Anda di halaman 1dari 7

BAB II

KLASIFIKASI, KONSEP & TERMINOLOGI BIAYA

I. KLASIFIKASI BIAYA
Di dalam semua bisnis akan terjadi biaya (cost) dan biaya (expense) . Biaya sebagai cost berbeda
dengan expense.
Pengertian Cost
Cost adalah semua biaya (kas atau sejenisnya yang dikorbankan) untuk memperoleh atau
memproduksi barang yang dianggap akan memberi manfaat di waktu yang akan datang dan oleh
sebab itu akan dicantumkan dalam neraca.
Pengertian Expense
Expense adalah pengeluaran untuk mendapatkan pendapatan pada suatu periode tertentu yang
dikurangkan pada pendapatan untuk memperoleh laba.

Meskipun semua bisnis memiliki biaya namun biaya tersebut akan berbeda jika jenis bisnisnya
berbeda. Jenis bisnis ada 3 yaitu :
1. Manufaktur
Perusahaan yang memproduksi bahan baku menjadi barang jadi
2. Dagang
Perusahaan yang membeli barang dan kemudian menjualnya kembali tanpa proses lebih
lanjut
3. Jasa
Perusahaan yang hanya menyediakan jasa

A. Biaya Manufaktur
Dalam akuntansi manajemen terdapat banyak sekali istilah biaya dan biaya-biaya ini
diklasifikasikan secara berbeda sesuai dengan kebutuhan manajemen. Klasifikasi biaya biasanya
tergantung tipe organisasinya, miasalnya manufaktur, perdagangan, dan jasa. Mari terlebih
dahulu kita membahas biaya pada perusahaan manufaktur.

Makalah ditulis oleh Elia Ardyan, MBA dan Rosita


Guna: Bahan Ajar Kelas Akuntansi Manajemen (kelas malam)
Solo Business School-STIE Surakarta, 7 Maret 2011
1. BIAYA PRODUKSI.
Kebanyakan perusahaan manufaktur membagi biaya ke manufaktur ke dalam 3 kategori
besar: biaya langsung, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.
a. Biaya Langsung
Biaya langsung adalah bahan yang menjadi bagian tterpisahkan dari produk jadi dadapat
ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan
mudah ke produk jadi. Contoh, tukang kayu, tukang batu, operator mesin.
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak termasuk dalam biaya langsung dan biaya
tenaga kerja langsung. Jenis biiaya ini misalnya seperti biaya bahan tidak langsung, biaya
tenaga kerja tidak langsung, biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi, listrik
dan penerangan, pajak property, penyusustan, asuransi fasilitas-fasilitas produksi.
2. BIAYA NON PRODUKSI
Jenis biaya non produksi dipilah menjadi dua yaitu:
a. Biaya penjualan dan marketing
Biaya penjualan dan marketing termasuk semua biaya yang diperlukan untuk menangani
pesanan konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan kepada
konsumen. Biaya marketing meliputi pengiklanan, pengiriman, perjalanan dalam rangka
penjualan, komisi penjualan, gaji dan bagian penjualan, komisi penjualan, gaji untuk
bagian penjualan, biaya gudang produk jadi\
b. Biaya Administrasi
Biaya administrasi meliputi eksekutif, organisasional, dan klerikal yang berkaitan dengan
manajemen umum organisasi. Contohnya adalah kompensasi eksekutif, akuntansi umum,
secretariat, public relation, dan biaya sejenisnya.

II. BIAYA PERIODE DAN BIAYA PRODUK


Pada perusahaan manufaktur terdapat biaya periode dan biaya produk.
A. Biaya Periode
Adalah biaya yang ditemukan sebagai lawan (pengurang) pendapatan pada periode tertentu.
Semua biaya biaya penjualan dan administrasi dalah merupakan biaya periode.
B. Biaya Produk

Makalah ditulis oleh Elia Ardyan, MBA dan Rosita


Guna: Bahan Ajar Kelas Akuntansi Manajemen (kelas malam)
Solo Business School-STIE Surakarta, 7 Maret 2011
Adalah biaya yang terdiri dari semua biaya yang masuk dalam pembelian atau pembuatan
barang. Biaya produk terlihat melekat pada unit produk yang dibeli atau dibuat.

III. KLASIFIKASI BIAYA PADA LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan yang dibuat untuk perusahaan manufaktur akan berbeda dengan
perusahaan dagang. Perusahaan manufaktur adalah organisasi yang lebih kompleks daripada
perusahaan dagang karena perusahaan manufaktur harus membuat barangnya sebelum
menjualnya.
A. Neraca
Perbedaan antara perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang adalah ada pada akun
persediaan. Dalam perusahaan dagang di akun persediaan hanya ada barang dagangandari
supplier yang menuggu untuk dijual lagi ke konsumen. Sedangkan di perusahaan
manufaktur akun persediaan terdiri dari bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.

