Anda di halaman 1dari 6

PENENTUAN HARGA POKOK

Dosen : Dwi Ningrum, SE.MM

Disusun Oleh Kelompok 4

Wira Hermawansyah : 1901150


Putra Ramadhan : 2001089
Zulfikar : 2001056
Ikhsan : 2001087
Sri Wahyuni : 2001048
Nursamsi M : 2001044
Devi Permatasari : 2001061
Evi Mallibureng : 2001058

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN BISNIS ANDI SAPADA


PENENTUAN HARGA POKOK

A. Jenis-Jenis Biaya

1. Biaya Variabel
Adanya biaya variabel adalah sebuah biaya untuk menentukan besarnya volume
kegiatan yang dapat berubah. Sehingga ketika volume kegiatan terjadi peningkatan,
maka biaya variabel juga akan meningkat.

2. Biaya Tetap
Adanya biaya tetap berfungsi untuk mengeluarkan besaran biaya yang tetap maupun
stabil, keberadaan biaya ini juga tidak mempengaruhi oleh adanya jumlah atau
aktivitas proses produksi dengan tingkat tertentu.
Sehingga biaya ini biasanya dapat terpengaruh oleh kondisi yang memiliki jangka
waktu panjang. Seperti contoh biaya tetap adalah pajak bumi bangunan, biaya gaji,
dan asuransi.

3. Biaya Semi Variabel


Jenis biaya semi variabel adalah salah satu bentuk pengeluaran atas jenis biaya tetap
maupun biaya variabel, di mana biaya semi ini akan mengalami perubahan jika
adanya terjadi perubahan atas volume kegiatan.
Namun perubahan dari kegiatan ini tidak selalu sebanding dengan besar kecilnya
suatu biaya. Dengan contoh biaya semi yaitu biaya telepon, listrik, air dan lainnya.

4. Biaya Tidak Langsung / Biaya Overhead


Jenis biaya tidak langsung adalah biaya overhead pabrik, di mana biaya ini
dikeluarkan dan mempengaruhi kegiatan proses produksi secara menyeluruh dan
bukan tiap satuan produk.
Biasanya contoh biaya tidak langsung ini terdiri dari biaya sewa kendaraan, sewa
gedung, asuransi dan sebagainya.

5. Biaya Langsung
Pada biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan karena adanya kebutuhan yang
bersifat wajib atau harus dipenuhi saat itu juga. Biasanya biaya ini juga dapat
diketahui diklasifikasi dalam produksi atau satuan outpout. Seperti contoh biaya
berupa bahan baku dan biaya tenaga kerja.
6. Biaya Operasi
Dalam biaya operasi merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan atas kegiatan proses
operasi atau produksi secara langsung. Misalkan contoh biaya operasional dan
gaji operator.

7. Biaya Perawatan
Untuk biaya perawatan adalah sebuah biaya yang penting untuk menjalankan suatu
usaha, biaya ini berfungsi untuk melakukan perawatan kendaraan, gedung, peralatan
dan sebagainya.
Biasanya biaya perawatan ini juga berfungsi untuk merawat semua alat yang
digunakan dalam proses produksi perusahaan.

8. Biaya Investasi
Dalam biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu
usaha, sehingga biaya ini dapat dijadikan sebagai aset, wadah, atau pembelian
mesin.

9. Biaya Total
Adanya biaya total ini merupakan biaya yang berfungsi untuk memproduksi atau
pengeluaran produk output. Sehingga biaya ini biasanya bersifat menyeluruh, seperti
misalnya mempengaruhi biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel.
Sebagai contoh biaya total yaitu biaya bahan baku, administrasi, pemasaran, biaya
produksi dan sebagainya.

B. Bentuk-Bentuk Penentuan Harga Pokok

1. Full Costing
Full costing merupakan suatu metode dalam dunia akuntansi yang menjelaskan
bahwa semua biaya yang timbul pada proses produksi, seperti biaya variabel, biaya
tetap, biaya langsung, biaya investasi, dan semua biaya yang digunakan dalam
proses produksi digunakan sebagai indikator penting untuk menghitung total
keseluruhan dari biaya utama.

2. Variabel Costing
Variable costing adalah suatu metode penghitungan biaya secara keseluruhan yang
dipakai untuk membuat sebuah produk, di mana biaya tersebut memiliki peluang
untuk terus berubah mengikuti volume kegiatan usaha. Maksud dari perubahan
tersebut adalah keberadaan biaya juga mengalami fluktuasi sebanding dengan
kuantitas output serta volume produksi.
C. Cara Menentukan Harga Pokok

Cara menghitung Harga Pokok (HPP) yaitu dengan cara menambahkan Pembelian
Bersih ke Persediaan Awal di periode tertentu, lalu menguranginya dengan
Persediaan Akhir di periode tersebut.
Berikut cara menghitung Harga Pokok :

1. Pembelian Bersih
Pembelian bersih merupakan keseluruhan pembelian barang dagangan yang
dilakukan oleh perusahaan untuk pembelian barang secara tunai ataupun kredit,
ditambah lagi dengan biaya langsung seperti halnya ongkos angkut. Pembelian
tersebut kemudian dikurangi dengan potongan pembelian dan juga retur pembelian.
Sehingga akan diperoleh nilai pembelian yang bersih atau sebenarnya dalam satu
periode itu sendiri.

2. Persediaan Awal
Persediaan awal barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia di awal
periode akuntansi perusahaan. Misalnya saja saat awal bulan ataupun awal tahun.
Saldo persediaan awal barang tersebut dapat dicek di laporan neraca saldo periode
berjalan ataupun di neraca saldo yang ada di awal perusahaan pada tahun
sebelumnya.

3. Persediaan Akhir
Persediaan akhir barang dagang merupakan persediaan barang yang masih tersedia
di akhir periode akuntansi perusahaan. Misalnya saja di akhir bulan maupun di akhir
tahun buku berjalan. Nilai saldo tersebut umumnya diperoleh dari perhitungan stok
opname atau stok fisik. Ini berlaku untuk berbagai perusahaan yang belum memakai
aplikasi stok ataupun akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai