Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Biaya Tetap dan Variabel

Di dunia bisnis, fixed cost dan variable cost adalah komponen biaya saling berkaitan
dan tak terpisahkan, terutama dalam proses produksi. Secara sederhana, pengertian
biaya tetap adalah pengeluaran yang akan tetap dibayar perusahaan apapun
kondisinya. Besaran nominal biaya tetap adalah sama, tidak peduli terjadi peningkatan
atau penurunan penjualan.

Sementara itu, biaya variabel adalah pengeluaran perusahaan dengan jumlah dinamis,
mengikuti peningkatan dan penurunan penjualan atau kegiatan operasional lainnya.
Menurut Investopedia, pengertian biaya variabel adalah pengeluaran bisnis dengan
nominal berubah-ubah sesuai proporsi produk diproduksi/dijual.

Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Setelah membahas pengertian biaya tetap dan variabel, kali ini kita akan membahas
perbedaan biaya tetap dan biaya variabel dari berbagai segi. Selengkapnya tentang
perbedaan-perbedaan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Dari Segi Waktu Terjadi


Poin pertama perbedaan biaya tetap dan biaya variabel adalah dari segi waktu
terjadinya. Biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak terjadi tiap hari, melainkan
sebulan, setahun, atau beberapa tahun sekali. Sementara itu, biaya variabel adalah
pengeluaran dengan rentang waktu lebih pendek, bisa seminggu sekali bahkan tiap
hari.
2. Dari Segi Nominal Pembayaran
Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel berikutnya dapat Anda lihat dari nominal
pembayarannya. Biasanya, nominal biaya tetap jauh lebih besar daripada variabel.
Walau perusahaan dalam kondisi profitabilitas 0 sekalipun, nominal biaya tetap
tidak akan berubah. Berbeda halnya dengan nominal biaya variabel yang jauh lebih
kecil dan dapat diatur menyesuaikan kondisi keuangan perusahaan.
3. Dari Segi Hubungan dengan Produksi
Selanjutnya kita akan membahas perbedaan biaya tetap dan biaya variabel dari
keterkaitannya dengan produksi. Pada dasarnya, biaya tetap adalah biaya yang tidak
berkaitan langsung dengan proses produksi barang. Apabila terjadi pengurangan
produksi, nominal biaya tetap tidak akan berubah. Sebaliknya, biaya variabel sangat
berkaitan erat dengan proses produksi perusahaan.
4. Dari Segi Pencatatan Akuntansi
Jika Anda sering membaca laporan keuangan, Anda mungkin tahu kalau beberapa
perusahaan membuat laporan biaya variabel tersendiri, terutama yang bergerak di
bidang manufaktur.
Laporan biaya variabel adalah laporan yang bisa dikeluarkan setiap hari, seminggu,
atau sebulan sekali sesuai alur keluar masuk produk. Sebaliknya, intensitas
pelaporan biaya tetap adalah sangat jarang, bisa sebulan, setahun, atau beberapa
tahun sekali.

5. Dari Segi Penentuan Harga


Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel terakhir adalah dari segi penentuan harga.
Meski jumlahnya besar, biaya tetap adalah salah satu komponen biaya sangat jarang
digunakan sebagai dasar penentuan harga produk.
Biasanya, jumlah total biaya tetap adalah benchmark dasar biaya perusahaan saat
aktivitas bisnisnya di tingkat 0. Beda halnya dengan biaya variabel, yang menjadi
salah satu dasar penentuan harga barang.

