Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BIAYA

Oleh :
NAMA : MARELSA GISWARA ARBIYANTI
NIM : 1220605
PRODI : Pendidikan Ekonomi

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA


LAMONGAN
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan tugas
seperti ini, tugas yang kami laksanakan dapat tercatat dengan rapi dan dapat kita pelajari kembali
pada kesempatan yang lain untuk kepentingan proses belajar.

Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada bapak/ibu dosen mata kuliah ini, juga
rekan-rekan mahasiswa. Semoga segala yang telah kita kerjakan merupakan bimbingan
lurus Yang Maha Kuasa. Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan
untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang.

Lamongan, 12 Januari 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pemahaman terhadap konsep biaya memerlukan analisis yang hati-hati terhadap

karakteristik dan transaksi yang berkaitan dengan biaya. Ada elemen laporan lain yang sifatnya

hampir sama dengan biaya namun sebaiknya tidak dimasukkan sebagai komponen biaya.

Karakteristik biaya dapat dipahami dengan mengenali batasan atau pengertian yang berkaitan

dengan biaya.

Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan biaya dapat dengan

mudah diidentifikasi sehingga dapat disajikan dengan benar dalam laporan keuangan. Dalam

makalah ini akan membahas tentang cost yang sebagai dasar pencatatan nilai dalam akuntansi

pada tahap pembebanan. Konsep dasar yang melandasi pembebanan cost adalah konsep upaya

dan hasil (efforts and accomplishment).

Atas dasar konsep tersebut cost dapat dipisah menjadi dua yaitu : cost yang masih

menjadi potensi jasa (melekat pada aktiva), dan cost yang potensi jasanya dianggap sudah habis

dalam rangka menghasilkan pendapatan. Pembebanan cost satu periode akuntansi di dasarkan

pada kriteria penentuan habisnya manfaat cost tersebut.

1. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Pengertian Konsep Biaya ?
2. Bagaimana Klasifikasi Biaya berdasar Fungsi Perusahaan?
3. Bagaimana Klasifikasi Biaya berdasar Periode Penandingan?
4. Bagaimana Klasifikasi Biaya berdasar Dapat Ditelusurinya ke Objek Biaya?
5. Bagaimana Klasifikasi Biaya berdasar Perubahan Voluma Kegaiatan?
2. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan yaitu :


1. Untuk Mengetahui Pengertian Konsep Biaya ?
2. Untuk Mengetahui Klasifikasi Biaya berdasar Fungsi Perusahaan?
3. Untuk Mengetahui Klasifikasi Biaya berdasar Periode Penandingan?
4. Untuk Mengetahui Klasifikasi Biaya berdasar Dapat Ditelusurinya ke Objek Biaya?
5. Untuk Mengetahui Klasifikasi Biaya berdasar Perubahan Voluma Kegaiatan?
3. METODE PENULISAN
Adapun metode dari pembuatan maklah ini adalah metode pustaka, metode pustaka yaitu
sumber data yang didapat dari internet penlis menganalisis menyimpulkan serta memahami data-
data yang ada sebagai bahan utama pembuatan makalah sesuai dengan permasalahan yang
penulis bahas dalam makalah ini
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Biaya


Biaya merupakan pengukur semua elemen laporan keuangan berbasis biaya
historis. Pemahaman mengenai biaya penting karena biaya dapat menjadi dasar
pengambilan keputusan ekonomik.
Biaya sebagai padanan cost, tidak boleh disamakan dengan beban, sebagai
terjemahan expense, ataupun aset, sebagai padanan asset. Definisi biaya yang paling
mudah dipahami adalah bahwa biaya merupakan harga yang disepakati oleh pihak-pihak
yang bertransaksi ketika transaksi terjadi. Adapun pengertian lain, biaya yaitu semua
pengorbanan yang secara langsung ataupun tidak langsung dikeluarkan untuk melakukan
kegiatan tertentu, misalnya kegiatan produksi atau membeli aset tetap. Sesaat setelah
transaksi terjadi, biaya tersebut menjadi biaya historis. Contoh sebagai penjelas :
Perusahaan pada hari ini membeli persediaan secara tunai dengan harga Rp 100.000.
jumlah seratus ribu rupiah inilah yang menjadi bisnis historis setelah transaksi berlalu.
Sepanjang persediaan belum terjual, maka persediaan adalah aset perusahaan. Jika
persediaan tersebut telah terjual, maka akuntansi akan melaporkannya sebagai beban di
laporan laga-rugi. Aset (berupa persediaan) di neraca dan beban (berupa beban/harga
pokok penjualan) di laporan laba-rugi diukur dengan biaya historis.
Sebetulnya pembedaan makna cost dari expense banyak dibicarakan di teori akuntansi
keuangan, bukan di akuntansi managemen. Di akuntansi managemen, pembedaan seperti
itu tidak begitu penting.
Dari penjelasan tersebut, istilah biaya terutama untuk menunjuk pada aliran-
keluar sumber daya ekonomik atau komitmen untuk mengeluarkan kegiatan tertentu.

