Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN BIAYA

DOSEN PENGAMPU :

Ahmad Jibrail, S.E., M.A.

DI SUSUN OLEH :

1. Yuyun Febrianty (20.01.032.034)


2. Ayu Dwi Cahyani (20.01.032.035)
3. Mini Septika (20.01.032.036)
4. Nanda Lara Safitri (20.01.032.048)
5. Alma Sharika Sofyanti (20.01.032.049)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
Bisnis di Bidang Laundry

1. Pra Bisnis
a) Lakukan riset.
Sebelum memulai sebuah usaha, lakukan riset kecil-kecilan mengenai seberapa besar
bisnis tersebut akan berhasil. Padatahapinikitaperlumengetahuibeberapahal. Seperti
Apakah produk atau layanan yang akan ditawarkan tersebut dibutuhkan oleh masyarakat?
Siapa yang membutuhkannya? Bagaimana dengan kompetisinya, apakah ada perusahaan
lain yang menawarkan produk atau layanan serupa? Bagaimana agar bisnis yang dijalankan
sesuai dengan permintaan pasar?
b) Buatlah perencanaan
Sebelum mengaplikasikan ide bisnis tersebut menjadi kenyataan, lakukanlah perencanaan
bisnis yang matang karena itu akan memandu untuk menjalankan bisnis mulai dari tahap
awal hingga pembentukan sampai rencana pengembangan. Jika ingin mencari dukungan
pendanaan dari investor atau lembaga keuangan, rencana bisnis tersebut menjadi sebuah
keharusan. Karena dari situlah mereka dapat memvalidasi ide Anda sekaligus melihat
prospek usaha yang Anda jalankan.
c) Rencanakan keuangan
penting untuk membuat perencanaan keuangan termasuk memperkirakan apa saja
kebutuhan serta pengeluaran selama satu tahun ke depan, mulai dari biaya sewa,
pemasaran, produksi, gaji karyawan, stok barang, dan lain sebagainya. Setelah memiliki
perhitungan kasar, maka bisa memikirkan sejumlah cara untuk mendanai bisnisterebut,
Dengan mengetahui perhitungan tersebut, maka pelaku usaha bisa membuat rencana bisnis
termasuk mengenai permodalan yang dibutuhkan untuk memulai usaha.
d) Tentukan struktur bisnis
Bisnis kecil Anda dapat berupa kepemilikan perseorangan, kemitraan, perseroan terbatas
(LLC), atau korporasi. Badan usaha yang Anda pilih akan memengaruhi banyak faktor
mulai dari nama bisnis Anda, terhadap kewajiban Anda, hingga bagaimana Anda
mengajukan pajak.
e) Pilih sistem akuntansi keuangan
Usaha kecil berjalan paling efektif ketika memiliki sistem. Salah satu sistem terpenting
untuk bisnis kecil adalah sistem akuntansi untuk membuat dan mengelola anggaran,
menetapkan tarif dan harga, melakukan bisnis dengan orang lain, dan mengajukan pajak.
Anda dapat mengatur sendiri sistem akuntansi atau menyewa seorang akuntan.
f) Siapkan lokasi bisnis
Menyiapkan tempat bisnis sangat penting untuk mengoperasikan usaha yang dijalankan.
Apakah Anda memiliki kantor pusat, ruang kantor bersama atau pribadi, atau lokasi ritel.
Pilihlah lokasi usaha yang sesuai dengan bisnis yang dijalankan. Pikirkan juga apakah
perlu untuk membeli atau menyewa tempat usaha.
g) Siapkan tim
Bagi pemilik usaha kecil baru, paling penting merekrut karyawan terutama di bagian
administrasi yang akan mencatat berbagai hal yang ada di dalam bisnis terebut, baik dalam
hal stok barang, keuangan, pemasaran, dan lainnya.
h) Promosikan bisnis kecil Anda
Setelah bisnis berjalan dan Anda harus mulai menarik klien dan pelanggan, maka
selanjutnya yaitu membuat rencana pemasaran. Kemudian, jelajahi ide-ide pemasaran
bisnis kecil sebanyak mungkin sehingga dapat memutuskan bagaimana cara
mempromosikan bisnis yang paling efektif. Lakukanlah rencana bisnis tersebut secara
konsisten untuk meningkatkan peluang keberhasilan usaha.

