Anda di halaman 1dari 8

Nama : Yuanita Christiani Lado

NIM : 2015 411 440

DESKRIPSI USAHA
Bisnis laundry merupakan bisnis yang mengandalkan jasa. Sehingga sangat penting untuk
berorientasi pada kepuasan pelanggan. Mendapatkan pelanggan yang loyal merupakan suatu
keberhasilan bagi bisnis ini . Perlu untuk di ketahui fundamental dari bisnis ini secara
professional. Apa saja jasa yang akan diberikan, siapa saja target customernya, siapa saja
yang menjadi pemilik, berapa biaya yang dibutuhkan.

VISI, MISI, dan STRUKTUR ORGANISASI “Green Laundry”


Visi : Menjadi Green Laundry terbesar di Ende dan sekitarnya.
Misi : Mendapatkan pelanggan yang loyal khususnya daerah padang bulan dan sekitarnya.
Struktur Organisasi :
OWNER

Bagian Keuangan Bagian Pengiriman

Pengelola Outlet

Karyawan

Tugas tiap Divisi/Struktur :


1. Owner = Pemilik/ Pemodal dari usaha laundry
2. Bagian Keuangan = Mengatur segala aktivitas keluar masuknya uang di usaha ini.
3. Bagian Pengiriman = Mengantar dan mengirim pakaian yang akan di laundry dan
yang sudah selesai dikerjakan.
4. Pengelola Outlet = Mengatur segala aktivitas yang berhubungan dengan hal-hal
operasional laundry, sebagai Pengawas sekaligus pelaksana usaha
5. Karyawan = pelaksana usaha yang terdiri dari bagian cuci, bagian setrika, bagian
penamaan.
ANALISIS OPERASIONAL BISNIS
Prosedur operasional laundry kiloan terdiri dari penerimaan order, pembuatan label,
proses pencucian dan penyerahan order kepada pelanggan.
1. Penerimaan order.
Dalam menerima order harus mengikuti langkah-langkah berikut :
a. Order dari pelanggan langsung ditimbang dan dibuatkan nota penerimaan order.
b. Jika baju kotor yang dibawa konsumen menggunakan kantong plastik, langsung diikat agar
pakaian tidak tumpah.
c. Setiap baju ditandai dengan alat yang disebut tag gun, yang sudah di isi dengan tag pin dan
kain keras.
d. Gunakan spidol tahan air untuk menandai potongan kain keras (label) sesuai dengan nomor
notanya. Jumlah label harus sesuai dengan jumlah baju setiap notanya.
e. Tembakkan tag gun 2 kali ke setiap baju untuk menghindari putusnya tag pin akibat
putaran mesin cuci.

2. Pembuatan label.
Label adalah tanda untuk pakaian yang dicuci. Harus mempersiapkan skema supaya order
yang dicuci tidak tertukar. Oleh karena itu dibuat label atau tanda untuk pakaian yang dicuci.
Salah satu cara memberi label adalah dengan menggunakan alat yang disebut tag gun yang
sudah diisi dengan tag pin dan kain keras. Tag gun berbentuk seperti pistol dengan ujung
jarum. Tag pin adalah isi tag gun yang terbuat dari plastik sebesar lidi. Tag pin biasanya
digunakan untuk label harga pada baju-baju baru.

