Anda di halaman 1dari 9

KONSEP BIAYA

PENGERTIAN BIAYA
Biaya merupakan konsep yang sangat penting dalam dunia bisnis dan keuangan. Dalam
konteks bisnis, pemahaman yang mendalam tentang biaya dapat membantu perusahaan
mengelola sumber daya mereka dengan lebih efisien, membuat keputusan investasi yang
bijak, dan mencapai tujuan keuangan mereka. Dalam materi ini, kita akan membahas
pengertian biaya, jenis-jenis biaya, serta relevansinya dalam konteks bisnis.

Biaya adalah sejumlah uang atau sumber daya yang harus dikeluarkan oleh sebuah entitas,
seperti perusahaan atau individu, untuk memproduksi atau menyediakan suatu barang atau
layanan. Biaya mencakup berbagai elemen, seperti bahan baku, tenaga kerja, overhead
pabrik, biaya administrasi, dan berbagai komponen lainnya yang terkait dengan operasi
bisnis.

PERBEDAAN BIAYA DAN BEBAN


Biaya dan beban adalah dua konsep akuntansi yang sering digunakan untuk mengukur dan
melaporkan pengeluaran dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Meskipun keduanya
terkait dengan pengeluaran, ada perbedaan mendasar antara keduanya:
1. Biaya (Cost)
a. Biaya adalah pengeluaran yang terkait dengan proses produksi atau pengadaan
barang atau jasa yang akan dijual oleh Perusahaan.
b. Biaya dapat dibagi menjadi dua kategori utama: biaya variabel dan biaya tetap. Biaya
variabel berubah seiring dengan jumlah unit yang diproduksi atau barang/jasa yang
diperoleh, sedangkan biaya tetap tetap konstan terlepas dari jumlah produksi atau
penjualan.
c. Biaya menjadi sebagian dari nilai persediaan dan akan diakui sebagai beban ketika
barang atau jasa yang terkait dijual.
2. Beban (Expenses)
a. Beban adalah pengeluaran yang terkait dengan operasi sehari-hari perusahaan
yang tidak berkontribusi langsung pada pembuatan barang atau penyediaan jasa
yang akan dijual.
b. Beban mencakup berbagai biaya operasional, seperti gaji dan upah, biaya
administratif, biaya utilitas, biaya bunga, dan sebagainya.
c. Beban dikurangkan dari pendapatan perusahaan untuk menghitung laba bersih.
Beban juga dapat dibagi menjadi beberapa kategori, seperti beban operasional dan
beban non-operasional.

Dengan kata lain, biaya terutama terkait dengan pembuatan barang atau jasa yang akan
dijual, sementara beban terkait dengan pengeluaran operasional sehari-hari yang
diperlukan untuk menjalankan bisnis. Selain itu, biaya menjadi bagian dari persediaan
sampai produk tersebut dijual, sedangkan beban langsung mengurangkan pendapatan dan
memengaruhi laba bersih perusahaan.

KLASIFIKASI BIAYA
Biaya dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori atau klasifikasi berdasarkan berbagai
kriteria, seperti sifatnya, fungsi, atau cara pengelolaannya. Klasifikasi biaya berdasarkan
fungsi, periode, hubungan dengan yang dibiayai, volume produksi, keterkendalian biaya,
jangka waktu manfaat dan berdasarkan kemampuan biaya dalam pengambilan keputusan.

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Dalam Perusahaan.


Biaya dalam perusahaan manufaktur dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi atau tujuan
pengeluarannya. Biaya yang diklasifikasikan berdasarkan fungsinya terdiri atas:
1. Biaya Produksi
Biaya produksi meliputi semua biaya yang terkait dengan proses produksi barang yang
mencakup bahan baku, ternaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, biaya
pengepakan/pengemasan, dan biaya-biaya lain yang secara langsung terlibat dalam
produksi fisik.
2. Biaya Non Produksi
Biaya non produksi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan secara periodik dan tidak
ada hubungannya dengan proses produksi, tetapi mendukung perusahaan dalam
mendatangkan penghasilan.