2. Proses Bisnis

a) Penerimaan Pakaian
Hal pertama yang pasti Anda lakukan adalah bertemu dengan pemilik pakaian dan
melakukan penerimaan layanan. Lakukan dengan teliti, hitung jumlah pakaian yang
hendak dicuci, hitung berat dengan akurat, pencatatan jumlah berat, jenis apakah yang
dipilih, lama layanan, harga dan atas nama siapakah layanan tersebut. Untuk tahap ini
lakukanlah perkonsumen agar tidak terjadi tertukar pakaian dari konsumen satu ke
konsumen lainnya.

b) Proses Pencucian
Dilangkah selanjutnya Anda harus berhati-hati sebelum Anda memulainya,
pilihlah jenis pakaian sebelum memasukkannya. Pisahkan antara pakaian berwarna dan
jenis bahan. Hal ini harus diperhatikan dengan teliti, agar terhindar dari resiko kerusakan
dari pakaian tersebut. Jika terdapat pakaian terbuat dari bahan khusus, baiknya
dipisahkan dan cuci dengan cara manual. Karena setiap bahan memiliki daya penyusutan
yang berbeda-beda.
Pilihlah sabun cuci atau detergent dan softener yang berkualitas agar pakaian
dapat dicuci dengan baik dan bersih. Lalu masukkan sabun cuci baju kedalam dispanser
dan tak lupa softenernya lalu biarkan bekerja sampai selesai.
Agar pakaian nyaman dipakai proses pelembutan serat kain sangat diperlukan,
gunakan softener yang cocok,sehingga pakaian tidak berbau apek dan menjadikan serat
kain lembut, sehingga proses strika tidak memakan waktu lama.

c) Proses Pengeringan
Pada cara ini Anda harus mengeringkan total sampai ke 100%. Pada pakaian yang
bersifat poliuretan dan lycra seperti : baju renang, tali kur, sweater parasut,dll harus
diperhatikan selalu, karena bahan tersebut mengandung serat plastik dan karet. Jadi pada
saat pengeringan/ dryer hanya sebentar saja cukup 15 sampai 20 menit.

d) Proses Penyetrikaan
Setelah pakaian kering dari dryer dapat Anda lakukan untuk penyetrikaan, agar
pakaian tidak kusut dan terlihat rapi. Pastikan semua sisi rapi dan hati-hati untuk daerah
bahan sensitif (seperti label dibagian bawah baju dan merek yang terdapat setiap
pakaian), karena akan membuatnya meleh dan memberi efek gatal pada saat dikenakan.
Menggunakan Setrikaan , jenis ironer/setrikaan juga mempengaruhi kualitas proses ini,
selain pengetahuan cara menyetrika terhadap jenis bahan/kain.
Jika penyetrikaan telah rapi, diamkan selama kurang lebih 10 menit untuk
menghilangkan sisa panas dan berilah parfum khusus laundry yang berfungsi untuk
memberikan kesegaran yang tahan lama. Karena dengan begitu pakaian akan lebih wangi
ketika diberikan ke konsumen.

e) Proses Pengepakkan
Langkah selanjut adalah pengepakan dimana pakaian yang sudah rapi dari
penyetrikan yang didiamkan sekitar 10 menit agar sisa panasnya menghilang dapat
dimasukkan kedalam plastik pengepakkan. Buatlah hasil pengepakkan yang rapi dan
tidak memiliki celah, agar disaat dijinjing tidak kusut. Dengan begitu konsumen mudah
untuk membawanya.

f) Proses Penaruhan Ke Rak


Ini adalah langkah terakhir setelah semua pengerjaan dari awal telah selesai.
Setelah pakaian dipak, ada baiknya Anda meletakkan di susuna rak yang memang khusus
dibuat agar memudahkan pengambilan oleh pemiliknya nanti, jangan lupa berikan tanda
dari setiap konsumen yang melakukan jasa laundry. Agar tidak terjadinya kesalahan

3. Pasca Bisnis
Posisi dalam laundry : laundry terbagi menjadi dua bagian besar yaitu house laundry dan
guest laundry. House laundry : bertanggung jawab dalam pemeliharaan linen-linen dan uniform
yang dibutuhkan untuk operasional hotel sedangkan guest laundry : bertanggung jawab terhadap
pelayanan pencucian pakaian tamu.
Laundry procedure:

a) Pick Up
Proses pengambilan cucian kotor dari kamar tamu ke laundry area baik berupa pakaian
maupun linen - linen. Pick up pakaian tamu di lakukan oleh staff guest laundry yang di
sebut valet laundry, sedangkan : pick up linen – linen dilakukan oleh staff laundry yang
di sebut linen runner, fungsi pick up adalah untuk mempermudah dan mempercepat
proses pencucian.
Prosedur pick up pakaian tamu: dapatkan informasi yang jelas terhadap kamar
yang akan mencuci. Datangi kamar tersebut secepatnya ( tidak bokeh lebih dari 5 menit
),setelah sampai di depan kamar yang di tuju, ketuk / bunyikan bell di iringi
dengan mengucapkan salam laundry ’’ laundry service ’’. Bila tidak ada jawaban
lakukan hal serupa sampai 3 kali . Kemudian buka pintu kamar perlahan – lahan di
iringi pula dengan mengucapkan laundry service. Setelah masuk di dalam kamar
periksalah cucian kotor yang ada di dalam tadi dan pastikan tamu mengisi laundry list.
Bila tidak maka valet lah yang mengisi nomor kamar tersebut sebelum di bawa ke
laundry. Prosedur pick up linen. Datangi kamar yang akan di tuju, setelah tiba di depan
kamar, ketuk / bunyi kan bell disertai dengan mengucap kan ’’ housekeeping ’’
bila tidak ada jawaban lakukan hal serupa sampai 3 kali.Setelah itu bukalah pintu
perlahan sambil mengucapkan housekeeping.
Ambilah linen yang kotor ( handuk, sheet dll ) dari dalam kamar tadi, pastikan tidak
ada pakaian tamu yang terbawa di linen. Masukan kedalam trolly yang sudah di
siapkan, kemudian kirim ke laundry untuk di proses pencucian.

b) Pensortiran
Dilakukan di Laundry area, yang harus diperhatikan adalah : Siapkan trolley untuk
pemisahan Linen ( towel,Sheet dll ).Pastikan Trolley dalam keadaan bersih. Area
pensortiran harus selalu dibersihkan.
Cara pensortiran Linen :
Pisahkan Sheet , Towel dan Pillow Cases pada trolley yang berbeda. Pisahkan Sheet ,
Towel dan Pillow Cases yang bernoda. Pastikan tidak ada Sampah yang tercampur
diLinen ( Tissue, Sabun Mandi dll ).
Cara Pensortiran Pakaian:
Pisahkan Pakaian berdasarkan Jenisnya ( Shirt,Trouser, T-shirt,Under Shirt dll ).
Pisahkan Pakaian berdasarkan Warnanya : Gelap ( semua warna gelap / tua ) Terang
( Semua warna Cerah ) Putih ( semua warna Putih ), Pisahkan Pakaian yang berbahan
Dry Cleaning ( wool, silk, sutra dll ) Pisahkan Pakaian yang tidak bisa di cuci dengan
Mesin cuci dan Dry Cleaning. Pisahkan Pakaian yang berwarna LUNTUR ( merah, hitam
pekat dll ).

c) Identifikasi
Proses pencatatan atau pemberian tanda pada pakaian tamu yang akan di cuci. Staff
yang melakukan proses identifikasi di sebut CHECKER.
Cara identifikasi : Pastikan Nomor kamar tamu tertulis jelas pada Laundry. List
Periksalah Cucian yang ada dan cocokan dengan yang tertulis pada Laundry List.
Catatlah pada Buku Laporan tamu tentang nomer kamar, Jenis pakaian, warna pakaian ,
jumlah pakaian, merek pakaian dan tanggal pencucian. Periksalah setiap saku untuk
memastikan bahwa tidak ada barang tamu yang tertinggal / tercuci ( pen, uang dll
)Berilah tanda pada pakaian tersebut berupa nomer kamar sesuai dengan yang tertulis
pada Laundry list dengan menggunakan kertas marker. Letakan kertas marker
pada bagian pakaian yang mudah di lihat dan dimengerti oleh semua Laundry staff.
Setelah di beri tanda , pisahkan pakaian sesuai dengan warnanya ( putih, terang
dan gelap ) Laporkan bila ada kejanggalan – kejanggalan pada pakaian tersebut
sebelum di cuci ( sobek, kelunturan, kancing hilang / pecah dll.