B. Klasifikasi Biaya berdasar Fungsi Perusahaan


Untuk menjalankan usaha dengan baik, perusahaan membagi-bagi kegiatan berdasarkan
fungsi-fungsi pokok. Pada perusahaan pemanufakturan, fungsi kegiatannya dibagi
menjadi 2 yaitu :
1. Fungsi produksi
Fungsi produksi bertugas dan bertanggungjawab untuk memproduksi barang dengan
kualitas tertentu. Tempat untuk memproduksi barang disebut pabrik, yang mengolah
bahan baku dengan bantuan tenaga manusia dan mesin/peralatan menjadi produk
selesai.
2. Fungsi non produksi
Fungsi non produksi disebut juga fungsi komersial yang terdiri dari :
a. Fungsi administrasi yaitu melakukan kegiatan-kegiatan akuntansi, personalia,
pengkajian, dan lain sebagainya.
b. Fungsi pemasaran yaitu bertugas melakukan kegiatan dalam rangka
memasarkan hasil produksi. Misalnya mengiklankan hasil produksi,
melakukan promosi penjualan, melakukan penjualan barang, dan
menentukan saluran distribusi.
Fungsi-fungsi yang ada pada perusahaan pemanufakturan, biaya dikelompokkan
menjadi 3 yaitu :
1) Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang diperlukan untuk memperoleh bahan baku
(mentah) dari pemasok dan mengubahnya menjadi produk selesai yang siap
dijual.
Elemen biaya produksi terdiri atas :
a. Bahan baku yaitu bahan yang digunakan untuk membuat produk selesai.
Bahan baku dapat diidentifikasi ke produk dan merupakan bagian
integral dari produk tersebut. Contoh : kayu yang digunakan untuk
membuat daun pintu dan jendela, kertas yang digunakan untuk
membiuat buku, dll.
b. Tenaga kerja langsung yaitu tenaga yang langsung menangani proses
produksi. Oleh karena itu dapat diidentifikasi ke produk. Gaji atau upah
tenaga kerja langsung merupakan elemen biaya produksi. Contoh :
operator mesin fotokopi, penjahit, tukang las, pembuat daun pintu dan
jendela, serta tukang batu.
c. Overhead pabrik yaitu biaya-biaya selain dari bahan baku dan tenaga
kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi barang. Yang
termasuk dalam klasifikasi overhead pabrik adalah bahan taklangsung,
upah tak langsung, penyusutan mesin dan peralatan pabrik, penyusutan
gendung pabrik, bahan habis pakai untuk pabrik, pajak bumi dan
bangunan (PBB) untuk gedung pabrik, biaya pemeliharaan mesin-mesin
dan peralatan pabrik, dan biaya listrik untuk penerangan dan pembangkit
tenaga pabrik.
2) Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan produk
selesai, termasuk biaya iklan, biaya gaji para pramuniaga, dan biaya angkut
barang-barang yang dijual.
3) Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah biaya yang diperlukan untuk administrasi secara
umum, seperti gaji para eksekutif, biaya penyelenggaraan akuntansi, gaji
pegawai bagian administrasi, dan biaya bahan habis pakai.
Biasanya biaya pemasaran dan biaya administrasi secara bersama-sama disebut
biaya non produksi.
Pada perusahaan dagang tidak terdapat biaya produksi karena perusahaan
tersebut tidak menjual barang dari hasil kegiatan produksinya sendiri,
melainkan dari pembelian barang dalam bentuk sudah jadi. Pada perusahaan
jasa juga tidak terdapat biaya produksi.
C. Klasifikasi Biaya berdasar Perioda Penandingan
Akuntansi (keuangan) menggunakan konsep preper matching costs against revenues.
Agar konsep penandingan biaya terhadap pendapatan diterapkan secara wajar, maka
perlu pembagian biaya yaitu :
1. Biaya produk
Biaya produk adalah biaya untuk memperoleh atau membuat barang/produk.
Biaya ini dipertemukan (ditandingkan) dengan pendapatan pada periode penjualan
produk.
Biaya produk pada perusahaan pemanufakturan adalah biaya baik langsung
maupun taklangsung yang dikeluarkan untuk membuat barang/produk.
Pada perusahaan dagang, biaya produk terdiri atas biaya untuk memperoleh
barang dagangan, yang meliputi harga beli dan biaya pengangkutan.
Biaya produk baik pada perusahaan dagang maupun pada perusahaan
pemanufakturan disebut juga inventoriable cost, artinya biaya yang dapat
dilekatkan kepada persediaan (inventory).
2. Biaya perioda
Biaya perioda adalah biaya yang diidentifikasi dengan interval waktu tertentu
karena tidak diperlukan untuk memperoleh barang/produk yang akan dijual.
Biaya perioda diakui sebagai beban atau expense pada perioda terjadinya.
Artinya, ia ditandingkan dengan pendapatan ketika biaya itu terjadi. Biaya ini
tidak boleh dimasukkan sebagai elemen biaya persediaan karena itu disebut juga
non-inventoriable cost.
Contoh : gaji manager pemasaran, gaji direktur, penyusutan gedung kantor
administrasi, biaya iklan, dll.
Biaya perioda dibebankan ke perioda dikeluarkannya biaya tersebut. Dengan
begitu akan kita jumpai beban gaji, beban telepon, beban administrasi, dll.