3. Proses pencucian.
Ada beberapa tahap pencucian yaitu tahap pengumpulan, pemilahan, pencucian, perendaman
dalam pelembut dan pewangi pakaian, pengeringan, penyetrikaan dan pengepakan atau
finishing.
a. Tahap pengumpulan.
Order cucian tidak boleh tertukar satu sama lain. Pisahkan antara pakaian yang belum dicuci
dengan yang sudah dicuci.
b. Tahap pemilahan.
Kain yang berwarna putih sudah pasti harus dipisah dari kain yang berwarna untuk
menghindari lunturnya pakaian berwarna ke pakaian putih. Panduan pemilahan berdasarkan
kategori berikut :
 Berdasarkan jenis kotoran. Pakaian dengan tingkat kotoran yang tinggi (sangat kotor)
harus dipisahkan karena memerlukan proses khusus agar mendapatkan hasil yang
optimal. Sedangkan jenis dengan kotoran ringan dan sedang hanya diproses secara
singkat.
 Berdasarkan jenis kain (serat dan warna). Penyortiran berdasarkan jenis kain penting
karena ada beberapa jenis kain yang sensitif, umumnya wol dan sutra. Penyucian dengan
deterjen dan suhu rendah akan membantu jenis kain ini awet. Tingkat air yang tinggi
selama penyucian juga mampu menghindarkan kerusakan kain jenis ini. Jenis kain tenun
memerlukan tingkat air yang tinggi untuk menghindari kerusakan. Linen yang berwarna
dipisahkan untuk menghindari kelunturan.
 Berdasarkan proses (sesuai alat yang digunakan). Untuk efisiensi, penyortiran
berdasarkan pengeringan perlu dilakukan. Misalnya handuk dikeringkan dengan mesin
pengering, sedangkan sprei, sarung bantal, serta taplak meja dikeringkan dengan setrika
khusus (steamer).
c. Tahap pencucian.
Beberapa tehnik penyucian yang bisa dilakukan adalah :
 Perendaman. Jika kotoran pada pakaian masuk ke dalam kategori berat, bisa jadi
perendaman dilakukan lebih dari satu kali. Sebab perendaman ini dilakukan untuk
menghilangkan kotoran yang larut dalam air, selain untuk mendapatkan suhu yg pas
sebelum dilakukan penyabunan. Perendaman biasanya dilakukan antara 3 – 5 menit.
Perendaman pakaian bisa juga dilakukan dengan sabun atau deterjen. Namun perlakuan
ini biasanya dilakukan pada pakaian untuk noda yang membandel.
 Penyabunan. Tahap ini merupakan tahap pencucian yang sebenarnya. Umumnya
dilakukan selama 8 – 15 menit. Pembilasan awal dilakukan untuk menurunkan suhu dan
kadar deterjen. Proses menghilangkan noda (bleaching) dilakukan selama 8 – 10 menit.
Pembilasan dilakukan 2 atau 3 kali, bergantung kotoran yang masih menempel pada
pakaian.
 Pembersihan akhir. Pembersihan akhir dilakukan untuk perawatan kain agar tidak cepat
rusak atau warnanya cepat pudar. Lakukan pembersihan akhir ini dengan menggunakan
air hangat selama 3 – 5 menit.
 Pemerasan. Pemerasan dilakukan untuk mengurangi kadar air di pakaian sebelum
akhirnya memasuki proses pengeringan. Biasanya tahapan ini memerlukan waktu antara
2 – 12 menit, bergantung jenis dan ketebalan kain.
d. Tahap pemberian pewangi dan pelembut pakaian.
Tahap perendaman ini biasanya bersatu dengan tahap pencucian. Jumlah pewangi dan
pelembut pakaian yang dipakai umumnya adalah 30ml dicampurkan dengan 10 liter air. Jadi
tidak berdasarkan jumlah kilogram cucian. Perendaman bisa dilakukan selama 10 – 15 menit.
e. Tahap pengeringan.
Tahap pengeringan pakaian dilakukan dengan menggunakan mesin pengering. Setelah
kering, pakaian tersebut dapat langsung disetrika, lalu dikemas. Namun ada beberapa pakaian
yang setelah dikeringkan dengan pengering masih harus dijemur atau diangin-anginkan.
Perbedaan jenis pakaian membuat proses pengeringan menjadi berbeda-beda.
f. Tahap penyetrikaan.
Sebelum akhirnya dilipat dan dibungkus, pakaian kering terlebih dahulu disetrika. Waktu
yang digunakan untuk satu potong pakaian sekitar 2 – 3 menit. Pada saat penyetrikaan,
karyawan bisa menyeleksi hasil cucian karena secara detil, noda yang masih tertinggal bisa
segera dipisahkan. Untuk mempercepat penyetrikaan dan pakaian tidak kusut digunakan
semprotan air. Pada beberapa laundry yang tidak menggunakan pewangi dan pelembut, air
yang disemprotkan biasanya dicampur dengan pewangi dan pelembut.
g. Tahap pengepakan atau finishing.
Pengepakan yang dimaksud disini adalah bagaimana supaya pengemasan hasil cucian saat
dikembalikan kepada pelanggan dalam keadaan rapi. Untuk pengepakan sekitar 1 -3 menit
saja. Pengepakan standar yang biasa dilakukan adalah dengan menggunakan plastik
transparan dengan kapasitas maksimal 5 kg. Setelah dikemas, hasil pengepakan tadi
diletakkan pada rak. Bukti penomoran yang tertera pada kuitansi atau bukti pencucian bisa
menjadi patokan, misalnya hari, tanggal, dan jam masuk.

4. Penyerahan order ke pelanggan.


Usahakan semuanya dikerjakan tepat waktu. Penyerahan cucian kepada pelanggan bisa
dikatakan sebagai finishing touch. Hal ini juga tidak kalah penting dengan tahap-tahap
sebelumnya. Bahkan, jika terjadi keteledoran sedikit bisa membuat jasa laundry akan tidak
dipercaya lagi oleh pelanggan. Karena pada tahap inilah kepuasan dan kenyamanan
pelanggan akan tersempurnakan.

ANALISIS KEKUATAN, KELEMAHAN, ANCAMAN, DAN PELUANG (SWOT)


Berikut analisis SWOT berdasarkan Matriks IFAS dan EFAS.
MATRIKS IFAS dan EFAS NAYAKA SYAHIDAH LAUNDRY

Internal Factor Analysis Summary (IFAS)


Faktor Strategis Internal Bobot Peringkat Terbobot Keterangan
Strenght (Kekuatan)
Harga Laundry yang murah hanya Harga murah menarik minat
0,17 4 0,68
Rp.5000,-/kg. konsumen.
Lokasi berada didalam gang, Lokasi yang dekat dengan
0,15 2 0,30
berada dilingkungan anak kost. calon konsumen.
Menerima Pakaian dari Muslimin
0,18 3 0,54 Ciri khas green laundry
dan Muslimah.
Adanya usaha lain seperti setrika
pakaian Rp.3000/kg dan menjual 0,10 2 0,20 Alternatif usaha lain.
madu.
TOTAL SKOR KEKUATAN 0,60 1,72
Weakness (Kelemahan)
Lamanya proses laundry yang Proses dari pencucian,
0,10 2 0,20
memakan waktu 3 hari. pengeringan, dan setrika.
Masih sedikitnya cabang usaha. 0,20 4 0,80
Tidak adanya tempat parkir bagi Sulitnya bagi konsumen
0,05 1 0,05
kendaraaan bermotor. memarkirkan kendaraan.
Hanya 1-2 karyawan ditiap
Terbatasnya jumlah karyawan. 0,05 1 0,05
toko.
TOTAL SKOR KELEMAHAN 0,40 1.10
SELISIH KEKUATAN -
0,62
KELEMAHAN

External Factor Analysis Summary (EFAS)


Faktor Strategis Eksternal Bobot Peringkat Terbobot Keterangan
Opportunity (Peluang)
Banyaknya anak kost disekitar
0,15 3 0,45 Banyaknya calon konsumen.
lokasi usaha.
Belum banyaknya usaha laundry
Belum ada saingan dalam hal
lain yang membuat jasa setrika 0,07 2 0,14
ini.
pakaian.
Tingkat keinginan konsumen Konsumen tidak mau
untuk pelayanan yang lebih 0,15 2 0,30 mengantar dan mengambil
instan. laundry.
Calon konsumen disekitar lokasi Sekitar 65% dari calon
0,13 3 0,39
rata-rata orang kantoran konsumen disekitar lokasi.
TOTAL SKOR PELUANG 0,50 1,28
Threats (Ancaman)
Banyaknya Pesaing diluar yang Memungkinkan terjadinya
0,14 3 0,42
membuat harga lebih murah. perang harga.
Munculnya pesaing-pesaing baru. 0,13 4 0,52
Ketertarikan konsumen untuk jasa Konsumen lebih memilih
0,12 3 0,36
laundry masih rendah. mencuci baju sendiri.
Hasil laundry yang kurang rapi
Tingkat kepuasan konsumen atas
0,11 2 0,22 membuat kepuasan konsumen
hasil laundry yang berubah-ubah.
berkurang.
TOTAL SKOR ANCAMAN 0,50 1,52
SELISIH PELUANG –
-0,24
ANCAMAN
Berdasarkan Matriks IFAS dan EFAS didapatkan skor Internal adalah 0,62 dan skor
eksternal adalah -0,24.

