Kelas M
Disusun Oleh:
JAKARTA
2022
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laundry adalah salah satu bagian dalam pengelolaan jasa cuci-mencuci atas semua pakaian yang telah
dititipkan untuk dibersihkan. Jasa laundry menjadi alternatif bagi sebagian orang yang memiliki aktivitas padat
namun tidak sempat untuk mencuci pakaiannya sendiri. Disamping berbagai kesibukan yang padat serta waktu
yang semakin sempit dalam beraktivitas, mencuci pakaian menjadi permasalahan sendiri bagi setiap orang.
Banyak usaha laundry yang telah didirikan di berbagai tempat, tidak hanya di perkotaan namun juga di
pedesaan. Terdapat jenis usaha laundry yang umum ditemukan, diantaranya yaitu laundry kiloan dan laundry koin.
Pada laundry kiloan pengguna mengantarkan pakaian kotor kemudian melakukan pembayaran sesuai berat pakaian
yang dicuci dan menunggu beberapa hari hingga pakaian tersebut selesai dicuci.
Pada laundry koin menerapkan sistem pencucian satu mesin satu pelanggan dengan menukarkan uang tunai
dengan koin agar dapat melakukan pencucian. Beberapa usaha laundry saat ini masih menggunakan sistem manual
seperti pada proses pembayaran atau transaksi dan penimbangan pakaian laundry. Dengan penggunaan sistem yang
manual ini timbul berbagai permasalahan seperti sulitnya mencari data-data pelanggan dalam sebuah buku,
pembuatan laporan yang rumit karena harus dibuat dengan merekap data-data yang ada pada buku transaksi, proses
transaksi yang lama karena transaksi harus dihitung secara manual dan pegawai juga kesulitan dalam mencari data
ditumpukan buku ketik pelanggan akan mengambil laundry sehingga sistem ini kurang efisien karena karyawan
laundry harus menghitung dan mencatat pembayaran pelanggan secara manual dan memerlukan waktu serta
ketelitian dalam pencatatannya.
Laundry merupakan salah satu pelayanan jasa di bidang cuci mencuci pakaian dengan memiliki jenis cucian
yang telah ditetapkan harga oleh pihak penyedia jasa dan waktu 2 lama cucian biasanya ditentukan oleh penyedia
dengan batas minimal dan maksimal selesainya cucian yang dipesan pelanggan. Pihak laundry sebagai pelaku
usaha yang memberikan layanan jasa laundy, seharusnya memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa laundy
atau konsumen.
Tetapi pada kenyataannya jasa laundry sering melakukan kesalahan berupa cacat pada pakaian seperti
kelunturan, pudar pada warna pakaian, pakaian hilang, tertukar dan lamanya waktu pencucian baju. Oleh karena
itu, dibutuhkan suatu sistem yang lebih efisien serta dapat meningkatkan keakuratan transaksi dan dapat
menghindari beberapa permasalahan yang sering terjadi pada penggunaan jasa laundry. Salah satunya yaitu dengan
merancang suatu sistem pembayaran laundry dengan menggunakan teknologi near field communication (NFC)
dengan menerapkan sistem self service laundry.
Self service laundry merupakan usaha jasa pencucian baju yang mengusung konsep self service dimana
semua kegiatan dari mencuci baju hingga mengeringkan dilakukan oleh pelanggan itu sendiri. Pada sistem ini
digunakan sensor loadcell sebagai pendeteksi berat pakaian agar dapat mengetahui kapasitas mesin cuci yang dapat
digunakan pelanggan kemudian pelanggan akan melakukan pembayaran menggunakan NFC yang didalamnya
sudah terdapat ID pelanggan dan informasi lainnya. Pelanggan akan melakukan pembayaran sesuai dengan harga
laundry dan mesin yang tampil pada LCD.
C. Manfaat
Peluang usaha Kami memberikan manfaat, yaitu:
1. Dengan adanya sistem ini dapat menghemat sumber daya dan lebih mudah dalam transaksi pembayaran laundry.
2. Sistem yang dibuat memudahkan dalam proses pembayaran dan meminimalisir resiko tertukarnya pakaian serta antrian
waktu yang lama.