D. Klasifikasi Biaya berdasar Dapat Ditelusurinya ke Objek Biaya


Objek biaya adalah apapun yang menjadi sasaran biaya. Objek biaya dapat berupa
produk, dapartemen, atau kegiatan. Untuk penilaian persediaan dalam perusahaan
pemanufakturan, misalnya objek biayanya adalah produk selesai atau produk yang
sedang diproses.
Akuntansi managemen menggunakan beberapa objek biaya dengan pemilihan spesifik,
bergantung pada sifat bisnis dan kehendak managemen. Jika objek biayanya adalah
produk maka dikenal biaya langsung produk dan biaya taklangsung produk. Jika objek
biayanya adalah dapartemen maka dikenal biaya langsung dapartemen dan biaya
taklangsung dapartemen.
Pembagian yang objek biayanya adalah produk yaitu sebagai berikut :
1. Biaya langsung (direct cost) yaitu biaya yang dapat ditelusur atau diidentifikasi ke
suatu objek biaya tertentu karena hanya dikeluarkan untuk manfaat objek biaya
itu sendiri.
2. Biaya taklangsung (indirect cost) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk lebih dari
satu objek biaya dan tidak dapat ditelusuri secara langsung ke salah satu objek
biaya tertentu. Oleh karena itu biaya tersebut bersifat umum dan disebut common
cost.
Biaya taklangsung tidak dapat ditelusur ke objek biaya secara individual,
pembebanan biayanya ke berbagai objek biaya tersebut menggunakan proses
pengalokasian. Pengalokasian ini berguna untuk menentukan porsi biaya yang
dinikmati oleh masing-masing objek biaya. Contoh : biaya iklan untuk berbagai
macam produk dialokasi ke masing-masing produk berdasarkan nilai jual relatif
produk-produk tersebut, sewa gedung yang digunakan oleh beberapa departemen
dialokasi ke masing-masing departemen berdasar luas lantai yang dinikmati oleh
masing-masing departemen.
Metode apapun yang dipakai sebenarnya bersifat sembarang atau arbitrary.
E. Klasifikasi Biaya berdasar Perubahan Voluma Kegiatan
Ditinjau dari hubungannya dengan perubahan voluma kegiatan biaya dapat dibagi
menjadi 2 yaitu :
1. Biaya tetap (fixed cost)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, tidak berubah untuk suatu
perioda tertentu. Biaya ini tidak akan naik atau turun meskipun voluma
kegiatannya bervariasi.
Contoh : Jika jumlah kilometer yang ditempuh dianggap dalam perioda sebulan
tidak akan memengaruhi jumlah sewa. Biaya tetap per unit berbanding terbalik
dengan voluma kegiatan. Misalnya yaitu sewa kendaraan sebulan sebesar Rp
300.000. Bila kendaraan menempuh 300 kilometer dalam sebulan, maka biaya per
kilometernya adalah Rp 1.000; bila 200 kilometer maka Rp 1.500 dan bila 100
kilometer maka Rp 3.000. Semakin besar voluma kegiatan, semakin kecil biaya
tetap per unitnya. Sebaliknya, semakin kecil voluma kegiatan, semakin besar
biaya tetap per unitnya.
2. Biaya variabel (variable cost)
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya bervariasi secara proporsional