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Periode Pelaporan


Klasifikasi biaya berdasarkan periode pencatatannya terdiri atas biaya yang diakui dalam
periode tertentu dan biaya yang diakui pada periode berikutnya. Penjelasannya adalah
sebagai berikut:
1. Biaya yang dapat diatribusikan/dibebankan langsung ke periode tertentu
Biaya ini terkait dengan suatu periode waktu tertentu dan diakui sebagai biaya pada
periode tersebut. Contohnya biaya bahan baku, biaya upah pekerja, biaya bahan baku
pembantu, dan lain-lain.
2. Biaya yang dapat dialokasikan ke periode tertentu.
Biaya ini tidak dapat secara langsung diatribusikan ke periode tertentu, tetapi dapat
dialokasikan dengan menggunakan metode tertentu. Contoh biaya depresiasi asset
tetap yang dialokasikan selama periode tertentu, biaya asuransi tahunan, dan lain-lain.
3. Biaya yang dicatat sebagai pengeluaran di masa depan.
Biaya ini terkait sengan pengeluaran yang telah dibayar di masa sekarang, tetapi diakui
sebagai biaya di masa depan. Contohnya: Biaya asuransi dibayar dimuka, biaya
langganan yang dibayar dimuka

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Hubungan Biaya Dengan Objek Yang di biayai


1. Biaya langsung
Biaya yang secara langsung berhubungan dengan produk atau objek yang dibiayai atau
dapat diidentifikasi dengan sesuatu yang dibiayai. Contohnya : biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung.
2. Biaya Tidak Langsung
Biaya yang tidak langsung dapat diidentifikasi dengan produk atau aktivitas tertentu
atau terjadinya pembiayaan tidak disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Contohnya :
biaya listrik kantor, biaya air, dan lain-lain.
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Volume produksi
1. Biaya Tetap
Biaya yang jumlah totalnya tidak berubah pada frekuensi produksi tertentu, tetapi per
unit selalu berubah sesuai jumlah yang diproduksi. Contohnya: biaya gaji karyawan
kantor.
2. Biaya Variabel
Biaya yang jumlah totalnya berubah sesuai jumlah unit diproduksi, namun biaya per
unitnya tetap. Contohnya : biaya biaya produksi.
3. Biaya Semi tetap atau Semi Variabel
Biaya semi tetap yaitu biaya yang secara total jumlahnya tidak berubah pada tingkat
volume produksi tertentu akan tetapi akan berubah secara konstan pada volume
produksi tertentu. Biaya semi variable adalah biaya variable yang perubahannya tidak
sebanding dengan perubahan volume produksi dan mengandung biaya tetap dan boaya
variable. Contoh: listrik dan air.

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Keterkendalian Biaya


1. Biaya Terkendali
Biaya yang secara signifikan dapat dikendalikan manajemen selama periode tertentu.
Contohnya : biaya iklan.
2. Biaya Tidak Terkendali
Biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh manajemen pada periode tertentu atau
disebut sunk cost. Contohnya biaya depresiasi asset tetap, biaya penelitian dan
pengembangan.

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Jangka Waktu Manfaatnya


1. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure)
Pengeluaran pendapatan yaitu biaya atau pengeluaran yang terjadi pada perusahaan
dan mempunyai masa manfaat hanya satu periode akuntansi saja. Pencatatan
pengeluaran pendapatan langsung dicatat sebagai biaya dan dibebankan pada
periode terjadinya, dan dikategorikan ke dalam Laporan Laba Rugi.
2. Pengeluaran Modal
Pengeluaran Modal yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan dan mempunyai masa
manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal pada saat terjadinya
akan dicatat ke dalam akun asset di sisi debit. Pencatatan atas pengeluaran ini masuk
ke dalam Laporan Posisi Keuangan dan akan dikurangi sebesar alokasi pemanfaatan
asset.
Contoh : biaya depresiasi yang akan mengurangi nilai buku dari asset, biaya reparasi
yang akan menambah umur ekonomis asset tetap, biaya penelitian yang akan
berdampak lebih dari satu periode akuntansi.