BAB II
ASPEK MANAJEMEN
A. Sarana dan Prasarana
Kami menggunakan sensor loadcell sebagai pendeteksi berat pakaian agar dapat mengetahui kapasitas mesin cuci
yang dapat digunakan pelanggan kemudian pelanggan akan melakukan pembayaran menggunakan NFC yang didalamnya
sudah terdapat ID pelanggan dan informasi lainnya. Pelanggan akan melakukan pembayaran sesuai dengan harga laundry
dan mesin yang tampil pada LCD.
Untuk tempat parkir kami juga menyediakan lahan parkir yang cukup luas untuk menampung kurang lebih 10
mobil pelanggan. Ruko kami terletak di Menteng dengan harga sewa kurang lebih 200 jt rupiah setahun.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi kami terdiri dari 1 manajer yang bertugas mengawasi 3 karyawan kami yang melayani
konsumen laundry. Terdapat juga 1 (satu) orang di bidang pemasaran dan penjualan yang bertugas melakukan
promosi melalui media sosial sekaligus mengelola akun media sosial kami.
BAB III
ASPEK PASAR
A. Strategi Pemasaran
a) Analisis 5P’s
● Product (Produk). Berupa jasa laundry yang sehingga produk kami berbentuk jasa yang disediakan
untuk mencuci baju konsumen.
● Promotion (Promosi). Pemasaran dilakukan dengan media sosial dan juga offline dimana kami rutin
untuk melakukan paid promote di segala media sosial seperti instagram, dan tiktok. Untuk media
offline kami mengiklankan produk kami menggunakan brosur dan pamflet.
● Price (Harga). Harga jasa kami yaitu mulai dari Rp 50.000 untuk pencucian pakaian dan Rp 100.000
untuk pencucian selimut dan Rp 200.000 untuk pencucian boneka.
● Place (Tempat). Kami akan memulai usaha kami di Ruko Menteng walaupun bukan jalan utama
namun tempat kami cukup besar untuk menampung banyak kendaraan.
● People. Karyawan kami akan kami latih menggunakan sistem NFC tersebut sehingga mereka akan
mengerti betul bagaimana mengecek data pelanggan.
b) Analisis SWOT
● Strengths
- Harga yang relatif tidak berbeda jauh dengan laundry konvensional.
- Inovasi baru yang belum pernah ada di jasa laundry hingga saat ini.
- Gaya hidup generasi muda di zaman sekarang yang mencari kemudahan dalam
laundry.
● Weaknesses
- Usaha kami masih baru sehingga belum terlalu dikenal.
- Memerlukan modal yang besar diawal untuk menyusun dan menyiapkan sistem.
● Opportunity
- Inovasi baru di dunia perlaundryan.
- Menarik perhatian semua orang dimana pada zaman ini teknologi sangat diutamakan.
- Sistem kami dapat dilirik oleh segala investor yang memikirkan prospek jangka
panjang.
● Threats
- Dengan adanya sistem NFC ini kami harus menjaga dengan baik sehingga tidak
mudah untuk diretas.
- Adanya pesaing atau kompetitor lain yang mulai bermunculan.
Target dan estimasi dari penjualan yang ingin dicapai oleh kami setiap harinya, yaitu sebanyak 30 hingga 50
laundry pakaian setiap harinya selama sebulan. Maka kami akan mendapatkan angka 45 hingga 75 juta sebulan ,
yang merupakan hasil dari penjualan 30 hingga 50 laundry/hari. Sedangkan untuk laundry selimut kami akan
mencapai penjualan sebanyak 15 hingga 20 setiap harinya selama sebulan. Maka kami akan mendapatkan angka 40
hingga 60 juta sebulan. dan untuk boneka kami akan mencapai 5 hingga 10 penjualan setiap harinya sebulan. Maka
kami akan mendapatkan angka 30 hingga 60 juta sebulan.
