Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN MATERI KULIAH

AKUNTANSI MANAJEMEN

Oleh:

1. Ni Luh Eka Prabarasmi (10/2002622010158)


2. Ni Kadek Pulyasari Guna Dewi (20/2002622010168)
3. Fernanda Verdyanty (22/2002622010170)
4. Ni Kadek Nindya Sriniti (28/2002622010176)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN 2023
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Biaya dan Konsep Biaya

A. Pengertian Biaya

Biaya merupakan sumber daya ekonomi yang harus dikeluarkan untuk

keberlangsungan jalannya suatu bisnis. Selain untuk jalannya bisnis, biaya juga

dikeluarkan demi mendapatkan keuntungan atau manfaat yang bernilai ekonomis

pada masa mendatang. Biaya merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan oleh

suatu perusahaan dalam berbagai hal seperti pengambilan keputusan, evaluasi dan

perencanaan perusahaan sehingga konsep biaya dan pemahaman mengenai biaya

dalam perusahaan itu sangat penting (Siswanti, 2016).

B. Konsep Biaya

Istilah biaya dilihat dari sudut pandang akuntansi keuangan diartikan sebagai

pengorbanan berupa uang tunai yang dibelanjakan, aktiva tetap yang ditransfer, jasa

yang diberikan dan lain sebagainya yang dilakukan untuk memperoleh beberapa

barang atau jasa, sedangkan dari sudut pandang akuntansi manajemen, istilah biaya

digunakan dalam berbagai cara yang berbeda untuk tujuan yang berbeda, karena

biaya ini diklasifikasikan menurut cara yang berbeda sesuai dengan kepentingan

manajemen (Garrison dan Noreen 1994:34).

Secara terminologi, istilah biaya terbagi menjadi dua, yaitu cost dan expenses.

Cost merupakan pengorbanan sumber daya ekonomi yang digunakan untuk

memperoleh barang atau jasa yang dapat memberi manfaat dimasa yang akan datang,

dalam laporan keuangan dikelompokkan dalam neraca. Pengorbanan sumber daya

(cost) dapat diakui sebagai beban, apabila barang dan jasa memberi manfaat pada

periode yang bersangkutan, maka digolongkan dalam perkiraan laba rugi.


1.2 Klasifikasi Biaya

Klasifikasi biaya adalah proses pengelompokkan atas keseluruhan elemen-

elemen biaya secara sistematis ke dalam golongan tertentu untuk dapat memberikan

informasi biaya yang lengkap bagi perusahaan dalam mengelola dan menyajikan

fungsinya. Pada dasarnya biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan:

A. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Pokok Organisasi

a. Biaya Produksi, yaitu biaya yang timbul dalam pengelolaan bahan menjadi

produk jadi sampai siap untuk digunakan. Biaya produksi memiliki tiga elemen,

yaitu:

1. Biaya bahan adalah biaya dari suatu komponen yang digunakan dalam

proses produksi, yang mana pemakaiannya dapat ditelusuri atau

diidentifikasi dan merupakan bagian integral dari suatu produk. Contoh:

Kain pada perusahaan garmen dan karet pada perusahaan ban.

2. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya atau pengorbanan sumber daya

atas kinerja dari karyawan bagian produksi yang manfaatnya dapat

ditelusuri atau diidentifikasi jejaknya kemudian dibebankan ke dalam suatu

produk. Seperti karyawan tetap yang memproduksi jenis produk tertentu.

3. Biaya overhead adalah biaya produksi yang tidak dapat ditelusuri atau

diidentifikasi secara langsung pada suatu produk. Biaya tersebut antara lain

biaya biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya tidak

langsung lainnya.

b. Biaya Non Produksi, yaitu biaya yang meliputi :

1. Beban Pemasaran (Marketing Cost) yaitu biaya yang dikeluarkan dalam

rangka kegiatan penjualan produk sampai dengan pengumpulan piutang

menjadi kas. Beban ini antara lain, beban penjualan, beban pembuatan
faktur atau administrasi penjualan, beban advertensi, beban pemberi kredit

dan pengumpulan piutang.

2. Beban Administrasi dan Umum adalah semua beban yang berhubungan

dengan fungsi administrasi dan umum. Beban ini terjasi dalam rangka

kegiatan penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan

secara keseluruhan. Beban ini antara lain, bebang aji karyawan bagian

personalia, akuntan internal, keamanan perusahaan, serta beban penyusutan

aktiva tetap selain aktiva produksi (pabrikasi).

B. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perioda Penandingan

a. Biaya produk adalah biaya yang terdiri dari semua biaya yang masuk dalam

pembelian atau pembuatan barang. Biaya produk terlihat melekat pada unit

produk yang dibeli atau dibuat.untuk membantu manajemen menganalisis biaya

pabrikasi produknya.

b. Biaya periode adalah biaya yang ditemukan sebagai lawan (pengurang)

pendapatan pada periode tertentu. Semua biaya biaya penjualan dan

administrasi dalah merupakan biaya periode.

C. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Ketelusuran ke Obyek Biaya

a. Biaya langsung (Direct Tracing) merupakan proses pengidentifikasian dan

pembebanan biaya yang secara khusus dan secara fisik berhubungan dengan

suatu objek biaya. Biasanya dilakukan melalui pengamatan/observasi secara

fisik. Contoh: penggunaan roda, suku cadang dan upah tenaga perakitan dalam

menentukan biaya produksi mobil.

b. Biaya tidak langsung (Indirect Tracing) merupakan penggunaan penggerak

untuk membebankan biaya pada objek biaya. Penggerak merupakan faktor

penyebab teramati yang mengukur konsumsi sumber daya oleh objek.


D. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Volume Kegiatan

a. Biaya tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa

terpengaruh oleh tinggkat aktivitas kecuali jika di pengaruhi oleh kekuatan-

kekuatan dari luar seperti perubahan harga. Berikut adalah biaya overhead

pabrik yang biasanya diklasifikasikan sebagai biaya tetap : depresiasi gaji

eksekutif produksi asuransi – gaji supervisor amortisasi paten pajak property

gaji satpam dan pegawai kebersihan property dan kewajiban sewa pemeliharaan

dan perbaikan gedung dan bangunan.

b. Biaya variable merupakan biaya yang berubah secara proposional dengan

perubahan aktivitas. Aktivitas tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai

bentuk seperti unit yang di produksi, unit yang di jual, jarak kilometer yang

dituju, jam kerja dan sebagainya. Biaya variable biasanya memasukan biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, berikut ini adalah biaya overhead

yang diklasifikasikan sebagai biaya variable: peralatan, bahan bakar,

perlengkapan, biaya penerimaan, kerusakan, sisa, dan beban reklamasi kecil,

penanganan bahan baku, upah lembu, biaya komunikasi, royalty.

c. Biaya Campuran merupakan jenis biaya yang memiliki elemen biaya tetap dan

biaya variable, misalnya biaya listrik yang digunakan untuk pencerahan

biasanya adalah biaya tetap karna cahaya tetap diperlukan tanpa memperdulikan

tingkat aktivitas, sementara listrik yang digunakan sebagai tenaga untuk

mengoprasikan peralatan akan bervariasi tergantung pada penggunaan

peralatan. Berikut merupakan contoh lain dari biaya overhead pabrik semi

variabel: jasa jasa bahan baku dan persediaan air dan limbah, asuransi kesehatan

dan kecelakaan kantor pabrik, pajak penghasilan pemeliharaan dan perbaikan

mesin-mesin pabrik pemanasan, listrik, dan generator.


E. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Kemampuan Manager untuk Mengendalikan

a. Biaya terkendali merupakan biaya yang dikendalikan langsung pada beberapa

tingkat pengawasan manajerial. Contohnya biaya pemasangan iklan merupakan

biaya terkendali bagi manajer pemasaran.

b. Biaya tak terkendali merupakan biaya yang tidak bisa dibebankan

tanggungjawab pengeluarannya pada seseorang manajer/pimpinan pusat biaya.

Contohnya biaya penggunaan bahan merupakan biaya tidak terkendali bagi

manajer pembelian

F. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Pengambilan Keputusan

a. Biaya relevan adalah biaya masa depan yang berbeda pada berbagai macam

alternatif serta berpengaruh dalam pengambilan keputusan, sehingga harus

dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

b. Biaya tidak relevan adalah biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan

keputusan

G. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Dampak Keputusan Terhadap Biaya Keluar

a. Sunk cost merupakan biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh

keputusan apa pun baik yang dibuat saat ini ataupun masa yang akan datang.

