi dan penggunaan sumber daya yang bijak.

10. Biaya Proyek: Biaya proyek dapat dikelola dengan pemantauan ketat terhadap anggaran, alokasi
sumber daya yang bijak, dan perencanaan proyek yang cermat.
Biaya terkendali adalah fokus utama dalam manajemen bisnis untuk menjaga efisiensi dan profitabilitas
perusahaan

Biaya tak terkendali adalah biaya yang tidak dapat diatur atau dikendalikan oleh manajemen. Berikut
adalah beberapa contoh biaya tak terkendali:

1. Biaya Bahan Baku yang Menaik: Jika harga bahan baku naik secara signifikan karena faktor di luar
kendali perusahaan, seperti fluktuasi harga komoditas global, maka biaya ini mungkin tak terkendali.

2. Pajak Properti yang Ditetapkan Pemerintah: Biaya pajak properti yang ditetapkan oleh pemerintah
daerah atau nasional tidak dapat diatur oleh perusahaan.

3. Biaya Listrik atau Bahan Bakar yang Naik: Kenaikan tiba-tiba dalam harga listrik atau bahan bakar
karena faktor eksternal seperti perubahan dalam harga minyak dunia tidak dapat diendalikan oleh
perusahaan.

4. Biaya Perijinan dan Regulasi: Jika pemerintah mengenakan biaya tambahan atau peraturan yang lebih
ketat pada suatu industri, biaya ini mungkin tak terkendali.

5. Biaya Bunga Pinjaman: Bunga yang harus dibayar atas pinjaman yang memiliki tingkat bunga tetap
tidak dapat diatur oleh perusahaan.

6. Biaya Gaji Karyawan yang Ditentukan oleh Kontrak atau Undang-Undang: Gaji yang ditetapkan oleh
perjanjian kontrak dengan serikat pekerja atau peraturan perburuhan tidak dapat diubah dengan bebas
oleh perusahaan.

7. Biaya Keamanan dan Asuransi Kesehatan: Kenaikan tiba-tiba dalam premi asuransi kesehatan atau
biaya keamanan yang diberlakukan oleh pihak ketiga mungkin tak terkendali.

8. Biaya Bencana Alam: Biaya yang muncul akibat bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau badai
yang tidak dapat dihindari atau dikendalikan.

9. Biaya Hukum: Biaya yang timbul dari tuntutan hukum atau masalah hukum yang tidak dapat diatur
dengan mudah.

10. Biaya Teknologi yang Berkembang: Pengeluaran untuk mengikuti perkembangan teknologi baru atau
perubahan regulasi teknologi yang diberlakukan oleh pihak ketiga.

Biaya tak terkendali seringkali di luar kendali langsung perusahaan dan memerlukan strategi manajemen
risiko untuk menghadapinya.
Biaya yang tidak relevan adalah biaya yang tidak memiliki pengaruh langsung terhadap keputusan yang
akan diambil dalam suatu situasi tertentu. Berikut adalah beberapa contoh biaya yang tidak relevan
dalam konteks pengambilan keputusan:

1. Biaya yang sudah terjadi: Biaya-biaya yang sudah terjadi di masa lalu dan tidak dapat diubah.
Misalnya, biaya produksi yang sudah dikeluarkan untuk produk yang sekarang sudah selesai diproduksi.

2. Biaya yang tidak akan terpengaruh oleh keputusan: Biaya-biaya yang akan tetap sama terlepas dari
keputusan yang akan diambil. Misalnya, biaya tetap yang tidak akan berubah bahkan jika produksi
ditingkatkan atau dikurangi.

3. Biaya sunk (biaya yang tenggelam): Biaya yang sudah dikeluarkan dan tidak dapat dikembalikan,
seperti biaya riset dan pengembangan yang sudah selesai dilakukan.

4. Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan alternatif yang dipertimbangkan: Biaya yang tidak
memiliki kaitan langsung dengan pilihan yang sedang dievaluasi. Misalnya, biaya iklan produk A saat
mempertimbangkan pilihan untuk memproduksi produk B.

5. Biaya yang tetap pada semua alternatif: Biaya-biaya yang akan tetap sama di semua pilihan yang
dipertimbangkan, sehingga tidak mempengaruhi keputusan antara alternatif tersebut.

6. Biaya yang tidak berubah dengan jumlah produksi atau penjualan: Biaya yang tidak berubah meskipun
volume produksi atau penjualan berfluktuasi, seperti biaya asuransi yang tetap.

7. Biaya yang tidak memiliki dampak signifikan terhadap laba bersih: Biaya yang jumlahnya kecil
dibandingkan dengan dampak keseluruhan terhadap laba bersih perusahaan.

8. Biaya yang tidak relevan untuk tujuan keputusan yang sedang dibuat: Biaya yang tidak memiliki
dampak langsung terhadap tujuan atau masalah yang sedang dievaluasi.

Dalam pengambilan keputusan yang cerdas, fokus pada biaya-biaya yang relevan adalah penting untuk
memastikan bahwa keputusan yang diambil benar-benar memenuhi tujuan bisnis dan tidak terganggu
oleh biaya yang tidak relevan.

Anda mungkin juga menyukai