Jenis Biaya Tetap & Contohnya

Agar Anda lebih memahami perbedaan biaya tetap dan biaya variabel, di bawah ini
kita akan menjabarkan beberapacontoh kedua biaya tersebut. Pertama-tama, kita akan
membahas contoh biaya tetap, di antaranya:

1. Biaya Sewa Gedung


Contoh biaya tetap pertama adalah pengeluaran untuk sewa properti, seperti
gedung, tanah, dan sebagainya. Meski pendapatan perusahaan Anda sedang turun,
Anda tetap perlu membayar sewa gedung, tanah, dan semacamnya, bukan? Selain
biaya sewa, biaya beli properti juga termasuk dalam contoh biaya tetap.
2. Biaya Asuransi
Contoh kedua biaya tetap adalah biaya asuransi. Sekali mengikuti program
asuransi, perusahaan akan terikat membayar premi, bagaimanapun kondisi
finansialnya. Selain itu, jumlah biaya asuransi biasanya tetap tiap bulan, sehingga
dapat digolongkan sebagai biaya tetap.
3. Pajak Bumi dan Bangunan
Contoh ketiga biaya tetap adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Asal luas
propertinya tidak bertambah, nominal PBB yang perlu dibayar perusahaan tiap
tahun tidak akan meningkat.
4. Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan adalah contoh biaya tetap yang sebenarnya juga dapat
dikategorikan sebagai biaya variabel. Oleh karena itu, banyak orang menyebut
biaya penyusutan/depresiasi sebagai mixed cost atau biaya campuran.
Pada dasarnya, biaya penyusutan dihitung akuntansi setiap tahun, sehingga sah
dikategorikan sebagai biaya tetap. Meski demikian, ada dua hal yang membuat
nominal biaya penyusutan jadi berbeda, yaitu jumlah produksi per tahun dan
metode perhitungan depresiasinya.

5. Biaya Overhead
Contoh biaya variabel terakhir adalah biaya overhead, yaitu biaya-biaya selain
yang telah disebutkan di atas, dan tidak dapat dimasukkan secara rinci ke laporan
keuangan karena tidak penting diketahui stakeholder. Beberapa contoh biaya
overhead misalnya biaya beli alat tulis, cetak dokumen, konsumsi harian, beli
pengharum ruangan, dan sebagainya.

Rumus Biaya Tetap dan Biaya Variabel Serta Cara Hitungnya

Saat ini, Anda sudah tahu apa saja perbedaan biaya tetap dan biaya variabel serta
contoh-contohnya. Selanjutnya, kita akan membahas rumus biaya tetap dan variabel
beserta cara menghitungnya.
Rumus Biaya Tetap

Adapun rumus biaya tetap adalah sebagai berikut:

Fixed Cost (FC) = Total Cost (TC) - (Unit Variable Cost (UVC) X Quantity)
Di bawah ini merupakan contoh cara menghitung rumus biaya tetap:

Per Juni 2021, PT. Sanjaya Abadi menghabiskan biaya produksi sebesar Rp500 juta,
dengan kuantitas produksi sebesar 25 ribu barang dan biaya variabel Rp15 ribu per
produknya. Maka perhitungan biaya tetapnya adalah:

Fixed Cost Juni 2021 PT. Sanjaya Abadi


= Rp500,000,000 - (25.000 X Rp15,000)
= Rp500,000,000 - Rp375,000,000
= Rp125,000,000
Jadi, biaya tetap PT. Sanjaya Abadi pada bulan Juni 2021 adalah sebesar Rp125 juta.

Rumus Biaya Variabel

Selanjutnya, kita akan membahas cara menghitung pengeluaran variabel. Rumus


biaya variabel adalah:
Variable Cost (VC) = (Total Cost (TC) - Fixed Cost (FC)) / Quantity
Contoh perhitungan rumus biaya variabel:

Per April 2021, Indi mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp50 juta, dengan
tagihan >fixed cost sebesar Rp5 juta. Pada bulan tersebut, Indi memproduksi 2500
unit barang, maka biaya variabelnya:

Variable Cost April 2021 Indi


= (Rp50,000,000 - Rp5,000,000) / 2,500
= Rp45,000,000 / 2,500
= Rp18,000
Maka, biaya variabel Indi pada bulan April 2021 adalah sebesar Rp18 ribu per unit
produk.

Anda mungkin juga menyukai