DISUSUN OLEH :
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Kesehatan dan postur yang normal adalah hal yang paling penting bagi setiap orang
yang hidup di dunia ini , karena kesehatan yang baiklah kita bisa melakukan aktivitas sehari-
hari dan menikmati indahnya alam semesta ini. Jadi, salah satu kelainan bentuk tulang
belakang seperti kifosis sangatlah mengganggu seseorang dalam melakukan aktivitas yang
membutuhkan banyak tenaga darinya, dan penyakit kifosis juga mempengaruhi postur
seseorang sehingga menyebabkan ketidakpercayaan diri saat berada di publik atau moment –
moment tertentu yang membutuhkan performa darinya dan minder ketika berinteraksi dengan
oramg-orang disekitarnya yang pada akhirnya menjadi sebuah karakter yang inperioritas yang
menganggap dirinya terlalu rendah dimata orang lain. Dan dengan ini kita coba untuk
Latar belakang dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah dan
sebagai wawasan bagi kami di dalam melakukan deteksi dini pada Penderita Kifosis &
1.2. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu kifolordosis dan gejala-gejala
kifolordosis dan serta cara penanganannya agar tidak banyak manusia yang mengalami
kifolordosis kembali.
1.3 Rumusan Masalah
1.4. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu metode kepustakaan dan
1.5. Sistematika Penulisan
BAB II : Tinjauan teoritis terdiri dari konsep dasar yang terdiri dari
defenisi, etiologi, patofisiologi, tanda dan
gejala, komplikasi,pengobatan.
diagnosa keperawatan dan evaluasikeperawatan.
TINJAUAN TEORI
2.1. Pengertian
2.1.1 Definisi
kadang-kadang digambarkan sebagai bungkuk. kifosis terdiagnosis jika kurva nya lebih dari
memberikan batas lebih rendah untuk diagnosis kifosis yaitu kelengkungan 40 derajat atau
lebih.
Lordosis adalah kondisi dimana lumbal spinalis atau tulang belakang tepat diatas
bokong melengkung ke dalam. sedikit kelengkungan lordotik adalah normal. terlalu banyak
kelengkungan lordotik disebut lordosis. lordosis adalah kebalikan dari kifosis. tulang
belakang yang normal jika dilihat dari belakang akan tampak lurus. lain hal nya pada tulang
kifolordosis adalah gangguan tulang belakang gabungan dari kifosis dan lordosis
2.2. Etiologi
Penyebab paling umum dari kifosis adalah penyakit Sheuermann. pada orang tua,
punggung dan ada nya bonggol di punggung. kifosis adalah suatu kelainan bentuk pada
tulang yang bisa terjadi akibat trauma, gangguan perkembangan atau penyakit degeneretif.
Jadi penyebab gangguan kifolordosis adalah akibat kondisi congenital gabungan antara
2.3. Patofisiologi
bokong. gejala lain berfariasi sesuai dengan keadaan usia dan kesehatan seseorang.biasanya
ditandai dengan salah satu bentuk kelainan tulang punggung, di mana punggung yang
seharusnya berberntuk kurva dan simetris antara kiri dan kanan ternyata melengkung kedepan
melebihi batas normal. Kelainan ini di masyarakat awam sering disebut sebagai “Bungkuk”.
Gejala kifosis:
2. Kelelahan
Gejala Lordosis
Lordosis adalah kondisi dimana lumbal spinalis (tulang belakang tepat di atas
bokong) melengkung ke dalam. Sedikit kelengkungan lordotik adalah normal, terlalu banyak
kelengkungan lordotik disebut lordosis atau lordosis adalah kebalikan dari kifosis. Tulang
belakang yang normal apabila di lihat dari belakang akan tampak lurus. Lain halnya tulang
belakang penderita lordosis, akan tampak bengkok terutama di punggung bagian bawah.