Posisi Eksternal
(+)

Posisi Internal
Kuadran III Kuadran I
Mendukung Strategi Turn-Aroud Mendukung Strategi Agresif
(-) Kuadran IV Kuadran II (+)
Mendukung Strategi Defensif (-) Mendukung Strategi Difersifikasi

Karena kekuatan lebih besar dari pada kelemahan dan ancaman lebih besar dari pada peluang,
Nayaka Laundry terletak pada Kuadran II. Karena Usaha ini hendaknya lebih memfokuskan
strateginya pada kegiatan-kegiatan yang meminimalkan ancaman serta memfokuskan pada
hal kekuatan serta strategi difersifikasi produk atau pasar.

SARAN
Berikut saran menurut saya dibuat berdasarkan analisis Matriks SWOT.

MATRIKS SWOT GREEN LAUNDRY


KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
EKSTERNAL 1. Harga Laundry yang 1. Lamanya proses laundry
murah hanya Rp.5000,- yang memakan waktu 3
/kg. hari.
2. Lokasi berada didalam 2. Masih sedikitnya cabang
gang, berada usaha.
dilingkungan anak kost. 3. Tidak adanya tempat
3. Menerima Pakaian dari parkir bagi kendaraaan
INTERNAL Muslimin dan Muslimah. bermotor.
4. Adanya usaha lain seperti 4. Terbatasnya jumlah
setrika pakaian karyawan.
Rp.3000/kg dan menjual
madu.
PELUANG (O) Strategi SO: Strategi WO:
1. Banyaknya anak kost 1. Membuat promo 1. Membuka cabang baru
disekitar lokasi usaha. pencucian bagi member disekitar kost-
2. Belum banyaknya usaha laundry nayaka.(S1,O1) kostan.(W2,01)
laundry lain yang 2. Membuat brosur 2. Menyediakan layanan
membuat jasa setrika menerima setrika antar jemput
pakaian. pakaian.(S4,O2) laundry.(W3,03)
3. Tingkat keinginan 3. Membuat brosur laundry 3. Merekrut lebih banyak
konsumen untuk yang bisa menerima lagi karyawan.(W4,02)
pelayanan yang lebih pakaian muslimin dan 4. Memberikan kompensasi
instan. muslimah.(S3,O4) yang baik kepada
4. Calon konsumen 4. Menyediakan layanan karyawan agar mau
disekitar lokasi rata-rata antar jemput bekerja lebih
beragama islam. laundry.(S2,O3) baik.(W1,04)
ANCAMAN (T) Strategi ST: Strategi WT:
1. Banyaknya Pesaing 1. Membuat promo 1. Membuka cabang baru
diluar yang membuat pencucian bagi member dimana belum ada/masih
harga lebih murah. laundry nayaka. sedikit pesaing.
2. Munculnya pesaing- (S1,T1,T2) (T1,T2,W2)
pesaing baru. 2. Membuat promo bagi jasa 2. Menyediakan layanan cuci
3. Ketertarikan konsumen setrika. (S4, T3) ekspress 1 hari
untuk jasa laundry masih 3. Memberikan pelayanan selesai.(W1,T3)
rendah. yang baik kepada 3. Membuka cabang-cabang
4. Tingkat kepuasan konsumen khususnya baru dengan lokasi yang
konsumen atas hasil muslimin dan muslimah. strategis.
laundry yang berubah- 4. Lewat pelayanan yang 4. Mempertahankan harga
ubah. terbaik menarik minat namun tidak mengurangi
konsumen untuk menjadi hasil pekerjaan terutama
pelanggan tetap. kebersihan pakaian.

Anda mungkin juga menyukai