Perusahaan Manufaktur
Akun Persediaan
Awal (Rp) Akhir (Rp)
Bahan baku 60.000 50.000
Barang dalam proses 90.000 60.000
Barang jadi 125.000 175.000
Total persediaan 275.000 285.000

Perusahaan Dagang
Akun Persediaan
Awal (Rp) Akhir (Rp)
Persediaan barang dagangan 150.000 100.000

B. Laporan Laba Rugi


Perbedaan yang antara perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur ada pada perhitungan
dari Cost of Good Sold (harga pokok penjualan)
1. Perusahaan Dagang
CGS = persediaan awal + pembelian – persediaan akhir
2. Perusahaan Manufaktur
CGS = persediaan awal barang jadi + harga pokok produk – persediaan akhir barang jadi
Makalah ditulis oleh Elia Ardyan, MBA dan Rosita
Guna: Bahan Ajar Kelas Akuntansi Manajemen (kelas malam)
Solo Business School-STIE Surakarta, 7 Maret 2011
Makalah ditulis oleh Elia Ardyan, MBA dan Rosita
Guna: Bahan Ajar Kelas Akuntansi Manajemen (kelas malam)
Solo Business School-STIE Surakarta, 7 Maret 2011
IV. KLASIFIKASI BIAYA MENURUT PERILAKU BIAYA
Perilaku biaya mempunyai maksud bahwa biaya akan bereaksi atau merespon untuk setiap
perubahan level atau jumlah dari aktivitas bisnis tersebut.
A. Biaya Variabel
Adalah biaya yang jumlahnya akan berubah secara proporsional pada saat level atau jumlah
dari aktivitasnya berubah. Aktivitasnya berupa unit produk, unit terjual, jam kerja dan
lainnya. Contoh untuk biaya variable ini adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
B. Biaya Tetap
Biaya yang selalu konstan (tetap) jumlahnya pada saat terjadi perubahan aktivitas atau level.
Misal biaya sewa alat per bulan, biaya depresiasi, asuransi, pajak, gaji administrasi dan
biaya advertising.

V. KLASIFIKASI BIAYA UNTUK PENENTUAN BIAYA PADA OBYEK BIAYA


Objek biaya adalah segala sesuatu yang diinginkan data biayanya. Termasuk di dalamnya
produk, line produk, konsumen, jobs, dan lainnya.

A. Biaya langsung
Biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri jejaknya ke dalam bagian obyek biaya. Biaya
bahan baku dan tenaga kerja langsung adalah biaya yang masuk di dalamnya.
B. Biaya tidak langsung
Biaya yang tidak dapat dengan mudah ditelusuri jejaknya pada suatu obyek biaya. Biaya
manager pabrik misalnya.

VI. KLASIFIKASI BIAYA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Klasifikasi biaya yang digunakan dalam pengambilan keputusan terdiri dari 3 yaitu :
a. Differensial cost and revenue
Keputusan adalah pemilihan dari beberapa alternative. Dalam bisnis setiap alternative
mempunyai biaya dan keuntungan tertentu yang bisa dibandingkan dengan biaya dan
keuntungan dari alternative lainnya.

Makalah ditulis oleh Elia Ardyan, MBA dan Rosita


Guna: Bahan Ajar Kelas Akuntansi Manajemen (kelas malam)
Solo Business School-STIE Surakarta, 7 Maret 2011
Perbedaan biaya antara satu dengan lainnya dari beberapa alternative disebut dengan
differensial cost. Sedangkan perbedaan pendapatan antara satu dengan lainnya dari
beberapa laternatif pendapatan disebut dengan different revenue. Differensial cost biasa
juga dikenal dengan istilah incremental cost. Secara teknis incremental cost hanya
menyatakan kenaikan cost dari satu alternative dengan alternative lainnya. Sedangkan
kebalikannya adalah decremental cost. Misalnya penjualan produk akan mengarah ke
retail atau langsung ke konsumen. Berarti ada biaya dan pendapatan yang berbeda dari
kedua alternative tersebut.
b. Opportunity cost
Adalah keuntungan potensial yang dikorbankan karena memilih satu altenatif diantara
beberapa laternatif lainnya. Biaya kesempatan ini tidak selalu muncul dalam catatan
akuntansi pada organisasi, namun biaya ini dengan sangat jelas harus dipertimbangkan
dalam pembuatan keputusan manajer.
c. Sunk cost
Biaya yang telah muncul (terjadi) dan tidak dapat diubah oleh keputusan yang dibuat
sekarang atau di masa depan.
Missal perusahaan telah membayar Rp.50.000,- untuk mesin khusus. Maka sejak saat itu
biaya pasti akan muncul yaitu biaya depresiasi yang timbul karena keputusan berinvestasi
pada mesin khusus tersebut. Biaya depresiasi ini disebut dengan biaya tenggelam (sunk
cost)

Makalah ditulis oleh Elia Ardyan, MBA dan Rosita


Guna: Bahan Ajar Kelas Akuntansi Manajemen (kelas malam)
Solo Business School-STIE Surakarta, 7 Maret 2011
Daftar Pustaka :
1. Ray H. Garrison & Eric W. Noreen, Managerial Accounting, Eight Edition, Irwin,1997
2. Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi Lima, UGM tahun1999
3. Mulyadi, Akuntansi Manajemen, konsep, manfaat dan rekayasa, edisi 2 UGM tahun 1997
4. Darsono Prawironegoro, Akuntansi Manajemen, Diadit Media, Jakarta, November 2005
5. Kamaruddin Ahmad, Akuntansi Manajemen, edisi revisi, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, tahun 2005

Makalah ditulis oleh Elia Ardyan, MBA dan Rosita


Guna: Bahan Ajar Kelas Akuntansi Manajemen (kelas malam)
Solo Business School-STIE Surakarta, 7 Maret 2011

Anda mungkin juga menyukai