Gejala yang timbul akibat lordosis berbeda-beda untuk tiap orang. Gejala lordosis
yang paling sering adalah penonjolan bokong. Gejala lain bervariasi sesuai dengan gangguan
pola buang air besar dan buang air kecil dapat terjadi pada lordosis, tetapi jarang. Jika terjadi
gejala ini,dibutuhkan pemeriksaan lanjut oleh dokter atau ahli terapis tulang belakang yang
berpengalaman . Selain itu, gejala lordosis juga sering kali menyerupai gejala gangguan atau
deformitas tulang belakang lainnya , atau dapat di akibatkan oleh infeksi atau cedera tulang
belakang.
2.5 Pemeriksaan Diagnostik
belakang.
Sinar X. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur dan menilai kebengkokan, serta
sudutnya.
Pemeriksaan darah
2.6 Komplikasi
2.7 Pengobatan
Penanganan
mungkin hanya diperlukan terapi Rehabilitasi Medik dan Fisioterapi. Sementara pada kasus
yang berat akan membutuhkan ortese khusus (Brace) yang membantu meluruskan kembali
posisi tulang belakang. Pada Kifosis ekstrim seringkali dibutuhkan tindakan bedah. dan
juga kasus yang ringan dan non-progresif bisa diatasi dengan menurunkan berat badan
(sehingga ketegangan pada punggung berkurang) dan menghindari aktivitas berat. Jika
tidur dengan alas tidur yang kaku/keras. Jika keadaan semakin memburuk, mungkin perlu
dilakukan pembedahan untuk memperbaiki kelainan pada tulang belakang. Selain itu latihan
peregangan spinal, tidur tanpa bantal, menggunakan papan tempat tidur, menggunakan papan
Pencegahan
Pencegahan meliputi:
pencegahan primer
pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder bertujuan agar Kifosis ditemukan sedini mungkin. Dan agar dapat
- Berolahraga teratur,
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Kifosis merupakan salah satu bentuk kelainan tulang punggung, dimana punggung yang
seharusnya berbentuk kurva dan simetris antara kiri dan kanan ternyata melengkung ke
dimana punggung seharusnya berbentuk dan simetris antara kiri dan kanan ternyata
melengkung ke belakang.
Pemeriksaan fisik
* Pemeriksaan umum:
Sinar x, Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur dan menilai kebengkokan, serta sudutnya .
Pemeriksaan darah
punggung yang abnormal). Juga dilakukan pemeriksaan neurologis (saraf) untuk mengetahui
3.3. Intervensi
tempat tidur.
respon hemodinamik.
penyebaran.
tapi sering.
3.4. Evaluasi
* Penderita kifolordosis menunjukkan bukti nyeri pada tulang
atau perubahan sensasi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
kadang-kadang digambarkan sebagai bungkuk. kifosis terdiagnosis jika kurva nya lebih dari
memberikan batas lebih rendah untuk diagnosis kifosis yaitu kelengkungan 40 derajat atau
lebih.
Lordosis adalah kondisi dimana lumbal spinalis atau tulang belakang tepat diatas
bokong melengkung ke dalam. sedikit kelengkungan lordotik adalah normal. terlalu banyak
kelengkungan lordotik disebut lordosis. lordosis adalah kebalikan dari kifosis. tulang
belakang yang normal jika dilihat dari belakang akan tampak lurus. lain hal nya pada tulang
kifolordosis adalah gangguan tulang belakang gabungan dari kifosis dan lordosis
4.2 Saran
keperawatan yang koprehensif agar asuhan keperawatan yang bermutu sesuai dangan apa
keperawatan agar makalah yang dibut dapat sesuai dengan apa yang diinginkan dan dapat
Babak, Lowdermik, Jensen, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4; Jakarta,
EGC
Mansjoer, A, dkk, (2001), Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jakarta : Penerbit Media
Aesculapius FKUI.
Manuaba, Ida Bagus, 1999, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta, Penerbit:
Arcan
Mochtar, R, (1998), Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, edisi 2, Jilid
1, Jakarta : EGC.
Taber, B, (1994), Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi, cetakan 1 Jakarta :
EGC.
Wiknjosastro,Hanifa, 2005, ilmu kebidanan, edisi 3, Jakarta: Yayasan Bina pustaka sarwono
prawirohardjoss