Anda di halaman 1dari 13

KONSEP BIAYA (EXPENSE)

KELOMPOK 4
1. ANANDA NUR SAFRIDA (B.231.20.0015)
2. TENI WULANDARI (B.231.20.0036)
3. NOVA ANDANI (B.231.20.0062)
4. DIFA SAPUTRI (B.231.20.0063)
5. AJENG MIRANDA (B.241.21.0019)
KONSEP BIAYA
Biaya (cost) merupakan penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya
aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Semua yang dinyatakan keluar dalam rangka menghasilkan
pendapatan disebut dengan biaya. Baik itu biaya yang berasal dari
cost yang langsung dibebankan sebagai biaya tanpa dicatat lebih
dahulu sebagai aktiva.
Karakteristik penting yang melekat pada makna biaya yaitu:
1. Aliran keluar atau penurunan aset
2. Akibat kegiatan yang membentuk operasi utama yang menerus
OBJEK BIAYA
Objek biaya atau tujuan biaya (cost objective) adalah tempat dimana
biaya atau aktivitas diakumulasikan atau diukur. Objek biaya dapat
digunakan untuk menelusuri biaya dan menentukan seberapa objektif
biaya tersebut dapat diandalkan dan seberapa berartinya ukuran biaya
yang dihasilkan.
Unsur aktivitas-aktivitas yang dapat dijadikan objek biaya :
1. Produk.
2. Produksi.
3. Departemen.
4. Divisi.
5. Lini Produk.
6. Kontrak.
7. Batch dari unit-unit sejenis.
8. Pesanan Pelanggan
9. Proyek
10. Proses
11. Tujuan Strategis
JENIS JENIS KONSEP BIAYA
1. Konsep biaya dalam hal perawatan :
• Biaya akuntansi : biaya yang dibayarkan langsung oleh pengusaha untuk
mendapatkan sumber daya untuk produksi
• Biaya ekonomi : biaya tertentu yang tidak masuk ke dalam biaya
akuntansi. Biaya ini biasanya mengacu pada biaya peluang (opportunity
cost) atau “uang tidur” yang seandainya digunakan untuk kegiatan
bisnis/investasi lain, maka bisa menghasilkan keuntungan.
2. Konsep Biaya dalam Sifat Beban :
• Biaya pengeluaran : adalah biaya aktual yang dikeluarkan oleh
pengusaha dalam menggunakan input seperti pembayaran upah, sewa,
listrik atau biaya bahan bakar, bahan baku, dan seterusnya.
• Biaya peluang : pendapatan dari alternatif terbaik berikutnya yang hilang
ketika perusahaan membuat pilihan tertentu
3. Konsep Biaya dalam hal Ketertelusuran :
• Biaya langsung : pengeluaran yang terkait dengan proses atau produk tertentu atau disebut juga
pengeluaran yang dapat dilacak karena dapat secara langsung melacak ke aktivitas, produk, atau
proses tertentu. Contoh, biaya produksi yang berkaitan dengan produksi, biaya perolehan pelanggan
yang berkaitan dengan penjualan, dan seterusnya.
• Biaya tidak langsung : biaya yang tidak terkait langsung dengan aktivitas atau komponen bisnis
tertentu dan merupakan biaya yang tidak dapat dilacak. Contoh, kenaikan biaya pajak, biaya listrik, dan
biaya lainnya yang harus dibayar.
4. Konsep Biaya Ditinjau dari Tujuannya :
• Biaya tambahan : total biaya yang dikeluarkan karena unit tambahan produk yang diproduksi. Contoh,
perubahan lini produk, peningkatan mesin untuk meningkatkan output, akuisisi pelanggan baru, dan
sebagainya.
• Biaya hangus : biaya yang telah dikeluarkan perusahaan dan tidak dapat ditarik kembali. Contoh biaya
hangus yaitu uang untuk periklanan, melakukan penelitian, dan memperoleh mesin.
5. Konsep Biaya dalam Hal Pembayar :
• Biaya pribadi : pengeluaran oleh bisnis sebagai kelanjutan dari tujuannya sendiri. Pengusaha
membelanjakannya untuk kepentingan pribadi dan bisnis mereka sendiri. Contoh, biaya produksi, biaya
penjualan, biaya periklanan, dan seterusnya.
• Biaya sosial : biaya total bagi masyarakat. Jenis pengeluaran ini tidak dilakukan perusahaan,
melainkan ditanggung masyarakat itu sendiri sebagai konsekuensi dari tereksposnya transaksi yang
tidak dikompensasikan atau dibebankan kepada mereka. Contoh, biaya sumber daya air, biaya
pencemaran lingkungan.
6. Konsep Biaya dalam Variabilitas:
• Biaya tetap : biaya yang tidak berubah dan tidak dipengaruhi oleh volume output atau
kenaikan/penurunan jumlah produk yang diproduksi. Biaya tetap merupakan biaya yang harus
dibayarkan oleh perusahaan secara rutin, terlepas dari aktivitas bisnis tertentu. Contoh biaya tetap
yaitu pembayaran sewa, pajak, bunga pinjaman, dan seterusnya.
• Biaya variabel : biaya perusahaan yang berubah sebanding dengan naik atau turunnya volume
produksi perusahaan. Biaya variabel setiap bisni bervariasi tergantung pada output yang dihasilkan.
Produksi yang lebih sedikit akan mengurangi biaya variabel, dan sebaliknya, bisnis akan membayar
lebih ketika produksinya lebih besar. Contoh biaya variabel yaitu biaya pembelian bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, biaya komisi, upah lembur, dan sebagainya.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN BIAYA
Pengukuran dan pengakuan biaya memainkan peranan penting
dalam penyusunan laporan keuangan. Oleh karena itu
pemahaman secara konseptual tentang pengukuran dan
pengakuan pendapatan tidak dapat diabaikan.
PENGUKURAN BIAYA
Sejalan dengan penilaian aktiva, biaya dapat diukur atas dasar jumlah rupiah yang
digunakan untuk penilaian aktiva dan hutang.
Pengukuran biaya dapat didasarkan pada:
1.Cost Historis.
2.Cost pengganti/cost masukan terkini (Replacement Cost/Current Input Cost).
3.Setara kas (Cash Equivalent)