d) Pencucian
Ada 3 macam prosedur pencucian :
 Pencucian Laundry artinya adalah : Proses Pencucian yang bahan dasar utamanya
adalah Air.
 Pencucian Dry Cleaning artinya adalah : Proses Pencucian yang bahan dasar
utamanya adalah Kimia ( solvent )
 Pencucian Wet Cleaning artinya adalah : Proses Pencucian yang berbahan dasar
utamanya adalah Air dan Chemical Khusus.

Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil cucian adalah :


 Air, chemical, mechanical action, temperature, time, man power
Tahap – tahap pencucian laundry
 Pre-Wash ( pembasahan )
 Main Wash ( pencucian )
 Bleaching ( Pemutih )
 Pembilasan 1
 Pembilasan 2
 Netralizer ( penetralan )
 Softener ( pelembutan )
 Extract ( pemerasan )

 Pencucian Dry Cleaning


Tahap – tahap Pencucian Dry Cleaning:
 Pastikan semua pakaian yang akan di Dry Cleaning tidak mengandung unsur
Plastik dan Karet.
 Pisahkan pakaian berdasarkan warnanya.
 Pastikan SOLVENT dry cleaning cukup untuk proses pancucian.
 Lakukan pencucian warna Putih / Terang terlebih dahulu.
 Jangan meninggalkan mesin terlalu lama pada saat melakukan proses pencucian

 Pencucian Wet Cleaning


Tahap - tahap pencucian
Seluruh bahan pakaian yang biasa di drycleaning. Perlakuan hanya utk bahan yang tidak
jauh berbeda dengan dryclean. Info tambahan untuk wet cleaning; Media yang digunakan
Wetcleaning menggunakan air. Wetcleaning memerlukan teknik khusus dalam proses
pencucian maupun dalam proses finishingnya
Wetcleaning tidak berbahaya bagi lingkungan, pelaku bisnis dan pengguna. Ramah
lingkungan, tidak memakai bahan kimia berbahaya, Hasil dari wetcleaning lebih lembut
dan lebih cerah, Wet cleaning tidak memerlukan mesin yang mahal seperti drycleaning.
e) Pengeringan
Proses pengeringan ada 2 macam :
 Pengeringan Manual adalah : Pengeringan yang di lakukan dengan cara di gantung /
pengeringan yang mengandalkan panas dari lingkungan sekitar.
 Pengeringan dengan Mesin adalah : Pengeringan yang di lakukan dengan
menggunakan mesin pengering / pengeringan yang mengandalkan panas heating
listrik, gas dan uap steam.

Tahap – Tahap Pengeringan


 Pisahkan Kemeja dari pakaian yang lain.
 Pisahkan Pakaian sesuai dengan Warnanya.
 Pisahkan Pakaian yang akan di Gantung ( pengeringan manual ).
 Lakukan pengeringan kemeja terlebih dahulu ( lama pengeringan kemeja 10 s/d 15
mnt ).
 Pengeringan pakaian paling lama 45 mnt dengan temperatur rata – rata 100 - 150°C.

f) Pengepressan
Tahap – tahap Pengepressan Pakaian:
 Pisahkan Kemeja, T-Shirt dan Trouser pada tempat yang berbeda.
 Kemeja pada Garment Press, T- Shirt dan Trouser pada Wool Press.
 Pakaian dalam di pisahkan langsung ke bagian pengepakan ( set up ).