Klasifikasi Biaya berdasarkan Pengambilan Keputusan.


Pengambilan keputusan oleh manajer memanfaatkan biaya atau laporan yang disajikan
manajemen. Pada proses pemilihan alternatif keputusan membutuhkan informasi
diferensial atau alternatif informasi yang berbeda dari beberapa alternatif informasi untuk
pengambilan keputusan. Setiap alternatif memiliki konsekuensi biaya dan manfaat yang
dapat dibandingkan agar pengambilan keputusan dapat diambil dengan baik oleh pengambil
keputrusan. Biaya yang masuk dalam klasifikasi bermanfaat untuk pengambilan keputusan,
yaitu:
1. Biaya Relevan
Biaya relevan adalah pengeluaran perusahaan, terutama di masa depan, yang akan
mempengaruhi pengambilan keputusan.
Biaya yang termasuk biaya relevan :
a. Differential Cost, didefinisikan sebagai pengeluaran yang memiliki beberapa
alternatif pilihan yang bermanfaat untuk alternatif pengambilan keputusan manajer.
b. Opportunity Cost, yaitu manfaat potensial yang tidak dipilih, karena perusahaan
tidak mengambil alternatif tersebut.
c. Out of pocket Cost, yaitu biaya yang merujuk pada biaya-biaya nyata (tunai) yang
secara langsung dikeluarkan atau dibayarkan oleh perusahaan dalam suatu aktivitas
atau transaksi. Pengeluaran ini mencakup pengeluaran aktual yang dapat diukur
dengan jumlah uang yang keluar dari perusahaan.
d. Avoidable Cost (biaya yang dapat dihindari), adalah biaya yang bisa dihindari atau
tidak dikeluarkan (tidak dibayarkan) jika perusahaan telah menentukan suatu
alternatif keputusan.
2. Biaya Tidak Relevan
Biaya tidak relevan adalah pengeluaran perusahaan yang tidak mempengaruhi
pengambilan keputusan manajer, sehingga biaya ini tidak harus dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan yang terkait msa depan.
Biaya yang termsuk dalam golongan ini adalah:
a. Sunk Cost, adalah biaya atau sumber daya yang telah dikeluarkan dan tidak dapat
dikembalikan, baik dalam bentuk uang, waktu, atau Upaya yang tidak dapat
dipulihkan.
b. Historical Cost (biaya historis/masa lalu) adalah biaya yang terjadi di masa lalu yang
mengacu pada nilai asli atau biaya sebenarnya dari pembelian suatu asset atau
terjadinya kewajiban pada saat asset tersebut diperoleh atau kewajiban tersebut
terjadi.

PEMISAHAN JENIS BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Biaya Tetap
Biaya tetap dalam perusahaan manufaktur adalah jenis biaya yang tidak berubah seiring
dengan perubahan volume produksi atau aktivitas operasi perusahaan. Biaya tetap akan
konstan dalam jangka waktu tertentu, baik ketika perushaan menghasilkan produk atau
tidak. Pembebanan biaya tetap per produk berubah sesuai dengan volume produksi.
Meskipun biaya tetap harus dibayar secara teratur, besarnya biaya tersebut tidak
dipengaruhi oleh tingkat produksi atau penjualan.
Contoh biaya tetap:

1. Sewa pabrik
2. Gaji manajemen.
Biaya Variabel
Biaya variabel dalam perusahaan manufaktur adalah jenis biaya yang berubah seiring
dengan perubahan volume produksi atau aktivitas operasi perusahaan. Biaya variable
meningkat atau menurun secara proporsional dengan tingkat produksi. Jika volume
produksi meningkat, biaya variabel akan meningkat, begitu juga sebaliknya.
Contoh biaya variable dalam perusahaan :