Karena tak dapat diubah kini dan yang akan datang , biaya tersebut tak dapat di

gunakan untuk menganalisa alternatif tindakan yang akan datang. Dengan kata

lain,biaya ini tidak akan pernah relevan dengan pengambilan keputusan

sekarang.

b. Out pocket cost adalah biaya yang membutuhkan pengeluaran kas di masa

mendatang akibat keputusan sekarang atau keputusan yang akan datang.

Sebagai contoh,perusaahan sekarang mengambil keputusan untuk melakukan

ekspansi usaha. Keputusan ini mengakibatkan munculnya biaya – biaya tertentu


seperti upah karyawan akan dipekerjakan dan bahan habis pakai yang akan di

gunakan.

1.3 Pemisahan Biaya Campuran


Biaya campuran harus dipisahkan antara unsur atau komponen tetap dan

komponen variabel untuk tujuan perencanaan dan pengawasan maupun untuk

pengambilan keputusan yang berhubungan dengan biaya. Ada tiga metode yang

digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran menjadi komponen

biaya tetap dan variabel, yaitu:

a. Metode Tinggi Rendah (High Low Method)

Dengan metode tinggi rendah kita memilih terlebih dahulu dua titik, yaitu titik

terendah dan titik tertiggi. Titik terendah menunjukkan aktivitas terendah dan titik

tertinggi menunjukkan aktivitas tertinggi. Untuk mencari rumus biaya digunakan

persamaan berikut:

Metode ini memiliki keunggulan yakni, objektivitas dan dapat mengetahui

hubungan biaya dengan cepat hanya berdasarkan dua titik data. Kelemahannya

adalah jika dua titik tertinggi atau terendah tersebut merupakan outlier,

maka hubungan biaya aktivitas yang diperoleh menjadi tidak representatif.

b. Metode Scatter Plot (Scatter Plot Method)

Metode ini dilakukan dengan memplot titik-titik data sehingga diperoleh

hubungan biaya dan aktivitas. Hal ini dilakukan untuk menilai validitas hubungan

linear yang diasumsikan Kemudian dipilih titik untuk menempatkan garis terbaik
pada titik-titik scatter plot, yaitu garis di mana titik-titik data lebih dekat dengan

garis tersebut dari pada garis lainnya. Setelah menentukan dua titik untuk membuat

garis terbaik, maka rumus biaya dapat dihitung dengan persamaan yang digunakan

pada saat menggunakan metode tinggi rendah.

Keunggulan pada metode ini adalah memberi kesempatan untuk melakukan

analisis biaya secara visual serta dapat mengidentifikasi non linearita, keberadaan

outliers dan terjadinya pergeseran dalam hubungan biaya. Adapun kekurangannya

adalah tidak adanya kriteria objektif dalam pemilihan garis terbaik sehingga

kualitas rumus biaya tergantung pada kualitas penilaian subjektif analis.

c. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method)

Metode kuadrat terkecil mengidentifikasi garis terbaik dengan mengkuadratkan

deviasi (selisih antara biaya yang diprediksi dengan biaya aktual, ditunjukan oleh

jarak dari titik ke garis) yang terdapat pada masing-masing titik dan kemudian

menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran keseluruhan

kedekatan. Garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil merupakan garis

kecocokan terbaik (best fitting line). Metode ini lebih disarankan dari pada metode

tinggi rendah maupun metode scatter plot. Rumus statistic yang digunakan untuk

menghasilkan rumus biaya yakni:


DAFTAR PUSTAKA

Aripin, Negara. 2021. Akuntansi Manajemen. Yoyakarta: Deepublish Publisher.

Kholmi. 2019. Akuntansi Manajemen. Malang: Universitas Muhammadiyah


Malang.

Universitas Sriwijaya. Akuntansi Manajemen (AKMJ21) tentang Metode


Pemisahan Biaya Campuran.

Indriani. 2018. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Herman. Akuntansi Biaya tentang Pengertian, Konsep, dan Peranan Akuntansi


Biaya.

Nursanty, Jusmarni. 2022. Akuntansi Manajemen: Seval Literindo Kreasi.

Handayani, Komalaputri. 2021. Akuntansi Manajemen: Azka Pustaka.

Artikel. Akuntansi Manajemen tentang Konsep Dasar Akuintansi Manajemen.

Artikel. Akuntansi Manajemen tentang Kelasifikasi, Konsep dan Terminologi Biaya.

Anda mungkin juga menyukai