Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mustika Al Fatikhah

NIM : 79180229

1. –
a. NIKE
b. Brand Finance Apparel menobatkan Nike sebagai produk busana dengan nilai
merek terbesar di dunia. Hingga 1 Januari 2020, produk asal Amerika Serikat itu
menghasilkan US$ 34,8 miliar atau Rp 490,7 triliun dengan kurs Rp 14.100/USD.
Angka tersebut naik 7,3% dibandingkan periode yang sama pada 2019.
c. Nike sebenarnya memiliki posisi yang sedikit lemah bila dihadapkan dengan
retailer. Keuntungan Nike didapat dari penjualan ke retailer. Retailer tentunya
akan bersaing dengan retailer lain dengan harga termurah, hal ini dapat
mengancam Nike karena dengan hal tersebut maka retailer akan menekan Nike
untuk menjual sepatunya dengan lebih murah.
(http://marketingteacher.com/SWOT/nike_swot.htm)
Etis dan tidak etisnya Nike menggunakan supplier Asia sehingga mereka saling
bersaing tidaklah dapat dipandang dari hanya salah satu sudut pandang saja. Pada
intinya dengan sistem semacam tender ini maka akan tercipta persaingan,
kompetisi untuk menjadi lebih baik sehingga akan meningkatkan motivasi
pekerja. Dengan kualitas yang sama tetapi berbeda harga. Dari sudut pandang
pekerja hal ini bisa menjadi sebuah ancaman tersendiri. Pekerja akan dituntut
untuk bekerja lebih giat demi untuk meningkatkan jumlah produksi sehingga bisa
terjadi para pekerja bekerja di luar jam kerja yang semestinya.
Dengan adanya kebijakan dari Nike yang berhak memutuskan kerja sama bila
supplier menaikkan harga terlalu tinggi dapat mengakibatkan supplier
menggunakan tenaga kerja anak-anak agar biayanya lebih murah. Isu ini muncul
di Pakistan, bahwa Nike mengambil sepatu dari Pakistan yang dibuat oleh anak-
anak pekerja di bawah umur.
2. Tidak terlalu dimasalahkan.. karena di BPOM ada juga kriteria makanan yang tidak
harus di berikan label BPOMyang berciri-cirikan :
Diproduksi oleh industri rumah tangga pangan (PIRT); Mempunyai masa
simpanan kurang dari 7 hari; Diimpor dalam jumlah kecil untuk keperluan:
Sample dalam rangka pendaftaran; Penelitian; Konsumsi sendiri. Digunakan lebih
lanjut sebagai bahan baku dan tidak dijual secara langsung kepada konsumen
akhir; Yang dikemas dalam jumlah besar dan tidak dijual secara langsung kepada
konsumen akhir; Pangan yang dijual dan dikemas langsung di hadapan pembeli
dalam jumlah kecil sesuai permintaan konsumen; Pangan siap saji.
3. suatu wadah ataupun pembungkus yang memiliki fungsi untuk mencegah ataupun
meminimalisir terjadinya kerusakan pada produk yang dikemas.
a. Self Service; kemasan produk bisa menegaskan ciri khas dari suatu produk yang
dijual, sehingga setiap produk akan memiliki bentuk kemasan yang berbeda.
b. Consumer Affluence; kemasan produk yang menarik terbukti mampu
mempengaruhi minat konsumen untuk membeli dengan harga yang lebih mahal.
c. Company and Brand Image; kemasan produk adalah brand image perusahaan,
sehingga bisa dijadikan sebagai identitas perusahaan agar bisa lebih dikenal oleh
masyarakat.
d. Innovation Opportunity; kemasan produk yang inovatif mampu memberikan
manfaat untuk konsumen dan mampu menguntungkan perusahaan.

4. jaminan tertulis yang diberikan oleh Bupati/Walikota terhadap pangan produksi


Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) di wilayah kerjanya yang telah memenuhi
persyaratan, dalam rangka peredaran pangan

Anda mungkin juga menyukai