BAB V
ASPEK PRODUKSI
A. Bahan Baku
Untuk semua bahan-baku kami menyuplainya untuk setiap bulannya, dari suplier-suplier terpecaya kami. Dan juga
Untuk menjaga kualitas bahan baku yang ada, Wish Wash Laundry menyediakan Mesin Cuci dan akan selalu
diperiksa mengenai Detergen dan Pewangi setiap bulan. Untuk produk Detergen dan Pewangi sendiri seperti
Downy, Wish Wash Laundry akan mengambil dari grosir yang pastinya memiliki reputasi baik dan terpercaya
dengan jumlah per bulannya terdiri Berikut kami lampirkan bahan baku yang kami gunakan:
2 Timbangan 1 Unit
3 Detergen 5 Liter
4 Pewangi 5 Liter
5 Pengering 3 Unit
6 Hanger 30 Unit
7 Alat Jemuran 5 Unit
11 Keranjang 4 Unit
B. Proses Produksi
Sebelum memulai usaha, Karyawan Wish Wash Laundry akan mendapatkan pelatihan terlebih dahulu untuk
mengikuti standar operasional prosedur yang ada. Tentunya di masa pandemi ini, seluruh staf akan melakukan tes
rapid setiap dua minggunya dalam meyakinkan konsumen untuk tidak perlu khawatir berbelanja di masa ini.
Kemasan yang digunakan oleh Wish Wash Laundry adalah kemasan yang terbuat dari bahan ramah lingkungan
atau daur ulang.
C. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi merupakan hasil produksi maksimum yang dapat diproduksi atau dihasilkan dalam
satuan waktu tertentu. Dalam menunjang kegiatan produksi yang ada, Wish Wash Laundry memiliki mesin cuci,
peralatan produksi, dan perlengkapan pendukung. Peralatan yang digunakan Wish Wash Laundry berupa mesin
cuci, timbangan, dan aplikasi kasir digital. Tidak lupa juga perlengkapan pendukung seperti detergen, pewangi,
serta lain sebagainya. Dengan mesin dan peralatan produksi serta perlengkapan pendukung, Wish Wash Laundry
optimis dapat mencapai target produksi sesuai dengan target penjualan tersebut.
BAB VI
ASPEK KEUANGAN
A. Pendanaan
Pendanaan adalah cara memperoleh dana yang diperlukan baik sebagai modal utama maupun dana
tambahan untuk pengerjaan proyek, program, atau portofolio yang dialokasikan demi berjalannya sebuah usaha,
perusahaan, organisasi, ataupun proyek. Suatu usaha atau perusahaan akan mendapatkan modal dalam bentuk utang
atau ekuitas. Jika melalui utang, berarti perusahaan menjadi pihak peminjam dana. Sementara itu, jika pendanaan
berbentuk ekuitas; berarti perusahaan menerima investasi dari para pemilik dengan menerbitkan saham atau
menahan saldo laba. Berikut adalah jenis pendanaan yang diberikan lewat ekuitas:
● Saldo Laba Ditahan
Perusahaan dapat memperoleh pendanaan melalui ekuitas dengan menahan laba dan tidak
membagikannya atau dibagikan secara dividen ke para pemilik.
● Menerbitkan Saham
Perusahaan juga dapat mendapatkan pendanaan secara ekuitas dengan menerbitkan saham, baik
saham biasa maupun saham preferen.
Untuk memenuhi kebutuhan akan modal usaha Wish Wash Laundry, akan menggunakan modal dari pendiri
atau pemilik sendiri. Dana tersebut akan dialokasikan untuk memenuhi (membiayai) seluruh kebutuhan dana,
dalam menunjang kegiatan operasional dari usaha Wish Wash Laundry sendiri. Dengan perolehan pendapatan
usaha bersih Wish Wash Laundry, akan dibagikan secara dividen kepada pemilik.
B. Pendapatan Usaha
1. Pendapatan Usaha
Perkiraan Hasil Penjualan Wish Wash Laundry
4. Analisa BEP
Untuk mencapai Break Even Point Unit diperlukan penjualan sebanyak 3.560 Pcs
Untuk mencapai Break Even Point Rupiah diperlukan penjualan sebesar Rp 107.399.972
NPV = Rp 3.603.278.218
Dari hasil diatas didapatkan bahwa Net Present Value di angka Rp 3.603.278.218.
Proyeksi ini adalah hitungan untuk 5 tahun kedepan. Sehingga menurut kami, usaha ini
layak.
C.
D.
E.