Step – step pengepressan Kemeja:


 Pertama – tama, kemeja yang akan di press harus dalam keadaan lembab untuk hasil
yang lebih bagus.
 Press bagian Kerah dan Pergelangan tangan terlebih dahulu pada mesin Cuffing &
culler machine.
 Setelah itu lakukan pengepressan pada bagian Punggung, Dada dan Lengan dengan
menggunakan mesin Mushroom Press machine.
 Pengepressan terakhir adalah bagian badan dengan menggunakan Garment Press
machine.
 Bila masih ada yang kurang bagus maka lakukan pengepressan bagian lengan bawah
dengan menggunakan hand iron

Step – step pengepressan T- Shirt:


 Pastikan T- Shirt yang akan di press harus benar- benar dalam keadaan kering.
 Pertama- tama lakukan pengepressan pada bagian kerah.
 Kemudian lakukan pengepressan pada bagian lengan.
 Setelah itu baru lakukan pengepressan pada bagian Badan.
Step – step pengepressan Trouser
 Pengepressan Trouser Bahan : Pertama – tama lakukan pengepressan pada
bagian pinggang, di lanjutkan dengan pada bagian kaki. ( pastikan garis yang
terbentuk harus sama dengan sebelumnya ).
 Pengepressan Trouser Jeans : Pertama – tama lakukan pengepressan pada bagian
pinggang, selanjutny pada bagian kaki, ( penggunaan garis hanya jika ada
permintaan dari tamu )

g) Pelipatan
Ada 4 jenis pelipatan:
 Pelipatan Sheet & Duvet Cover
 Pelipatan Towel
 Pelipatan Pillow Cases
 Pelipatan Pakaian

h) Set Up Pakaian
Cara – cara set up Pakaian:
 Tulislah dengan jelas nomor kamar dengan menggunakan sepidol pada laundry
list.
 Tempelkan laundry List yang sudah di tulis nomor kamar tadi pada Kotak yang telah
di sediakan secara berurutan.
 Tuliskan pula nomor kamar dan jenis pakaian yang akan di gantung pada kertas
terpisah.
 Masukan pakaian dalam ke kotak yang telah di sediakan sesuai dengan nomer kamar,
setelah itu lepaskan nomer kamar yang terdapat pada pakaian tadi.
 Lipat pakaian dalam sesuai standar sebelum di masukan ke kotak.
 Untuk pakaian yang di gantung, Letakan kertas nomer kamar pada pakaian sesuai
dengan yang tertera pada pakaian tersebut. Pakaian kemeja di letakan paling depan
dari pakaian yang lain.

i) Quality Control
Yang harus di perhatikan dalam pengecekan Pakaian adalah :
 Pastikan jumlah cucian yang tertera pada Laundry list ( di lipat )sudah lengkap.
 Pastikan jumlah cucian yang tertulis pada kertas yang di gantung sudah lengkap.
 Pastikan hasil pressingan sudah rapih. Pastikan tidak ada kancing pakaian yang lepas.
 Pastikan tidak ada noda yang harus di hilangkan lagi pada pakaian tamu.
 Bila semua sudah tidak ada masalah berilah paraf pada laundry list atau kertas yang
di gantung untuk menandakan bahwa pakaian sudah siap di kirim.
 Susunlah Laundry yang sudah rapih tadi berdasarkan nomor kamar secara berurutan
agar memudahkan pengantaran.

Yang harus di perhatikan dalam pengecekan Linen adalah :


 Pastikan Lipatan Linen dalam keadaan rapih. Pastikan Linen beraroma segar / wangi.
 Pastikan tidak ada noda pada Linen, pada saat pelipatan.
 Pastikan tempat penyimpanan Sementara Linen terbebas dari debu dan kotoran.
 Pisahkan Linen yang masih bernoda pada tempat khusus agar mudah proses spoting
atau treatment.

j) Pengantaran
Step – step Pengantaran
Siapkan Form Pengantaran Laundry. Tulislah nomor – nomor kamar yang akan di antar.
Tuliskan pula Jumlah pakaian yang di gantung dan di lipat pada form tadi sesuai dengan
nomor kamarnya. Siapkan master key. Susunlah secara berurutan kamar – kamar yang
akan di antar Laundry nya, agar mudah proses pengantarannya. Setelah semua persiapan
sudah selesai maka datang ke nomor kamar yang lebih besar dahulu. Setelah sampai di
depan pintu kamar, ketok / bunyikan bell pintunya, bila tidak ada jawaban maka lakukan
hal serupa selama 3 kali, setelah itu masuk ke kamar sambil mengucapkan “Laundry
service”. Letakan pakaian di atas tempat tidur, lalu tutup kembali kamar tadi, jangan lupa
tulislah jam berapa anda mengantar pakaian tersebut pada buku laporan.

Anda mungkin juga menyukai