dengan variasi voluma kegiatan, tetapi jumlah per unitnya tetap.
Contoh : upah tenaga kerja langsung sebesar Rp 1.000 untuk setiap unit produk
yang dihasilkan. Upah adalah Rp 1.000 bila hanya satu unit yang dapat
diproduksi; Rp 5.000 bila 5 unit yang diproduksi; dan Rp 10.000 bila 10 unit yang
diproduksi.
Dari contoh tersebut bahwa upah total berubah-ubah sesuai dengan jumlah produk
yang dihasilkan, akan tetapi upah per unitnya konstan.
Contoh lain yaitu biaya bahan baku, komisi penjualan berdasarkan persentase
penjualan dan biaya telepon berdasarkan lamanya penggunaan.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Biaya merupakan pengukur semua elemen laporan keuangan berbasis biaya historis.
Pemahaman mengenai biaya penting karena biaya dapat menjadi dasar pengambilan keputusan
ekonomik. Dari pembedaan makna cost dari expense banyak dibicarakan di teori akuntansi
keuangan, bukan di akuntansi managemen. Di akuntansi managemen, pembedaan seperti itu
tidak begitu penting. Istilah biaya terutama untuk menunjuk pada aliran-keluar sumber daya
ekonomik atau komitmen untuk mengeluarkan kegiatan tertentu.
Klasifikasi biaya berdasar Fungsi Perusahaan dalam perusahaan pemanufakturan, fungsi
kegiatannya dibagi menjadi 2 yaitu : fungsi produksi dan fungsi non produksi. Dan biaya
dikelompokkan menjadi 3 yaitu : biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya administrasi. Pada
perusahaan dagang tidak terdapat biaya produksi karena perusahaan tersebut tidak menjual
barang dari hasil kegiatan produksinya sendiri, melainkan dari pembelian barang dalam bentuk
sudah jadi. Pada perusahaan jasa juga tidak terdapat biaya produksi. Klasifikasi biaya berdasar
perioda penandingan, pembagian biaya dibagi menjadi 2 yaitu : biaya produk dan biaya perioda.
Klasifikasi biaya berdasar perubahan voluma kegiatan, akuntansi managemen
menggunakan beberapa objek biaya dengan pemilihan spesifik, bergantung pada sifat bisnis dan
kehendak managemen. Jika objek biayanya adalah produk maka dikenal biaya langsung produk
dan biaya taklangsung produk. Jika objek biayanya adalah dapartemen maka dikenal biaya
langsung dapartemen dan biaya taklangsung dapartemen..

SARAN
Tak ada gading yang tak retak dan tak ada manusia yang sempurna, jika ada kendala atau
makalah ini kurang mengesankan bagi sang pembaca saya selaku pembuat mohon bimbingan
serta bantuannya.
DAFTAR PUSTAKA

Manajemen Keuangan.(2020, 13 September) Pengertian, Konsep Biaya. Diakses pada 29


Desember 2020, dari https://manajemenkeuangan.net/pengertian-biaya-adalah/

Jurnal Enterpreneur. (2019, 13 Maret) Pengertian Akuntansi Biaya, Fungsi dan Klasifikasinya.
Diakses pada 04 Januari 2021, dari https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-akuntansi-
biaya-fungsi-dan-klasifikasinya/

Anda mungkin juga menyukai