1. Biaya Bahan Baku


2. Biaya TenagaTenaga Kerja Langsung.

Biaya Campuran
Biaya campuran dalam perusahaan manufaktur adalah kombinasi dari biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya campuran terdiri atas komponen biaya yang tetap dan biaya yang berubah
seiring dengan perubahan volume produksi atau aktivitas operasional perusahaan.
Contoh biaya campuran dalam perusahaan manufaktur:

1. Biaya overhead pabrik


2. Biaya perawatan mesin

SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN

Sistem Akuntansi Manajemen adalah sistem yang dirancang untuk memeberikan informasi
akuntansi kepada menajemen perusahaan agar mereka dapat mengambil keputusan yang
lebih baik dalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas bisnis. Tujuan utama dari
sistem ini adalah membantu manajer dalam mengelola sumber daya perusahaan,
mengoptimalkan kinerja operasional, dan mencapai tujuan organisasi.

Berikut ini adalah beberapa komponen dan konsep kunci dari sistem akuntansi manajemen.

1. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi: Sistem ini mengumpulkan data keuangan


dan non-keuangan dari berbagai sumber dalam organisasi. Informasi ini kemudian
diolah dan dianalisis untuk memberikan wawasan yang berguna kepada manajer.
2. Perencanaan dan Anggaran: Sistem akuntansi manajemen membantu dalam
perencanaan anggaran, yang melibatkan penetapan target dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Anggaran dapat mencakup
anggaran pendapatan, anggaran biaya, dan anggaran modal.
3. Analisis Biaya: Sistem ini memungkinkan manajemen untuk menganalisis biaya
produksi, biaya penjualan, dan biaya operasional lainnya. Analisis biaya membantu
dalam pengambilan keputusan terkait dengan pengendalian biaya, penetapan harga,
dan efisiensi operasional
4. Pengukuran Kinerja: Sistem akuntansi manajemen memungkinkan perusahaan untuk
mengukur kinerja departemen, produk, atau proyek. Metrik seperti Return on
Investment (ROI), Gross Margin, dan Key Performance Indicators (KPIs) digunakan
untuk mengevaluasi kinerja
5. Pelaporan: Sistem ini menghasilkan laporan yang disesuaikan dengan kebutuhan
manajemen. Laporan-laporan ini bisa b erupa laporan bulanan, laporan tahunan,
atau laporan khusus yang dirancang untuk menjawab pertanyaan khusus
manajemen.
6. Pengambilan Keputusan: Informasi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi
manajemen digunakan oleh manajer untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
Keputusan ini dapat berkaitan dengan alokasi sumber daya, perencanaan strategis,
investasi, atau evaluasi kinerja
7. Pengendalian Intern: Sistem akuntansi manajemen juga membantu dalam
pengendalian intern dengan memberikan mekanisme pemantauan dan
pengendalian terhadap aktivitas bisnis. Ini melibatkan pemantauan terhadap
pelaksanaan anggaran, kepatuhan terhadap kebijakan, dan deteksi penyimpangan
dari rencana.
8. Evaluasi Investasi: Sistem ini membantu dalam mengevaluasi investasi baru, proyek
ekspansi, atau pengembangan produk. Analisis ROI dan analisis risiko dapat
membantu dalam menilai apakah suatu investasi akan menguntungkan

Sistem akuntansi manajemen sangat penting bagi perusahaan karena membantu dalam
pengambilan keputusan yang lebih baik, pengendalian biaya, dan perencanaan strategis. Ini
memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih responsif terhadap perubahan pasar dan
lingkungan bisnis, serta untuk mencapai tujuan jangka panjang mereka.

Anda mungkin juga menyukai