Meskipun ada berbagai dasar penilaian, dalam praktek yang paling banyak digunakan
untuk mengukur biaya adalah cost historis.
PENGAKUAN BIAYA
Pada dasarnya cost memiliki dua kedudukan penting, yaitu :
1.Sebagai aktiva (potensi jasa)
2.Sebagai beban pendapatan (biaya)
Proses pembebanan cost pada dasarnya merupakan proses
pemisahan cost. Agar informasi yang dihasilkan akurat, bagain cost
yang telah diakui sebagai biaya pada periode berjalan dan bagian cost
yang akan dilaporkan sebagai aktiva (diakui sebagai biaya peda
periode berjalan dan bagian cost yang akan dilaporkan sebagai aktiva
(diakui sebagai biaya periode mendatang) harus dapat ditentukan
dengan jelas.
KLASIFIKASI BIAYA
Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu proses
pengelompokkan biaya secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya
yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk
memberikan informasi.
Klasifikasi biaya yang umum digunakan :
1. Produk.
2. Volume produksi.
3. Departemen dan pusat biaya.
4. Periode akuntansi.
5. Pengambilan keputusan.
BIAYA DALAM HUBUNGAN DENGAN PRODUK
Biaya dalam hubungan dengan produk dapat dikelompokkan menjadi biaya Produksi dan biaya Non Produksi.
• Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
A. Biaya Bahan Baku Langsung : Bahan baku yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
produk selesai dan dapat ditelusuri kepada produk selesai. Contoh : Kayu dalam pembuatan mebel,
Kain dalam pembuatan pakaian, Karet dalam pembuatan ban, Minyak mentah dalam pembuatan bensin,
Kulit dalam pembuatan sepatu, Tepung dalam pembuatan kue.
B. Biaya Tenaga kerja langsung : tenaga kerja yang digunakan dalam merubah atau mengkonversi bahan
baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai. Contoh :
Upah koki kue, Upah tukang serut dan potong kayu dalam pembuatan mebel, Tukang jahit, bordir dalam
pembuatan pakaian, Tukang linting rokok dalam pabrik rokok, Operator mesin jika menggunakan mesin.
C. Biaya overhead pabrik : biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung tetapi membantu
dalam merubah bahan menjadi produk selesai. Biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada
produk selesai. Biaya overhead dapat dikelompokkan menjadi :
• Bahan tidak langsung (bahan pembantu atau penolong). Contoh : paku, sekrup, staples.
• Tenaga kerja tidak langsung. Conroh : gaji satpam pabrik, gaji pengawas pabrik
• Biaya tidak langsung lainnya. Contoh : pajak bumi dan bangunan pabrik, listrik pabrik, sewa pabrik.
BIAYA DALAM HUBUNGAN DENGAN PRODUK
Biaya non produksi adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proses produksi. Biaya non
produksi ini disebut dengan biaya komersial atau biaya operasi. Biaya komersial atau oprasi ini juga
digolongkan sebagai biaya periode yaitu biaya-biaya
yang dapat dihubungkan dengan interval waktu.

Biaya ini terdiri dari :


A. Beban pemasaran atau biaya penjualan : biaya yang dikeluarkan apabila produk selesai dan siap
dipasarkan ke konsumen. Contoh : Beban iklan, Promosi, Komisi penjualan, Pengiriman barang, Sampel
barang gratis, Biaya alat tulis, Gaji bagian penjualan, Telepon, Biaya penjualan.
B. Beban administrasi : biaya yang dikeluarkan dalam hubungan dengan kegiatan penentu kebijakan,
pengarahan, pengawasan, kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berjalan dengan efektif
dan efisien. Contoh : Gaji administrasi kantor, Sewa kantor, Penyusutan kantor, Biaya piutang tak tertagih,
Biaya urusan kantor.
C. Beban keuangan : biaya yang muncul dalam melaksanakan fungsi-fungsi keuangan. Contoh : Beban
bunga.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai